Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Alexa masih belum sadar dari pingsannya, mungkin kesadarannya sulit untuk menerima kenyataan yang ada, baru kemarin ia bercerita jika ingin seklai melihat kedua orangtuanya, terutama mamanya, namun hari ini ia dihadapkan dengan fakta jika ia kehilangan mama pasca melahirkan dirinya
Damian setia menunggu Alexa, ia bahkan memanggil dpkter keluarga mereka untuk memeriksa Alexa, dengan perasaan yang sangat khawtair Damian terus memegang tangan Alexa tanpa mau melepaskannya, sampai Carlos dan Adelia melihatnya merasa aneh dengan sikap putra mereka itu
sedangkan Marco, ia masih diam diruang tamu memikirkan semua apa yang telah ia dengar dari El, ia juga melihat bukti bahwa dirinya memang melakukan hal terkeji itu, pantas saja ketika melihat Alexa ia seperti pernah melihat wajah itu, namun ia lupa dimana
"aku punya putri yang cantik, hahha kenyataa apa ini" ucap Marco sendirian disana, namun akhirnya ia juga ikut naik keatas untuk melihat kondisi Alexa, putrinya yang begitu cantk dan menggemaskan, pantas saja selama Alexa tinggal bersamanya, Marco merasakan sesuatu dalam dirinya
"bagaimana keadaan putri saya dok?" ucap Damian, masih menyematkan embel-embel putri disela pertanyaan yang ia ajukan pada dokter yang memeriksa Alexa, Damian menatap wajah damai Alexa dengan tatapan sedih, ia salah memberitahu hal ini ditengah Alexa yang belum siap mendengarkannya
"nonya Alexa baik-baik saja tuan, hanya saja ia merasa syok dan munkgin butuh istirahat, sebentar lagi nona pasti akan sadar" ucap dokter itu sambil melangkah keluar diantar oleh El, sedangkan Damian duduk disamping Alexa, ia memegang tangan mungil gadis itu dan menciuminya
"sayang... ayo bangun, katanya mau ketemu sama mama, ayo bangun sayang" ucap Damian sambil mengelus kepala Alexa lembut, Alexa masih tahan menutup matanya, gadis itu masih belum sadarkan diri membuat Damian semkain cemas dan khawatir
Marco yang melihat kedekatan mereka membuat hatinya sedikit menciut untuk mendekat kearah Alexa, ia ingin memeluk tubuh gadis itu namun melihat Damian yang masih setia memeluk Alexa membuat dirinya tidak berani untuk mendekat, ia tau bagaimana Damian menjaga Alexa
bahkan jika dulu Alexa dekat dengan pria, Damian adalah orang yang pertama kali maju kedepan dan akan memberi hukuman kepada pria yang berani menyenth Alexa, sebaik itu dan ketat itu Damian menjaga putrinya smapai tidak ada yang berani menyentuh Alexa
"Dami.. apa aku boleh mendekat dan memeluknya?"ucap Marco, akhirnya ia membuka suara untuk memeluk Alexa, ia ingin sekali menyentuh tnagan itu, memeluk dan mencium kening putrinya, marco menyesal atas semua yang terjadi
mereka bahkan sudah sangat lama dekat namun terasa jauh, saling mengenal namun seperti orang yang tidak kenal, bahkan mereka sering bertemu namun seperri orang asing yang tak pernah menyapa satu sama lain, Marco menyesal karna dulu tidak bekerja lebih keras untuk mencari tau tentang Alexa
"silahkan saja, kesinilah dan beerikan semangat untuk putrimu" ucap Damian, ia menatap sahabat itu sambil menganggukkan kepala, ia menyuruh Marco untuk mendekat dan bahkan ia sendiri bergerser dan berdiri agar Marco bisa duduk disamping Alexa
