NovelToon NovelToon
Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Konflik etika
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Pernah mengalami pelecehan saat akhir SMA, membuat Latifa hampir gila dan trauma. Latifa berubah drastis dan selalu mengurung diri serta depresi. Hal itu membuat kedua orang tua Latifa curiga.

Satu-satunya cara agar Latifa sembuh, yaitu Latifa diungsikan ke kampung halaman orang tua Latifa yang tentram dan damai.

Empat tahun kemudian Latifa kembali ke kota, demi sang buah hati. Latifa melamar pekerjaan di sebuah rumah makan yang ternyata pemiliknya merupakan seseorang yang ada hubungannya dengan lelaki yang pernah membuat masa depannya menjadi suram.

Ketika Latifa sesekali membawa sang putra semata wayang ke kota, kehadiran sang putra menimbulkan sebuah kecurigaan seseorang. Siapakah sebenarnya seseorang itu, sampai rela menyewa mata-mata untuk mengawasi putra dari Latifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Memulai Hidup Baru dan Tinggal di Mess

    Latifa menepis dengan kasar tangan Dika yang sudah menyentuhnya. Dia tidak bisa berkata-kata, hanya rasa takut yang terus menyelimuti pikirannya. Latifa segera berlari menjauh dari mobil Dika ke arah berlawanan.

  Dika ingin mengejar. Namun dia tidak bisa menghentikan terlalu lama mobilnya di sana. Lalu dia segera masuk mobil dan menghubungi orang-orang yang selama ini menjadi kepercayaannya.

  Dengan gerak cepat, Dika memberi perintah orang-orang kepercayaannya itu untuk mengawasi kawasan Cawang dan sekitarnya untuk memantau keberadaan Latifa.

  "Lakukan secara diam-diam dan jangan menimbulkan kecurigaan siapapun termasuk gadis bernama Latifa itu. Pantau dan laporkan di mana dia kini tinggal dan mau apa dia ke daerah Cawang ini."

  Perintah sudah diberikan, Dika hanya tinggal menunggu laporan. Sepertinya kali ini Dika percaya diri, dia akan menemukan jejak Latifa berada. Dan mulai saat ini Dika berjanji akan memantau keberadaan dan semua aktifitasnya.

  "Lakukan pantauan yang tepat dan jangan sampai kehilangan jejak seperti empat tahun silam. Kali ini aku tidak mau gagal," tegas Dika lagi dengan rahang mengeras.

  Hanya butuh waktu setengah jam, laporan tentang keberadaan Latifa sudah ada dalam genggaman Dika, dia tersenyum puas. Bahkan yang lebih mengejutkannya lagi, Latifa justru melamar kerja di restoran milik orang tuanya. Restoran ternama Salena Restoran. Senyum Dika kian merekah kala berita itu sampai ke telinganya.

  "Mungkin ini awal mula caraku menebus dosaku padamu, Fa. Aku akan melindungi di setiap langkahmu agar dosaku dimasa lalu bisa sedikit demi sedikit terampuni."

***

  Di tempat lain, setelah tadi berusaha sembunyi dari Pradika, lelaki yang sudah Latifa anggap bajingan dan menorehkan luka dalam hatinya, Latifa memutuskan bergegas menuju Salina Restoran. Rasa takut itu dia kesampingkan, demi Gaza sang putra semata wayang, Latifa mencoba mengalahkan rasa takut karena Pradika.

  Latifa cukup bersyukur dan bahagia, restoran ternama itu menerima lamaran kerjanya. Latifa sudah boleh bekerja hari itu juga, karena restoran kekurangan Waitress.

  Dan beruntungnya, lamaran Latifa langsung diterima oleh pemilik restoran yang kebetulan datang hari ini beserta istrinya.

  "Wah, kebetulan dua hari ini Pelayan kami ada yang mengundurkan diri karena akan menikah dan tidak boleh bekerja lagi oleh suaminya. Kamu bisa langsung bekerja hari ini kalau mau. Tapi menjadi Pelayan, apakah kamu tidak keberatan?" tanya wanita paruh baya yang ternyata Mama Salina istri dari Papa Raka.

