NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Pria Dewasa

Tawanan Cinta Pria Dewasa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Beda Usia
Popularitas:22.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Sequel Gairah Cinta Sang Presdir.

-Harap bijak memilih bacaan-

Menjadi penyebab utama kecelakaan maut hingga menewaskan seorang wanita, Mikhayla Qianzy terpaksa menelan pil pahit di usia muda. Tidak pernah dia duga pesta ulang tahun malam itu adalah akhir dari hidup manja seorang putri Mikhail Abercio.

Keyvan Wilantara, seorang pria dewasa yang baru merasakan manisnya pernikahan tidak terima kala takdir merenggut istrinya secara paksa. Mengetahui jika pelaku yang menyebabkan istrinya tewas adalah seorang wanita, Keyvan menuntut pertanggungjawaban dengan cara yang berbeda.

"Bawa wanita itu padaku, dia telah menghilangkan nyawa istriku ... akan kubuat dia kehilangan masa depannya." - Keyvan Wilantara

------
Ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 - Tidak Ada Yang Gratis

Pagi-pagi sekali Keyvan sudah selesai mandi, Mikhayla yang memang sejak dulu terbiasa bangun siang hanya menatapnya bingung.

"Mau kemana?"

Bukan hari biasa, melainkan akhir pekan. Mikhayla lupa kemarin suaminya sempat dibuhungi mertuanya kemarin, maklum saja memang nyawa wanita itu belum terkumpul sempurna.

"Rumah Mama."

Keyvan menjawab singkat, memang masih pagi jadi dia tidak bermaksud mengusik tidur istrinya. Akan tetapi, gerak-gerik Keyvan jelas saja dia rasakan hingga Mikhayla terbangun lebih awal hari ini.

"Mama? Aku ikut kan."

Dia berbinar, besarnya kerinduan pasa Zia membuat Mikhayla lupa jika hubungan Keyvan dan orang tuanya belum sebaik itu. Dengan polosnya dia berpikir jika Mama yang Keyvan maksud adalah orangtua Liora, bukan dirinya.

"Mamanya Liora, bukan Mamamu."

Deg

Dia yang sebelumnya semangat turun dari tempat tidur tiba-tiba mendadak lesu. Entah kenapa batin Mikhayla seolah dihujat bongkahan batu besar usai mendengar ucapan Keyvan, mungkinkah ini sakit? Tapi, sekalipun sakit alasannya apa? Demi apapun Mikhayla bingung sendiri.

"Oh Mamanya kak Lio."

Dia hargai mendiang istri suaminya, sejak awal memang dia sudah memanggil wanita yang di foto itu dengan sebutan kakak. Kantuknya yang tadi menghantui mendadak hilang seketika, tergantikan dengan segores luka yang tidak bisa Mikhayla pahami karena apa.

"Hm, lakukan apapun semaumu, tapi jangan coba-coba keluar dari rumah ini."

Keyvan sama sekali tidak mengira jika ucapannya akan membuat perasaan istri kecilnya tersentil, lagipula memang dia tidak bisa mengajak Mikhayla saat ini. Bagaimana tanggapan keluarga besar Liora jika sampai mengetahui dia sudah menikah dalam hitungan hari pasca kematian istri pertamanya.

"Iya."

Baru bangun tidur tapi dia tiba-tiba lesu, hanya bisa memandangi pemilik wajah tampan dan tubuh dengan penuh kesempurnaan itu dari kejauhan. Ada apa dengan Mikhayla? Bukankah harusnya dia biasa saja, lagipula belum tentu Zia sudi dipanggil Mama oleh pria itu.

"Aku mungkin pulang malam, tidur sendiri tidak masalah kan?"

"Terserah," jawab Mikhayla singkat, entah angin apa yang merasukinya hingga berani sekali menjawab seperti itu.

Sementara Keyvan yang kini tengah mengenakan kemejanya merasa jawaban Mikhayla sedikit aneh, baik secara nada maupun kata-katanya terdengar berbeda.

"Kenapa? Ada yang salah?"

Belum selesai dengan urusan kancing kemejanya, pria itu kini menghampiri sang istri yang tengah duduk di tepian ranjang. Keyvan mengerutkan dahi lantaran merasa Mikhayla ketus padanya, padahal kemarin-kemarin sang istri tampak takut padanya.

"Kamu kenapa?"

"Tidak kenapa-kenapa, cuma jawab terserah ... kan memang terserah mau pulang jam berapa."

Benar juga, tapi yang sebelumnya memang terdengar ketus dan Keyvan seolah tidak terima. Pria itu menatap tajam sang istri dengan maksud membuat dia tetap ciut, akan tetapi bukannya takut Mikhayla dengan santainya menatap balik mata tajam Keyvan.

"Berani sekali menatapku seperti itu, aku suamimu, Mikhayla."

Keyvan menjitak kening sang istri pelan, jelas saja tidak sakit. Mikhayla berdecak sebal namun dia tidak bermaksud menepis tangan Keyvan.

Dalam beberapa detik kemudian, Keyvan mengikis jarak hingga keduanya begitu dekat kali ini. Sedikit saja bergeser wajah keduanya akan bersentuhan.

