Si bos membuat aturan tidak boleh berpacaran ditempat kerja.
Tapi bagaimana jika bos itu sendiri yang melanggar aturan tersebut?
Bahkan si bos itu sendiri jatuh cinta pada sang sekretaris cantik yang baru saja direkrut. Akhirnya si bos pun memutuskan untuk pacaran secara sembunyi-sembunyi ditempat kerja.
Penasaran? ikuti yuk, dan baca ceritanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
Abbey mulai merasa tidak nyaman, pria didepannya ini menatapnya sangat dalam. Abbey tidak tahu atau tidak mengenal Galaxy.
Abbey juga tidak tahu jika yang mengikuti nya waktu itu adalah pria didepannya kini. Abbey memberi kode kepada Alvaro untuk pulang saja.
"Maaf tuan Ferro dan Galaxy, sepertinya tunangan saya merasa tidak nyaman. Kalau begitu kami permisi," ucap Alvaro.
"Tuan Al, apa tidak sebaiknya makan malam dulu? Istri saya sudah menyiapkan semuanya," tanya Ferro.
"Maaf tuan Ferro, seperti malam ini suasananya kurang mengenakkan. Jadi kami permisi," ucap Alvaro.
"Sepertinya gadis itu tidak mengenaliku," gumam Galaxy.
"Pa, bagaimana ini? Setahu ku tuan Al belum punya kekasih," tanya Rina sambil berbisik.
"Apa Mama tidak lihat?" tanya Ferro berbisik pula.
"Al, untuk kali ini saja terimalah ajakan Papaku." Galaxy bersuara.
Alvaro dan Galaxy adalah teman seangkatan waktu SMA. Namun saat kuliah, mereka tidak satu kampus karena Galaxy berkuliah di negara lain.
Meskipun mereka tidak akrab, tapi mereka satu sekolah bahkan satu kelas. Keduanya digelar cowok paling dingin di sekolah. Meskipun banyak cewek yang ingin mendekati keduanya, tapi mereka selalu menolak.
Tapi kali ini, sepertinya selera mereka sama. Yaitu sama-sama menyukai Abbey. Hanya saja Abbey sepertinya tidak peduli dengan Galaxy.
"Bagaimana sayang?" tanya Alvaro pada Abbey.
"Hmmm. Kali ini saja," jawab Abbey.
Greysia menyembunyikan tangannya yang terkepal. Dia seperti tidak terima jika Alvaro sudah mempunyai kekasih. Padahal Alvaro tidak meliriknya sama sekali.
Meskipun Greysia cantik, namun Alvaro sudah ada Abbey yang sudah merajai hatinya. Secantik dan seseksi apapun gadis lain, tidak membuat seorang Alvaro tertarik. Hanya Abbey yang mampu membuatnya jungkir balik.
"Tuan makan malam sudah siap," ucap pelayan.
"Mari kita makan dulu, tuan Al dan ...."
"Abbey!" jawab Abbey, karena ucapan Ferro terjeda.
"Abbey? Menarik. Andai aku bisa dapatkan nya," gumam Galaxy.
Kemudian mereka pun menuju ruang makan, Alvaro tidak melepaskan genggaman tangannya, mungkin takut diculik oleh orang lain.
Saat di meja makan, Alvaro menarik kursi untuk Abbey. Abbey pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Senyuman Abbey membuat Galaxy berdebar. Meskipun Abbey tersenyum hanya untuk Alvaro.
"Cih, sok kecantikan tuh cewek," batin Greysia.
Rina menyenggol lengan putrinya agar melayani Alvaro, Greysia pun segera mengambil nasi dan lauknya. Namun Alvaro mengabaikan nya, malah ia mengambil Abbey kemudian ia mengambil sendiri nasi dan lauknya.
"Tuan Al, itu nasinya sudah ada. Mengapa mengambil sendiri?" tanya Rina.
"Tidak apa-apa nyonya, saya tidak biasa dilayani," jawab Alvaro.
"Ma, bagaimana ini?" tanya Greysia berbisik.
"Tenang, baru juga tunangan belum apa-apa," jawab Rina.
Akhirnya merekapun makan tanpa ada yang berbicara, apalagi Alvaro dan Abbey. Keduanya jadi malas hendak ngomong.
Greysia mengepalkan tangannya dibawah meja kala melihat Alvaro menyuapi Abbey. Keduanya sengaja melakukan hal itu agar tidak ada celah untuk para pengganggu.
Begitu juga Galaxy, padahal kenal saja tidak. Tapi sudah seperti Abbey adalah miliknya. Hanya saja Galaxy masih bisa menyembunyikan perasaan cemburunya.
Setelah selesai makan, keduanya pun langsung pamit. Abbey merasa eneg jika berlama-lama ditempat ini.
"Apa ini pa? Kok Alvaro membawa tunangannya? Papa bilang dia tidak punya kekasih?" tanya Rina.
"Tenang saja ma, mereka baru juga tunangan. Bahkan yang sudah menikah pun bisa bercerai," jawab Ferro.
