Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.
Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerita Senja!
Berlari menerjang jalanan Blomshoore Bakery's yang mulai riuh karena suasana senja yang memang cukup indah di area tersebut, nafas Alexa nampak memburu.
"Aaaaaaggghhhh!! ku harap diriku bisa membeli sebuah kendaraan bermotor suatu saat! kaki ku-, astaga!!" Lexa memilih untuk duduk sejenak di tepi jalan sembari meluruskan kaki.
"Apa kau butuh tempat untuk bersandar, sweetie?"
Suara lembut yang terdengar dari samping kiri telinga nya seketika membuat Alexa menoleh, matanya membulat saat mendapati sosok Cezard yang berjongkok sembari menepuk perlahan area pundak.
"Tuan Cezard??? Anda disini??"
"Begitulah! Blomshoore Street cukup mengesankan di saat matahari hampir terbenam, jadi-, aku terpikat dengan tempat ini!"
"Benarkah?"
"Lebih tepatnya terpikat pada seseorang yang memiliki salah satu kedai di tempat ini!" Cezard kembali berucap tanpa ragu saat Alexa menatap netra biru laut miliknya.
"Apa Tuan memiliki kenalan lain di tempat ini?" Lexa menampilkan raut wajah penuh tanya saat melontarkan pertanyaan.
Astaga gadis ini! apa dia tak memahami bahwa diriku tengah menggoda nya?
Cezard akhirnya menyuarakan gelak tawa sebelum akhirnya menyodorkan sebuah minuman herbal untuk Alexa.
"Minum lah! untuk ketahanan tubuh mu, sweetie!" pria itu turut mendudukkan diri di pinggir jalan tanpa alas, ia melonggarkan dasi sembari menatap Alexa yang kini nampak sibuk berkutat dengan minuman yang ia berikan.
"Eeeewwhhh!!! kenapa rasanya pedas sekali? apa ini sari jahe, Tuan?"
"Kau benar, jahe juga ginseng! kedua bahan itu cukup bagus untuk menjaga ketahanan stamina tubuh bukan?"
"E-ee-, mungkin! saya kurang memahami perihal semacam itu,"
Suasana nampak hening, Alexa yang melempar pandangan jauh ke atas cakrawala senja membuat Cezard semakin mengagumi gadis sederhana yang kini terduduk di samping tubuhnya.
"What happen? apa ada yang mengganggu mu, sweetie?"
Lagi-lagi suara Cezard yang cukup lembut membuat lamunan Alexa membuyar dengan seketika.
"Apa Tuan memiliki kenangan yang mungkin sulit untuk dilupakan? tapi juga cukup menyakitkan!"
"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Tuan memiliki ketertarikan pada suasana senja! mungkin kita memiliki hobi yang tak jauh berbeda!" Lexa menyunggingkan senyum hambar saat kembali beradu pandang dengan Cezard.
"Jadi-, kau juga menyukai waktu dimana matahari hampir tenggelam dengan semburat warna orange yang memancar indah di celah-celah cakrawala?"
Alexa mengangguk, ia kembali mendongak sembari menutup netra indahnya, surai rambut berponi yang tersapu angin kembali membuat paras manis Alexa terlihat semakin teduh.
"Bagi saya-, senja mengajarkan banyak hal! apa Tuan pernah mendengar kalimat indah tentang langit senja!"
Cezard menggeleng dengan ragu, pria itu tampak bungkam seribu bahasa sembari memperhatikan gerak-gerik Alexa.
"Senja mengajarkan pada kita bahwa -, akhir bukan berarti segalanya berhenti, melainkan sebuah awal untuk yang baru. Setiap senja adalah pengingat bahwa ada hari lain yang telah kita lewati dengan baik. Dalam setiap senja, ada harapan untuk fajar yang baru! dan dengan menatap langit senja-, hal itu bagaikan pengingat bahwa meski hari berakhir, kita tetap bisa menikmati keindahan yang menenangkan."
Dia sungguh gadis yang mengagumkan, jantung ku ini-, mungkin besok pagi akan berhenti bekerja karena saat ini ia berdetak dengan tak semestinya.
Cezard terpaku, netra biru laut itu lagi-lagi tak ingin beralih pandang dari paras Alexa.
"Aaaaaaggghhhh! maaf! saya harus segera pergi sekarang Tuan! Blomshoore Bakery's kekurangan pegawai jadi saya harus segera kesana! astaga kenapa diriku jadi berbicara yang bukan-bukan disini!" bibir mungil Alexa kembali meracau, ia meraih tas ransel miliknya dengan raut wajah panik.
"Tunggu -,"
Lexa terperanjat namun suara lantang serta tarikan tangan Cezard pada pergelangan tangannya membuat gadis itu kembali jatuh terduduk dan berakhir mendarat di pangkuan Cezard.
"A-apa??"
"Aku tak mengetahui apapun, sweetie! kehidupan ku berjalan begitu cepat! aku tak bisa menentukan pilihan hidup karena kedua orang tuaku yang memiliki obsesi untuk membuat diriku sukses di usia yang cukup muda! hidupku sempat berantakan karena diriku menuruti perkataan mereka! hidup ku beku-, tak ada yang menarik sebelum diriku mengenal mu, Alexa! bisakah aku memiliki mu, sweetie?"
"Apa maksudmu Tuan Cezard? aku-, aku sungguh tidak mengerti!"
Tatapan keduanya menyatu, Alexa turut kebingungan dengan semua perkataan dari lisan Cezard, cengkeraman Cezard yang begitu kuat pada pinggang juga pundaknya membuat Alexa cukup kesulitan untuk kembali beranjak dan berakhir hening.
Apa terlalu cepat jika diriku menyatakan tentang perasaan ini sekarang? sepertinya aku harus menunggu waktu yang tepat! makan malam romantis -, haruskah aku menyiapkan hal semacam itu?
"Tuan! maaf! tolong lepas!!!" Alexa mendorong perlahan dada Cezard yang hampir merapat pada tubuhnya.
"E-e, aku-, aku yang seharusnya minta maaf! a-apa, aku keterlaluan? maaf! aku sungguh minta maaf!" Cezard pun berbicara gagap dan akhirnya melerai belenggu lengan tangan pada Alexa.
"Apa Tuan ingin menikmati segelas cappucino di Blomshoore Bakery's?"
"B-boleh kah??"
"Tentu saja!! tapi ingat-, Tuan harus membayar!!" Lexa kembali menyunggingkan senyum lebar sebelum akhirnya melangkah lebar.
