Takdir 3 siswa SMA yang berubah karena tidak sengaja melakukan perjalanan waktu ke zaman Dinasti Jepang. Mereka bertugas membantu Kaisar dalam memberantas makhluk kutukan yang membuat hidup masyarakat dalam belenggu kesengsaraan.
follow my account Ig : @bellafrr_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kyc_ibell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
Saat para warga melewati rumah Kazura. Kazura melihat kerumunan warga sedang menuju hutan. Kazua menodongkan pisau di pinggang nenek itu sambil menyuruhnya keluar rumah untuk mengikuti para warga. Apa boleh buat, nenek itu tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya patuh kepada Kazura.
Chisen membantu berdiri Kenji. Kenji terharu melihat Chisen masih mau menolongnya. Chisen melempari batu Makhluk Kutukan itu. Makhluk itu melompat dan akan menerkam mereka berdua. Tetapi Kenji berhasil menangkis Makhluk Kutukan itu dengan katananya. Makhluk Kutukan berkata "Dasar bocah sialan". Makhluk itu menyerang Kenji dengan sekuat tenaga. Kenji menyerang balik makhluk itu, namun karena kekuatan makhluk itu lebih besar, Kenji berhasil diterkam. Makhluk itu mencabik-cabik Kenji dengan sadis. Chisen hanya mematung melihat temannya dihabisi makhluk itu. Setelah Kenji tidak berdaya, makhluk itu menyerap energi Kenji sampai mata dan rambutnya berubah menjadi putih.
Sambil menatap Chisen, makhluk itu berkata "Kasihan sekali... sekarang giliranmu!!!". Chisen langsung berlari sekencang-kencangnya tanpa menoleh ke belakang. Namun, Chisen terjatuh tersandung batang kayu. Makhluk itu mendekati Chisen. Jantung Chisen berdebar kencang. Sambil menangis, Chisen berkata "Kumohon ampuni aku... jangan bunuh aku". Namun, makhluk itu melompat dan menerkamnya. Chisen langsung mengeluarkan jimat peninggalan kakeknya. Ajaibnya, jimat itu bersinar dan membuat mata makhluk itu panas. Makhluk itu melepaskan cengkramannya, lalu Chisen kembali berlari. Makhluk Kutukan berkata "Dasar bocah nakal". Makhluk itu kembali mengejar. Chisen menoleh ke belakang dan melihat makhluk itu masih mengejarnya.
Chisen menambah laju larinya. Chisen melihat sebentar lagi dia akan keluar hutan. Dia juga melihat ada banyak obor api di luar hutan.
Di sisi lain, beberapa warga telah sampai di kediaman Kepala Daerah. Tanpa basa-basi mereka langsung mengatakan bahwa dua orang remaja pergi ke hutan mencari Makhluk Kutukan dan para warga juga ke sana untuk mencari mereka berdua. Dengan cemas, Master Seijun berkata "Ini sangat berbahaya! Haru, ayo kita pergi ke sana". Haru menjawab "Baik Master". Master Seijun berkata kepada Kepala Daerah "Tolong himbau para warga untuk kembali ke rumah mereka masing-masing". Kepala Daerah menjawab "Baik, akan kami laksanakan". Master Seijun dan Haru bergegas menuju hutan.
Karena sudah hampir dekat dengan pemukiman. Chisen berteriak "Tolong...". Para warga mendengar suara Chisen meminta tolong. Akhirnya, Chisen berhasil keluar dari hutan. Para warga menghampiri Chisen. Ayah Kenji berkata "Dimana Kenji?? apa dia bersamamu juga??". Dengan menangis, Kenji menjawab "Kenji sudah mati dihabisi makhluk itu...". Ibu Kenji yang mendengar itu langsung jatuh pingsan.
Tiba-tiba, terdengar suara auman harimau yang sangat kencang. Warga menebak bahwa itu adalah suara Mahkluk Kutukan. Suara auman itu semakin dekat. Para warga cemas, dan perlahan mereka berjalan mundur dari hutan. Namun, tiba-tiba Mahkluk Kutukan yang menjelma sebagai harimau putih itu muncul dihadapan mereka semua. Para warga mematung melihat Makhluk Kutukan itu.
