NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bandit

Disaat Alaric sedang dikepung oleh para bandit, seorang pemimpin dari bandit itu terlihat berjalan menghampiri Alaric dengan membawa sebilah pedang panjang.

"Serahkan seluruh barang-barang kalian atau kalian akan mati." desak pemimpin bandit itu sembari mengancam dengan cara menodongkan pedang miliknya kearah Alaric.

Mendengar ancaman dari bandit itu lantas Alaric mencabut wakizashi miliknya dan mengangkat perisai miliknya, sembari memasang kuda-kuda Alaric menantang kembali bandit tersebut.

"Silakan jika kalian bisa." timpal Alaric sembari menyeringai.

"Hey hey hey, apa kamu yakin kita bisanya melawan mereka?" tanya Ricarad dengan ekspresi ketakutan.

"Akan kutunjukkan seberapa hebat anak dari penguasa desa Verlaten." Jawab Alaric.

Karena merasa tertantang lantas pemimpin dari para bandit itu berteriak "serang!" sembari mengangkat pedang miliknya, lalu kemudian pemimpin dari bandit tersebut berlari ke arah Alaric dan Ricarad dengan diikuti oleh para bandit lainnya.

Para bandit itu berniat untuk menyerang Alaric dan Ricarad secara bersama-sama dari segala sisi, akan tetapi dengan skill miliknya Alaric mampu menahan serangan dari para bandit-bandit itu dengan mudah.

Setelah Alaric berhasil menahan serangan dari para bandit itu secara tiba-tiba sebuah layar hologram muncul dengan tulisan, "Anda mendapatkan 5 poin peningkatan".

"Oh yeah!" celetuk Alaric sembari menahan serangan dari bandit tersebut.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (1x) + ]

[ - Serangan (4x) + ]

[ - Insting (2x) + ]

[ - Kecepatan (5x) + ]

[ - Kekuatan (3x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 00 ]

Setelah meningkatkan skill miliknya Alaric menyerang balik para bandit-bandit itu dengan wakizashi miliknya, dengan kecepatan dan kelincahannya Alaric menebas satu persatu lengan para bandit-bandit tersebut.

Hanya dengan sedikit mengayunkan wakizashi miliknya ke arah lengan dari para bandit-bandit itu, dengan seketika lengan mereka semua terputus dan mengucurkan banyak darah.

Ricarad yang terkejut melihat kejadian itu hanya bisa menganga sembari terduduk, sedangkan para bandit-bandit itu mencengkram dengan erat lengan mereka yang terlihat mengeluarkan banyak darah sembari mengerang kesakitan diikuti dengan tangisan.

"Sebaiknya kalian mencari pekerjaan yang lebih baik lagi tanpa merugikan orang lain, jika aku bertemu dengan kalian lagi dengan cara yang sama aku tidak akan segan-segan membunuh kalian." Ujar Alaric sembari membelakangi para bandit-bandit tersebut.

"Anjay keren banget gueh." batin Alaric.

Setelah mendengar hal itu para bandit yang merasa ketakutan segera berlari menjauh dari Alaric dan meninggalkan pedang-pedang mereka yang telah terjatuh di tanah bersama dengan tangan mereka yang telah terputus.

"Kamu sangat hebat, aku bahkan tidak percaya dengan apa yang aku lihat!" Ujar Ricarad dengan wajah terkejutnya.

"Apakah kamu tahu? sebenarnya aku tidak ingin kekuatanku ini diketahui oleh banyak orang." Ujar Alaric.

"Be-begitu? tenang saja, aku berjanji akan merahasiakan kejadian ini." Ujar Ricarad dengan wajah paniknya.

"Ngomong-ngomong, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Tanya Ricarad.

Sembari melepaskan topeng miliknya Alaric menjawab seraya menyeringai "inilah saatnya untuk berburu harta karun."

"Hohoho, ide yang sangat bagus tuan muda." Ujar Ricarad sembari mengusap-usap kedua telapak tangannya.

Setelah itu, Alaric san Ricarad mengambil pedang yang telah berserakan di tanah lalu pergi ke dalam hutan untuk mencari tempat persembunyian para bandit-bandit itu.

Setelah mereka berdua menyusuri hutan selama beberapa saat mereka melihat ada sebuah kereta kuda yang tengah terparkir di dalam hutan yang kemungkinan besar itu adalah tempat persembunyian para bandit sebelumnya.

Tidak jauh dari tempat kereta kuda tersebut terparkir terlihat juga ada dua ekor kuda dewasa berwarna hitam yang sedang diikat di sebuah pohon.