"sayang.. ayo bangun, ini papa udah ada disini, katanya kamu mau ketemu sama mama semalam, maafkan papa yang bodoh tidak bisa mengenali kamu sayang, nak ayo bangun" ucap Marco, air matanya tidak bisa lagi ditahan, akhirnya menangis memeluk tubuh lemas Alexa
"nak.. ayo bangun, maafkan papa sayang" ucap Marco menatap wajah teduh Alexa, masih diam dan tidak ada suara, Alexa begitu betah seperti itu dan seolah tidak ingin bangun lagi, membuat Marco dan juga Damian merasa khawatir
"uughhh.." suara Alexa membuat Marco menatap putrinya itu dengan raut wajah yang cemas, ia langsung memeluk Alexa dan menatapa gadis itu dengan seksama, namun Alexa bukannya membalas tatapannya malah mengalihkannya dan menatap Damian
"mana yang sakit sayang" ucap Damian sambil tersenyum, ia bisa merasakan lega karna gadis kecilnya sudah bangun dan bisa kembali tersenyum,meskipun Damian tau jika senyuman itu adalah ssenyuman yang menyakitkan, senyuman menutupi kesedihan Alexa
"disini dad.. sakitnya disini" ucap Alexa sambil menangis sesenggukan, ia menunjuk hatinya yang terasa sesak dan sangat sakit, Marco yang melihat itu langsung memeluk Alexa kembali, keduanya menangis bersamaan sembari memeluk erat, membuat Damian hanya diam dan memberi ruang untuk keduanya
"maafkan papa sayang, papa sangat bodoh tidak menyadari kamu didekat papa, maafkan papa" ucap Marco yang terus mengucapkan kata maaf, padahal disini ia juga tidak salah sepenuhnya. memang jika sudah takdir pasti akan ada jalan mereka bertemu kembali
Marco melepaskan pelukannya dan menatap wajah Alexa, benar mereka memang snagat mirip dengan Tania, gadis yang dulu sempat tinggal dirumah Damian dan sering bertemu dengan dirinya, namun siapa sangka jika gadis itu adalah ibu dari anaknya
"maafkan papa Ale, papa tidak bisa merasakan kamu dekat papa selama ini, papa menyesal tidak pernah mencari keberadaan kamu sayang" ucap Marco namun Alexa tetap diam tanpa sepatah katapun, namun detik selanjutnya gadis itu tersenyum sambil menatap Marco
"papa mungkin sudah tau jawabanku, semalam kan aku udah bilang, aku akan tetap menerima papa sebagai papaku apapun alasan kalian" ucap Alexa tersenyum, ia bahkan merentangkan tangannya dan membuat Marco ikut tersenyum, keduanya kembali berpelukan satu sama lain
"aku mau kerumah mama, aku mau ketemu sama mama" ucap Alexa disela pelukannya dengan Marco, namun dengan cepat Damian memisahkan keduanya dengan wajah datar dan dingin, tidak merasa bersalah saa sekali,ia merasa cemburu dnegan kedekatan keduanya
"jangan lama-lama pelukannya, daddy kapan" ucap Damian menggeser paksa Marco agar dirinya kembali duduk disamping Alexa, hal itu membuat Marco ingin sekali menggeplak kepala pria itu, namun masih menghormatinya sebgaai sahabatnya, terlalu posesif pikr Marco
"ishh daddy kan tadi pagi udah" ucap Alexa membuat Damian langsung tersenyum kikuk, gadis ini benar-benar polos dan harus diajari dengan baik, Damian sampai mengisyaratkan untuk diam kepada Alexa, sebelum mereka semua dengar apa yang dikatakan oleh gadis kecil itu
"kita akan kerumah mama besok bersama papamu, sekarang masih banyak urusan yang harus dilakukan" ucap Damian tersenyum, ia mengelus kepala Alexa lembut, "janji besok ya, pagi-pagi tapi ya dad" ucap Alexa membuat tangannya keatas dengan bentuk perjanjian mereka