  "Tidak, saya tidak keberatan.Saya bersedia bekerja hari ini juga, Bu." Latifa menjawab dengan penuh senyum.

  "Lalu di mana kamu tinggal? Jika kamu bersedia, kamu bisa tinggal di mess di belakang restoran ini. Kamu tidak perlu ongkos untuk pulang atau pergi. Di dalam mess juga ada fasilitas lengkap, seperti kompor, kamar mandi di dalam, serta meja dan kursi. Apakah kamu bersedia tinggal di mess?" ujar wanita paruh baya yang masih sangat cantik meski usianya sudah kepala empat lebih.

    "Benarkah, apakah boleh, Bu, saya tinggal di mess?" tanya Latifa girang.

  "Tentu saja. Iya, kan, Pa?" Mama Salina mengalihkan pertanyaan pada suaminya, yang saat ini, juga berada di sana di ruangannya. Tidak ada ruangan HRD di sana layaknya sebuah perusahaan. Jika ada yang melamar pekerjaan, bisa langsung menemui pemiliknya atau Asistennya. Dan kebetulan sekali hari ini pemilik restoran itu ada di sini.

  "Iya, kami membolehkan pegawai kami yang ingin tinggal di mess untuk tinggal di mess, selama mess itu kosong. Dan kebetulan mess itu saat ini banyak yang kosong. Mereka para pegawai di sini kebanyakan sudah berkeluarga, jadi mereka tidak mau tinggal di mess." Papa Raka memberi jawaban yang meyakinkan Latifa untuk memilih tinggal di mess saja.

  "Kalau begitu, silahkan kamu bisa memulainya sekarang. Dan mengenai gaji, kamu bisa memilih ambil dua minggu sekali atau sebulan sekali. Silahkan kamu isi formulirnya, di sana kamu bisa memberi keterangan lengkapnya," sambung Bu Salina membuat Latifa paham.

  Latifa segera meraih satu lembar formulir untuk pengisian data diri maupun yang lainnya. Untuk gaji, Latifa lebih memilih ambil dua minggu sekali, karena kebutuhan dia saat ini tidak bisa ditunda sampai menunggu gaji sebulan lamanya. Saat Latifa meraih satu lembar formulir, di atas meja itu terdapat kantong oleh-oleh yang sama persis dengan yang dia bawa dari Bogor. Sejenak Latifa tertegun dan berpikir jangan-jangan itu adalah bolu miliknya.

 "Tidak mungkin, semua orang juga bisa memiliki bolu itu, saking enaknya pasti pemilik restoran ini membelinya sampai sengaja ke Bogor," bisiknya dalam hati menepis dugaan tidak baiknya.

  Hari itu Latifa mulai bekerja sebagai seorang pelayan restoran. Pertama diajari oleh salah satu pelayan senior sampai Latifa paham dan tidak kaku lagi. Latifa termasuk cepat dalam menangkap apa yang diajarkan pelayan senior itu. Sehingga saat dia melayani pelanggan, terlihat sudah luwes dan sangat ramah.

  "Gadis muda itu sangat cekatan dan cepat tanggap dalam menyerap ilmu yang diajarkan seniornya, Pa. Bersyukur kita mendapatkan Waitress secepat ini mengganti Rani yang keluar," puji Mama Salina menatap ke arah Latifa dari jauhnya.

  "Iya, betul. Semoga saja dia betah dan tidak cepat menikah. Sebab kalau dia menikah, papa justru takut suaminya melarang bekerja di restoran kita ini."

  "Hehe, Papa ini benar. Tapi jangan sampai mendoakan gadis muda itu tidak menikah sampai tua, kasihan Pa." Bu Salina menyela diakhiri tawa.

