Pernahkah kalian melihat Mertua dan Menantu bersitegang??
Itu hal biasa, Banyaknya Mertua yang hanya bisa menindas menantu dan tidak Suka kepada menantunya, berbeda dengan mertua dari Almira, Rahayu dan Sintia. Dan Rafa
Mertua yang memperlakukan anak menantunya seperti anak sendiri bahkan sangat menyayangi ketiganya. Mertua yang sangat jarang ditemui karena sangat langkah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Kini Sintia dihadapkan dengan sebuah dilema besar, dia tengah mengandung anak Aiman sedangkan mereka berada di puncak terendah dari pernikahan mereka.
"Selamat yah nak, akhirnya selama 5 tahun menanti, akhirnya dia tumbuh di rahimmu". Shofiyah mengelus kepala sang menantu dengan sayang.
"Aku juga senang bunda, hanya saja bagaimana nasib anakku jika kami bercerai bunda". Tanyanya dengan pelan.
"itu dari kamu nak, kami hanya akan mendukung apapun keputusanmu, tapi jika bisa, berilah kesempatan Aiman jika kamu mau, tapi jika kamu tak ingin kembali terserah padamu". Ucap Shofiyah menundukkan kepalanya.
Dia sebenarnya ingin menantu nya mempertahankan pernikahannya tapi segala keputusannya ada padanya, bukan tak ingin membujuk tapi kesalahan anaknya memang fatal apalagi sampai mereka menikah siri dibelakangnya.
"Kamu tidak sendiri nak, kalaupun kalian nantinya bercerai, kamu masih anak bunda apalagi anakmu itu cucu bunda, bunda tidak akan membiarkan kamu seorang diri nak".
"Itu benar dek, walaupun kamu tidak bersama Aiman, kami tetap menyayangi kamu sebagai saudara, jangan merasa dirimu sorang diri". Ucap Sufyan saat mereka tiba.
Mereka hanya mengantar Keluarga Sintia dan menyusul Ayu kerumahnya, mereka sangat khawatir apalagi bunda mereka mengatakan jika Ayu pingsan dan tengah diperiksa dirumah karena tidak bisa bangun
"Terima kasih atas semua kasih sayang yang kalian berikan padaku, aku tidak akan mungkin bisa membalasnya". Ayu menatap mereka dengan mata uang berkaca-kaca.
"Bisa kah aku meminta kamu mempertahankan pernikahanmu hanya untuk tetap mendapatkan status anakmu, tidak perlu memikirkan Aiman, nanti setelah kamu lelah, lepaskanlah Aiman, tapi jangan mengambil keputusan disaat ini, kamu tahu bagaimana rasanya hidup tanpa orangtua lengkap dan orangtua tiri". Sufyan menatap Ayu dengan sendu.
"Kami tidak menyalahkan mu atas segalanya dek, hanya saja walaupun kami menyayangimu, jika kamu berpisah dari Aiman, status anakmu akan berbeda apalagi ketika kamu nantinya akan menikah lagi, kami akan kesulitan dengan segalanya, mungkin terdengar egois tapi jika diteliti, kami bisa melindungi mu, kau tahu sendiri bagaimana keluarga ayah tiri dan jika ibumu yang selalu menronrong warisanmu apalagi sekarang kamu seorang diri, mereka semakin keterlaluan". Sufyan menambahkannya lagi.
Dia sungguh khawatir akan keluarga ibu dan ayah tirinya yang selalu mengganggu ayu selama ini, mereka sangat sulit menjatuhkan ayu karena mereka semua melindungi Ayu.
"Itu benar nak, alasan utama kami mempertahankan kamu adalah karena orang tuamu, kami tahu mereka selalu berbuat seenaknya padamu, dan selalu meronrong kamu dengan permintaan tidak masuk akal saat kamu belum menikah dengan Aiman tapi setelah kamu menikah, mereka sudah jarang melakukan nnya, itulah sebabnya kami tetap ingin kamu bersama kami, besarkan anakmu tanpa Aiman tapi tetap dalam pernikahan".
"Apa bunda yakin itu jalan terbaik?? Tanya Ayu dengan sendu.
Yang dikatakan keluarga suaminya benar, keluarga ibu dan ayah tirinya selalu berbuat seenaknya saat dia sendirian tapi setelah dia menikah dan memiliki keluarga Aiman mereka sudah jarang melakukan nnya karena keluarga Aiman membelanya mati-matian bahkan mereka pernah bertengkar hebat.
