Adira Kirania sangat bahagia menggantikan Lestari Putri untuk menjadi pengantin untuk Arya Seno Nugroho. Tari menghilang sehari sebelum pernikahan mereka di gelar. Tidak ingin menanggung malu, kedua orang tua Arya meminta Dira putri sahabatnya menggantikan tari. Dira yang sudah lama menaruh hati kepada Arya langsung menyetujui permintaan orang tua Arya.
Sedangkan Arya terpaksa menerima pernikahan tersebut karena tidak ingin keluarganya menanggung malu akibat batalnya pernikahannya.
Pernikahan mereka berjalan lancar, walau Arya awalnya selalu dingin dan kasar kepada Dira. Tetapi berjalannya waktu Arya belajar menerima Dira sebagai istrinya, hingga badai itu datang. Tari kembali hadir dan berusaha merebut Arya kembali.
Hingga suatu hari Arya menyadari kalau hatinya sudah di penuhi oleh Dira, tetapi seolah tuhan ingin menghukumnya. Arya merasakan penyesalan saat mengetahui kebenaran tentang istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bantu aku masuk ke hatimu
Arya tersenyum melihat kantong makanan yang ada di tangannya, lelaki itu sengaja singgah untuk membeli makanan favorit istrinya. Sebenarnya Dira tidak ada menitip untuk di beli makanan tapi saat di perjalanan pulang Arya melihat makanan favorit Dira dan memutuskan membelinya karena ingin membuat istrinya bahagia.
Arya segera melajukan mobilnya setelah mendapatkan makanan favorit Dira, ia sudah tidak sabar untuk segera sampai di apartemen. Laki-laki itu sudah tidak sabar ingin melihat raut wajah bahagia istrinya, kadang Arya merasa lucu dengan Dira. Wanita itu sungguh berbeda dengan wanita lainnya, disaat kebanyakan wanita akan bahagia jika di beri barang mewah sedangkan Dira sudah bahagia jika di beri makanan yang tergolong murah atau di ajak jalan-jalan ke luar saja. Mungkin Arya berpikir karena selama ini Dira selalu di kekang kebebasannya oleh mertuanya sehingga Dira seperti itu.
Akhirnya Arya sampai juga di apartemennya, laki-laki itu memasuki apartemen tapi tidak menemui istrinya di ruang tamu atau dapur seperti biasanya.
"Kemana dia, biasanya jam segini dia sedang sibuk di dapur atau duduk di ruang tamu menungguku." Ucap Arya heran.
Tidak menemui istrinya di sana, Arya melangkahkan kakinya ke kamar mereka, Arya yakin kalau istrinya sedang berada di dalam kamar mereka. Benar saja setelah ia membuka pintu kamar dengan perlahan, Arya menemukan sosok yang ia cari sedari tadi sedang tertidur pulas di atas ranjang mereka.
Arya tersenyum dan mendekati istrinya, di pandangnya wajah damai yang sedang pulas tertidur itu, tangan kekar Arya kini sudah menyentuh wajah cantik Dira. Terlihat senyum laki-laki itu ketika memandang dan menyentuh wajah indah istrinya.
"Cantik" Ucap Arya sembari tersenyum.
Arya bahkan melabuhkan sebuah kecupan di kening Dira, bertepatan setelah itu Dira terusik dan mulai membuka matanya.
"Kak Arya." Ucap Dira dengam suara seraknya.
"Tumben sekali jam segini kamu sudah tidur, apa kamu kelelahan. Padahal aku sudah semangat untuk pulang dan berharap di sambut sama kamu seperti biasanya." Arya pura-pura merajuk.
"Maaf kak, tadi Dira tidak tahu harus ngapain. Karena bosan Dira berbaring sambil main ponsel, eh malah ketiduran." Ucap Dira berbohong, padahal tadi wanita itu merasa tidak enak badan.
"Ya sudah tidak apa-apa, kalau begitu kakak mandi dulu setelah itu kita makan malam, oh iya tadi kakak bawa makanan kesukaan kamu. kakak letakkan di atas meja makan." Ucap Arya.
Dira segera menyiapkan makan malam mereka, Dira duduk termenung sembari menunggu suaminya datang. Hingga tiba-tiba ia sedikit terkejut karena Arya menyentuh pundaknya.
"Kenapa melamun terus, kamu sedang memikirkan apa?" Tanya Arya mencium pipi sang istri.
Dira hanya tersenyum tanpa mau menjawab pertanyaan suaminya.
"Di jawab Dir, bukan senyum. Kamu butuh bantuan kakak. Ayo cerita siapa tahu kakak bisa bantu." Ucap Arya.
"Yakin mau bantu?" Tanya Dira.
"Iya, kamu istriku mana mungkin aku biarin kamu kesulitan." Ucap Arya yang sudah mendudukkan tubuhnya di kursi.
"Bantu aku masuk ke hatimu, aku ingin Kak Arya mencintaiku dan membahagiakanku walau hanya sebentar saja." Ucap Dira membuat Arya menatap aneh istrinya.
"Kenapa hanya sebentar saja, bukan selamanya. Kamu itu aneh jadi orang." Ucap Arya memberikan piringnya kepada Dira.
Dira dengan cepat melayani suaminya, mengisi piring Arya dengan nasi dan lauk pauknya.
"Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan kak. Bisa saja kita berpisah karena maut atau karena orang ketiga."