NovelToon NovelToon
Ayo'K Cerai!

Ayo'K Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Pengantin Pengganti
Popularitas:304.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Dihadapkan pada kenyataan bahwa lelaki yang dicintai tidak bertanggung jawab, Alana nekat bunuh diri. Namun, ibu Daffa memohon kepada Gafi, anak tertuanya, untuk menikahi Alana menggantikan adiknya, padahal lelaki itu sudah punya kekasih.

Gafi terpaksa setuju demi menyelamatkan aib keluarga dan anak dalam kandungan Alana. Namun, Gafi membuat persyaratan, yaitu keduanya akan bercerai setelah Alana melahirkan.

Sesuai kesepakatan yang telah dibuat, keduanya pun bercerai. Alana membawa anaknya dan hidup bahagia. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Daffa dan Gafi kembali untuk menagih cinta yang dibuang dahulu.

Persaingan cinta antara dua bersaudara, siapakah yang menjadi pilihan Alana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Belas

Tepat jam tiga, Gafi sudah pulang. Dia takut Alana masih marah dan pergi tanpa menunggunya. Jika itu terjadi bisa-bisa mama memarahinya hingga tujuh hari tujuh malam.

Tanpa mengetuk pintu Gafi masuk. Hal pertama yang dia lihat adalah Alana yang berdiri di depan lemari dengan hanya memakai dalaman saja. Walau sedang hamil, tubuhnya tetap langsing dan seksi. Justru dengan perutnya yang makin membuncit keseksiannya bertambah. Hingga Gafi harus menelan air ludahnya.

"Mas ...," ucap Alana gugup. Dia lalu berjalan tergesa menuju sofa mengambil handuk yang dia lempar tadi.

"Maaf ...," ucap Gafi. Dia lalu masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Saat keluar dia melihat Alana yang telah berpakaian rapi.

"Sudah siap?" tanya Gafi. Alana menjawab dengan hanya menganggukan kepalanya. Gafi jadi menarik napas. Dia melihat banyak perubahan pada diri istrinya. Apakah dia masih sakit hati dan marah, tanya Gafi dalam hatinya.

Alana berjalan duluan, tak menunggu Gafi. Dia langsung menuju garasi mobil di samping rumah induk. Saat Gafi ingin membukakan pintu untuknya, Alana menolak.

"Biar aku saja, Mas. Aku bisa melakukan ini sendiri," ucap Alana menolak.

Gafi tak menjawab ucapan istrinya. Dia juga tak mau berdebat. Langsung saja mobil dijalankan menuju rumah sakit.

Saat diperjalanan keduanya hanya diam membisu. Larut dalam pikiran masing-masing. Sesekali Gafi mencuri pandang ke arah Alana.

"Dia manis, apa lagi kalau tersenyum memperlihatkan lesung pipinya," gumam Gafi dalam hatinya.

Sampai di halaman parkir rumah sakit, Alana langsung keluar sebelum Gafi membuka pintu. Dia lalu berjalan menuju ruang dokter kandungan. Pria itu mengikuti dari belakang.

Sebentar menunggu, nama Alana di panggil keduanya langsung masuk ke ruang praktek dokter itu.

"Selamat Sore Pak Gafi, Bu Alana. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya dokter dengan ramah.

"Mau periksa kesehatan si bayi saja. Mau lihat perkembangannya," jawab Alana.

Dokter lalu meminta Alana berbaring. Dia juga meminta agar Gafi juga mendekat. Dia yang baru kali ini menemani istrinya periksa, sangat gugup saat di minta mendekat.

Dokter mengatakan saat ini usia janin dalam kandungan Alana sudah memasuki minggu ke 16.

Dokter lalu menjelaskan jika kepala si kecil sudah tegak. Mata mereka bisa bergerak perlahan. Bayi mulai memiliki gerakan lengan dan kaki yang terkoordinasi pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Telinga bayi sudah hampir mencapai posisi akhirnya, dan kemungkinan besar bayi sudah akan segera dapat mendengar suara dalam waktu dekat.