Kebiasaan sekali, kapan sebenarnya Keyvan tidak membuat hatinya berdegub tak karuan. Sejak menikah keduanya belum pernah melakukan hal manis bahkan hanya ciuman singkat saja, dengan Keyvan yang mendekat seperti ini jelas saja dia berpikir macam-macam.

Tok tok tok

Huft, selamat.

Ketukan pintu yang barusan benar-benar menyelamatkan jiwa Mikhayla. Sontak dia menghela napas perlahan kala Keyvan kembali berdiri sembari berdecak begitu kesalnya.

"Ck, menganggu saja!!" umpat pria itu kemudian berlalu keluar kamar, dengan langkah panjang dan kemungkinan besar dia tidak suka lantaran kesenangannya terganggu begitu.

.

.

.

Beberapa saat kemudian, Keyvan kembali dengan membawa sebuah kotak ponsel yang Mikhayla ketahui adalah keluaran terbaru bulan ini. Dari kejauhan sudah dia pastikan tidak akan salah, sungguh hati Mikhayla membaik seketika.

"Untukku?"

Percaya diri itu harus, walau Keyvan belum memberikan aba-aba ponsel itu untuknya Mikhayla sudah bertepuk tangan dan menatap wajah Keyvan dengan mata berbinarnya.

"Hm, tapi bukan berarti kamu bebas berhubungan dengan siapapun setelah memiliki ini." Itu adalah aturan, Keyvan hanya merasa tidak tega melihat dia beberapa hari terakhir persis bocah yang belum memiliki kesempatan memegang ponsel sendiri.

"Iya, aku saja tidak hapal nomor ponselku sendiri ... tenang saja," ucap Mikhayla meyakinkan Keyvan agar segera memberikan ponsel itu.

Sebelum dia berikan, Keyvan memeriksa lebih dulu ponsel tersebut. Tidak lupa dengan memasukkan nomor ponselnya sebagai tujuan pertama yang boleh dihubungi.

"Tapi tunggu, kamu tahu di dunia ini tidak ada yang gratis bukan?"

Keyvan menahan dirinya, pria itu tersenyum licik kemudian. Ponselnya masih berada di tangan Keyvan, dia pria yang selalu mempertimbangikan keuntungan. Mana mau dia memberikan sesuatu secara cuma-cuma.

"Maksudnya?"

"Give me a kiss."

Mikhayla tidak salah dengar, Keyvan meminta ciuman dan itu bukan di pipi. Melainkan di bibir, sontak Mikhayla terdiam dan bingung setelahnya.

"Kamu punya tiga detik untuk menentukan pilihan, waktuku tidak banyak ... One ... two ...."

Semena-mena sekali, Mikhayla menatapnya bingung kemudian mengepalkan tangannya kini. Licik sekali, belum apa-apa sudah dua saja. Akan tetapi, Mikhayla butuh benda itu dan dia merindukan kehidupannya.

"Thr_"

Cup

Tanpa basa basi, Mikhayla memajukan wajahnya hingga bibir keduanya menyatu dalam sekejab. Hanya sekilas dan itu dia lakukan dengan tergesa-gesa, pria itu jelas tidak merasa puas jika hanya begini saja.

"Hanya begitu? Itu kecupan bukan ciuman," protes Keyvan menatap datar Mikhayla yang sudah memerah lantaran malu luar biasa.

"Lalu mau yang bagaimana?" tanya Mikhayla bingung namun sepertinya dia paham yang dimaksud Keyvan bagaimana.

"Begini," tutur Keyvan seraya menarik tengkuk lehernya.

"Hhmmppp."

...... Lanjut

1
Herlida Agustina
Pasti Film Horor, Kayak Mikail dan zia dulu 😁😁😁
Niwayan Padmini
bab yg ini buat perutku sakit karna tertawa,,, kelakuan author nich pake istilah istri kaya gangsingan../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Annissa Gaspar
/Curse//Curse/
Putri Cawi
lengkara kah
Nur rai Punia
seruuuu lanjut kak
rara
lu klo ntar si khayla kabur gw ketawa paling kenceng
Putri Cawi
bukan barat sayang ..tapi film horor
Herlida Agustina
aduh, lagi enak2nya, kasian evan nanti bisa sakit kepala
Herlida Agustina
Dia gak mau istrinya pake pangaman juga, karena dia menginginkan punya anak
Herlida Agustina
kasian mikhaila, nasibmu seperti mamamu zia, Ambil hatinya nanti bakal bucin papa evan😁
Herlida Agustina
ini ug dinamakan hukum karma berlaku,, Mikhael dulu juga memaksa zia yg masih kuliah untuk menandatangani kontrak perjanjian dengannya,, mmalah Mikhail lebih parah hanya gara2 kaca, spion mobilnya dirusak sama zia😁
Herlida Agustina
Habis baca azka balik kesini
Welna
❤❤❤❤❤
Jonah Fernanda
Biasa
Lisna mulyani
loh kak Desi org Palembang y, Palembang nya daerah mana AQ jg sama org Palembang ka
Renesme
bagus. ngegemesin 😆
Devi Marlina
rambut justin kaya burung kakak tua hehehe /Shy/
Ayi Kurniawati
Luar biasa
Antimama
Kecewa
Antimama
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!