NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.4
Nama Author: Vie Alfredo

James, adalah anak tertua dari keluarga Yomana, Keluarga itu adalah keluarga kaya raya. James adalah pewaris sah keluarga itu, namun posisinya digantikan oleh adik tirinya setelah dia mengalami kecelakaan dasyat yang membuat kedua kakinya lumpuh.

Semenjak James lumpuh dia sangat menyendiri, meski dia lumpuh dia masih diberikan kehidupan luar biasa oleh ayahnya.

Namun James sangat temperamental karena kondisinya, sudah 5 tahun James duduk di kursi roda. James sudah 3 kali menikah dan 3 kali bercerai.

Ibu tirinya yang mencarikan istri, namun semua pilihan ibu tirinya hanya bertahan tidak lebih dari 3 bulan saja.

Sampai pada akhirnya Ayah James yang mencarikan istri untuk James sendiri, James dinikahkan dengan anak seorang petani, orang tuanya menjual anaknya pada keluarga Yomana, karena ingin hidup lebih baik.

Gadis itu bernama Bulan, dia anak yang manis, lucu dan tidak membosankan.

Apakah pernikahan mereka akan bertahan lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Mengetahui Keburukan

Keesokan harinya setelah Sanny mengantar Bulan ke kampus, Sanny segera menemui Betran di perusahaan.

Betran yang sedang berbicara dengan Lindam itu di tarik begitu saja oleh Sanny, dan membawanya ke sudut.

Oh Tuhan, apakah Betran dan Sanny memiliki hubungan diluar prediksi BMKG?

Dalam hati Lindam.

"Lindam?, kenapa kau berkomat kamit sendirian di sini?" tanya Rio.

" Tuan, sepertinya benar itu ... mereka punya hubungan kusus." Lindam menunjuk ke balik tembok.

Rio pun mengintip sedikit, Rio melihat Betran terpojok di dinding dan tangan Sanny yang satu menyangga dinding, Sanny pun terlihat begitu dekat dengan wajah Betran.

Rio langsung berbalik dan mengelus dadanya yang hampir kena serangan jantung. Jadi Betran yang sangat kaku itu dan tidak pedulian selama ini pada wanita manapun itu karena menyukai sesama jenis.

" Tuan apakah kita harus melapor pada Tuan James?" tanya Lindam.

" Jangan-jangan bagaimana kalau sangking terkejutnya Abangku langsung bisa berjalan, itu tidak lucu." Ujar Rio masih menenangkan hatinya.

" Bukankah itu bagus?" ujar Lindam.

" Bagus, takutnya dia berjalan mencari sumur dan melompat, kan bahaya." ujar Rio.

" Sekarang ayo ke sana!" Tiba-tiba Betran menarik Sanny berlari memasuki lift.

Rio dan Lindam saling berpandangan.

" Mereka apa sudah tidak tahan lagi Tuan, dan mencari tempat untuk melampiaskan hasrat mereka?" Lindam semakin tidak sehat pikirannya.

" Sudah kita fokus bekerja saja Lindam, bisa ikut gila jika kita memikirkan mereka." ujar Rio segera kembali masuk ke ruangannya.

Sanny dan. Betran pergi ke ruko yang sekarang adalah store kecantikan milik Bulan.

Sanny membawa Betran ke lantai 2.

" Ayah, temanku ingin berbicara denganmu." ujar Sanny.

Ruddy melihat ke arah Betran dan tersenyum.

" Hallo Paman, aku adalah teman Sanny, saya adalah tangan kanan dari Tuan James." Betran memperkenalkan diri.

" Oh salam kenal Tuan, silahkan duduk, ada perlu apa ?" tanya Rudy.

Sanny pun meninggalkan keduanya untuk mengobrol, karena Sanny tahu jika ayahnya akan berbicara jujur dengan orang lain.

Dan mungkin Betran bisa mendapatkan beberapa jawaban yang diinginkannya.

" Paman, bolehkah saya menanyakan hal sedikit pribadi?" tanya Betran.

Rudy mengangguk.

Betran pun banyak bertanya perihal tentang Bulan.

" Jadi di antara Lena dan Bulan, siapakah anak kandung Anda?" tanya Betran.

"Saya tidak pernah tes DNA Tuan, karena saya memaafkan perilaku istri saya di masa lalu, karena memang saya dan dia jarang bertemu." ujar Rudy.

" Tunggu, kau tidak tes DNA?" tanya Betran.

" Lena dan Bulan adalah anak saya, saya tidak mau tes DNA." ujar Rudy.

Betran menghela nafas panjang, tetap saja dia tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan.

Tapi Betran mengerti keadaan Rudy, dia tidak ingin meragukan istrinya.

Betran pun keluar dari kamar Rudy dan menemui Sanny dengan menggeleng kepala.

" Tidak ada jawaban?" tanya Sanny.

" Benar, sekarang hanya ada satu cara kau ambil rambut ibumu atau benda apapun yang bisa untuk melakukan tes DNA." ujar Betran.

Sanny pun mengerti, dia segera pergi ke kediaman ibunya.

" Ibu, di mana kau ?" Sanny memanggil ibunya, namun Sanny mendengar suara merintih di kamar tamu, Sanny terkejut bukan main melihat ibunya sedang berhubungan intim dengan pria lain.

