Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Kamu Jodohku
"Aku impoten Vin!" jawab Arjuna dengan perasaan yang sangat hancur. Vincent tak bisa berkata-kata. Ia begitu kaget dengan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
"Aku pria yang sangat menyedihkan bukan?" ucap Arjuna lagi dengan tatapan yang kosong.
Vincent tersenyum kemudian duduk di samping sahabat sekaligus CEOnya itu. Pria itu jadi paham dengan apa yang terjadi pada sahabatnya. Ia cukup terpukul juga mendengarnya dan ia yakin Arjuna pasti merasakan hal yang lebih dari dirinya.
Sakit!
Tentu saja sakit karena ia pernah juga mengalaminya selama beberapa bulan saat ia sedang ada masalah yang sangat pelik di dalam keluarganya. Ia stress berat dan hampir gila. Tapi Arjuna membantunya keluar dari masalahnya dan kembali hidup normal dan juga sehat.
"Impoten itu apa sih Jun?" tanya pria itu dengan tatapan lurus kedalam mata Arjuna yang tampak sangat terluka.
"Apa benar kamu impoten?" tanyanya lagi untuk meyakinkan sang sahabat.
Arjuna tak ingin menjawab. Tiba-tiba ia merasa sangat malu jika menceritakan hal yang begitu pribadi pada orang lain tentang masalah yang sedang dialaminya.
"Aku sahabatmu Jun. Ceritakan saja supaya hatimu lega karena aku juga pernah mengalaminya sampai aku sangat takut," ucap Vincent untuk memberikan dorongan agar pria itu mau berbagi padanya.
Terkadang solusi masalah itu bisa kita dapatkan saat kita mau berbagi tapi tentunya berbagi pada orang yang tepat.
"Kamu sangat sehat dan tak pernah sedikitpun mengeluhkan sesuatu, jadi aku pikir kamu adalah pria yang sempurna. Sungguh, aku tidak percaya kalau kamu mengalami penyakit ini juga."
"Tentu saja Vin. Aku sudah mengalami ini cukup lama dan aku hanya menyimpannya sendiri. Aku tidak mampu untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan dengan istriku Vin. Aku takut Mayang akan meninggalkan aku jika aku seperti ini terus."
"Tapi kamu bisa ereksi 'kan? Bisa bangun 'kan dipagi hari dan juga saat terangsang?"
"Selama menikah dengan Mayang, pelan-pelan aku bisa bangun bahkan sangat keras tapi kamu tahu, durasinya sangat cepat. Hanya dalam hitungan menit aku loyo lagi."
"Itu artinya kamu sudah hampir menuju sembuh. Sisa bagaimana mempertahankan ereksi saja sih kalau menurut aku. Dulu, aku bahkan tak bisa bangun sama sekali."
"Lalu apa yang kamu lakukan?" tanya Arjuna penasaran.
"Aku selalu mengkonsumsi air kelapa hijau Vin. Selain mengandung anti oksidan, ternyata khasiatnya sangat bagus untuk vitalitas pria lho. Berbulan-bulan aku selalu meminumnya waktu itu dan hasilnya memang sangat bagus."
"Oh ya? Aku belum pernah mencobanya."
"Kalau begitu coba saja. Di depan warung Bu Siti ada kok pohon kelapa seperti itu. Namanya usaha 'kan. Kamu juga harus mencobanya. Tapi rutin lho, apalagi saat akan berhubungan intim dengan Nyonya bos pasti tokcer dah."
Arjuna tersenyum dan mempunyai semangat baru lagi. Minyak urut dari istrinya sudah ia coba sebagai pengobatan luar. Hasilnya sudah sangat bagus tapi belum maksimal. Mungkin karena waktu itu ia terlalu menggebu-gebu hingga cepat crotttt.
Makanan dan minuman sehat berupa jamu juga sudah ia lakukan, dan alhamdulillah hasilnya lumayan bagus. Sisa berdiri kokoh dan lama yang ia butuhkan. ******* nya pun kental dan tidak encer lalu kenapa ia harus bersedih?
Lama ia terdiam kemudian bertanya pada Vincent, "Kalau yang berdiri lama dan bisa main sampai berjam-jam emangnya pernah kamu alami Vin?"