Pasukan Kepala Daerah datang lalu berteriak kepada para warga untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Namun, semua itu terlambat, makhluk itu menyerang satu persatu warga yang dilihatnya. Makhluk itu mencabik-cabik satu persatu warga hingga tewas. Teriakan dan rintihan warga saling bersahutan satu sama lain. Korban berjatuhan di mana-mana. Kazura melihat Makhluk Kutukan itu lalu berkata "Akhirnya dia datang". Kazura mendorong nenek itu hingga terjatuh. Lalu Kazura meninggalkannya pergi dan melihatnya dari kejauhan. Alhasil, nenek itu menjadi target Makhluk Kutukan. Dia mencabaik-cabik nenek itu hingga tewas. Kazura hanya tersenyum melihat itu semua.
Master Seijun dan Haru telah sampai dan melihat banyak sekali korban yang berjatuhan. Dengan sigap, mereka langsung menyerang Makhluk Kutukan itu dengan kekuatan mereka. Makhluk itu sangat lincah, dia bisa melompat ke atap-atap rumah warga. Haru mengejar Makhluk Kutukan itu dengan sangat cepat. Master Seijun berpikir sejenak, dia menyadari sejatinya Makhluk Kutukan itu adalah binatang. Harimau dapat berlari kencang dan bergerak menyeimbangkan ekornya. Tanpa pikir panjang, Master Seijun berusaha untuk memotong ekor Makhluk Kutukan itu. Dengan Katana Cahaya miliknya, Master Seijun berhasil memotong ekor Makhluk Kutukan itu. Alhasil, makhluk itu terjatuh dari atap.
Disisi lain, Rujin, Yukie, Fumiro dan pasukannya sudah tiba. Saat mereka melewati rumah-rumah warga, mereka melihat beberapa wanita, anak kecil sedang menangis. Yukie berkata "Ada apa dengan desa ini?". Ryujin menjawab "Aku rasa ada yang tidak beres di sini".
Tiba-tiba, mereka melihat dari kejauhan seorang prajurit Kepala Daerah sedang berlari menghampiri mereka dengan tubuh yang berlumuran darah. Dengan wajah panik, Fumiro berkata "A..apa jangan-jangan...". Ryujin dan Yukie menatap cemas Fumiro.
Prajurit itu datang kepada mereka lalu berkata "Tolong... mereka semua mati... tolong".
Sontak, mereka terkejut mendengar itu. Ryujin berkata "Dimana mereka?". Prajurit itu berlari menunjukkan tempat kejadian disusul mereka mengikutinya.
Setelah tiba, betapa terkejutnya mereka melihat mayat-mayat bergeletakan di tanah. Mereka termenung seolah tidak percaya atas apa yang mereka lihat saat ini. Yukie berkata "Apa kita terlambat?". Tiba-tiba, mereka mendengar suara Master Seijun di belakang. Mereka menoleh ke belakang dan melihat pertarungan itu sedang berlangsung. Ryujin dan Yukie segera menghampiri mereka untuk membantu mereka. Makhluk Kutukan itu sudah tidak berdaya. Dengan kekuatannya, Haru segera menyegel makhluk tersebut. Akhirnya, makhluk itu telah tersegel dan terkurung di dalam kaca khusus. Haru memberikannya kepada Master Seijun lalu menyimpannya di dalam kotak khusus.
Ryujin berkata "Master... mereka semua tewas". Dengan raut wajah sedih, Master Seijun berkata "Mari kita kumpulkan korban-korban itu dan kita kembalikan ke keluarga mereka masing-masing".
Suara tangisan terdengar dimana-mana. Mereka tidak menyangka jika keluarga mereka menjadi korban Makhluk Kutukan itu.
Haru melihat seorang gadis sedang menangis memeluk salah satu korban. Haru menghampiri gadis itu. Ternyata gadis itu adalah Kazura dan yang dia peluk itu adalah neneknya yang sudah tewas. Dengan menangis, Kazura berkata "Mengapa nenekku harus menjadi korban... dengan siapa lagi aku hidup....". Haru turut bersedih atas kepergian nenek Kazura. Haru menenangkan Kazura yang sedang bersedih.
Yukie melihat Haru dari kejauhan. Yukie penasaran dengan siapa Haru berbicara. Yukie lalu menghampirinya. Yukie melihat seorang gadis seusianya sedang menangisi neneknya yang tewas. Yukie meneteskan air mata melihat seseorang kehilangan orang yang dia sayangi harus pergi untuk selamanya.
