NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI MENJADI ANTAGONIS PALSU

TRANSMIGRASI MENJADI ANTAGONIS PALSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Antagonis / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: R.A Wibowo

Bagaimana jadinya jika seorang penulis malah masuk ke dalam novel buatannya sendiri?

Kenalin, aku Lunar. Penulis apes yang terbangun di dunia fiksi ciptaanku.

Masalahnya... aku bukan jadi protagonis, melainkan Sharon Lux-tokoh antagonis yang dijadwalkan untuk dieksekusi BESOK!

Ogah mati konyol di tangan karakternya
sendiri, aku nekat mengubah takdir: Menghindari Pangeran yang ingin memenggalku, menyelamatkan kakak malaikat yang seharusnya kubunuh, dan entah bagaimana... membuat Sang Eksekutor kejam menjadi pelayan pribadiku.

Namun, ada satu bencana fatal yang kulupakan

Novel ini belum pernah kutamatkan!

Kini aku buta akan masa depan. Di tengah misteri Keluarga Midnight dan kebangkitan Ras Mata Merah yang bergerak di luar kendali penulisnya, aku harus bertahan hidup.

Pokoknya Sharon Lux harus selamat.
Alasannya sederhana: AKU GAK MAU MATI DALAM KEADAAN LAJANG!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.A Wibowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Sharon berjalan sendirian menyusuri koridor panjang menuju perpustakaan elite keluarga Lux. Suara langkah kakinya memantul pelan di lantai marmer, mengiringi denyut gugup yang entah muncul dari mana.

Ia memeluk map kecil di dadanya, seolah itu bisa menghalau pikiran-pikiran aneh yang berputar tanpa henti.

Rencana perjalanan menuju kediaman Midnight aka dijadwalkan besok pagi. Untuk sekarang masih banyak pertanyaan di kepalanya. Maka dari itu Sharon ingin mencari jawaban di perpustakan.

Setelah rapat keluarga kemarin… semuanya terasa terlalu besar, terlalu banyak celah kosong.

Ras bermata merah? Crimson Bloodline? Ras yang punah ratusan tahun lalu?

Tidak ada satupun dari itu yang ditulis dalam novel aslinya. Tidak satu paragraf pun.

“Kenapa dunia ini bisa punya sejarah yang bahkan penulisnya sendiri nggak tahu…” Sharon menghela napas panjang. 

Ia akhirnya tiba di depan dua pintu besar perpustakaan utama. Dua prajurit penjaga bangsawan segera menunduk saat melihat lencana keluarga Lux di leher Sharon.

“Saya ingin masuk. Ada dokumen yang harus saya cari,” katanya sambil berusaha terdengar selekas mungkin. Menyembunyikan kecemasan dengan senyum dingin khas Sharon.

Penjaga itu saling pandang sejenak, lalu membuka pintu berat itu. 

Begitu masuk, aroma kertas tua menyeruak. Lampu kristal besar menerangi deretan rak tinggi yang dipenuhi buku-buku tebal dan gulungan dokumen yang mungkin usianya lebih tua dari seluruh generasi Lux.

Sharon melangkah masuk perlahan. Perpustakaan elite — ruangan yang hanya boleh dimasuki bangsawan dengan izin khusus. Ruang ini biasanya digunakan untuk membaca hal-hal ringan seperti sejarah perang, silsilah keluarga, atau dokumen kontrak kerajaan. Untuk isi dokumen yang tersedia bisa dibilang termasuk kelas harta nasional, maka dari itu hanya bangsawan yang boleh masuk, itu pun dengan izin khusus.

 Sharon mencari sesuatu di sini, sesuatu yang bahkan tidak ingin dibahas Duke secara langsung.

Midnight. Crimson Bloodline. Orang-orang yang seharusnya punah. Ia datang untuk mencari jawabanya.

Ia menelusuri rak sejarah, matanya bergerak cepat membaca judul demi judul.

“Perang Timur 200 SM.”

“Ekspansi Selatan.”

“Hukum Perjanjian Empat Raja.”

Sharon memicingkan mata. Tidak ada satupun yang menyentuh topik Midnight.

“Serius? Bahkan rak sejarah ini pun nggak nyebut nama mereka?” Sharon menggumam sambil menarik buku lain.

Satu jam ia mencari. Hasilnya naas, tidak menemukan apapun. Ia pun beristirahat dan tergeletak di perpustakaan dengan napas terengah-engah. Perpustakaan ini sepi bukan main, hanya ada dia seorang sehingga ia merasa tak masalah untuk terlentang sebentar.

“Sial tidak ada satupun!”

Namun Sharon menolak untuk menyerah, ia melanjutkan pencarian setelah istirahat lima belas menit.