"Ya belum pernah aku rasakan lah. Aku 'kan belum mencobanya," dengus Vincent kesal.
"Hahaha. Kirain." Arjuna tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi sang sahabat.
"Pokoknya aku tuh gampang bangun lah kalau habis minum air kelapa hijau plus lihat yang seksih dan menarik," ucap Vincent tersenyum.
"Ah yang bener kamu?"
"Iya, untungnya di sini aku belum pernah mengalaminya soalnya karena setiap aku minum air kelapa hijaunya hanya Bu Siti yang aku lihat hahahaha!" Kali ini Vincent yang tertawa.
"Dasar P A Hahahaha!" Arjuna ikut tertawa. Ia belum melihat Bu Siti tapi ia sudah bisa membayangkannya.
Eh, gadis muda yang mengaku sebagai putrinya Bu Siti itu siapa? Apa benar itu Kunti?
Arjuna kembali tertawa dan membuat Vincent jadi curiga.
"Kenapa kamu? Membayangkan Bu Siti juga ya?" tanya pria itu dengan tatapan menyelidik.
"Besok kita coba deh. Aku juga ingin berkenalan dengan Bu Siti yang begitu sangat dekat dengan hatimu," ucap Arjuna tersenyum.
Dadanya kini berdebar dengan penuh semangat hanya karena membayangkan akan membuat Mayang berteriak keenakan setelah minum air kelapa hijau.
"Ya udah. Aku ngantuk. Keluarlah!" ucap pria itu lagi seraya mendorong tubuh Vincent keluar dari kamar itu.
"Eh, ucapkan terimakasih dulu bos. Aku ini udah jadi dokter Boyke yang sudah kamu tempati konsultasi."
"Terimakasihnya nanti saat sudah berhasil."
"Ish harusnya sekarang saja." Vincent masih bertahan dengan keinginannya.
"Ya udah. Aku terima kasih kalau begitu. Dan aku doakan kamu juga segera mendapatkan istri."
"Aamiin."
Vincent tersenyum kemudian meninggalkan kamar itu untuk tidur.
Ah, rupanya tentang Impoten, ucapnya dalam hati.
Sementara itu, Arjuna yang ia tinggalkan di dalam kamar itu sendirian kembali menghubungi Mayang sang istri karena tiba-tiba jadi sangat rindu.
"Nomor yang anda hubungi sedang berada di luar jangkauan."
Operator kembali menjawabnya dan berhasil membuatnya sangat kesal.
May, kamu kemana sih sayang? Kok handphone kamu gak aktif? tanyanya dalam hati. Setelah ia meredakan rasa kesal karena rindu pada sang istri tercinta, ia pun akhirnya memilih untuk tidur dan berharap resep dari Vincent bisa berhasil.
Pagi pun tiba, suara ayam tetangga begitu nyaringnya membangunkan semua orang termasuk Vincent dan Arjuna.
Vincent bangun dengan cepat dan mencuci semua perlengkapan makan yang telah ia dan Arjuna gunakan semalam. Setelah itu ia membuat kopi susu untuknya dan juga Arjuna.
Pria itu berharap hari ini menyenangkan dan semua urusan berjalan dengan lancar.
Bunyi ketukan di pintu depan membuatnya tersentak kaget. Satu nampan berisi dua gelas kopi susu ia letakkan diatas meja kemudian segera membuka semua jendela dan terakhir pintu rumah.
"Assalamualaikum mas. Selamat pagi. Aku bawa sarapan buatan ibu. Tapi rantang yang semalam kalau bisa dikembalikan dulu ya mas."
Vincent menatap tak berkedip gadis cantik di hadapannya dengan dada berdebar.
"Mas?" ucap gadis itu karena pria dihadapannya tak bereaksi sama sekali.
"Halo mas?" ucapnya lagi seraya melambaikan tangannya di depan wajah pria itu.
"Ah ya! Apakah kamu bidadari yang datang semalam?" tanya Vincent masih tak berkedip.
"Eh?"
Gadis cantik itu mengernyit bingung.
"Kamu adalah jodohku." ucap Vincent dengan suara mantap.
"Mas? Udah cuci muka belum? Jangan-jangan belum bangun!" ucap gadis itu semakin bingung.
🌺
*Bersambung.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?