Maafkan Aku. Aku Pergi Membawa Benihmu

Maafkan Aku. Aku Pergi Membawa Benihmu

Bab 1

Alisa wanita cantik yang berprofesi sebagai dokter umum itu, keluar dari poli kandungan dengan wajah yang berseri seri, dia tidak sabar untuk pulang memberikan kejutan kepada suami dan keluarganya, karena dia di nyatakan hamil, sungguh dia sangat berharap dalam kehamilannya ini, karena dia tau suaminya sangat menyukai anak anak, dan juga berharap dia hamil, namun impian mempunyai anak itu baru terwujud setelah 5th pernikahan mereka, dan dimana hari ini adalah hari ulang tahun sang suami, dia akan memberikan kado yang sangat bearti ini kepada suaminya, senyum tak pernah luntur dari bibir tipis dokter cantik itu, dia berjalan penuh semangat di lorong rumah sakit itu, menuju ke parkiran mobil, karena sudah tidak sabar untuk pulang ke rumah, menyiapkan kejutan untuk sang suami dan keluarga suaminya.

"Wiihhh.... Buru buru banget dok?" tanya rekan seprofesinya.

"Hehehe... Iya dok, saya sudah tidak sabar untuk sampai di rumah." kekeh Alisa dengan senyum yang terus menghiasi bibir mungil itu.

"Wiihhh.... Kayaknya ada yang lagi bahagia nih?" kekeh teman Alisa

"Kepo." kekeh Alisa terus berjalan dengan wajah berseri seri.

Tak lama mengendarai mobil, sampai lah Alisa di rumah, dengan langkah penuh sangat dia masuk ke dalam rumah.

"Assalam mu'alaikum...." Alisa membaca salam masuk ke dalam rumah besar itu.

"Wa'alaikum salam." jawab mereka serempak dari dalam rumah.

"Loh.... Kalian kok sudah ada di rumah?" kaget Alisa melihat keluarga suaminya berkumpul di ruang tengah itu, memang mereka akan mengadakan pesta ulang tahun Rafael suami Alisa, namun itu nanti malam, tidak siang ini, tapi kenapa mereka sudah berkumpul, membuat Alisa sedikit bingung, dan di situ juga ada sang suami yang menatapnya dengan pandangan tak menentu.

Alisa menyalami Opa Oma dan ke dua mertuanya, tak lupa juga dia mencium tangan sang suami dengan penuh takzim.

"Alisa, duduk lah..." ujar Bu Sarah mertua Alisa.

Dengan patuh Alisa duduk di samping sang suami.

Deg...

Jantung Alisa mendadak berdetak tak menentu, melihat wanita yang ada di hadapannya, yang tersenyum remeh kepadanya, dengan memangku seorang gadis kecil, di yakini umurnya mungkin baru 3th.

Alisa menoleh kepada sang suami, namun suaminya tidak sedikit pun menatap Alisa, yang ada hanya mandangan lurus ke depan.

*Ada apa ini?* gumam Alisa dalam hati.

"Alisa, kau tau bukan, kau menikah dengan anak saya hanya sebatas kontrak, karena pengantin wanitanya pergi saat itu, dan kami juga menikahkan kamu dengan Rafael tidak dengan gratis juga, kami memberi imbalan dengan membiayai perawatan ayahmu saat itu." ujar bu Sarah yang lansung pada intinya, dia memang dari dulu kurang menyukai Alisa, karena gadis itu hanya wanita miskin, tidak sepandan dengan anaknya, yang dia sukai hanya Anita calon istri anaknya, yang telah pergi meninggalkan Rafael di detik detik mereka mereka akan menikah.

Duar.....

Bagai petir menyambar hati Alisa, mendengar ucapan mertuanya itu.

"Ma..." Sentak Rafael dan sang suami.

"Sarah..." pekik oma Rafael.

"Apa sih, biarkan saja dia harus tau itu, tidak usah bertele tele untuk mengakhiri itu semua." ketus mama Rafael.

Sungguh hati Alisa perih mendengar ucapan mertuanya itu.

"Maksud mama apa?" tanya Alisa sendu.

"Kau bisa melihat dengan mata kau bukan, di depan mu ada seorang wanita cantik dan berkelas, dia itu Anita calon anak saya." sinis ibu mertuanya.