"Apa rencana Papa?" tanya Galaxy. Ferro tersenyum.
"Selidiki gadis itu, cari tau tempat tinggal nya. Perintahkan bawahan mu untuk menyelidikinya. Dan setelah itu kita culik, kita buat Alvaro membenci gadis itu." Ferro sudah membayangkan jika rencananya berhasil dengan sempurna.
"Bagaimana jika Alvaro membenci kita pa?" tanya Rina.
"Dia tidak mungkin tahu," jawab Galaxy. Galaxy punya rencana lain jika bawahannya nanti berhasil menculik Abbey.
Satu keluarga yang kompak, sama-sama punya otak kriminal. Tidak orang tua, tidak anak sama saja. Yang ada dalam otak mereka hanya berbuat kejahatan.
"Sebenarnya aku tidak ada niat untuk menyakiti gadis itu, tapi aku sudah terlanjur menyukainya," batin Galaxy.
Sementara Greysia sudah tersenyum senang, ia sudah membayangkan akan mendapatkan Alvaro nantinya.
Ferro ngotot ingin menjodohkan putrinya dengan Alvaro, karena Alvaro orang kaya. Jika Alvaro menjadi menantunya otomatis kekayaan mereka berlimpah. Padahal mereka juga orang kaya. Namun jika sudah pada dasarnya serakah ya tetap serakah.
Galaxy memerintahkan bawahannya untuk mengikuti mobil Alvaro. Maka dengan sigap bawahannya melaksanakan perintah tersebut.
"Sepertinya ada yang mencurigakan," kata Alvaro. Dari mereka keluar pintu gerbang sudah ada yang mengawasi mereka.
Sebenarnya Abbey sudah menyadari hal itu. Namun ia bersikap biasa-biasa saja. Alvaro melajukan mobilnya, dan mobil yang mengikuti merekapun melaju.
"Mereka memang mengikuti kita," kata Alvaro.
"Jadi bagaimana sekarang?" tanya Abbey.
"Sebaiknya kita menghindari mereka, aku takut mereka mengincar mu," jawab Alvaro.
Salah satu mobil melaju memotong jalan mereka. Alvaro terpaksa mengerem secara mendadak. hingga keduanya terdorong ke depan. beruntung tidak mengenai dasboard.
Lalu mobil lain pun berhenti tepat dibelakang mobil Alvaro. Alvaro dan Abbey hanya menghela nafas. Kemudian keduanya saling pandang.
Pintu mobil didepan mereka terbuka, terlihat sebelah kaki keluar dari mobil tersebut. Kemudian baru seluruh tubuhnya yang terlihat.
"Galaxy, mengapa dia bisa seperti ini?" gumam Alvaro. Tapi masih bisa didengar oleh Abbey.
Kaca mobil Alvaro diketuk dari luar, Alvaro pun membuka kaca mobil tersebut. Galaxy tersenyum lalu memerintahkan Alvaro untuk keluar.
"Apa masalahmu, Gala?" tanya Alvaro.
"Serahkan gadis itu, dan aku akan melepaskan mu," jawab Galaxy.
"Apa kamu tidak waras? Mengapa kamu bisa sejahat ini?"
"Hahaha, manusia bisa saja berubah. Apalagi melihat gadis incarannya bersama pria lain."
"Kamu gila, ya? Dia itu milikku!"
"Aku tidak peduli, cepat keluar sebelum aku paksa!"
"Kamu tunggu aku di mobil," kata Alvaro pada Abbey. Abbey hanya mengangguk saja.
Alvaro pun keluar dari mobil, Galaxy menepuk tangannya agar para bawahannya keluar dari mobil. Dan benar saja, 6 orang keluar dari mobil. Alvaro masih terlihat tenang, yang penting Abbey baik-baik saja.
"Hajar dia!" perintah Galaxy.
Alvaro pun dikelilingi oleh 6 orang bawahan Galaxy. Sementara Abbey masih berada didalam mobil. Ia yakin jika Alvaro bisa beladiri.
Alvaro berdiri tegak tanpa ada pergerakan untuk menyerang duluan. Dengan begitu bila musuh menyerang duluan, ia dengan mudah mematahkan serangan lawan.
Sementara Galaxy membuka pintu mobil Alvaro. Karena tidak terkunci hingga Galaxy dengan mudah membukanya. Dengan cepat ia menarik Abbey keluar.
"Apa-apaan ini?" tanya Abbey. Galaxy malah semakin bersemangat, ia mengira Abbey seperti gadis-gadis lain pada umumnya.
Galaxy belum tahu jika yang ia ganggu adalah singa betina yang ganas. Abbey masih berpura-pura lemah, ia ingin melihat sejauh mana Galaxy bertindak padanya.
teirma kasih sdh memberikan kita kisah ini...
kisah yg memberikan semangat untuk para wanita di luar sana supaya kuat menghadapi rintangan apapun di kehidupqn nyata...
terima kasih sakali lagi dan terus semangat thor...
kasar bangat kata2nya
ini ada sedikit gado2tu mama mu itu LBH bagus dr PD kata2sisa