Change For A Happy Ending

"udah pa jangan marah-marah Mulu.. mungkin Nadine belum mau ngasih tau kita.."ucap mama Nadine menenangkan suaminya.

"nanti akan Dion ceritakan.."finish Dion.

Dan mereka kembali makan dengan suasana canggung..apa lagi Nadine yang masih menunjukkan ekspresi dingin.

___________________

.

.

Selesai makan Dion menceritakan semua yang terjadi ke papanya di ruang keluarga.

tanpa Nadine..karna gadis itu lebih memilih ke kamarnya dari pada berkumpul dengan keluarganya.

Orang tua mereka yang mendengar cerita itu merasa bersalah pada Nadine.. Terutama sang papa..karna telah mengatakan yang tidak-tidak pada Nadine tanpa ada bukti.

.

.

.

Di kamar Nadine sedang melamun memikirkan masa depannya..dulu dia sangat ingin keluar dari rumah ini..tapi sekarang hatinya seperti berat..apa lagi sudah ada Dion yang menyayanginya.

walaupun Nadine membenci orangtuanya tapi masih ada rasa sayang seorang anak di hatinya..dia berpikir akan berbakti sebentar lagi..walau dengan ekspresi dingin dan acuh..dia selalu merasa dia akan jauh dengan keluarganya..entah apa arti dari perasaan nya itu.

Apalagi dia merasa kondisinya sekarang tidak baik-baik saja.

.

.

.

Beberapa minggu sudah berlalu.. hari-hari Nadine menjadi lebih baik.. Hanya hari-harinya saya yang baik ya guys tidak dengan kondisi kesehatannya..di sekolah juga tidak ada lagi yang berani mengusiknya.. apalagi Evelyn.. sepertinya gadis itu di ancam oleh orangtuanya.

Tapi ada satu orang yang terus mengusiknya..yaitu Ethan.. Pemuda itu selalu menunggu dirinya di parkiran sekolah dan selalu menawari ini itu pada nya..tapi Nadine hanya acuh saja.

Teman Dion juga sudah tidak pernah lagi berkata buruk padanya..itu adalah perbuatan Dion..dia akan menghajar siapapun yang berkata buruk pada adiknya itu.

Oh iya..kalian pasti bertanya-tanya tentang pekerjaan nya kan?..dia masih bekerja kok guys..tapi tidak sesering dulu..apalagi Dion sudah mengetahui pekerjaan nya..jadi dia tidak di perbolehkan untuk bekerja lagi..tapi dia tidak menghiraukan larangan Dion..dan tetap bekerja..tapi dua minggu belakangan ini dia tidak bekerja dikarenakan mendekati ujian akhir semester.

hari ini saatnya Nadine mengikuti ujian akhir semester 1.

nadine memasuki ruang ujian dengan riang..dia hanya satu ruangan dengan Rina..kalau raya di ruangan sebelah.. karna ruang ujian di bagikan secara acak.

Saat ujian Nadine benar-benar membuat teman seruangannya terbengong.. bagaimana tidak..90 menit adalah waktu yang di sediakan untuk mengerjakan soal..tapi Nadine hanya mengerjakannya dalam waktu 20 menit.

Ujian hari ini ada tiga mata pelajaran..dan Nadine di tegur guru di ketiga mata pelajaran itu..karna menurut mereka tidak mungkin selesai dalam waktu 20 menit sedangkan soal ada 30 dan masih beranak.

"mohon maaf pak..coba bapak baca ulang saja..nanti baru bisa menuduh saya.. kalau saya asal jawab.."ucap Nadine jengah yang dituduh menjawab soal dengan asal..dan ini yang ketiga kalinya hari ini.

Mendengar itu sang guru pun tak membantah dan langsung membaca jawaban dengan cermat.

Dan benar saja..hanya 2 yang salah dari 30 soal..2 itu karna Nadine memang tidak tau..makanya gadis itu menulis asal saja dari pada kosong..karna semalam dia tidak belajar.. kepalanya sangat sakit tadi malam.. setidaknya ia dapat nilai tulis..itu pikirnya.

Sang guru yang selesai melihat jawaban Nadine..menatap gadis itu lekat.

"perlihatkan kedua tangan mu.."suruhnya.

Dia berpikir mungkin saja Nadine menyontek

Nadine yang mendengar itu memperlihatkan kedua tangannya..bahkan dia berputar-putar di depan sang guru.

"gada kan pak?.."tanya Nadine..dan bapak itu hanya menganggukan kepalanya.

"sebutkan parameter qos apa yang mengukur kecepatan data yang sampai dari pengirim ke penerima?.." tanya sang guru tiba-tiba.

kebetulan mata pelajaran yang ujian sekarang adalah komputer dan jaringan..yang wajib di pelajari oleh siswa di sekolahnya..dan guru itu juga salah satu guru yang mengajar itu.