 Besoknya, Latifa sudah bersiap dengan sebuah kantong besar yang di dalamnya baju miliknya dan tidak lupa satu setel pakaian Gaza yang selalu dia bawa untuk sekedar melepas rindu, dibawanya juga.

  "Memangnya kamu yakin, Fa, akan tinggal di mess dan kira-kira aman dari lelaki yang pernah melukaimu di masa lalu?" tanya Bu Dina sembari menatap dalam Latifa.

  "Maafkan ibu, ibu tidak bermaksud mengingatkan kamu pada lelaki itu." Bu Dina langsung meminta maaf ketika wajah Latifa terlihat sedih saat diingatkan kembali pada masa lalunya.

  "Tifa sudah siap, Bu. Hal ini Tifa lakukan tujuannya tidak lain supaya menghindarkan dari dia. Dengan tinggal di mess, Tifa rasa untuk sementara aman," sahut Latifa meyakinkan.

  "Baiklah kalau begitu, kalau itu keputusanmu. Nanti hubungi ibu dan bapak jika kamu akan pergi ke Bogor menemui Gaza. Kita akan sama-sama menengoknya ke sana," ujar Bu Dina lagi sebelum melepas Latifa pergi.

***

Mulai hari itu dan seterusnya Latifa bekerja di Salina Restoran, dan tinggal di mess belakang restoran itu. Keberadaan Latifa bekerja di restoran itu, tidak luput dari pengawasan Dika. Dia selalu memantau pergerakan Latifa.

"Pantau terus, Mal, jangan sampai lengah. Ke manapun Latifa pergi, elu harus memantaunya dan segera laporkan," titah Dika pada Kamal salah satu orang kepercayaannya.

1
Citra Merdeka
dika nyosor terus 😁
Citra Merdeka: 😁😁😁🍓🍎🍎🍊🍈
Lina Zascia Amandia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Citra Merdeka
like
Lina Zascia Amandia: Trmksh
.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nasir
Lanjut...
HarryJu
Next...
Riyall Arieserra
up date lagi torr
Lina Zascia Amandia: Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Citra Merdeka
nunggu latifa kena penyakit bucin 😁
Lina Zascia Amandia: Sippp
total 1 replies
Citra Merdeka
lanjut Thor.... gantung bikin penasaran 😁
Lina Zascia Amandia: Tungguin, nanti dilanjut...
total 1 replies
Citra Merdeka
aku mampir Thor... mana kopi 😁
Lina Zascia Amandia: Ayo kopinya kasih dong... hehhehe
total 1 replies
Lina Zascia Amandia
Mampir dong wahai Readers Zayang...
Citra Merdeka
semoga dimudahkan dan berjodoh aamiin
terima kasih Thor update nya selamat pagi
Citra Merdeka: sama-sama Thor
Lina Zascia Amandia: Mksh byk. Trmksh singgahnya. Selamat pagi juga.
total 2 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya selamat malam
Lina Zascia Amandia: Trmksh Kakak cantik sudah singgah..
total 1 replies
Citra Merdeka
waduh Dika usil😁
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwkkwkw
total 1 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
Citra Merdeka: siaaap In syaa Allah
Lina Zascia Amandia: Sama2. Tungguin lanjutannya ya Kak. Promosiin sekalian ke teman2nya ya Kak biar rame.
total 2 replies
Noviyanti
gk sabar liat dika bertemu sama gaza
Noviyanti
hm menarik nih. teruskan
Noviyanti
ya telusuri terus ya, biar bisa ketemu sama anakmu
Noviyanti
semangat latifa
Citra Merdeka
terima kasih update nya Thor
selamat hari raya idul adha
maaf lahir batin
Lina Zascia Amandia: Sama2 Kak. Selamat hari raya idul adha juga. Maaf lhr dn batin juga.
total 1 replies
Noviyanti
bunga mendarat, bayang2 menyedihkan pasti sulit dilupakan. semangat latifa
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak Nov.
total 1 replies
Noviyanti
latifa dibawa dika, ya salah si arda si manas2in
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!