Melihat hal itu Alaric dan Ricarad segera menghampiri tempat tersebut dengan hati-hati, dan benar saja, setelah mereka sampai di tempat tersebut terlihat ada tanda-tanda bahwa tempat itu pernah disinggahi.

Mereka terlihat sangat senang karena telah berhasil menemukan tempat persembunyian para bandit dan dengan segera mereka menggeledah tempat tersebut untuk mencari barang-barang berharga yang tertinggal.

Akan tetapi setelah mereka memeriksa area di sekitarnya mereka tidak menemukan adanya barang-barang yang berharga di sekitar area itu, lalu, mereka berjalan ke arah kereta kuda yang sedang terparkir untuk selanjutnya digeledah.

Namun, dengan seketika langkah mereka terhenti setelah berada di depan pintu kereta kuda tersebut, dengan menarik nafas panjang Alaric berkata.

"Persiapkan mentalmu, harta karun yang sebenarnya mungkin berada di dalam kereta kuda ini." Ujar Alaric sembari menatap Ricarad dengan ekspresi tegang.

"Aku siap!" Balas Ricarad.

Brag... Alaric mendobrak pintu kereta kuda tersebut, dan benar saja di dalam kereta kuda tersebut terlihat ada beberapa kantung kain besar yang sudah tersimpan dengan rapih di dalam kereta kuda tersebut.

Selain beberapa kantung kain besar terlihat juga ada beberapa perlengkapan perang seperti zirah kulit, zirah besi, perisai, pedang, tombak, dan busur panah beserta dengan anak panahnya.

Selain beberapa benda tersebut ada salah satu benda yang terlihat sangat menarik perhatian Alaric dan Ricarad, benda tersebut adalah sebuah wadah kecil berbentuk persegi yang terbuat dari kayu dan terlihat tersimpan dengan rapih di atas kursi penumpang kereta kuda tersebut.

Alaric mengambil wadah persegi tersebut lalu membukanya dengan perlahan-lahan, dan setelah wadah persegi itu dibuka dengan seketika mata Alaric dan Ricarad berbinar-binar setelah melihat isinya.

Isi dari wadah kecil tersebut adalah beberapa kepingan koin yang diantaranya adalah 2 keping koin emas dan 50 keping koin perak, mengetahui isi dari wadah tersebut adalah jumlah koin yang sangat banyak Alaric dan Ricarad merasa sangat bahagia sampai-sampai berpelukan.

Total koin yang dimiliki Alaric saat ini adalah : 2 koin emas, 71 koin perak, 45 koin perunggu.

Setelah itu, Alaric dan Ricarad kembali menuju ke desa Verlaten dengan mengendarai sebuah kereta kuda yang ditarik oleh dua ekor kuda yang berwarna hitam, wajah Ricarad terlihat sumringah sembari mengendarai kereta kudanya itu.

"Ricarad, sepertinya langit sudah terlihat sangat gelap." ujar Alaric.

"Kamu benar, perjalanan ini memang menghabiskan banyak waktu." balas Ricarad.

"Bisakah kamu mempercepat laju kereta kuda ini?" tanya Alaric sembari membayangkan wajah seram Cecilia.

"Ba-baiklah." jawab Ricarad.

"Entah kenapa aku merasakan ada aura menyeramkan yang keluar dari tubuh Alaric." batin Ricarad.

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka telah sampai di gerbang perbatasan dan akan segera menjalani pemeriksaan, terlihat ada salah satu penjaga yang bertugas untuk memeriksa isi dari kereta kuda yang sedang mereka bawa.

Setelah penjaga perbatasan itu selesai memeriksa isi dari kereta kuda mereka penjaga tersebut kembali kedepan lalu mulai menanyakan beberapa pertanyaan kepada Ricarad.

"Untuk apa perlengkapan perang itu?" tanya penjaga perbatasan tersebut.

"Oh itu, kami adalah pedagang yang menjual beberapa peralatan perang." jawab Ricarad.

"Begitu, lalu bagaimana dengan pakaian dalam wanita yang berada di dalam?" tanya penjaga perbatasan tersebut.

"Sial, itu adalah barang dagangan milikku yang sebelumnya telah dirampas oleh para bandit-bandit itu." batin Ricarad.

"Pakaian dalam wanita?" batin Alaric.

1
Aegis Aetna
iya bener masa boong
Aegis Aetna
iya lu udah mati, malah nanya.
Aegis Aetna
iya bang, mending ke isekai aja sh kalo kata gw mah
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!