NovelToon NovelToon
From Nobody To Somebody (Agent Contact Center)

From Nobody To Somebody (Agent Contact Center)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Slice of Life / Careerlit / Chicklit
Popularitas:154k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Di pertengahan tahun 2010, kerasnya kehidupan wanita bernama Sekar Nabila Putri dimulai. Tak ada dalam benak Sekar jika hidupnya setelah selesai kuliah berubah menjadi generasi Sandwich.

Setiap anak tentu tak bisa memilih di keluarga mana mereka dilahirkan. Ibunya lebih menyayangi sang kakak daripada Sekar. Alasannya sepele, hanya karena kakaknya adalah laki-laki dan menjadi anak pertama. Sedangkan Sekar adalah anak perempuan, si bungsu dari dua bersaudara.

Impiannya menjadi seorang akuntan yang sukses. Untuk menggapai sebuah impian, tak semudah membalikkan telapak tangan. Sekar harus terseok-seok menjalani kehidupannya.

Aku butuh rumah yang sebenarnya. Tapi, saat ini rumahku cuma antidepressant ~ Sekar Nabila Putri.

Akan tetapi sederet cobaan yang mendera hidupnya itu, Sekar akhirnya menemukan jalan masa depannya.

Apakah Sekar mampu meraih impiannya atau justru takdir memberikan mimpi lain yang jauh berbeda dari ekspektasinya?

Simak kisahnya.
Mohon dukungannya.💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 - Boncengan Berdua

"Berikan kunci motormu," pinta Angga seketika membuat kening Sekar mengerut.

"Ayo duduk, kita bicara di tempat lain." Angga secara to the point memberi kode pada Sekar agar wanita ini bersedia dibonceng oleh Angga dan pergi dari sana.

"Minggir dari motorku!" usir Sekar.

"Kita perlu bicara," pinta Angga dengan nada lebih lembut tapi tetap terdengar tegas.

"Ya bicara, tapi gak harus bonceng-boncengan kan!" seru Sekar. "Lagi pula kita gak sedekat itu, AKP. Angga Yudho P!" desisnya.

"Ya sudah, gimana caranya biar kita lebih akrab dan dekat?" pancing Angga dengan nada masih terdengar datar dan canggung menghadapi Sekar.

Biasanya Angga yang dirayu dan didekati lawan jenis. Kini dirinya harus bisa meluluhkan hati wanita di depannya ini yang telah diklaim secara sepihak sebagai calon istrinya.

Angga secara pribadi dikenal dengan julukan kanebo kering. Lelaki ini jarang tersenyum dan lebih sering terlihat tegas. Romantis jangan bertanya hal itu pada seorang Angga. Karena ia sudah lupa bagaimana berbuat dan bersikap romantis pada wanita.

Sekar semakin mengerutkan dahinya mendengar celetukan Angga barusan.

"Apa Anda berangkat ke sini belum makan siang?"

"Memangnya kenapa?

"Kelihatan jelas seperti kurang asupan gizi. Jadi tingkahmu mendadak aneh dan kayak manusia oleng," jawab Sekar secara lugas.

"Makanya aku datang ke sini buat sekalian ajak kamu makan siang,"

"Aku sudah makan dapat jatah dari kantor. Sekarang perutku masih kenyang, Pak Komandan."

"Ya sudah, minum saja sambil ngobrol sebentar. Sekalian beli camilan. Biasanya kan cewek suka ngemil,"

"Aku gak termasuk kategori itu. Jangan samakan aku,"

"Kenapa? Takut gendut ya," goda Angga.

"Enggak juga. Buatku cari uang itu susah dan butuh perjuangan yang tak mudah. Apalagi ada keluarga yang harus kuhidupi. Mungkin beda sama kamu. Aku yakin uang gajimu sebagai polisi bukan untuk menghidupi keluargamu. Dari tampangmu gak ada garis kemiskinan yang kulihat,"

"Wah, Mbak Sekar jadi cenayang nih." Ledek Angga seraya tersenyum tipis.

"Kalau gajiku habis cuma buat ngemil yang tidak penting ke dalam perutku yang hanya berakhir jadi kotoran, lebih baik uangnya ku tabung biar jadi kaya raya dan gak merepotkan orang lain."

"Kenapa gak cari jalan pintas cari suami kaya biar kamu cepet kaya raya?"

"Percuma kaya raya kalah aku tak bahagia. Ujungnya menyesakkan hati semisal aku cuma jadi istri kedua, ketiga atau aku jadi istri pertama tapi suamiku justru selingkuh," jawab Sekar. "Kamu gak dinas? Kok bisa jam segini main ny3lonong ke sini," sindirnya.