Setengah jam kemudian, ia menemukan sebuah buku tipis berwarna gelap menarik perhatiannya.

Buku itu tanpa judul, hanya tercetak segel pudar.

“Buku ini mencurigakan. Coba ambil ah.” Ia menariknya. Buku itu berdebu, berat, sangat kotor dan terlihat usang. Umurnya bahkan mungkin lebih tua dari duke lux.

Barang setua ini pasti memiliki unsur nilai dan Jelas jarang disentuh.

Saat membuka halaman pertama, Sharon nyaris kehilangan napas. Ia menemukannya!

“Ribuan dari Ras Merah hilang dalam semalam.”

Itu kalimat pertama yang tercetak.

Tiba-tiba saja napasnya tercekak, jantung ia berdebar-debar.

Ia cepat-cepat membuka halaman berikutnya, membaca beberapa halaman dan  menemukan hal menarik. Inti dari buku itu kurang lebih seperti ini.

Memang tidak ada catatan tahun kejadian, tapi menurut buku keluarga midnight khususnya ras dengan mata merah, menghilang tanpa penjelasan yang jelas, tidak disebut lokasi tepat, tidak ada data korban, tidak ada penyebab kematian.

Bab-bab selanjutnya berisi spekulasi kejadian yang bahkan beberapa halaman terpotong-potong. Inti dari spekulasi kurang lebih adalah ..

Dunia menyebut ini sebagai tragedi Nadir Bloom. 

Penulis buku ini Gren Lux—nenek moyang lama dari keluarga Lux.

Menulis teorinya saat berpergian di kerajaan Midnight. 

Di sana Sebuah kota di kerajaan Midnight (yang tidak tertulis secara jelas) bunga hitam raksasa tiba-tiba bermekaran dari bawah tanah, tanpa alasan yang jelas, serbuk dari bunga hitam itu membuat semua orang berdelusi dan melihat dunia dengan sudut pandang berbeda, lalu seluruh ras mata merah saling membunuh karena halusinasi.

Ini disebut spekulasi karena Green Lux masih menemukan bukti yang cukup kuat.

Dan hanya itu saja. Setelahnya Semua halaman seperti… dipotong.

Tersisa beberapa fragmen seperti:

“…tubuh tidak ditemukan…”

“…mata merah terakhir….”

“…Lux menjadi saksi….”

Sharon menelan ludah.  “apa-apaan ini?” Gumamnya. Semua seperti puzzle.

Suara di dalam kepalanya pelan tapi menusuk.

“Lux menjadi saksi?”

“Darah bermata merah hilang tanpa tubuh?”

“Sial! Karena kondisi buku yang rusak aku tidak bisa tahu kejelasannya!”

Ia memegang halaman yang paling rusak dengan kedua tangan.

Permukaannya sobek, seolah seseorang sengaja merobek bagian tengahnya agar tidak bisa dibaca.

“Ini bukan rusak karena dimakan waktu,” gumam Sharon pelan.“Ini… sengaja dirusak.”

Ia menutup buku itu perlahan. Tenggorokannya terasa kering. Lalu tiba-tiba saja Sharon teringat dengan diary box yang ia baca tempo hari.

DOSA KELUARGA LUX

Ia menelan ludah kalau begini lux kemungkinan terhubung dengan kejadian Nadir Bloom

Jika ribuan ras itu hilang tanpa jejak,

jika tidak ada tubuh ditemukan,

jika keluarga Lux jadi saksi,

dan jika Midnight masih hidup dengan mata merah—

“Maka… Arthur adalah satu-satunya yang masih hidup.”

Untuk pertama kalinya sejak kemarin, Sharon merasa dadanya terasa berat. Bukan karena takut pada Arthur. Tapi…

“Jadi selama ini aku cuma ngikutin plot bodoh buatan diriku sendiri, sementara dunia ini punya tragedi yang nggak pernah tercatat…”

Ada rasa kasihan di dalam hatinya. Datar, tapi nyata.

Lalu pikiran berikutnya membuat kulitnya merinding:

“Kalau Arthur satu-satunya yang selamat… apa yang sebenarnya terjadi?”

Dan kenapa ia satu-satunya?

Ia kemudian kembali mengingat. 

Hubungan awal antara Sharon dan Arthur. Yang diceritakan di bab khusus spesial. 

Bab spesial itu menceritakan awal mula pertemuan Sharon dan Arthur.

Semua bermula ketika Sharon berumur 6 tahun, masih sangat kecil dan belum sepenuhnya jahat menemukan seorang anak berambut putih di kediaman Lux, tapi dia tergeletak dengan luka di sekujur tubuhnya, dia jelas nyaris mati. Ya, dia terluka sangat parah seperti baru saja mengalami perang. Karena ia nyaris mati, Sharon menjadi panik dan membawa anak itu di kamarnya.

