Instagram; Tantye005
Tiktok: Cepen
Juara dua lomba anak Genius S4
"Sejatinya, gadis yatim piatu sepertiku tidak akan mendapatkan cinta dari siapa pun, termasuk suamiku sendiri."
Alea harus menelan pil pahit di detik-detik menantikan kelahiran buah hatinya. Wanita itu tidak sengaja mendengar pembicaraan sang suami dengan wanita di masa lalunya. Di mana Rocky, akan menikahi Arumi setelah Alea melahirkan anak yang tidak sengaja tertanam di rahimnya.
Tidak ingin dipisahkan oleh buah hatinya, Alea memutuskan untuk pergi jauh dari kehidupan sang suami hingga 6 tahun lamanya. Selama itu pula dia selalu mendapatkan hinaan lantaran mempunyai anak tanpa suami.
Namun, persembunyian yang dia lakukan akhirnya tercium juga ketika anak kembar yang dia besarkan bertemu dengan Rocky secara tidak sengaja di ajang pencarian bakat cilik.
Akankah Alea dan Rocky dipersatukan oleh anak-anak mereka, ataukah mungkin anak itu akan menjadi pemicu perselisihan karena hak asuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Cerita anak-anak
Kening Alea mengerut, ia tidak sabar mendengar rahasia apa yang akan keluar dari mulut anak kecil seperti Arumi. Sebenarnya Alea tidak yakin bahwa itu adalah rahasia besar, mengingat Rocky adalah manusia teliti tentang dirinya sendiri.
"Ayah kalau pulang larut bersama om Adrian, selalu tidur di kamar Rumi Ibu. Terus ayah menangis sambil memeluk Arumi. Katanya ayah kangen ibu dan ingin bertemu dengan ibu."
"Huh?" Otak Alea sedikit ngelag mendengar penuturan putri angkat Rocky.
"Ibu mendegar Arumi?"
"Hm."
"Ibu mau ke rumah ayah?"
Dengan ragu Alea menganggukkan kepalanya. Ia segera berdiri dan mengikuti langkah kecil Arumi keluar dari rumah. Mengentikkan beberapa angka hingga apartemen Rocky terbuka.
"Ibu lihat ini, ayah selalu memegang foto itu dan menangis di kamar Arumi. Mulut ayah bau dan Arumi tidak suka," ujar Arumi lagi sambil memperlihatkan foto yang ia ambil di dalam laci di kamar Rocky.
Alea semakin membeku, jantungnya berdetak tidak karuan jika merangkum semua ucapan Arumi dari awal bertemu hingga saat ini. Hatinya mengatakan bahwa mungkin saja Rocky mencintainya, tetapi pikirannya mengelak semua itu lantaran sikap Rocky yang terlalu kaku. Alea yakin kasih sayang Rocky dulu terhadapnya tidak lain karena si kembar yang ada di dalam perutnya.
"Ibu, kenapa ibu pakai gaun sendiriaan, di mana ayah?" tanya Arumi.
"Ayah saat itu ada urusan jadi tidak sempat foto."
"Benarkah ibu?"
"Iya sayang." Alea mengelus rambut Arumi. Ia melihat isi kamar Rocky yang tidak ada perubahan sama sekali. Tangannya mulai nakal membuka beberapa laci dan tidak menemukan apapun yang mencurigakan.
...
"Ayah adek mau boneka itu, apa boleh?" tanya Devina antusias.
"Boleh." Entah sudah berapa kali kata boleh telah keluar dari mulut Rocky. Yang pasti apapun yang diinginkan anak-anaknya selalu ia iyakan, karena ingin menebus penderitaan mereka selama bertahun-tahun.
"Kakak mau mobil-mobilan dan robot itu!" Tunjuk Davino pada rak.
Rocky dengan sigap mengendong Davino. "Ambil yang kamu inginkan!"
"Ibu tidak akan marah?" tanya Davino.
"Tidak, ibu tidak akan berani memarahi kalian selama bersama ayah." Refleks Rocky mengecup pipi Davino karena sangat gemas. Terlebih keduanya mirip tetapi berbeda umur.
Rocky menurunkan Davino dari gendongannya ketika merasakan ponselnya bergetar. "Pilih yang kalian suka, ayah akan kembali," ujarnya dan segera menjauh untuk mencari tempat sepi.
"Ada apa?" tanyanya setelah menjawab panggilan.
"Alea Syaqila, bukankah nama itu yang sedang anda cari?"
"Hm." Kalian harus tahu, Rocky menggunakan kekuasaannya sebagai asisten Cakra untuk mendaftarkan nama Alea di beberapa perusahaan, sebagai bentuk pencarian jika saja Alea tidak sengaja mencari pekerjaan saat kabur dulu.
"Ada seorang wanita atas nama tersebut yang melamar bekerja di kantor, hari ini akan melakukan interview. Dari resumenya, dia memenuhi sarat untuk bekerja Tuan."
"Kalau begitu terimalah!"
"Baik, Tuan."
Sekarang Rocky mengerti urusan apa yang Alea maksud sehingga tidak ingin ikut bersamanya. Ternyata wanita itu sedang mencari pekerjaan. Sebenci itukah sampai tidak ingin menerima nafkah darinya?
"Kenapa ayah melamun?" tanya Devina menghampiri.
"Ayah memikirkan ibu," jawab Rocky.
"Kenapa ayah?" Kali ini Davino bertanya.
"Ibu pernah mengatakan sesuatu tentang ayah?" Rocky berlutut di depan anak kembarnya.
"Tidak." Devina menggelengkan kepalanya.
"Ibu mengatakan ayah orang baik. Ibu tidak akan bersedih jika bersama ayah. Ibu mencintai ayah," lirih Davino.
"Benarkah?" Entah ada apa dengan hati Rocky saat ini. Sudut bibirnya tertarik begitu saja mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut putranya.
Andai saja benar Alea mencintainya dan tidak membencinya, mungkin ia akan berjuang untuk mendapatkan hati wanita yang telah melahirkan anak-anaknya. Selama ini ia menghindar karena tidak ingin membuat Alea semakin trauma padanya.
Rocky ingat betul bagaimana kasarnya ia saat menodai Alea malam itu, mungkin karena ia sedang melampiaskan rasa marah lantaran ditinggalkan oleh Arumi begitu saja tanpa adannya penjelasan. Belum lagi pengaruh minuman yang tidak bisa dia hindari sakin mabuknya.
"Telinga ayah memerah." Devina menyentuh daun telinga Rocky.
"It-itu karena ayah ... ayah lapar," bohong Rocky.