Sanny memegangi dadanya yang terasa nyeri, Sanny segera masuk diam-diam ke kamar ibunya untuk mengambil sisir, Sanny segera pergi dengan mata berkaca-kaca.

Apa selama ini Ayahnya sudah tahu kelakuan ibunya dan tetap bertahan begitu lama menghadapi ibunya.

Betapa nelangsanya ayahnya karena mencintai ibunya.

Sesampainya di parkiran perusahaan Yomana, Sanny segera menelpon Betran.

Betran pun segera turun, menemui Sanny di parkiran. Sanny terlihat menangis terisak-isak, di dalam mobil.

"Ada apa Sanny?" tanya Betran khawatir.

Sanny menggeleng kepala dan menyerahkan sisir itu pada Betran.

" Ayo ceritakan padakku Sanny, mulai sekarang kita ini satu perahu, aku bukan musuhmu." ujar Betran.

Sanny menceritakan apa yang dilihatnya tadi dan diirinya merasa sakit hati dengan kelakuan ibunya, bagaimana bisa ibunya setega itu sedangkan surat cerai saja belum turun.

Betran mengangguk mengerti, karena semua cerita tetangga mereka juga bilang bahwa Ririn ini bukan wanita baik-baik, anaknya itu semua beda bapak, tapi suaminya tidak masalah karena sudah cinta mati dengan Ririn itu.

" Ya, itu pasti membuatmu sakit karena kalian adalah keluarga San ... Tapi memang sudah tidak ada harapan untuk keluargamu kembali utuh, yang terbaik adalah perpisahan, Ayahmu tidak terinjak dan ibumu bebas dengan keinginannya, kalian anak-anak sudah besar tentu saja memiliki pilihan sendiri ke depannya." ujar Betran.

Sanny berbicara terlalu lirih membuat Betran harus mendekat pada Sanny, lagi-lagi kebetulan sekali mobil Rio dan Lindam parkir berhadapan dengan mobil Sanny.

"Tuan, semakin kita tidak ingin tahu, kenapa semakin Tuhan menampakkan kelakuan mesra mereka?, apa Tuhan meminta kita menegur mereka karena tersesat?" ujar Lindam bergidik ngeri.

" Tuhan, tolong jangan libatkan kami, sudah ayo jalan." ujar Rio.

Lindam pun segera menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan tempat parkiran.

" Apa kita harus bicara pada Nyonya Hilal?" tanya Lindam.

" Kita tidak punya bukti, dia selalu galak padaku, jika hanya dengan ucapan, mana mungkin kakak ipar percaya padaku." ujar Rio.

" Jadi kita harus mencari bukti?" tanya Lindam.

"Sebaiknya kita tetap buta untuk ini Lindam, aku malas berurusan dengan dosa orang lain, dosa sendiri saja sulit ku urus!" ujar Rio.

" Tapi bagaimana jika orang lain melihatnya?" Lindam masih memikirkan keduanya.

" Sudah Lindam bicarakan yang lain saja!" tegas Rio yang makin kesal karena kesal.

Lindam pun langsung terdiam.

" Sanny, aku bawa ini lebih dulu, aku Kan ke kantor polisi mengambil sempel rambut Lena!, oh ya tolong kau bantu aku ambil rambut Bulan dong. "pinta Betran.

" Ya, aku akan bantu ..." Sanny pun teringat jika adiknya sudah waktunya di jemput, karena sudah tidak mengambil kelas tambahan lagi.

Betran segera beralih ke mobilnya dan pergi, Sanny pun juga segera pergi menjemput Bulan.

" Bang, matamu merah ... Ada apa?" tanya Bulan.

" Tadi kelilipan, apa sangat merah?, kalau begitu aku harus menggunakan obat mata apa ya?" tanya Sanny berbohong.

" Bang, kau baru saja menangis, jangan bohong!" ujar Bulan.

" Hehehe ya, teringat mantan hehehe." jawab Sanny menutupi.

" Halah, mantan begitu saja kau tangisi Bang!"

Bulan sangat kesal dengan mantan abangnya itu, karena wanita itu keluarganya jadi menderita.

" Sudahlah, jangan kau ingat lagi, nanti aku kenalkan teman baikku!" ujar Bulan.

" Tidak perlu, Abang bisa cari sendiri kalau mau, tapi Abang tidak mau!" ujar Sanny.

" Ya, ya ... Bang, mampir di bebek panggang Bu Yani, ya ... Aku mau belikan untuk Ayah dan juga untuk makan malam kita, Bulan capek jadi tidak masak dulu." keluh Bulan

" Suamimu juga tidak menuntutmu untuk terus memasak, dia sangat baik padamu, kau beli makanan di luar juga tidak masalah." ujar Sanny.

Bulan tersenyum mendengar ucapan abangnya itu, benar memang suaminya ini sangat baik, sampai Bulan selalu ingin memberikan yang terbaik yang bisa dia lakukan untuk membahagiakan suaminya.

1
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
mengapa si Sanny ada penyakit serius
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
hati hati Sanny si Wira dan Erik niat jahat
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
kasihan ibu celsih
Wirda Lubis
semoga chelse mau menerima kekurangan betran
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!