Gafi mendengar dengan seksama. Dia melihat di monitor USG, bayi Alana bergerak perlahan. Mata pria itu tampak berkaca karena takjub menyaksikan keajaiban Tuhan.

Setelah cukup lama, akhirnya selesai pemeriksaan kehamilan Alana. Dia di minta kembali duduk.

"Seperti yang Bapak dan Ibu lihat, Alhamdulillah bayinya sehat. Begitu juga ibunya. Saya akan memberikan vitamin. Harap di minum hingga habis," ucap Dokter.

"Baik, Dok. Terima kasih," ucap Gafi dan Alana bersamaan.

Keduanya lalu bersalaman sebagai ucapan terima kasih dan pamit. Gafi tanpa di duga menggenggam tangan Alana saat mereka akan keluar dari ruang praktek.

Baru saja kaki keduanya melangkah keluar ruangan, mereka dikejutkan dengan nama seseorang yang di panggil.

"Naura, kenapa kamu ada di sini. Kamu sakit apa, Sayang?" tanya Gafi dengan sangat kuatir.

Gafi langsung melepaskan genggaman tangannya pada Alana. Dia mendekati kekasih hatinya. Tak menyangka jika mereka bertemu di sini.

Naura tampak tak kalah terkejutnya melihat sang kekasih. Dia tersenyum dengan kikuknya.

"Ini, aku mau periksa. Mentruasi aku tak teratur dan perut sering sakit kalau datang bulan. Kamu dan Alana lagi periksa kandungan?" tanya Naura dengan gugup.

"Aku temani kamu, ya?" tanya Gafi.

"Jangan, Gafi. Biar aku masuk sendiri saja. Kamu temani Alana saja," tolak Naura.

"Alana sudah selesai di periksa. Dia hanya menunggu obat saja. Kamu bisa ke apotik sendirian dulu'kan? Nanti aku menyusul," ujar Gafi.

Alana mengangguk sambil tersenyum. Dia lalu berjalan sendiri menuju apotek. Naura makin tampak gugup dan salah tingkah.

"Aku sendirian saja ke dalamnya. Aku tak nyaman jika ada pria. Aku mohon pengertian kamu, Gafi!" seru Naura dengan memohon.

"Kalau begitu aku tunggu kamu di sini," balas Gafi. Dia lalu duduk di bangku. Naura langsung masuk ke ruang praktek dokter itu.

Setengah jam kemudian Naura keluar. Dia sangat terkejut mengetahui Gafi masih menunggu.

"Kamu masih menunggu?" tanya Naura.

"Tentu saja. Aku sangat kuatir. Apa kata dokter?" tanya Gafi dengan wajah yang masih kuatir.

"Tak apa-apa, Gafi. Hal biasa bagi seorang gadis. Alana mana?" tanya Naura. Sepertinya sengaja mengalihkan obrolan.

"Mungkin masih di apotek menunggu obat," jawab Gafi.

"Coba kamu lihat dulu, aku juga mau menunggu obat."

Gafi menggenggam tangan sang kekasih menuju apotek. Matanya mencari keberadaan Alana. Tapi sang istri tak terlihat di antara para pasien lainnya.

"Sepertinya Alana sudah pergi!" ucap Naura.

"Mungkin menunggu di parkiran," jawab Gafi.

"Kamu cari saja Alana. Aku datang dengan temanku. Aku tak mau Alana marah, pasti dia nanti kesal jika menunggu terlalu lama. Aku bisa pulang dengan temanku," usir Naura secara tak langsung.

"Kamu yakin pulang dengan teman, tak mau aku antar. Aku bisa antar kamu pulang. Aku rasa Alana pasti tak akan keberatan."

"Sayang, aku ini perempuan. Aku mengerti perasaan Alana. Pasti dia nanti tak nyaman jika ada aku. Sudah aku katakan jika aku bisa pulang dengan temanku," ucap Naura dengan lembut agar Gafi percaya.

"Teman wanita atau pria?" tanya Gafi.