"Baiklah bunda, aku tidak akan menggugat cerai Aiman tapi maaf bunda aku tak akan mau kembali apalagi mengurus Aiman seperti dulu, tidak apa-apa kan??
"Tentu nak, kami akan menjagamu sekuat tenaga kami, bunda yakin Aiman sudah hidup bersama perempuan itu, biarkan dia merasakannya sendiri".
"Terima kasih bunda, kakak semua". Ayu tersenyum Haru.
"Syukurlah dek, maafkan kami jika kami terkesan memaksakan kehendak kami tapi kami hanya tak ingin kamu sendirian, jika kalian bercerai status kami hanya mantan dan itu akan menjadi senjata mereka melakukan dan menganiaya kamu seperti dulu". Almira mengelus kepala Ayu dengan sayang.
"Oh iya dek, sebaiknya kamu tinggal sama bunda, hamil muda seperti itu sangat membutuhkan perhatian ekstra apalagi ini pengalaman pertamamu menjadi seorang ibu, bagaimana menurutmu?? Shifa menatap adik iparnya itu dengan penuh rasa penasaran.
"Ide yang bagus nak, kamu tinggal sama bunda saja nak, hamil pertama itu sangat membutuhkan dukungan, apalagi kamu juga bekerja, bunda tidak mau cucu bunda dibesarkan dengan babysitter, sekarang banyak banget yang jahat pada anak-anak, bagaimana nak?? Tanya Shofiyah dengan antusias.
"Boleh bunda, tapi bisa kah kita tinggalnya di sini saja, ini adalah rumah ayahku, aku merasa tenang disini". Ayu menunduk setelah mengatakannya, dia khawatir atas reaksi keluarga suaminya terutama dan mertua.
"Tentu nak, apapun keinginanmu, bunda akan turuti nak, yang penting kamu nyaman dan suka bunda hanya ingin kamu bahagia karena ibu hamil tak boleh stres apalagi banyak beban, kamu harus tenang, senang dan bahagia agar kandungan mu sehat dan baik ".
Ayu langsung memeluk mertuanya saat mendengar nya, dia sungguh beruntung dicintai sebesar itu oleh mertua dan keluarga suaminya.
"Terima kasih bunda, aku akan menjaga kandungan ku baik-baik".
"Oh iya jangan lupa kabari kami nanti kalau terjadi apapun, jangan simpan sendiri, oke". Almira tersenyum lagi
"Terus bagaimana jika Aiman tahu tentang kehamilan ku??
"Tenang saja, kami akan berusaha merahasiakannya, kalaupun dia tahu, kami juga akan menghalanginya untuk bertemu denganmu, biarkan dia sendiri merasakan dampak dari keputusannya".
Ayu mengangguk kemudian tertidur karena efek obat yang diberikan dokter padanya.
"Maaf bunda, seperti nya ayu sangat mengantuk". Ayu memejamkan matanya karena terasa berat.
"Iya nak istirahat lah, kalau begitu bunda pulang dulu untuk mengambil barang bunda, biarkan kakakmu menjagamu sementara".
Ayu hanya mengangguk kemudian menutup matanya dan tertidur pulas. Mereka semua langsung keluar dari kamar Ayu dengan wajah sendu.
"Bagaimana sekarang bunda?? Tanya Almira dengan sendu.
"Iya bunda, sekarang Ayu sedang mengandung, dan jika Aiman tahu pasti dia akan berusaha mencari tahu bagaimana keadaan Ayu".
"Tidak perlu khawatir, bunda tidak akan membiarkan Aiman bertindak seenaknya pada Ayu, sudah cukup dia melakukan kesalahan dengan berselingkuh dan menikah siri dengan wanita sialan itu".
"Jangan terlalu khawatir, Aiman adalah orang yang sangat menjunjung harga dirinya, aku yakin jika dia datang kita hancurkan saja harga dirinya, dia pasti akan pergi".
"Kak aku khawatir jika dia kembali seperti dulu kalau kita selalu menyerang harga dirinya, kakak tahu sendiri penyebab dia seperti itu".
"Biarkan saja, dia yang mencarinya kok, biar dia merasakannya sendiri, sudah dikasih enak malah cari masalah". Sungut Sufyan dengan kesal
"Sudahlah nak, kita pikirkan caranya nanti yang pasti jangan biarkan Aiman tahu itu saja, dan kita harus pastikan keselamatan Ayu karena bunda yakin keluarganya pasti akan datang kesini mencarinya".