Seni Naga Kuno Taiko

Bab 28 Kamu Salah Orang

Xia Jui mendekati kedua wanita itu dengan panik, walau dia melihat bahwa kedua wanita itu mengunakan setelan minim, tapi dia tidak ada waktu tergerak untuk menikmati kedua tubuh wanita itu.

Sekarang yang ada dalam benak Xia Jui adalah bagai mana dia bisa menyelamatkan nyawa sendiri.

"Tolong selamat kan aku.. Aku tidak ingin mati!" Xia Jui mendekati kedua wanita itu, namun pada saat itu tiba-tiba..

"Bom!"

Xia Jui di tinju oleh salah satu dari wanita yang lebih tua sehinga terpenatal menjauh darinya.

Kedua wanita itu bernama Nalan Rua dan Su Yan.

Su Yan setelah memukul Xia Jui, dia memerintahkan Nalan Rua untuk memakai baju masing-masing.

"Apakah kamu begitu lancang untuk menyentuh putri kedua Nalan..!" Su Yan berkata dengan niat membunuh.

Xia Jui tertegun dia dalam hati, berkata apakah dia putri dari kaisar Nalan? Setelah cukup bereaksi dia menjadi semangat.

Xia Jui bangun dari tidurnya dan menatap ke arah mereka dengan menyembah. Setelah itu, dia berkata dengan hormat. "Tuan putri.. Tolong selamatkan nyawa aku.. Aku tidak ingin mati..!"

Dia berkata memohon sambil berkeringat deras. Kadang-kadang mata itu melirik kebelakang, dia takut bahwa Long Fai masih mengejarnya.

"Apakah yang kamu katakan itu benar? Bahwa kamu sedang di buru hinga ingin di bunuh?" Kata Nalan Rua.

"Ini benar aku sedang dalam bahaya..!" Kemudian dia menceritakan dari awal konfilik dia dengan Long Fai, tentunya dia mengatakan dengan di campur sedikit ke bohongan bahwa dirinya yang teraniaya.

Nalan Rua awalnya sedkit ragu, dia sudah tahu bahwa ini sedang berada di hutan belantara yang lebat. Dia juga tidak mengetahui perseteruan Xia Jui dan orang yang mencoba membunuh.

Xia Jui melihat bahwa Nalan Rua begitu bingbang sehinga dia meyakinkan lagi lalu, berkata. "Aku berjanji jika putri menolongnya maka aku akan menjadi budak."

Dia harus meyakinkan sedemikian rupa kepada Nalan Rua. Jika dia terhasut maka nyawa dirinya akan terselamatkan.

Sebenarnya Nalan Rua ingin berkata tapi tiba-tiba Su Yan memegang tangan Nalan Rua dengan serius. Dengan itu dia berkata dengan membuat kode. "Sttt!"

Su Yah melihat di sekitarnya karena merasakan bahwa tanah ini sedikit bergetar sehingga dia mengerutkan keningnya dengan melihat sekelilingnya dengan sangat waspada.

"Mengeram!"

Tiba-tiba, dari sekeling ada suara geramaman, suara geraman itu sepertinya mendekati ke arah dirinya.

"Tuan putri ini tidak baik, maslah ini tidak semudah yang dia duga." Kata Su Yan dengan menjaga Nalan Rua.

"Tidak.. Aku tidak ingin mati tololong aku..!" Dia mengenal betul suara apa itu, dia mengenali bahwa suara ini adalah, suara serigala yang beringas yang telah merengut salah satu tanganya.

Begitu mendengar terkakan panik Xia Jui, mereka berdua mengerutkan keningnya dia juga ingin melarikan diri dan membawa Nalan Rua dari tempat yang berbahaya.

Sayangnya dia memiliki firasat bahwa daerah ini sudah di kepung dari darat dan udara, dengan tidak berdaya dia terjebak.

"Siapa yang kamu lawan..!" Su Yan jelek, dia berpikir apakah dirinya bisa melawan sekawan hewan itu, juga dia curiga bahwa Xia Jui memperovokasi monster kuat tertentu.

"Aku tidak tahu.. Yang aku tahu bahwa pemuda itu sangat galak..!" Wajah Xia Jui sekarang pucat seperti kertas putih yang tanpa noda.

Pada saat itu munculah sekawan serigala keluar datang menemui mereka bertiga dengan berbagai arah.

"Ini..!" Nalan Rua juga sedikit bergidik, dia melihat monster serigala yang begitu besar dan kekar. Dia juga melihat mata ganas dan tanduk yang tajam.