"Tentu saja teman wanita. Apa kamu pernah melihat aku jalan dengan teman pria? Jika pun ada kami pasti pergi bersama," jawab Naura.

"Kamu baik banget, Sayang. Kamu masih saja memikirkan perasaan Alana. Aku cari dia dulu. Jaga kesehatan, lain kali jika mau ke dokter begini, tinggal katakan padaku. Aku pasti akan temani."

"Aku tak mau merepotkan kamu," ujar Naura dengan tersenyum.

"Aku tak pernah merasa keberatan," balas Gafi.

"Ya, aku tau. Sekarang kamu cari Lana cepat. Jangan sampai dia marah dan pulang sendirian. Kasihan hamilnya sudah makin membesar," ucap Naura.

"Baiklah, Sayang. Kamu hati-hati."

Naura tampak bernapas lega saat akhirnya Gafi pergi. Seorang pria keluar dari persembunyian dan tersenyum dengannya.

Gafi mencoba mencari Alana. Tapi istrinya itu tak jua tampak batang hidungnya.

"Kamu kemana sih, Lana. Sudah aku katakan, tunggu di apotek!" ucap Gafi sedikit mengumpat.

Setengah jam mencari dia akhirnya memutuskan pulang. Apa lagi saat dia mencari Alana ke apotek lagi, dia tak melihat Naura ataupun sang istri. Mungkin kedua wanita itu telah pulang. Mau menghubungi Alana dia tak bisa, karena dia tak membawa ponselnya.

1
Warni Tanjung
aku pengen daffa pulih dan berubah jadi lebih baik lagi.
0v¥
kasian lihat daffa semoga masih diberikan kesempatan untuk hidup dan memperbaiki diri, karena si adele kecil kasian, semoga ending nya semua bahagia, gimana klo daffa di nikah kan sama perawat yg menjaganya keren itu thor
Kendarsih Keken
Mimpi hanya bunga tidur , semoga Dafa nggak akan pergi kemana mana
Dan Dafa bisa sehat lagi
Boma
ya ampun kemaren2 aku mengharap dafa kecelakaan,eh malah trwujud maaf dafa ya
❤️MOMMY JEJE💋💋💋
💋💋💋
Ilfa Yarni
itu pertanda Daffa akan pergi selamanya lah kesempatan dia sembuh Thor dan buktikan klo dia tlah berubah
Yuli Purwati
lanjut
✨ᵗⓂᵐʸ𝓐𝓷𝓰𝓰𝓲❀
semoga itu hanya mimpi adele saja dan semoga saja Allah memberikan daffa kesempatan kedua untuk hidup dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi saat sadar nanti.
Muhammad Dimas Prasetyo
kayak nya nyawa Daffa ga selamat..dia udah pamit ke anaknya.
Cristella Tella
klau kyak gini ksihan jga ya.... ksih kesempatan kedua thor
Nena Anwar
apa mimpi Adele adalah tanda bahwa Daffa akan pergi selamanya
Mulianti Mulianti
waduhhhhhh larang papax nak, begitupu ttp papa daffa yak
Sugiharti Rusli
apa nasib Daffa akan seperti apa yang si Adele mimpikan, papanya pamit sama dia,,,
Fitria Syafei
mama terimakasih 😘😍😍
tiara
pengen sih dafa baik baik aja tapi kan nasib semua tokoh tergantung mak othor,saya mah semangat baca aja lah
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor 🙏
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
innalilahi buat Daffa
Alhamdulillah di akhir hidupnya sudah sempat meminta maaf pada Alana
Patrick Khan
.semoga Daffa gpp..
Radya Arynda
yang ter baik semogah daffa pergi selamanya,,,biar ngak ada drama alana balikan atau gafi menyerah...sia2 dong perjuangan gafi dan alana...pokok yang ter baik untuk gafi dan alana ber satu....
Aya Hadad
Ya mudah"an Daffa selamat deh bs siuman & sadar kmbali walaupun dia bkn orang baik mimpi hanyalah bunga tidur 🤗🤔🤔🥺👍👍😋 lanjut lg trs Kak double updatenye ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!