Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, ketika Raisa di paksa ikut oleh papa nya ke sebuah acara pesta colega bisnisnya dengan tujuan agar putrinya itu memikat seorang pengusaha kaya. Sehingga bisa di manfaatkan untuk membantu krisis keuangan di perusahaan nya.
Ketika ingin kabur dari acara pesta, Raisa melewati sebuah kamar hotel yang membuat nya penasaran.
"Ahh "
Karena penasaran, Raisa malah menggangu dua insan yang saling bergelut manja di dalam kamar itu. Tatapan tajam dari pria tampan membuat Raisa terkejut dan jerat di dalamnya.
Sejak saat itu, pria yang Bernama Yoga mencari cara untuk mendapatkan gadis itu.
Bagaimana kisah selanjutnya?? yukk ikuti alurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terungkap!
" Malam boss"
Johan tersenyum membalas sapaan dari pegawai nya. Ia menatap penjuru Restauran yang selalu saja ramai di kunjungi, baik dari penyewa hotel maupun orang luar yang sengaja datang untuk menikmati hidangan restauran milik nya.
Hati Johan terasa hampa, ia merindukan sosok Raisa yang selalu membuat dirinya tertawa dengan tingkah konyol gadis polos itu.
"Hei... Apa yang kau lakukan!!!!!"
"Ini pantas untuk wanita rendah seperti mu!!!"
Johan memicingkan matanya memperjelas penglihatan nya. Ia seperti mengenali suara dan postur tubuh wanita yang sedang di Jambak oleh wanita lain.
"Raisa???" gumam Johan seraya berlari menghampiri area pertengkaran itu.
"Hei apa apaan ini, lepaskan dia!!!" Johan berusaha membantu Raisa terlepas dari cekalan Gladies, di bantu oleh Yoga yang menarik kuat tangan Gladies dan kembali menampar nya.
Plak!!!
"Berani sekali lagi kau menyentuhnya, maka tangan mu itu akan terlepas dari tubuh mu!" ancam Yoga.
"Kenapa kau membela gadis murahan itu!!" teriak Gladies, atau tangannya masih memegangi pipinya yang untuk kedua kalinya di tampar Yoga.
"Kau akan menyesal sudah membela yang salah Yoga!!" tekan Yaisya.
"Apa maksud kalian!!! dia bukan wanita rendah!!, dia adik ku!!!" teriak Johan tidak terima jika Raisa di perlakukan seperti itu.
Penampilan Raisa sudah acak acakan, rambut nya yang rapi sudah terlihat kusut.
"Apa?" kaget Yaisya.
"Hei Kak Johan, kau menyukai gadis ini??? sadar lah, adik mu sudah lama mati!" decak Gladies membuat Johan marah.
Belum sempat Johan menjawab, ucapan Raisa dan pergerakannya membuat pria itu menghentikan niatnya.
"Aku di sini! Aku belum mati!" ucap Raisa tegas, entah hasutan dari mana, ia kepikiran untuk mengatakan hal itu.
"Cih, apa sekarang kau bermimpi ingin menjadi ratu??" Gladies tersenyum miring. Merendahkan niat Raisa, ia sudah tahu pasti identitas Raisa, seorang anak yang tidak di anggap.
"Yah, setidaknya aku menang dari mu. Di mimpi sekalipun!" sahut Raisa.
"Gadis tidak tahu malu!" umpat Yaisya bersiap mengangkat tangannya dan hendak menampar Raisa.
"Sekali kau sentuh dia, maka kau akan menyesal!" ancam Yoga.
"Aiss.... awas saja kau!,
Ayo pergi!" Yaisya menarik tangan Gladies dan membawanya pergi dari sana.
Raisa menghela nafas, lalu menghembuskan nya secara perlahan. Akhirnya selesai juga.
"Raisa, kamu tidak apa apa kan? apa rambut mu sakit?? aku akan membawa mu ke rut sakit" ucap Johan khawatir. Namun, Raisa menggeleng.
"Aku baik baik saja kak, tangan lemah nya tidak akan membuat ku sakit"
Sementara itu, Yoga menatap sinis sahabat dan kucing lucu nya.
"Sejak kapan kalian kenal?" tanya Yoga sinis.
Johan tersadar, ternyata ada Yoga di sini.
"Astaga, aku baru ingat. Kenapa kau bisa bersama Raisa?" tanya Johan balik bertanya.
"Aku bertanya lebih dulu!" ucap Yoga.
"Tapi kau boleh menjawab lebih dulu!" balas Johan tak mau kalah. Tatapan mereka sama sama sengit, Raisa sampai pusing melihat keduanya.
"Masalah satu selesai, masalah dua malah di mulai!!" ucap Raisa melerai keduanya.
"Tuan Yoga, dia itu boss ku di restauran ini. Dan kak Johan, dia itu tuan ku. Aku di jual papa kepada nya!" jelas Raisa menatap keduanya secara bergantian.
"Apa!!!"
"Apa!!!"
Kedua nya sama sama kaget dan berteriak, membuat anak gendang telinga Raisa hampir pecah.
"Kalian ingin membuat aku tuli?? gak harus kompak kompak gitu!!"