"Aku dinas sore makanya ke sini dulu temuin kamu baru berangkat dinas," jawab Angga apa adanya.

"Urusan apa kamu bertemu denganku?" pancing Sekar.

"Soal semalam dan sepatu," jawab Angga terdengar sedikit lesu.

"Aku gak bawa sepatu itu. Tadi buru-buru kerja jam lima pagi jadi ketinggalan di rumah. Kalau penting, sekarang juga aku pulang ke rumah buat ambil tuh sepatu. Daripada aku kena masalah, lebih baik segera ku kembalikan."

"Gak perlu," jawab Angga. "Aku cuma mau bicara dulu sama kamu," sambungnya.

"Ya sudah aku naik motorku. Sebutkan nama tempatnya di mana, biar aku jalan sendiri ke sana. Kita bertemu saja langsung ke TKP," ucap Sekar.

"Terus, aku naik apa?" tanya Angga sengaja mendadak memasang mimik wajah memelas di depan Sekar. "Aku cuma bawa helm. Tadi nebeng diboncengin sama Eko ke sini," imbuhnya.

"Dasar komandan menyusahkan!" umpat Sekar dengan hati kesal.

Namun Angga justru tersenyum tipis melihat wajah Sekar yang mengomelinya tampak begitu menggemaskan.

Sekar mencoba berpikir cepat atas kondisi yang terjadi saat ini. Jika menyuruh Angga naik taksi online, takutnya lama dan urusan drama per_sepatuan ini gak akan kelar-kelar.

Akhirnya dengan terpaksa Sekar setuju atas ide Angga saat awal pembicaraan mereka sebelumnya. Lagi pula saat ini Angga sedang memakai baju biasa bukan seragam polisi.

"Nih, kuncinya. Bawa motornya jangan ngebut, jangan deket-deket aku, jangan banyak omong-omong! Paham?"

"Paham," jawab Angga singkat seraya menerima kunci motor dari Sekar.

☘️☘️

Keduanya berboncengan menuju restoran Mang Kabayan yang lokasinya tak jauh dari kantor Sekar. Hanya lima belas menit mengendarai motor, akhirnya mereka pun tiba. Saat ini jam masih menunjukkan pukul satu siang lewat.

"Ishh !! Sudah dibilang jangan ngebut malah ngegas!" omel Sekar seraya turun dari motornya.

"Kan tadi aku suruh kamu buat pegangan biar aman dan nyaman di jalan," sahut Angga.

"Malas banget pegangan kamu! Bukan mahram tau!" desis Sekar.

Faktanya di jalanan dari kantor Sekar menuju restoran, Angga sengaja sedikit mengebut. Bukan untuk mengejar waktu tapi sengaja memancing Sekar mau pegangan pada dirinya atau tidak.

Biasanya dominan jika kita melihat anak muda-mudi saat ini di jalan raya jika berboncengan motor pasti pakai gaya 'nyabuk'. Dimana si wanita memeluk erat dari arah belakang tubuh si pria hingga kedua tangannya sampai ke depan perut. Mirip sabuk yang melingkar.

Alhasil tubuh si wanita akan menempel erat bak terkena lem cinta ke punggung si pria. Namun Sekar tidak melakukan hal itu. Ia lebih memilih berpegangan pada area jok motornya sendiri ketika Angga dirasa mengebut.

"Ayo masuk dan jangan ribut. Nanti aku belikan lakban segede gaban kalau masih ngomel!" balas Angga seraya berjalan memasuki restoran makanan khas Sunda yang cukup ternama di sana.

Sekar pun akhirnya memilih diam dan menuruti Angga untuk berjalan ke pintu utama restoran. Mereka pun disambut oleh salah seorang pelayan wanita.

Dari pembicaraan Angga dengan pelayan tersebut, Sekar akhirnya tau jika Angga ternyata sudah melakukan reservasi tempat sebelum kedatangannya .

Angga dan Sekar berjalan menuju sebuah gazebo yang terletak di bagian ujung didampingi salah seorang pelayan wanita. Setelah tiba, mereka berdua dipersilahkan duduk dan diberi buku menu.

Beberapa menit kemudian.

"Kamu pesan apa?" tanya Angga.

"Ehm..." gumam Sekar.

"Pesan saja yang kamu suka," ucap Angga.

"Es kelapa lieur," jawab Sekar singkat.

"Makanannya?"