Pagi telah tiba. Para pemburu berkumpul di kediaman Kepala Daerah. Mereka berkumpul membahas kejadian semalam. Master Seijun berkata "Kami tidak menyangka atas semua yang terjadi, kami meminta maaf karena kami kurang cepat dalam bertindak dan sangat ceroboh, kami akan mengganti semua kerugian yang ada".
Kepala Daerah menjawab "Sebenarnya ini semua bukan murni kesalahan kalian, para warga juga mengabaikan perintah kami untuk tidak mendekati area hutan. Sebenarnya dua orang remaja yang pertama kali mengusik Makhluk Kutukan itu, sehingga membuat para warga mencari mereka di dekat hutan". Haru berkata "Dua orang remaja? bisakah anda jelaskan dengan rinci?". Kepala Daerah berkata "Awalnya mereka bertengkar hanya karena keberadaan Makhluk Kutukan, namun mereka malah saling menantang untuk menangkap makhluk itu. Alhasil kemarin malam mereka pergi ke hutan mencari Makhluk Kutukan itu kemudian terjadilah peristiwa semalam. Ryujin berkata "Bukan main...". Yukie berkata "Apa kedua remaja itu juga tewas?". Kepala Daerah menjawab "Salah satunya masih hidup dan satunya lagi sudah tewas".
Master Seijun berkata "Kami akan memberikan ganti rugi kepada masyarakat, Kaisar juga akan mengirimkan bantuan kepada desa ini".
- Beralih di Istana -
Kaisar mendengar kabar buruk dari Desa Nagamari. Seketika, Kaisar teringat dengan surat ancaman yang lalu. Yang bertuliskan "Akan ada banyak nyawa berharga yang menjadi korban". Kaisar berkata "Siapa yang melakukan semua ini kepada rakyatku...".
Jinsei terkejut mendengar berita ini. Dia langsung pergi menemui ayahnya. Setelah melihat ayahnya, Jinsei berkata "Apa ini semua rencana ayah lagi??". Tuan Yamato tidak memedulikan Jinsei. Dengan kesal, Jinsei berkata "Apa ayah tidak kasihan dengan rakyat yang tidak berdosa itu?? tega sekali ayah melakukannya...". Tuan Yamato berkata "Kau tidak perlu ikut campur, ikuti saja perintah ayah jika kau tidak ingin ayah mati". Jinsei menatap ayahnya dengan kecewa.
- Beralih di Desa Nagamari -
Saat para pemburu akan meninggalkan Desa, tiba-tiba seorang gadis berada di depan pintu dengan berlutut. Gadis itu adalah Kazura. Haru terkejut melihat Kazura di depannya dengan wajah sedih. Kazura berlutut sambil berkata "Aku sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi disini, aku ingin menjadi pemburu seperti kalian agar aku bisa melindungi orang-orang yang aku sayangi... kumohon... aku membutuhkan bimbingan kalian...". Mereka semua termenung melihat Kazura. Haru menghampiri Kazura dan membantunya berdiri. Yukie terkejut melihat sikap Haru. Ryujin berkata "Bagaimana ini Master?". Master Seijun terdiam sambil menatap gadis itu. Master Seijun sebenarnya juga merasa bersalah atas semua ini.
Kemudian, Master Seijun mengiyakan permintaan Kazura. Dengan wajah serius, Master Seijun berkata "Jika itu alasanmu, aku menerimamu sebagi muridku". Mereka semua terkejut mendengar perkataan Master. Kazura berlutut dan berterimakasih kepada mereka. Yukie berkata "Bukankah ini terlalu tergesa-gesa Master?". Master Seijun hanya menatap Yukie dengan wajah pasrah. Karena Master Seijun juga merasa bersalah atas kepergian nenek Kazura. Master merasa kalau semua ini terjadi karena kecerobohannya.
Akhirnya, mereka pergi ke Istana bersama dengan Kazura.
Hai saya ibell
saya akan membuat kalian terpatri dan terpaku atas karya-karya saya. Semoga karya-karya saya dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran kalian akan saya jadikan sebagi pembelajaran/pembaharuan untuk karya yang lebih baik lagi. Ada kesannya bisa disampaikan agar menambah imajinasi saya dalam novel-novel ini
Mohon bimbingan kalian semua
Terimakasih atas kerjasama teman-teman ╮(^▽^)╭