"jitter pak.."jawab Nadine santai.

"kelas IP address yang sering digunakan adalah?.."tanya sang guru lagi.

"kelas c.." jawab Nadine lagi..sang guru yang mendengar itu menganggukan kepalanya puas.

"baiklah..kamu boleh keluar.."ucap sang guru.

"baik pak terimakasih.."ucap Nadine berlalu dari sana.

.

.

.

Seminggu telah berlalu..Nadine menyelesaikan ujiannya dengan baik..dia sangat senang bisa mempergunakan ilmunya dengan baik..bukan seperti dulu pura-pura bodoh untuk menarik simpati orangtuanya.

Di hari terakhir ujian Nadine sempat dipanggil keruangan guru..karna jawabannya yang hampir sempurna di semua mata pelajaran..kalau orang lain itu biasa saja bagi semua guru..tapi ini adalah seorang Nadine..siswa yang bodoh, malas dan hanya membuat onar saja kerjanya.. Tidak salah kalau para guru heran.

Tapi beberapa guru yang mengajarnya mempercayai Nadine..Karna anak itu memang pintar saat mereka mengajar.

Tapi beberapa guru yang hanya mengajarnya di kelas sepuluh dan guru yang belum mengajar di kelasnya menilai bahwa gadis itu mencontek.. makanya guru yang mengajar di kelasnya memanggil nya untuk membuktikan pada para guru yang menuduh Nadine..dan membuktikan bahwa gadis itu tidak seburuk yang mereka pikirkan.

Dan perdebatan di ruang guru pun di menangkan oleh Nadine dan para guru yang mempercayainya.. bagaimana tidak..Nadine menjawab semua pertanyaan yang para guru itu tanyakan dengan sempurna bahkan pertanyaan itu tidak ada di soal ujian dan ada juga yang belum mereka pelajari.

.

.

.

Hari ini adalah hari pertama mereka mengadakan class meeting setelah ujian selesai..Banyak perlombaan yang akan di adakan oleh pihak OSIS.

Nadine mengikuti satu lomba saja yaitu lomba bernyanyi..sangat berbeda dengan kedua temannya dan Fero yang mengikuti lebih dari satu lomba..begitupun abangnya Dion yang mengikuti lebih dari satu lomba.

.

.

Untuk dua hari kedepan Nadine hanya dirumah mengadakan me time dengan Drakor favoritnya.

Dia tidak ke sekolah karna lomba bernyanyi akan diadakan di hari ketiga class meeting.. Bersamaan dengan lomba dance yang di ikuti raya..dan di hari keempat akan di adakan lomba melukis yang diikuti Rina dan lomba tarik tambang serta lari estafet yang di ikuti kedua gadis itu mewakili kelas dengan teman lainya.

Hari selanjutnya hanya berisi perlombaan fisik yang banyak di ikuti Dion.

.

.

Hari ini hari untuk Nadine mengikuti lomba bernyanyi.. gadis itu sekarang didampingi ketiga temannya dan Dion untuk memberi semangat padanya.

"lebay banget sih kalian ini..kayak mau lomba tinju aja..pakek peregangan otot segala.."ucap Nadine jengah pada kedua sahabatnya yang sedang memijit kedua tangannya itu.

"hehehe..namanya aja orang nervous.."ucap raya cengengesan.

"lah..si Nadine yang mo tampil kok elo yang nervous?..ga jelas banget.."timpal Fero.

"suka-suka gue dong.. sahabat gue yang tampil kn gue juga kerasa gugupnya.."bela raya.

"iya tau Fero ini..kita juga gugup tau gak.. takut banget nanti di panggung queen keselek nyamuk.."timpal Rina asal.

"alah kalian ini kayak ga biasa aja.. Nadine kan setiap weekend manggung..apa yang perlu di Takutin.."ucap Fero lagi.

"udah-udah..doain aja semoga berhasil.."ucap Nadine menghentikan perdebatan mereka.

"iya kalian ini berantem Mulu.."timpal Dion.

"ki.."ucapan raya terpotong karna tiba-tiba nama Nadine sudah di panggil untuk menunjukkan kemampuan bernyanyinya.

"good luck dek.."ucap Dion tersenyum sambil mengusap kepala Nadine.

"good Luck girl.."ucap raya dan Fero bersamaan.

"cie samaan.."ledek Nadine yang di balas tatapan malas dari keduanya.

"yaudah sana.."ucap Dion menghentikan pembicaraan mereka.

"hati-hati keselek nyamuk.."ucap Rina yang di balas gelengan oleh keempat orang itu.

"semoga berhasil.."terdengar suara dari seorang cowok yang baru menghampiri mereka..dia adalah Ethan.

Nadine tidak menghiraukan kalau berlalu dari sana menaiki panggung.

.

.

.

TO BE CONTINUE....