Su Yan dan Nalan Rua serius untuk bertarung melawan sekawan monster aneh ini, tapi tiba-tiba dia melihat sosok pemuda keluar dari belakang sekawan serigala itu.

Mata mereka setelah melihat pemuda itu, langsung takjub.

Dia mengenal pemuda ini, pemuda ini yang pernah dia temui ketika mandi di sungai.

Nalan Rua ingin berkata, tapi kata-kata itu tidak jadi ketika pemuda itu, mengucapkan ke arah Xia Jui. "Apakah kamu sudah selesai untuk main petak umpet, sehinga kamu berlari kesana dan kesini seperti anjing yang menyedihkan?"

"Tidak aku tidak ingin mati..!" Xia Jui terjatuh dengan duduk sambil mundur.

"Aku tidak suka meninggal kan jejak, jika kamu mati maka matilah." Long Fai mengelengkan kepalanya. Kemudian dia memerintahkan sekawan serigala untuk menangkap Xia Jui.

"Mengeram!"

Dengan gigi-gigi tajam dan besar sambil menetesakan air liur ke tanah sekawan serigala itu mendekati Xia Jui.

"Jangan..!" Sekarang dia ngeri dengan pemandangan ini.

Salah satu serigala yang telah menerkam salah satu tangan Xia Jui, monster itu mendekatinya tanpa berlama-lama serigala itu membuka mulutnya langsung mempelatuk kepala Xia Jui dan ******* sampai kepala itu lepas dari badannya.

Ketika kepala Xia Jui di makan oleh serigala, seketika leher itu, memuncratkan darah terus menerus. Bukan hanya itu saja ketika darah itu keluar dari lehernya, tangan yang satu mengusap-usap area leher seseolah sedang mencari kepala yang telah terlepas.

Ketika sedang mencari kepala, tubuh Xia Jui langsung di makan oleh serigala satunya dengan bersih.

Nalan Rua dan Su Yan tidak percaya apa yang dia lihat. Dia melihat bahwa adegan itu, sangat menakutkan dan menjijikan hingga dia ingin muntah.

Long Fai melihat bahwa Xia Jui sudah mati, ahirnya hanya menyisahkan tangan salah satunya.

Dengan alasan dia ingin mengambil cincin penyimpanan untuk mencari beberapa keping emas untuk keperluan diri sendiri.

Tidak hanya itu saja dia juga mengambil baju untuk dirinya, dia melihat baju compang-camping yang penuh darah hinga membuat canggung.

Long Fai tidak melihat kedua wanita itu, dia langsung melewatinya untuk pergi ke kolam kecil untuk membersihkan badan.

Setelah kiranya badan sudah bersih Long Fai menganti baju itu dengan baju milik Xia Jui.

Dari awal peroses Long Fai tidak melihat kedua wanita itu sehinga Nalan Rua yang melihat bahwa Long Fai hendak pergi langsung mengentikan dengan berkata seperti ini. "Hei kamu berhenti!"

Kata-kata itu terdengar oleh Long Fai sehinga dia baru teringat bahwa ada dua wanita di sini.

"Oh apakah kamu memanggil aku." Kata Long Fai dengan berhenti sambil menatap kedua wanita.

"Iya kamu.. Apakah kamu yang di waktu itu?" Nalan Rua berkata.

"Ada apa?" Long Fai bingung dan lupa siapa kedua wanita ini.

"Apakah kamu lupa? Kamu adalah orang yang mengintip aku ketika sedang mandi di waktu itu." Tiba-tiba Nalan Rua berkata dengan malu.

Fai mencoba mengingat, setelah itu matanya terkejut tapi dia diam-diam berpura-pura tidak mengetahuinya.

"Kamu mungkin salah orang itu bukan aku." Kata Long Fai dia harus cepat-cepat pergi, dia tahu bahwa yang ada di depanya adik dari Nalan Hu. Kedua orang itu adalah kaka ber adik, bukan hanya itu saja dia sebenarnya adalah putri dari kaisar sebelah yaitu Nalan.

Dia harus pergi secepatnya.

"Ok jika tidak ada lain aku pergi." Dengan panik secara ajaib di atas langit muncul monster lebah raksasa mencoba membwa dirinya terbang bebas.

Nalan Rua ketika melihat bahwa pemuda itu pergi mengunakan cara yang aneh dia berkata kepada diri sendiri. "Iya ini benar pemuda itu adalah yang di waktu itu, aku tidak salah."