Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Di kantor Arthur duduk diam memandang photo gadis kecil yang dulu sering bermain dengan nya,namun karna ia harus masuk ke sekolah militer jadi tak pernah bertemu lagi,pada saat ia pulang kejadian itu sudah berlalu,ia bahkan sempat menyelidiki nya namun tak membuahkan hasil karna ia baru bergabung resmi. Keluarga nya juga mencoba mencari tahu namun hasil nya tetap nihil karna keluarga mereka memang tidak pernah terlibat dalam dunia bawah malah keluarga nya terlibat dalam kemiliteran yang kebetulan sang kakek adalah pensiunan militer dengan pangkat tinggi.
"Akhir nya aku menemukan mu lagi"gumam nya pelan menatap photo tersebut.
"Aku akan membantu mu untuk mengungkap kan pelakunya serta mengumpulkan bukti untuk menjebloskan mereka semua ke penjara"sambung nya lagi menghela nafas.
Ia dan keluarga nya tahu jika Alana masih hidup mereka bahkan tahu jika peluka nya adalah Bram namun belum cukup bukti untuk membukitan mereka bersalah. Mereka hanya berharap Alana masih hidup dengan baik di luar sana sendirian.
.......
Di cafe Alana,Yura,Virly dan Nesya menikmati waktu santai mereka dengan makanan dan minuman yang mereka pesan sambil bercanda juga mendengarkan musik live yang memang di sediakan di cafe tersebut. Sesekali mereka akan ikut bernyanyi walaupun suara mereka tidak bagus.
"Pantas saja di sini ramai ada yang nyanyi live langsung mana cafe nya nyaman juga sejuk"ujar Alana menatap sekitar.
"Cafe ini memang selalu ramai apalagi jika malam ada banyak anak-anak geng motor yang kumpul di sini"sahut Virly.
"Jadi di sini juga sering balapan dong?"tanya Alana.
"Ya,ada beberapa geng motor yang suka balapan kami juga pernah ikut menonton namun sial nya ada razia jadi polisi datang jadi yah begitu kami lari dari sana dan pulang"jawab Virly lagi membuat Nesya dan Yura tertawa mengingat kejadian tersebut.
"Beruntung kami tidak tertangkap kalau gak pasti sudah berurusan dengan polisi,syukur-syukur jika orang di rumah mau menjamin kalau gak tinggal di kantor polisi saja"ujar Nesya.
"Jadi kalian tidak pernah menonton balapan lagi setelah kejadian itu?"tanya Alana.
"Iyalah kami gak seberani itu untuk mengulang nya lagi"jawab Yura membuat Alana geleng kepala.
"Memang nya kamu pernah menonton balapan?"tanya Nesya menatap Alana.
"Sering waktu di luar negeri kan bebas jadi hampir kalau ada waktu aku menonton di sana,kalau di sini sih belum pernah"jawab Alana santai.
"Jangan deh kalau di sini karna gak tahu kapan razia beda sama di luar negeri gak ada razia begitu"ujar Yura di balas tawa pelan oleh Alana.
"Aku berteman dengan orang waras begini kalau dulu teman ku gak ada yang waras"pikir Alana mengingat teman-teman nya waktu sekolah menengah pertama. Ia kebetulan lari ke luar negeri setelah lulus sekolah maka dari itu ia melanjutkan sekolah di sana dan sibuk dengan semua urusan yang harus ia lakukan hingga walaupun tinggal di luar negeri beberapa tahun Alana tidak memiliki teman di sana. Ia tidak memiliki waktu seperti sekarang yang bisa santai karna jika waktu bisa di tambah ia ingin di tambah saking sibuk nya dulu otak dan tubuh nya harus bekerja sama untuk bisa berdiri sendiri seperti sekarang.