"Kamu serius di jual??" Johan memegangi bahu Raisa, menatap intens penuh kasih sayang.
"Eh eh, jangan pegang pegang!! dia itu milik aku!!" ucap Yoga menarik Raisa dan menyembunyikan gadis itu ke belakang tubuhnya.
"Eh eh, enak saja. Aku lebih dulu mengenal nya!!!!" ucap Johan berusaha menarik Raisa dari balik tubuh Yoga.
Terjadilah aksi tarik menarik.
Niko yang baru saja tiba di restauran Johan kaget melihat 2 ekor anjing saling memperebutkan kucing.
"Tontonan bagus ni" gumam nya sembari menarik kursi yang terletak tak jauh dari tempat Yoga, Johan dan Raisa.
"Eh, bikinin kentang goreng dong!" ucap Niko pada salah satu pegawai yang melintas di depan nya.
"Baik tuan"
Johan terus menarik Raisa, begitu juga dengan Yoga yang tidak mau kalah.
"Aduhhh kalian ini kenapa sih???? kalo gini caranya tangan aku yang terpisah dari tubuh ku, bukan gadis tadi" teriak Raisa menahan sakit di kedua lengan nya.
"Pokoknya dia punya ku!!" ucap Yoga.
"Dia punya ku!!!!!" balas Johan tak mau kalah.
"Ahhhhh!!!!!!! Johan!!! Yoga!!! Stop!!!!!" Raisa menarik kedua tangannya, menatap Yoga dan Johan yang terdiam mendengar teriakan Raisa.
"Kalian pikir aku apa sih?? barang??? kita bisa bicara baik baik loh!!! gak harus narik narik tangan aku!!! Sakit!!!" ucap Raisa memperlihatkan pergelangan tangannya yang memerah akibat cengkraman erat dari mereka berdua.
"Astaga memerah!!" ucap Yoga dan Johan kaget, mereka secara serempak meraih tangan Raisa dan meniupnya.
"Hikss... hikss... kenapa aku bertemu dengan pria seperti kalian!!" dengus Raisa menepis keduanya.
"Karena kamu nih!!!" ucap Yoga menyalahkan Johan.
"Enak saja, kamu yang narik duluan!!" balas Johan tidak mau di salahkan.
"Dia emang milik aku!!!"
"Berapa yang kamu beri sama papa nya, biar aku tebus!" ucap Johan serius.
"Aku gak mau!!" tolak Yoga, lalu ia pergi menyusul Raisa yang sudah bergabung dengan Niko.
"Yahhh kok udah selesai sih!!" erang Niko menatap mereka yang sudah bubar, padahal kentang goreng nya masih banyak.
Yoga duduk di samping Raisa, ia menatap gadis itu intens.
"Kamu gak papa kan?" tanya Johan, menghentikan Yoga yang hendak menanyakan hal itu, namun Johan lebih dulu.
"Pake nanya lagi" dengus Niko mengompori.
"Tangan nya aja memerah gitu" tambah Niko.
Terlihat Johan dan Yoga merasa bersalah, mereka sangat egois dan lupa jika Raisa kesakitan.
"Mereka itu bukan manusia, tapi serigala!" cibir Raisa.
"Ganteng ganteng serigala" sahut Johan.
"Narsis" cibir Raisa.
"Oh iya, kenapa kamu gak cerita sih, kalau kamu di jual papa kamu!"
"Aku gak tahu, selama ini Niko cerita tentang wanita yang di jual pada Yoga adalah kamu!" tambah Johan.
Yoga tak bersuara, ia hanya mendengar sahabat nya tengah berbicara dengan Raisa yang terlihat anteng bersama Johan.
"Aku hanya gak mau kakak khawatir" Balas Raisa.
"Kakak??" gumam Yoga kaget.
"Kenapa?" tanya Johan heran.
"Kamu memanggilnya Kaka?" tanya Yoga masih tidak percaya.
"Memang nya kenapa??" ucap Johan mengulang pertanyaan nya.
"Kenapa kepada ku kau sangat sulit mengubah panggilan mu dari tuan??? sayang kek, atau kakak kek!!" protes Yoga.
Raisa memutar bola matanya bosan, terkadang ia merasa heran. Tuan nya ini bisa terlihat sangat, bisa konyol, dan juga bego.
"Kau itu majikan ku, bagaimana mungkin aku memanggil begitu pada mu!" jawab Raisa.
"Kenapa tidak? bukan kah aku yang memerintah kan nya!"
"Kita baru kenal tuan, lagipula aku tidak mau memanggilnya begitu. Kau terlalu jahat untuk di manis manis sin" ucap Raisa lagi, membuat Yoga semakin cemberut.
"Kau tidak akan bisa mengalahkan karisma ku" ledek Johan.
"Sudah lah, aku mau pulang!" ujar Raisa sembari menarik tangan Yoga pergi.
"Eh eh, kok dia yang di bawa??" teriak Johan.
Yoga tersenyum, ia meleletkan lidah nya mengejek Johan.
si cew diawal jg udah bnyak brkorban.
awal hubungan mrk emg buruk bgitu pun wkt pergi. jd ya skt hati itu n kecewa msh ada wlau cinta