Tentu ia lakukan secara sembunyi-sembunyi karena aturan dari keluarga Lux tidak memperbolehkan membuat seseorang menginap di kediaman tanpa izin dan sharon yakin anak berambut putih itu tidak akan diizinkan untuk menginap.

Maka dari itu ia merawatnya sendiri, hari demi hari, setiap pagi, setiap malam. Hingga anak itu terbangun.

Tentu sharon senang, dan menanyakan asal usul keberadaan anak itu … tapi anak itu hampir tidak mengingat satupun memori.

Darimana ia berasal? Siapa orang tuanya? Ia tidak tahu sama sekali.

Yang ia ingat hanya nama Midnight. 

Bagaimanapun anak itu terlihat sangat lemah, sangat ketakutan pada awalnya. Sharon kecil seperti melihat gambaran dirinya dari si anak, maka dari itu dengan kebaikan ia merawat si anak.

Dan agar tidak kebingungan ia memberi nama ke si anak tersebut dengan nama…

“Arthur…”

Ya. Seperti itulah origin cerita dari pertemuan Arthur dan Sharon.

Lunar ingin menulis latar belakang belakang rumit, ia ingin menulis bahwa Arthur adalah anak yang selamat setelah perang besar … tapi sayangnya ia tidak menulis novel ini sampai selesai.

Dan bahkan belum menulis tentang hal itu di novel.

“Jadi dunia menulis plot kosong sendiri, ya..?

Sharon menutup buku itu keras, lalu merapikannya kembali ke rak. Tangannya sedikit gemetar — bukan karena takut pada Midnight, tapi karena ia sadar dunia ini punya lapisan-lapisan gelap yang bahkan penulisnya tidak tahu.

Dunia ini… bukan lagi novel SMP yang setengah jadi. Ini dunia nyata dengan sejarah yang berbeda. Dunia pasti menulis beberapa plot kosong dan menjadikan versinya sendiri.

Sharon menatap kosong pada rak buku, napasnya goyah.

“Arthur …” kenangan itu kembali muncul karena sudah menyatu dengan tubuh sharon. Ia memahami, bahwa Arthur terkadang memiliki tatapan yang aneh. Seperti mengingat sesuatu. Seperti melihat sesuatu yang jauh di masa lalu.

“Apa yang sebenarnya pernah kamu lihat?”

Ia memejamkan mata sejenak sebelum mengambil langkah mundur.

Hatinya terasa lebih berat daripada saat ia masuk ke ruangan ini.

Dan semakin dekat pertemuan formal itu…

Semakin besar rasa penasaran — dan waspada — terhadap keluarga midnight dan keluarga Lux tampak mencurigakan karena menyembunyikan sesuatu.

1
Nanang Kukun
menarik dong .....
Manusia Biasa: Terima kasih kak
total 1 replies
Yusni
menarikk
Manusia Biasa: Terima kasih kak🤭😍
total 1 replies
Murni Dewita
👣
Manusia Biasa: Terima kasih sudah memberikan jejak kak😍👍
total 1 replies
Fahreziy
nexk
Manusia Biasa: Terima kasih kak sudah membaca, untuk update nanti jam 11 ya kak😍🙏
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Manusia Biasa: Terim kasih kak
total 1 replies
Author kang Halu
semuanya diam
malah meme gw😭
Manusia Biasa: wkwkw
total 1 replies
Author kang Halu
no😭
Author kang Halu
Aku awalnya cuma coba baca sedikit, tapi endingnya malah maraton sampai bab terbaru. Ceritanya surprisingly rapi dan bikin penasaran.

Sharon sebagai antagonis palsu tuh bukan jahat—dia korban. Dan kita bisa lihat perubahan dia dari bab awal sampai sekarang.

pokonya mantap banget
Manusia Biasa: waduh terimakasih banyak kak atas reviewnya🤭💪
total 1 replies
Author kang Halu
waduh bahaya tah🤣
Author kang Halu
Mantap gw suka novelnya thor semangat
Fahreziy
👣👣👣
Manusia Biasa: Terima kasih jejaknya kakak😁🤭
total 1 replies
Yuliani Jogja
mantapp💪😍
Yuliani Jogja
Overall bagus

rekomendasi banget bagi yang suka cerita reinkarnasi
dan villain

semangat thor
Manusia Biasa: makasih kak
total 1 replies
Yuliani Jogja
ahh suka banget perkembangan Sharon x gil😍
Manusia Biasa: mereka lucu kak🤭
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Manusia Biasa: baik kak. update bab nanti siang ya kak, terimakasih sudah membaca 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!