Follow IG @ersa_eysresa
Bagaimana jika kekasih yang kamu cintai ternyata bermain hati dengan adikmu. Dan di hari pertunanganmu dia membatalkan pertunangan kalian dan mempermalukanmu dengan memilih adikmu untuk dinikahi.
Malu sudah pasti, sakit dan hancur menambah penderitaan Rayya gadis berusia 23 tahun. Gadis cantik yang sudah mengalami ketidakadilan di keluarganya selama ini, kini dipermalukan di depan banyak orang oleh adik dan kekasihnya.
Namun di tengah ketidakadilan dan keterpurukan yang dia alami Rayya, muncul sosok pangeran yang tiba-tdi berlutut di depannya dan melamarnya di depan semua orang. Tapi sayangnya dia bukanlah pangeran yang sebenarnya seperti di negeri dongeng. Tapi hanya pria asing yang tidak ada seorangpun yang mengenalnya.
Siapakah pria asing itu?
Apakah Rayya menerima lamaran pria itu untuk menutupi rasa malunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Dia Istri ku
Seorang wanita muda berlari menghampiri Saka dan memeluknya tanpa sungkan sama sekali. Dan hal itu membuat Saka tidak nyaman hingga dia melepaskan dengan paksa pelukan wanita itu yang tak lain adalah Nita teman Saka sejak kecil.
"Kenapa kau ada disini? bukannya kamu tinggal di luar negeri bersama dengan orang tuamu?" Tanya Saka keheranan menatap teman kecilnya itu.
"Ih, Saka. Kenapa sikapmu seperti itu. Apa kau tidak suka aku ada disini?"
Nita terlihat kecewa dengan sikap dingin Saka. Dia berharap Saka akan senang menyambut kedatangannya, karena sudah lama mereka tidak bertemu. Dia lalu menoleh ke samping Saka dan melihat seorang wanita cantik dengan pakaian sederhana berdiri dengan tenang di samping Saka.
Nita tidak tau saja, ada sebuah hati yang sedang mendidih melihat adegan beberapa saat lalu.
"Bukan begitu, aneh saja kamu tiba-tiba berada di sini. " kata Saka sambil memalingkan wajahnya, dia tidak ingin bertatapan muka dengan Nita.
"Siapa dia? " tanya Nita yang merasa penasaran dengan adanya seorang wanita disamping Saka.
"Dia–, "
Belum lagi Saka menjelaskan kepada Nita, sebuah suara memotong semua yang ingin dia katakan,
"Saka, ayo masuk dulu bicara di dalam. Diluar panas sekali. " kata Bara, papa Saka.
"Ayo,masuk." Saka segera menggandeng tangan Rayya dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Nita yang melihat kedekatan Saka dengan wanita itu merasa tidak senang dan memisahkan genggaman tangan Saka dari Rayya. Hal itu membuat Rayya terkejut dan seketika itu menghentikan langkah Saka. Dia menoleh ke arah Nita dengan tatapan tajam tak bersahabat.
"Ada apa, kenapa kau menatapku seperti itu. " tanya Nita tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Jangan bersikap kurang ajar. Dan bersikaplah menjadi anak baik seperti yang mereka tau selama ini," Saka memperingatkan Nita dan kembali menggandeng tangan Rayya masuk ke dalam rumah.
Hal ini membuat Rayya tidak mengerti, kenapa wanita itu bersikap begitu kasar kepadanya dan juga Saka. Sebenarnya siapa wanita itu? Rayya sangat penasaran dengan hal ini.
"Mas sebenarnya siapa dia? " bisik Raya menanyakan rasa penasarannya.
"Bukan siapa-siapa, hanya teman. Ayo masuk, aku akan mengenalkanmu kepada papaku. " ujar Saka yang tidak mau membahas tentang Nita.
Nita yang sayup-sayup mendengarkan percakapan mereka terlihat kesal karena Saka mengatakan kalau dia bukanlah siapa-siapa. Bukankah Saka bisa mengatakan kalau dia adalah teman masa kecilnya? kenapa harus mengatakan kalau dia bukan siapa-siapa.
"Papa kapan pulang, kenapa tidak mengabari mama? " tanya mama Lina yang terlihat kesal kepada suaminya karena tidak memberikan kabar apapun kepadanya tentang kepulangannya.
"Papa pengen kasih kejutan untuk mama dan Saka. Dan kebetulan papa bertemu dengan orang tua Nita. Jadi kami membicarakan sesuatu, tentang Saka dan Nita. Karena itulah Nita ikut papa pulang ke Indonesia lebih dulu, sedangkan orang tua Nita akan menyusul beberapa hari lagi. "
Mendengar penjelasan dari suaminya Lina segera menghentikan langkahnya dan menatap suaminya dengan tatapan tak percaya. Kenapa suaminya itu melakukan hal sepenting itu tanpa bicara dulu dengannya atau Saka.
