Haaaaiiii... ini karyaku yang ke 12, menceritakan kelanjutan kisah keluarga Zandra. Nggak kerasa ya, udah season 5 aja.
Di cerita ini, menceritakan keturunan dari Al, Flo, Za, Ar dan Fre.
Karena kemampuan mereka yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan "Mereka", sehingga banyak temannya yang meminta bantuannya.
Selain itu, mereka juga sering kali menjumpai kasus-kasus berbau horor. Seperti anggota keluarganya yang lain, di sini... mereka menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Zandra.
Jangan berharap anggota keluarga Zandra yang lain, akan selalu hadir ya. Karena ini adalah kisah KEMBARA KEMBAR 10
Mau tau kisahnya??
Kuy... kita baca kisahnya, semoga menarik dan tidak membosankan ya🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melawan Sosok Itu
"Jadi ini semua karena salah satu teman kakak, yang tidak bisa menjaga omongan?" tanya Anin
"Aku tidak ingin menyalahkan, namun semua itu terjadi bertepatan dengan Surya yang berkata kasar." jawab Silvi
"Jangan lupakan, karena dia juga sudah buang kecil dimana saja." tambah Kama
"Lalu, mereka sekarang masih belum sadarkan diri?" tanya Anisa
"Ya, mereka kini berada di salah satu rumah adat penduduk lokal." jawab Silvi
"Yang aku bingung, kenapa hanya aku yang baik-baik saja." lanjutnya, kesepuluh bersaudara itu saling tatap
"Itu semua karena.... kakak memiliki leluhur yang menjaga kakak." jawab Anin, Silvi mengerutkan dahinya.
"Maksudmu yang sering disebut... K... Ko..."
"Kodam" potong Yas
"Ya itu... apa aku memilikinya?" tanya Silvi kaget
"Ya... dan ia akan selalu melindungi keturunannya." jawab Kalila, Silvi terdiam. Namun tak lama ia tersenyum, ternyata apa yang di katakan sang ibu memang benar.
"Apa kalian punya cara, untuk mengembalikan teman-temanku?" tanya Silvi
"Mmm... ini semua hampir mirip dengan kejadian, yang belum lama menimpa teman kami. Saat kami pergi ke Gunung Merapi kemarin, dan dia juga karena telah melanggar peraturan. Sama seperti teman kakak, kami tidak janji. Tapi kami akan coba..." jawab Anin
Senyum Silvi semakin mengembang, ia merasa bersyukur karena di pertemukan dengan Anin dan yang lainnya.
"Jadi, kapan kita akan ke sana?" tanya Adicandra
Yas melihat jam yang melingkar di lengannya, sebentar lagi dzuhur. Pasti akan selesai sampai malam, tapi bila tidak segera di selesaikan sekarang. Liburan mereka akan terganggu, Yas menghembuskan nafasnya pelan.
"Kalau begitu, setelah kita shalat dzuhur saja." sarannya
"Baiklah, terima kasih... terima kasih..." ucap Silvi
'Apa kamu yakin?' Adikirana
'Ya... semakin cepat, semakin baik.' jawab Yas
'Baiklah, ya sudah... ayo kita bersiap, sebentar lagi shalat dzuhur.' ajak Anisa
"Kakak muslim?" tanya Haidar, Silvi mengangguk
"Kalau begitu, ayo kita berjamaah kak." ajak Kama, Silvi mengangguk
.
.
"Disini?" tanya Anisa dan Kama berbinar, entah kenapa mereka sangat senang melihat bangunan-bangunan jaman dulu seperti ini.
"Ya, ayo masuk. Kita akan bertemu dengan pemiliknya di dalam, dan teman-temanku terbaring di ruang tengah." jawab Silvi
Mereka pun masuk ke dalam dengan mengucapkan salam, pemilik rumah tersebut. Yang juga memiliki kemampuan melihat, hal-hal mistis terkejut. Karena melihat cahaya yang mengelilingi ke sepuluh pemuda tersebut, di tambah lagi dengan kemunculan aa dan dede di belakang mereka.
"Selamat datang" ucapnya dengan suara bergetar, karena rasa kagum yang luar biasa.
"Terima kasih" ucap Yas dan Haidar, mereka pun di persilahkan untuk duduk. Anin sesekali menoleh ke belakang, ke tempat dimana teman-teman Silvi terbaring. Keberadaan mereka yang dekat dengan masjid Kuno Bayan Baleq, sudah di pastikan agama penduduk di sini adalah Islam.
Mereka pun membicarakan, kejadian yang menimpa teman-teman Silvi.
"Ini semua karena mereka yang sudah melanggar peraturan, walau yang melanggar hanya 1 orang. Tapi berimbas pada yang lain, kecuali nak Silvi. Karena... kalian pasti sudah tau bukan alasannya?" Yas dan yang lain mengangguk
Anin kembali menatap ke belakang, entah kenapa ada yang janggal menurutnya. Tapi apa?
'Ya, akan ada satu korban yang tiada hari ini.'
DEG
'Aa, dede' panggil Anin tersenyum, saudaranya yang lain pun ikut menoleh.
'AA, DEDE' panggil mereka
'Ada apa? Kenapa kalian di sini?' tanya Anisa
'Tentu, untuk menjaga kalian.' jawab Dede, Anin tersenyum. Namun hanya sepersekian detik, karena mengingat ucapan aa tadi.
