NovelToon NovelToon
My Love Perfect Lecturer

My Love Perfect Lecturer

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:222.3k
Nilai: 4.4
Nama Author: umi ayi

Seorang mahasiswi yang terjerat pernikahan dengan dosennya sendiri.

Karena ditipu oleh saudaranya sendiri, Almira kehilangan uang dan rumahnya. Ia jadi Luntang lantung tidak memiliki tempat tinggal. Namun siapa sangka pertemuannya dengan sang dosen merubah segalanya. Ia terpaksa menikah dengan sang dosen agar ia aman dan bisa memiliki tempat tinggal.

Bagaimana kisah nya? nantikan kelanjutannya yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umi ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

"Ki, Lo gak papa? Gue gak bermaksud menyembunyikan nya." Ucap Julian meminta maaf pada kiara. Saat ini Kiara dan julian sedang berada di teras depan kosan Kiara, mereka masing-masing memainkan game di ponsel mereka.

"Gue hanya ingin_" Ucapan Julian langsung dipotong Kiara.

"Diam." Ucap Kiara membuat Julian langsung terdiam.

"Maksud gue Lo sedang memainkan horor of king, fokuslah." Balas Kiara tanpa menoleh pada Julian.

"Tapi ki_"

"Cepat, tidakkah Lo lihat musuh datang." Geram Kiara kemudian ia menghempaskan tangannya kesal. " Mati kan!" Kesal Kiara karena ia kalah dalam game itu.

"Oke..oke. Ki ini gue akan fokus pada permainan gue." Sahut Julian. Kemudian kembali memainkan game nya.

Baru memulai, ponsel Kiara menampilkan layar panggilan masuk sehingga game nya keluar. Ia dengan sengaja mematikan sambungan panggilannya kemudian melanjutkan lagi permainannya. Baru saja main lagi panggilan kembali masuk. Ia mematikan nya lagi. Dan baru juga main lagi panggilan masuk kembali muncul di layarnya membuat ia kesal dan mematikannya lagi.

"Sial, bagaimana bisa aku mati." teriak nya marah saat ia kalah. Ia benar-benar ingin melampiaskan kemarahannya saat ini.

"Ki, Lo kalo mau nangis gak papa kok." Ucap Julian yang tahu Kiara sedang marah dan bersedih.

"Nangis? untuk apa gue nangis?" Tanya Kiara menatap Julian.

"Apa perlu gue menemui Kevin dan memberinya pelajaran?" Ucap Julian.

"Tidak perlu, gue udah gak peduli lagi soal dia. Jangan repot-repot mengotori tangan Lo buat pria seperti dia." Balas Kiara. Ia tidak mau lagi berurusan dengan Kevin bahkan mendengar nama nya pun ia enggan.

"Tapi lo gak boleh begini, Lo akan kehilangan akal sehat kalau begini." Sahut Julian, ia takut kiara akan depresi jika tidak menyalurkan kemarahannya dan kekecewaan nya.

"Atau Lo pukul saja gue Ki. Pukul cepat." Julian menarik tangan Kiara untuk memukul dirinya namun Kiara langsung menepis tangan Julian.

"Lo apa-apaan sih Jul, gue masih waras" Sahut Kiara geram.

"Paket"

Suara kurir paket membuat Kiara dan Julian menoleh. "Perasaan gue gak mesan apapun" Gumam Kiara heran.

"Biar gue yang ambil." Julian pun menghampiri sang kurir dan melihat apakan benar paket itu atas nama Kiara dan ternyata benar.

"Gue buka ya." Julian membuka bungkusan paket itu, dan terlihat sepasang sepatu di dalamnya.

Tangan Kiara gemetar meraba sepatu itu. Bibir ya bergetar menahan air mata yang akan tumpah. "Ini hadiah untuk Kevin." ucap nya dnegan bibir bergetar, kemudian pertahanan nya tumpah. Air matanya tidak bisa lagi ia tahan. Ia menangis tersedu dan terisak.