"iya sayang.. gimana sekarang?, kamu sudah ketemu sama ayah kandung kamu, apa kamu mau tinggal bersamanya atau tetap dengan daddy, tapi apapun keputusan kamu, daddy akan tetap paksa untuk tinggal sama daddy" ucap Damian membuat orang yang ada disana melongo mendengarnya
lalu untuk apa dia menanykan hal itu kepada Alexa jika masih memaksa gadis itu tinggal bersamanya, Carlo dan Adelia sampai geleng kepala melihat tingkah random Damian, pria itu tidak pernah serandom ini namun lihatlah dia berubah banyak dan Adelia tidak menyukai hal itu
"tinggal bersama ayah kandungnya saja Dami, untuk apa lagi mengurusinya kan udah ketemu sama keluarganya yang sebenarnya, menikahlah dengan Rania, kalian tinggal bersama" ucap Adelia membuat Alexa hampir saja menangis lagi, ia tidak menyangka jika wanita yang selama ini menyayanginya sangat kejam saat ini
"maksud mama apa?, aku tidak pernah mau menikah dnegan wanita itu, mama saja yang selalu membawa dia kesini!!' ucap Damian menatap tajam kearah mamanya, ia merasa kesal dan juga tidak terima Adelia berkata begitu kepada Alexa
"dia sudah ketemu papanya, lalu untuk apa lagi dia menumpang hidup denganmu, dia sudah punya rumah sendiri sekarang" ucap Adelia ketus menatap Alexa, bukannya membenci gadis itu hanya saja ia tidak suka ketika Damian terus menersu membelanya bahkan lebih dari ia sendiri
"tidak ada kata menikah aku dan wanita itu, kalau mama tidak suka kami tinggal bersama toh juga aku dan Ale punya rumah sendiri" ucap Damian sambil memegang erat tangan Alexa, sedangkan Adelia semakin kesal dan marah melihat Damian selalu membela gadis itu
"Ale.. selama ini aku sangat baik padamu, aku bahkan mengurusmu mulai dari bayi, apa kamu tidak kasihan padaku yang merebut Damian dari kami" ucap Adelia menatap Alexa tajam, jujur saja Alexa juga tidak ingin kehilangan Damian,namun perkataan Adelia itu ada benarnya juga
"daddy.. apa yang dibilang oma itu benar, menikahlah dnegan wanita itu dan Ale akan ikut bersama papa Marco" ucap Alexa menahan tangisnya, sedangkan Damian menggeleng dan semakin memeluk Alexa didepan mereka semua, seolah mengatakan jika Alexa adalah miliknya dan begitu sebaliknya
"tidak!! aku tidak mau sayang, aku sudah bilang kalau daddy akan tetap bersamamu dan tidak akanpernah meninggalkanmu" ucap Damian dan kembali menatap mamanya, ia selama ini terlalu mengikuti permintaan mamanya, namun kali ini tidak akan!!, Alexa akan tetap berada disampingnya
"aku akan menikahi Alexa.. dan itu sudah menjadi keputusanku!!" ucap Damian dengan lantang membuat mereka yang ada disana syok dan juga Marco menatap tidak percaya, meskipun dia sudah tau jika Damian menympan rasa pada putrinya, namun menikah?, itu hal yang cukup mengejutkan untuknya
"sampai kapanpun mama tidak akan memberikan restu untuk kalian, menikah dengan Rania atau tidak sama seklai" ucap Adelia tetap kekeuh menjodohkan Rania dengan Damian. " aku yang menikah bukan mama, kalau mama mau mama saja yang menikahi wanita itu!!' jawab Damian dan membawa Alexa keluar dari kamar itu
ia menggendong Alexa dan meninggalkan kediaman Adithama begitu saja, sedangkan Rania ia merasa tersinggung dan marah dengan sikap Damian, pria itu terus menerus menolak dirinya membuat Rania ingin sekali melakukan hal yang akan membuat Damian menerimanya dan menikahi dirinya
sekuat apapun mereka memaksa, aku akan tetap memilih mu sebagai pendamping hidupku ~Damian
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu