Sofia Anderson lahir dari keluarga kaya raya namun ia di besarkan dan hidup sederhana bersama seorang pria yang menculiknya sewaktu masih kecil karena sebuah dendam masa lalu.
16 tahun kemudian sang penculik mulai menyadari kesalahannya dan ingin menyerahkan Sofia pada orang tua kandungnya. Lantas memindahkan gadis itu ke universitas milik keluarganya berharap ada keajaiban disana.
Namun tingkat sosial yang berbeda membuat Sofia mendapatkan banyak sekali bullyan dari teman-temannya, belum lagi ayah angkatnya (sang penculik) yang tiba-tiba menghembuskan napas terakhirnya sebelum mengatakan rahasia yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~33
Setelah masuk ke dalam club malam itu Sofia nampak di giring melewati sebuah lorong oleh dua pria berbadan kekar tersebut.
"Tuan, kami sudah pendapatkan pelayan yang anda inginkan." ucap salah satu dari pria itu saat baru masuk ke sebuah ruangan, sementara Sofia nampak menunggu di luar pintu yang tidak tertutup rapat itu.
Entah kenapa tempat tersebut sangat kurang sekali pencahayaan hingga membuatnya tak begitu jelas melihat ke sekelilingnya.
"Bawa masuk !!" Terdengar seorang pria memerintahkan Sofia untuk segera masuk.
"Ayo masuklah dan perkenalkan dirimu pada manager." ucap salah satu pria tersebut yang langsung di angguki oleh Sofia.
Gadis itu nampak melangkah masuk ke dalam ruangan itu dan entah kenapa lagi-lagi tempat itu juga tidak terlalu terang bahkan terkesan remang-remang.
"Siapa namamu ?" tanya sang manager yang nampak duduk di sebuah sofa bahkan Sofia pun tak begitu jelas melihat wajahnya.
"Sofia, tuan." sahut Sofia kemudian.
"Suaramu sangat lembut." ucap manager itu memujinya.
"Mike, nyalakan penerangannya !!" perintahnya pada sang anak buah dan tak menunggu lama ruangan tersebut langsung terang benderang dan seketika membuat pandangan Sofia sedikit silau.
Lalu ia mulai bisa melihat wajah managernya itu yang rupanya seorang pria paruh baya dengan perut sedikit buncit dan di sampingnya nampak seorang wanita cantik duduk dengan anggun.
Pakaiannya yang kurang bahan dan ketat itu terlihat menampakkan setiap lekuk tubuhnya.
"Kau sangat cantik Sofia, kau yakin hanya ingin menjadi seorang pelayan di sini ?" ucap sang manager yang kini telah beranjak dari duduknya lantas melangkah mendekati Sofia.
Pria itu nampak memindai gadis di hadapannya itu dari ujung kaki hingga rambut sama seperti yang di lakukan oleh anak buahnya tadi di luar.
"Iya tuan, saya melamar pekerjaan sesuai yang tertera di papan iklan." sahut Sofia sedikit risih saat tatapan pria itu seakan sedang menelanjanginya.
"Tapi jika mau, kamu bisa mendapatkan lebih dari itu Sofia." timpal sang manager yang nampak sangat tertarik dengan kecantikan dan kepolosan gadis di hadapannya itu.
Jika menjadi wanita penghibur maka bisa ia pastikan gadis itu akan menjadi primadona di club malam yang ia kelola tersebut.
"Lihatlah wanita itu Sofia, dia bisa meraup ribuan dolar setiap malam hanya untuk menemani pelanggan menghabiskan waktunya di sini." bujuknya seraya menunjuk ke arah seorang wanita cantik yang sedang duduk di atas sofa tersebut.
Belahan dada pada pakaian wanita itu yang terlalu rendah membuat aset berharganya dapat di nikmati oleh pria manapun yang melihatnya dan itu membuat Sofia merasa malu sendiri.
Sofia langsung menggelengkan kepalanya dengan yakin. "Saya hanya ingin menjadi pelayan bukan yang lain, tuan." ucapnya dengan tegas, karena ia tahu pekerjaan jenis apa yang di tawarkan oleh managernya tersebut.
Menjadi wanita penghibur sama sekali tak terpikirkan olehnya meskipun itu adalah cara termudah mendapatkan uang.
Baginya harga dirinya di atas segalanya dan itu yang di ajarkan oleh mendiang sang ayah, meskipun pria itu bukan ayah kandungnya dan juga tega memisahkannya dengan keluarga kandungnya namun Sofia tak pernah menyesal mempunyai seorang ayah seperti Marco.
"Baiklah, aku suka dengan ketegasanmu Sofia. Tapi jika kamu berubah pikiran, kamu bisa langsung datang padaku." ucap sang manager tak memaksa.