Julian menarik tubuh Kiara dan memeluknya. "Menangis lah." Ucap Julian mengelus kepal Kiara.

Disisi lain Kevin sedang berada di rumah sakit.

"Kev, aku tahu aku sudah terlalu banyak meminta bantuan mu. Aku mohon bantu aku hingga akhir kev." ucap anggun memohon pada Kevin.

"Anggun. Saya sudah melakukan banyak untukmu. Dari semenjak hubungan kita putus setahun yang lalu kamu memberi tahu bahwa ibumu sedang sakit dan memintaku untuk berpura-pura di depan ibumu bahwa kita masih menjalin hubungan. Dan saya bersedia. Tapi sekarang pacar saya jadi salah paham. saya harus menjelaskan semua padanya." ucap Kevin merasa keberatan dengan permintaan anggun.

"Kev, aku mohon untuk beberapa bulan lagi, nanti aku yang akan mejelaskan semuanya pada kekasihmu." Pinta anggun memelas. Ia tidak mau ibunya drop karena tahu dia sudah putus dengan Kevin. Sebab ibu nya sangat menyukai Kevin dan berharapan bahwa Kevin akan menjadi menantunya.

**

Almira pulang lebih dulu dari Irfan. Saat sampai rumah ia langsung ke kamarnya dan membersihkan dirinya di kamar. Ia hanya mengenakan pakaian santai saat dirumah dan itu sangat nyaman.

Merasa tenggorokannya kering, ia pergi ke dapur untuk mengambil minum. Ia membuka kulkas dan mengambil minuman dingin. Kemudian matanya tertuju pada sebuah kotak kue. Tiba-tiba saja matanya berkaca-kaca melihat kue itu. "Ternyata dia tidak lupa" Gumam Almira tersenyum.

Ia bahagia ternyata Irfan tidaklah lupa dengan ulang tahunnya, ia juga merasa bersalah semalam tidak pulang tepat waktu.

Ia berinisiatif untuk menyiapkan makan malam spesial untuk nya dan Irfan. Tidak masalah telat untuk merayakan ulangtahun nya bersama Irfan pikirnya.

Almira lun langsung mengambil bahan masakan yang akan diolahnya. Dengan ketrampilan memasak sekarang, ia menyiapkan menu yang sangat istimewa.

Irfan baru saja menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Dengan segera ia langsung pulang kerumah, tubuhnya sudah sangat lelah setelah seharian ini bekerja. Ditambah lagi pikirannya yang kacau. Ia masih terus memikirkan perasaannya dengan Almira istrinya. Apakah benar ia sudah mencintai istrinya atau tidak, tapi jika ia mencintai Almira apakan Almira juga mencintai nya. Pikiran itu yang selalu mengganggu pikirannya.

Tak terasa mobil Irfan pun sampai di pelataran rumah nya. Ia membuka pintu saat kakinya baru melangkah masuk tercium aroma masakan yang sangat harum membuat perut Irfan langsung meronta minta di isi.

langsung saja ia berjalan menuju dapur, ia tahu jika Almira pasti sedang memasak. Dan matanya menangkap ada kotak kue ulang tahun yang ia siapkan untuk Almira kemarin. ia kaget ternyata Almira menemukannya.

"Eh, pak Irfan sudah pulang. Saya menyiapkan makan malam spesial buat kita pak." Ucap Almira smabil menata makanan di atas meja.

"Ehm..pak saya kemarin_" Ucapan Almira terhenti saat lampu mati.

"Aaa..." Pekik Almira kaget. Ia langsung berlari mendatangi Irfan. Irfan langsung menyalakan lampu flash ponselnya. Begitupun Almira menyalakan lampu flash ponselnya.

"Saya cek dulu. Kamu ambil lilin di ruang kerja saya." Ucap Irfan kemudian pergi mengecek arus listrik nya.

"Al, apakah kamu sudah membayar tagihannya bulan ini?" Tanya Irfan.