"Lalu..." ujar Alisa yang mulai paham, dan hatinya perih mendengar ucapan sang mertua, dan juga tidak ada pembelaan sedikit pun dari suaminya, mungkinkah ini akhir kisahnya. Ahhh... Sudah lah, ini memang Alisa yang salah, karena berani bermain hati dalam pernikahannya, karena dia tau pernikahan yang dia jalani hanya pernikahan kontrak, menjadi istri pengganti.

Tapi bolehkah Alisa egois, pernikahan yang dia jalani tidak lah sebentar, bukan 5 hari, 5 minggu, atau 5 bulan, ini 5 th, bagaimana bisa Alisa tidak menggunakan hatinya dalam pernikahan ini, suaminya yang memperlakukannya dengan baik, bahkan tiada hari berbagi peluh, hingga saat ini dia hamil, bisa kah dia mempertahankan pernikahannya ini? sepertinya tidak, suaminya tidak membela dirinya sama sekali, hanya duduk diam tanpa kata seperti patung, miris sungguh miris hidupnya.

"Mas..." panggil Alisa lirih.

Laki laki itu hanya diam tanpa kata, pikirannya benar benar kacau saat ini, setelah sekian lama dia berpisah dengan wanita masa lalunya, kini wanita itu kembali hadir, membuat dunianya berantakan.

"Mas, apa mas ingin aku pergi dari hidup mas?" tanya Alisa serak.

Rafael hanya diam, tak bergeming sedikit pun.

"Kau sudah tau jawabanya bukan, sekarang pergilah ambil barang barang mu, tinggalkan rumah ini, Anita akan kembali pada posisinya." sinis ibu mertua Alisa itu.

Tanpa banyak kata, Alisa bangkit dari duduknya, dan berjalan menaiki lift di rumah itu, untuk sampai ke kamar yang biasa dia tempati bersama sang suami, mungkin sebentar lagi kamar ini akan di tempati oleh wanita lain bersama suaminya itu.

"Tuhan... Takdir macam apa ini." gumam Alisa menyapu air mata di pipinya, dia menangis pilu di kamar itu, menumpahkan rasa sedihnya.

"Nak, maafkan mama, mama tidak bisa memberikan keluarga lengkap kepadamu, dan mama tidak mau papamu tau klau kamu ada di sini nak, maafkan mama, mama egois, mama janji akan memberikan kasih sayang kepada kamu nak, sehat sehat di dalam ya sayang, kita mulai hidup baru kita." gumam Alisa bercucuran air mata, dan mengelus perut ratanya, niat hati ingin memberi kejutan di hari spesial suaminya, namun yang ada dia yang mendapatkan kejutan.

Dengan langkah gontai Alisa mengambil pakain yang dia beli memakai uangnya sendiri, dia tidak membawa pakaian yang di belikan oleh suaminya yang sebentar lagi mungkin akan menjadi mantan, dia tidak berminat membawa barang barang branded yang memenuhi lemari itu, semua perhiasannya pun Alisa tidak membawanya sama sekali.

Setelah memasukan pakaiannya ke dalam koper berukuran sedang, Alisa menatap sekeliling kamarnya, sebelum dia ke luar dari kamar itu.

Huufff....

"Semangat Alisa, hidup mu tidak akan berhenti hanya masalah ini, jangan lemah Alisa, ada anak yang akan membutuhkan dirimu, ada orang tua yang juga membutuhkan mu, jangan sedih berlarut Alisa, semua akan baik baik saja." gumam Alisa menyemangati hati imutnya.

Alisa menggeret kopernya keluar dan menemui penghuni rumah itu kembali.

"Sudah selesai." ujar bu Sarah menatap sinis Alisa.

"Sudah, tante." Alisa mengganti panggilannya kepada mertuanya itu.

"Mas, aku pergi, aku menunggu surat cerai darimu, ini... Aku kembalikan cincin nikah kita, dan aku kembalikan semua yang bukan hak aku." ujar Alisa mengeluarkan kunci mobil dan beberapa kartu ATM yang di berikan oleh Rafael kepadanya.

"Alisa..." gumam Rafael.

Alisa hanya tersenyum miris.

"Berbahagialah mas, cinta pertama kamu sudah kembali, aku undur diri." ujar Alisa menyalami tangan calon mantan suaminya itu, mungkin ini terakhir kalinya dia akan melakukan hal itu.