Kalau sudah begini apa yang harus dia katakan kepada Saka, Rayya dan orang Tua Nita nanti jika mereka datang?
"Ada apa, ma. Kenapa mama berhenti? Ayo kita makan siang dulu." ajak papa Saka yang juga tidak tau apa-apa tentang yang terjadi pada Saka selama kepergiannya.
Dengan hembusan nafas berat, Lina kembali melangkahkan kakinya menuju meja makan. Biarlah, mungkin setelah makan siang nanti dia akan menjelasakan tentang apa yang terjadi pada Saka.
Saat mereka semua sudah berkumpul di meja makan, kening Bara mengernyit saat melihat wanita asing duduk di samping Saka dan disisi lainnya ada Nita yang terlihat kesal.
"Apa tidak ada yang ingin menjelaskan siapa wanita yang duduk disamping Saka? " Bara bertanya kepada siapapun yang mau menjawab pertanyaannya.
"Kita makan dulu aja dengan tenang, Biarkan makanan ini tetap enak untuk kita nikmati. Aku tidak ingin salah satu diantara kalian nanti bersikap kasar lagi kepada yang bersangkutan. " ujar mama Lina dengan santai dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. "Rayya, makanlah. "
Rayya memasang senyumnya dan mulai menyiapkan makanan untuk Saka. Bara dan Nita yang melihat itu merasa keheranan, karena wanita itu dengan berani melayani Saka dan tidak ada penolakan sama sekali dari Saka. Pria berwajah dingin itu terlihat menghangat saat berhadapan dengan wanita bernama Rayya itu. Ada apa sebenarnya ini?
Sedangkan Rayya sendiri sebenarnya merasa sangat gugup berhadapan dengan papa Saka. Dia bisa merasakan akan adanya bom waktu yang akan meledak setelah ini. Entah karena apa, tapi sudah pasti ini tentang dirinya dan Saka.
"Sudah cukup, duduk dan makanlah. " Saka meminta Rayya untuk duduk dan segera memakan makanannya. Karena setelah ini dia akan mengenalkannya kepada sang papa.
"Iya, ini juga mau makan. " Rayya mencoba duduk dengan tenang dan menikmati makanannya walau yang sebenarnya makanan itu sangat sulit untuk melewati tenggorokannya.
Selama makan siang dimeja yang sama, Bara terus memperhatikan interaksi antara Saka dan wanita bernama Rayya ini. Sepertinya mereka berdua memiliki hubungan spesial. Apakah dia kekasih Saka?
Tapi Bara tidak terlalu yakin karena selama ini anaknya itu sangat sulit jatuh cinta apalagi mencari kekasih. Hingga dia dan istrinya sepakat menakuti Saka untuk melakukan perjodohan jika dia masih belum mendapatkan kepastian dari Saka, tentang kekasihnya atau tentang calon istrinya.
Lalu apakah ini jawaban yang diberikan Saka kepadanya? Dia membawa kekasihnya pulang kerumah untuk diperkenalkan kepadanya?
"Jadi cepat jelaskan pada papa.siapa wanita yang kamu bawa pulang ini Saka? " tanya Bara saat mereka sudah berkumpul diruang keluarga.
Saka berdiri dan mengajak Rayya untuk berdiri juga dan mengenalkan nya kepada sang papa.
"Baiklah, pa. kenalkan dia Rayya. Dia adalah–, "
"Hatchih, "
Terdengar suara bersin yang sangat mengganggu sari mulut Nita. Dan hal itu membuat Saka tidak suka, karena dia sudah mengganggu konsentrasi nya untuk mengenalkan Rayya kepada papanya.
"Kamu bisa diam nggak sih, " gerutunya kesal.
"Maaf, orang bersin mana bisa di tahan. Karena datangnya tiba-tiba " balas Nita sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tenanglah Saka, katakan secara perlahan saja. Jangan marah-marah pada Nita. Sekarang katakan apa yang ingin kamu katakan. " ujar Bara yang tidak suka melihat Saka memarahi Nita.
Saka mendengus kesal dan mulai dari awal lagi untuk mengenalkan Rayya kepada papanya.
"Baiklah tidak perlu bicara berputar-putar lagi, sebelum seseorang mengganggu dengan sesuatu yang tidak terduga lagi, " ucap Saka sambil menoleh ke arah Nita yang masih cemberut.
"Kenalkan pa, dia adalah Rayya, Istriku. " ujar Saka singkat padat dan Jelas.