"Almira Yang sedang mencari lilin terhenti sejenak, ia baru ingat bahwa ia lupa membayarnya.

"Maaf pak, saya lupa." sahutnya dengan suara sedikit teriak agar di dengar Irfan. " Besok pagi saya akan membayar nya." Sambung Almira kemudian ia melanjutkan mencari lilin. Ia membuka laci satu persatu mencari lilin tapi ia tidak menemukannya.

"Pak, dimana nya?" Tanya Almira lagipula.

"Di laci no tiga di dalam tumpukan buku." Sahut Irfan.

Dan Almira menghitung laci nya yang nomor tiga, tapi ia tidak mendapatkannya, ia pun mengeluarkan buku di dalamnya ternyata lilin besar itu berada di dalamnya. Pantas saja ia tidak menemukannya tadi.

Almira pun menghidupkan lilin itu dan membawanya ke luar menuju dapur. Ternyata Irfan sudah mengusulkan lilin kue ulang tahunnya. Almira menghampiri Irfan dan duduk di sebelah Irfan.

"Makasih ya pak." Ucap Almira tersenyum senang.

"Kue ini sudah semalaman dalam kulkas, apa masih enak?" tanya Irfan sambil menoleh ke arah Almira.

"Tentu saja masih enak." Sahut Almira.

"Al, selamat ulang tahun ya." Ucap Irfan sambil memberikan kotak hadiah pada Almira.

Dengan senang hati Almira menerimanya. " Makasih ya pak". Dan maaf semalam saya pulang terlambat. Saya ada pekerjaan." sambung Almira.

Irfan mengingat jika semalam Almira sedang bersama Dimas.

"Bekerja dengan Dimas?" tanya Irfan dan almira mengangguk.

"Itu semua terserah kamu Al, kamu bebas memilih apa pun yang bisa membuat mu senang." Sahut Irfan.

Semalam saya lembur, Sankingan buru-buru nya ponsel saya tertinggal dan pak Dimas mengantarkannya sampai ke rumah ." Jelas Almira.

"Jadi semalam kamu bersama Dimas karena dia mengantarkan ponsel mu?" Tanya Irfan. Ia telah salah paham semalam. Ia pikir Almira bersenang-senang dengan Dimas.

"Apa bapak melihat nya?" Tanya Almira.

"Eh, tidak. Bukankah kamu yang mengatakannya" Balas Irfan berbohong.

Sekali lagi selamat ulang tahun ya, saya tidak menyiapkan sesuatu yang spesial dan romantis untuk mu. Hanya ini." Ucap Irfan merasa bersalah.

Almira langsung memeluk Irfan membuat Irfan kaget. Jantungnya pun seketika berpompa sangat kencang.

"Bagiku ini sangat spesial." Sahut Almira.

1
sakura
...
Yunita aristya
lanjut
aisyhana lupsh
lanjut thorrr/Determined/
Ais
lanjud
Adinda Yuni Pratiwi
lanjut kak... di tunggu kak
Yani
Lanjut thor seru ni
Bocil
ok lanjutttttttt
Tuti Hermayani
lanjut dong.....sdh lama di tunggu tunggu
Lisa Halik
semangat thor
Liswati Angelina
lanjut thoooorrr
Dewi sumarti
Luar biasa
Restu Ningsih
lanjut....
karena kamu dari kmrn² udah nunggu bonchap nya author
kiya
lanjut dong thor
Rita Sugiarti
lanjut
Tuti Hermayani
mana Thor.... kisah nya Julian sama manda
Raudhatul Jannah Lubis: lagi otw kk, 🙏
total 1 replies
Lisa Halik
makasih thor..happy ending,cerita kevin miara,nulian&manda thor
Lisa Halik
huh..apalagi ni thor,apakah ulah susi
Lisa Halik
mungkin julian amnesia
Lisa Halik
mana2 ada saja pelakor
Lisa Halik
ada julian anak nya danu,tapi apa kisahnya julian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!