"Opa... Jaga kesehatan, jangan lupa minum vitamin." ujar Alisa menyalimi tangan opa mertuanya itu.

"Nak, maaf." ucap laki laki tua itu memeluk cucu menantunya yang sangat dia sayangi, cucu menantu yang selalu memperhatikannya, memasakan makanan untuk dirinya dan sang istri, cucu menantu yang selalu memperhatikan semua hal untuk dia dan sang istri.

"Oma akan merindukan mu hiks... huaaa...." pecah sudah tangis wanita tua itu memeluk calon cucu menantunya.

"Masa kita sudah sampai oma, aku pergi oma, jaga diri baik baik, jangan telat makan, dan minum vitamin ya oma." ujar Alisa mencium ke dua telapak tangan oma Lisa itu.

"Om, aku pergi." ujar Alisa kepada papa mertuanya.

Pak Elang lansung membawa Alisa kedalam pelukannya.

"Hidup lah yang baik nak, maafkan anak saya." ujar pak Elang yang juga sangat menyayangi Alisa, Alisa mengangguk dalam dekapan ayah mertuanya itu.

"Sudah sudah.... Terlalu lama untuk basa basi, segera lah angkat kaki dari sini." sinis ibu mertuanya itu.

Tanpa banyak kata, Alisa keluar dari rumah itu dengan langkah kaki yang mantab, tanpa menoleh sedikitpun kebelakang.

Dia pergi menuju gerbang utama rumah besar suaminya itu dengan berjalan kaki, dan menggeret kopernya.

"Non...." panggil sang bibi berkaca kaca, di samping sang bibi juga berdiri para pekerja lainnya di sana.

"Bi..." seru Alisa mendekat dan memeluk Alisa penuh kasih.

"Tuan muda benar benar bodoh, melepaskan nona demi wanita si alan itu." emosi Nina.

"Memang seharusnya begitu Nin, jangan salahkan mas Rafael, saya yang telah menggeser tempat Anita, dan sekarang dia datang untuk mengambil posisinya." ujar Alisa berusaha tegar.

"Haa... Klau benar itu posisinya, kenapa dia pergi saat pernikahan mereka sudah tinggal hitungan jam, kenapa sekarang datang setelah tuan muda bahagia." gerutu yang lain.

"Aku pergi, jaga diri kalian baik baik." sela Alisa yang sudah tidak ingin mendengar nama laki laki itu lagi, yang hanya akan menambah rasa sakit di hatinya.

"Nona Alisa juga hati hati, kami harap bisa menemukan laki laki yang tepat dan menyayangi nona dengan tulus, bukan akal bulus seperti di rumah ini."

Alisa hanya tersenyum hambar, keran taxi yang dia pesan sudah datang.

"Aku pergi ya...." ujar Alisa melambaikan tangannya.

"Jalan pak, sesuai aplikasi." ujar Alisa.

"Baik nona." ucap sang sopir.

"Selamat tinggal semua." gumam Alisa dalam hati.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Jetva

Jetva

PELAJARAN...SESULIT APAPUN HIDUPMU..PASRAHKAN HIDUPMU KEPADA YG MENCIPTAKANMU...JANGAN JUAL HARGA DIRI DENGAN JALAN PINTAS WALAU UNTUK MENYELAMATKAN NYAWA SEKALIPUN...TUHAN TEMPAT KITA MEMINTA APAPUN DAN IA TAU APA YG KITA PERLUKAN...MENIKAH DGN PERJANJIAN ITU MERUGIKAN BAGI PIHAK WANITA...SDGKAN PRIA TDK ADA PENGARUH APAPUN...

2024-11-07

2

Nunik Wahyuni

Nunik Wahyuni

hadir thorrr astaghfirullah suami macam apa ituuu Rafael .....kok bisa bisanya menerima sampah setelah di tgl pergi kembali tanpa rasa bersalah atau berdosa....pergi dr Alisa bawa anakmu bahagiakan dirimu sendiri 😭😭😭

2024-11-04

0

Reni Ajja Dech

Reni Ajja Dech

Jika aku di posisi mu Alis,aku akan melakukan seperti yg kamu lakukan.tidak akan melihat ke belakang.kebahagian menantiku di depan.

2024-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 54
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 63
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 108
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1
2
Bab
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 54
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 63
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 108
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!