"Baik tuan, terima kasih banyak." timpal Sofia dengan lega karena ia melihat ada kebaikan pada diri pria itu.
"Pergilah bersama Mike ke ruangan Madam, di sana kamu akan di jelaskan pekerjaan apa saja yang harus kamu kerjakan !!" perintah sang manager kemudian.
Setelah itu Sofia segera di bawa ke sebuah ruangan yang nampak seorang wanita paruh baya sudah menunggunya dengan penampilan glamornya, lantas wanita yang di panggil Madam itu langsung menjelaskan apa saja pekerjaannya.
"Gajimu akan di bayar perjam setelah kamu mulai bekerja dan ini seragam untukmu." ucap seorang wanita mengakhiri penjelasannya.
"Terima kasih, Madam." Sofia segera beranjak dari duduknya untuk berganti pakaian, ia tak menyangka gaji yang ia dapatkan lumayan besar perjamnya.
"Sofia !!" panggil wanita itu lagi hingga membuat Sofia yang sudah berada di ambang pintu langsung kembali menoleh.
"Iya, Madam ?" ucapnya menanggapi.
"Bersikaplah ramah Sofia, usahakan untuk selalu tersenyum menghadapi para pelanggan." ujar wanita itu dan langsung di angguki oleh gadis itu.
"Baik, Madam." sahutnya, lantas segera berlalu pergi dari sana.
Beberapa saat kemudian setelah mengganti pakaiannya dan merapikan penampilannya, Sofia mulai melakukan pekerjaannya.
"Hai aku Andrew, apa kamu pelayan baru di sini ?" sapa seorang bartender memperkenalkan dirinya saat Sofia datang ke mejanya untuk mengambil pesanan pertamanya.
"Hai, aku Sofia. Ini hari pertamaku bekerja, mohon dukungannya." balas Sofia dengan sedikit formal dan itu membuat bartender tersebut langsung tergelak.
"Senang bekerja denganmu, Sofia. Ambillah ini dan bawa ke meja nomor 9." ucap Andrew seraya menyerahkan dua gelas minuman racikannya di atas nampan gadis itu.
"Terima kasih, Andrew." Sofia segera mengambilnya lalu bergegas mengantarnya pada para pelanggan.
Rupanya semakin malam, semakin ramai tempat tersebut dan semua pengunjungnya pun bisa Sofia pastikan datang dari kalangan orang-orang kaya.
"Apa kamu pelayan baru di sini ?" ucap seorang wanita saat Sofia melewatinya.
"I-iya." sahut Sofia, ia tahu wanita tersebut dan beberapa temannya yang sedang duduk berjejer itu adalah wanita penghibur yang bekerja di club malam.
"Aku tidak suka dengan senyumanmu itu, kamu seperti sedang menggoda pelanggan kami. Jadi bersikaplah biasa saja karena kamu hanya seorang pelayan di sini." ucap wanita itu dengan nada sinis yang langsung di dukung oleh teman-temannya.
"Kalian tenang saja, orang kaya tidak akan menyukai seorang pelayan." ucap Sofia membalas, kemudian ia segera berlalu dari sana.
Lagipula ada apa dengan senyumannya? hingga membuat mereka tidak menyukainya. Aneh, pikir Sofia. Tak ingin larut memikirkan hal yang tidak penting, Sofia kembali mengantarkan pesanan para pelanggan.
"Andrew, bisakah aku ke belakang sebentar." ucapnya setelah jam sudah menunjukkan hampir tengah malam.
"Tentu saja Sofia, istirahatlah sebentar kamu sangat rajin malam ini dan manager pasti puas dengan pekerjaanmu." timpal sang bartender kemudian.
"Terima kasih, Andrew." Sofia segera berlalu ke belakang, selain karena ia ingin buang air kecil gadis itu juga merasa sangat haus dan ingin beristirahat sebentar. Namun tiba-tiba....
Brukk
"Ma-maaf tuan, saya tidak sengaja." ucapnya saat tiba-tiba menabrak seseorang.
Saat mengangkat wajahnya untuk melihat siapa pria yang ia tabrak, Sofia langsung melebarkan matanya.
"Tuan James ?" gumamnya saat melihat James nampak berdiri dengan angkuh di hadapannya tersebut.
Padahal Sofia berharap takkan bertemu lagi dengan pria sombong itu, namun sepertinya semesta tak mendukungnya.
james scott menghukum dg tdk tersenyum krn anaknya yg hilang..aneh gak.. tapi lihat anaknya malah mengumpat dan gak ada simpati2 nya blas sama sofiya. benar kata sofia..dasar org kaya sombong
bikin emosi😏
bikin ketawa😜
bikin nangis😭
makasih k atas rezeki karya sebagus ini, semoga di RL kehidupan KK selalu sehat, bahagia, lancar rezeki usahanya
Aamiin 🤲