'Benarkah akan ada yang tiada?' tanya Anin
'Ya' jawab aa, Yas dan yang lain pun langsung melihat ke arah teman-teman Silvi.
'Sudah ajalnya, jangan merasa bersalah.' ucap Dede
"Ada apa?" tanya Silvi
"Kita lakukan sekarang saja" ucap Yas, pemilik rumah yang juga merupakan tetua mengangguk.
Anin, Yas dan yang lain duduk mengelilingi teman-teman Silvi. Begitu juga dengan aa dan dede, mereka memejam kan matanya dan...
SYUUUUTTT
Kini, mereka semua berada di sebuah tempat yang.... entahlah. Di sini semuanya hanyalah sosok hantu, yang di ceritakan oleh Silvi. Sosok makhluk hitam menyerupai tubuh manusia, juga rambutnya hitam panjang menjuntai ke depan.
'Dimana mereka?' tanya Adikirana
'Kita cari, namun jangan mengusik para sosok tersebut.' jawab aa, mereka mengangguk. Mereka mencari, tanpa tau harus mencari kemana?
'Apa sebaiknya kita berpencar saja?' tanya Yas
'Kalau berpencar, apa kita bisa kembali semua?' tanya Anisa balik, Yas mengangkat kedua bahunya.
'SIAPA KALIAN?' tiba-tiba ada suara menggelegar, mengejutkan ke sepuluh bersaudara tersebut
'Astaghfirullah' gumam Yas dan Kama, seraya mengusap dada mereka
'Maaf bila mengganggu ketenangan kalian, kedatangan kami hanya ingin membawa kembali jiwa anak-anak yang kalian bawa kemarin.' jawab aa
'HAHAHAHAHA... apa kamu pikir semudah itu?' tanya salah satu sosok tersebut
'Tentu saja tidak, kami tau itu.' jawab Adicandra
'Lalu, kenapa kalian masih penasaran untuk membawa mereka?'
'Karena sudah seharusnya kamu mengembalikan mereka' jawab dede
'Kami tau, semua karena kesalahan satu orang. Tapi tidak baik, bila kamu menghukum semua orang yang ada bersamanya.' ucap Amira
'Lagipula kamu hanya memberikan hukuman selama 4 hari.' jawabnya
'4 hari di sini, 2 pekan waktu di dunia kami.' ucap Haidar
'Kami minta dengan baik-baik, kembalikan mereka.' ucap Anin lagi
'Kalau begitu, sebaiknya kita bertarung.' ucap sosok itu, semua sosok yang ada di sana langsung mengelilingi mereka semua.
'Apa kita harus seperti ini?' tanya Kama
'Sudahlah, lakukan saja.' jawab Haidir
Pertarungan pun di mulai, semua sosok menyerang mereka. Dengan cekatan, mereka melawan. Bahkan mereka juga mengeluarkan alat, dari cahaya yang mereka miliki. Tebasan demi tebasan, mereka ayunkan pada sosok tersebut. begitu juga dengan aa dan dede, mereka ikut melawan mereka dengan mencabik-cabik nya. Namun mereka semua,tidak sampai memusnahkan para sosok tersebut.
Para sosok itu mulai kewalahan dan mereka memilih untuk menyerah.
'Maaf' ucap Anin, merasa bersalah
'Bawalah mereka, ternyata kalian tidak bisa di remehkan.' Yas tersenyum
Dengan senang hati, mereka membawa kelima jiwa teman Silvi.
'Terima kasih' ucap aa dan dede, sosok itu mengangguk
Mereka pun kembali, teman-teman Silvi tersadar dengan terbatuk-batuk. Silvi tersenyum dan mengusap dada penuh syukur, Alhamdulillah.
Di antara ke empat teman-teman Silvi, ada satu yang tidak bergerak sama sekali. Bahkan wajahnya semakin pucat, tubuhnya pun semakin dingin.
"Ada apa dengan Surya?" tanya Silvi, ia dan pemilik rumah itu mendekati tubuh Surya.
DEG
Pemilik rumah memeriksa nadi Surya, sedangkan si kembar masih terdiam.
"Innalillahi wa inna lillahi rajiun." ucap sesepuh tersebut
"A-apa?" tanya Silvi tergagap, teman-temannya terduduk setelah kesadarannya penuh.
"Apa maksudnya?" tanya Sugeng
"Teman kalian telah berpulang." jawab Anin
DEG
Semua orang terdiam, berkecamuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Silvi menangis, begitu juga dengan Ayu teman perempuannya yang lain. Semua seperti mimpi, bahkan keberadaan mereka selama di dunia lain juga seperti mimpi.
Sugeng dan ketiga teman lainnya, menengadahkan kepala mereka. Agar air mata mereka tidak menetes, Sugeng segera menghubungi pihak keluarga dan juga pihak rumah sakit.
Sesepuh memanggil warga lain, untuk membantu mengurus jenazah. Kelima pria kembar, ikut membantu. Sedangkan kelima saudarinya ikut membantu para wanita di sana.
...****************...
Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰
...Happy Reading all 💓💓💓💓...
sukses selalu yaaa Thor
kembali author...😁