"Itu saja. Aku kan udah bilang kalau kenyang,"

"Kalau gak mau makan berat, di sini ada tahu isi spesial, karedok, gado-gado, dan camilan yang lain. Makanan itu kan gak bikin kenyang juga. Apalagi porsinya juga gak besar kok," rayu Angga.

"Enggak ah," tolak Sekar.

"Ayolah pesan apa yang kamu mau. Jangan sungkan-sungkan. Masa dari sekian banyak menu, cuma minum doang."

Sekar pun yang merasa tak enak dengan situasi canggung ini terlebih ada pelayan wanita yang sedang bersama mereka, alhasil ia pun mengalah. Sekar menghela napas beratnya.

"Ya sudah, aku pesan karedok."

"Nah, gitu dong!" Angga tersenyum. Namun Sekar tetap memasang wajah datar pada lelaki yang duduk di depannya sekarang ini.

Angga akhirnya memesan dua porsi karedok, satu porsi Sate Maranggi tanpa lontong, es kelapa lieur dan es lemon madu. Si pelayan wanita pun kini telah pergi meninggalkan gazebo mereka. Menyisakan Angga dan Sekar hanya berdua di sana.

"Dasar polisi pemaksa! Dibilang minta minum tanpa makanan, eh tetap saja disuruh makan!" seru Sekar.

"Marah kan juga perlu tenaga," balas Angga.

"Ngeles terus kayak bajaj!" omel Sekar. "Tadi di parkiran kantorku, kamu bilang belum makan siang. Kenapa kamu malah pesan karedok juga? Memangnya karedok apa bisa bikin kenyang buat perut pak komandan Angga?" sambungnya.

"Biar samaan saja kayak pesanan kamu. Masa aku makan nasi dengan sayur dan lauk lengkap, tapi kamu cuma makan karedok. Apalagi aku yang ajak dan traktir kamu makan di sini. Bukan Angga banget,"

Sekar hanya memutar bola matanya jengah mendengar ucapan Angga barusan yang ia anggap hal itu hanyalah sebuah rayuan belaka dari para pria berseragam yang akan mengincar mangsa.

"Aku mau bilang maaf ke kamu," ucap Angga secara tiba-tiba.

"Kenapa harus minta maaf?" pancing Sekar.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
As Lamiah
semoga masih tersisa rasa percaya di hati Sekar untuk pak polgan 🤭
Eni Istiarsi
surat Angga menunjukkan harapannya pada Sekar tanpa harus memohon mohon dan merayu.satu hal yang patut diacungi jempol. ,keyakinan Angga tentang cintanya pada Sekar
kaylla salsabella
ayo mbak Sekar bagaimana ......masih marah sama bang polgan
Khafiza Achmad
😢😢😢😢so sweeet
Purnama Pasedu
di maklumi ya sekar
Siti Rohmah
ceritanya menarik
NK
inget jaman jadul😍👍
my heart
ohhhhh so sweet pak pollllll...
cintanya emang pollllllllllllllll
Sekar pelan² sajaaaaaaa
Esther Alviah Ekawati Ndoen
So sweet surat cinta nya Angga, jadi ingat jaman pacaran dulu sebelum ada hp, pakai surat menyurat tapi lebih berasa sweet dan dag dig dug
Ni nyoman Sukarti
ayoo Sekar, diterima dong cinta polgan nya....., 😄🤭
Fera Susanti
ayolah Sekar buka hati mu untuk pakpol...
Patrick Khan
. yuni woe kerja woe klow apa2.. jgn minta2 gk malu apa.. hadehhhh
Akhmad Soimun
baca surat model beginian jd keinget jaman percintaan jaman 90an main surat²an.. lebih berkesan tau gak siiih klo LG Kasmaran main surat bgtuan dri pda lewat hp, menurutku..mungkin si klo pake surat kan ada wkt penantiannya lbih lama yah, jdi lbih berkesan dihti gtu , mungkin..😄😘😘❤️❤️❤️💋💋💋💋💋💋
Teh Euis Tea
sweet bgt surat dari pakpol, sekar yg dikirimin surat hatiku yg berbunga" 🤣
dihhh si yuni ga di beliin oleh" ko sewot, dasar ipar ga da ahlak
Bungsuu
penasaran isi surat pak komandan 🤭
Jar Waty
lanjut thor
Sugiharti Rusli
apa Sekar akan tersentuh sama surat si Angga, sepertinya sih belum yah😄😄
Endang 💖
si Yuni ini manusia2 yg GX bersyukur udh di kasih oleh2 malah mnta lebih
Tiara Bella
apakah akan dibalas cintanya sm Sekar.....
indy
semoga sekar mau melunak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!