Kisah seorang wanita yang hidup miskin, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, dirinya adalah tulang punggung keluarga ada adik yang masih sekolah dan ibu yang menderita sakit.
Di sisi lain ada pria mapan dan tampan namun sangat dingin dan kejam bagi lawan-lawannya, saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga miliknya, bagi sang pria wanita bukanlah prioritas bagi hidupnya.
Namun suatu insiden membuat sang pria tidak dapat melupakan wanita itu,!!
Yukkk Ikutin Ceritanya !!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 MENOLONG
Tak terasa Mila telah bekerja selama 4 bulan, sekarang dirinya telah menjadi karyawan tetap. 1 bulan yang lalu mbak Nisa juga sudah keluar dari pekerjaan dan menikah, Mila juga menitipkan sejumlah uang serta handphone baru untuk sang adik kepada mbak nisa agar dirinya mudah untuk menghubungi mereka sewaktu - waktu. sekarang ini Mila juga menempati rumah kos dengan mbak Nisa karena dia sudah merasa nyaman tinggal disana.
" Mila, kamu sudah selesai belum, bentar lagi waktu makan siang ?" tanya melati.
" sudah mel, bentar aku cuci tangan dulu ya, jangan tinggalin aku !" seru Mila.
" ok " jawab melati.
akhirnya mereka berdua turun untuk mengambil makan siang dan akan membawa kembali keatas, untung saja keadaan kantin belum terlalu ramai jadi mereka tidak perlu menunggu lama.
kemudian waktu istirahat berakhir dan mereka kembali melakukan pekerjaan nya masing- masing.
" Mila, melati nanti kalian lembur ya, membersihkan ruang rapat karena besok pagi akan dipakai, bersihkan dengan benar jangan sampai ada kotoran yang masih terlihat, paham kalian !" perintah pak oni kepada Mila dan melati.
" paham pak " jawab mereka.
saat ini pukul menunjukan 9 malam Mila dan melati berjalan keluar kantor karena mereka baru saja selesai membersihkan ruang rapat.
" mil, kamu pulang naik apa ?" tanya melati.
" aku pulang naik ojek online ja deh Mel , takut aku kalau pulang naik bus ini udah malam " jawab Mila sambil memesan ojek lewat aplikasi di handphone nya.
" owh ya sudah, aku juga akan di jemput sama adik aku, kita tunggu di depan pos satpam ja yuk " ajak melati.
" ayoklah " jawab Mila.
tak lama baik adik melati maupun ojek pesanan mila telah tiba dan mereka pulang kearah masing- masing tujuan.
.
Ditempat lain Rafa baru saja pulang dari keluar kota, dirinya menghadiri pembukaan cabang hotel miliknya. didalam mobil ada Rafa , sang asisten Rendi dan di sopiri oleh Bayu.
tiba - tiba saja ada truk tronton yang melaju sangat kencang kearah mobil Rafa dan tabrakan pun tak terhindarkan. jalanan sangat sepi jadi tidak ada yang melihat kejadian itu.
brak. . . . brak . . .
mobil milik Rafa pun menabrak pembatas jalan sedangkan mobil truk itu melarikan diri.
" ya Tuhan, pak berhenti sebentar , sepertinya mobil itu mengalami kecelakaan "! seru Mila.
" iya mbak " jawab pengemudi ojek.
" pak segera telepon ambulance dan polisi "! ucap Mila.
mila pun menghampiri mobil Rafa, dia berusaha membuka mobil bagian supir, sang supir dalam keadaan yang parah tapi masih hidup begitu pun dengan 2 penumpang lainnya.
" ayo pak kita keluarkan mereka " ucap Mila.
mereka berhasil mengeluarkan 2 orang di bagian depan. pada saat itu Mila melihat ada percikan api di bagian depan mobil, dia pun bergegas menuju bagian belakang penumpang belakang untuk mengeluarkan Rafa.
Rafa yang saat itu masih sedikit sadar melihat seorang wanita yang berusaha melepaskan sefety belt yang di pakai nya.
" ya Tuhan kenapa susah banget ini sih lepasnya, mana api dah mulai membesar, sabar ya pak saya lagi berusaha melepaskan ini nya " ucap Mila dengan panik karena safety belt itu susah untuk dibuka sementara api mulai membesar.
" ka...mu per...gi lah ba..ha..ya.. " ucap Rafa dengan terbata bata.
" enggak pak, saya tidak akan meninggalkan bapak disini,"
" yes akhirnya terbuka, ayo pak pegangan sama saya, kita harus segera keluar, api makin membesar !" seru Mila.
benar saja baru saja tak lama mobil pun meledak.
duarr..... duarrrr.....duarrr
" te...ri...ma ka...sih " ucap Rafa sebelum kesadaran nya menghilang.