NovelToon NovelToon
Langit Bumi

Langit Bumi

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perubahan Hidup / Identitas Tersembunyi
Popularitas:359.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Abil Rahma

Hafidz tak pernah menyangka jika dirinya ternyata tak terlahir dari rahim ibu yang selama ini mengasuhnya. Dia hanya bayi yang ditemukan di semak dan di selamatkan oleh sepasang suami istri yang dia kira orang tua kandungnya, membuatnya syok dengan kenyataan itu.

Sebenarnya dia tak ingin mengetahui siapa orang tua kandungnya, karena dia merasa sudah bahagia hidup bersama orang tua angkatnya saat ini, tapi desakan sang Ibu membuatnya mencari keberadaan keluarga kandungnya.

Mampukah dia menemukan keluarganya?
Bagaimana saat dia tahu jika ternyata keluarganya adalah orang terkaya di ibu kota? Apakah dia berbangga hati atau justru menghindari keluarga tersebut?


"Perbedaan kita terlalu jauh bagikan langit dan bumi," Muhammad Hafidz.


"Maafin gue, gue sebenarnya juga sakit mengatakan itu. Tapi enggak ada pilihan lain, supaya Lo jauhin gue dan enggak peduli sama gue lagi," Sagita Atmawijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Dua Minggu berlalu, Hafidz bersama dengan Gita datang ke rumah sakit tempat Hafidz tes DNA, sebelumnya mereka berdua telah menghubungi pihak rumah sakit dan hasil tes sudah ke luar.

Selain itu, Gita juga ingin tahu apa yang di lakukan Tante Sita, karena tadi pagi dia mendengar Mama sambungnya itu meminta ijin pada sang Papa untuk pergi ke Bandung, dia curiga kalau Tante Sita akan bertemu dengan lelaki itu lagi.

"Nanti di jalan tol gantian ya Bang, uji skill harus langsung di jalan raya," ucap Gita.

Sudah sejak dua Minggu lalu, Hafidz belajar mengemudikan mobil, bukan hanya Gita yang mengajari tapi juga Indra bahkan Deril dan Devan, mereka bekerja sama mengajari Hafidz. Deril dan Devan juga sudah tahu jika Gita adalah kembaran Hafidz, tapi mereka harus merahasiakan itu dari yang lainnya, takut jika sampai terdengar di telinga Tante Sita.

"Oke siapa takut!" timpal Hafidz menantang.

Kali ini mereka hanya berdua, karena Indra ada keperluan dengan keluarganya. Jadi dia tak bisa ikut serta dengan saudara kembar itu.

"Sisa beberapa hari sebelum aktif kuliah, kita harus menggunakan waktu sebaik mungkin. Tidak bisa menemuka wanita bernama Asih itu tidak apa-apa, yang penting kita cari bukti pengkhianatan Tante Sita. Siapa tahu kita ketemu dia di rumah sakit itu lagi," ucap Gita di tengah keheningan.

"Aku kok kasian sama Papa ya. Meskipun Papa juga pernah mengkhianati Mama, tapi tetap saja aku kasian," sambung Hafidz.

"Sebenarnya aku juga kasian Bang, tapi baiklah itu balasan buat Papa yang udah jahat sama Mama," Gita menghela nafas panjang, mengingat Papa sangat menyayanginya dirinya, tapi tetap saja pengkhianatan tak bisa dimaafkan begitu saja.

"Eh, Bang. Apa kabar Ibu sama Bapak di kampung? Kapan-kapan ajak aku ke sana ya," Gita sengaja mengalihkan pembicaraan, tak ingin membahas masalah Papa lagi, yang hanya akan membuat mereka goyah nantinya.

"Alhamdulillah baik. Boleh deh kapan-kapan kita ke sana, kalo libur kuliah lagi," jawab Hafidz.

Sesuai permintaan Gita, saat akan masuk tol, Hafid yang mengemudikan mobilnya. Ternyata Hafidz sudah cukup pandai, tadinya Gita khawatir kalau abangnya itu belum benar-benar pandai mengemudikan mobil, ternyata penilaiannya salah karena ternya abangnya itu sudah cukup pandai. Padahal baru seminggu lalu dia melihat Hafidz masih kagok saat memutar setir. Meskipun masih butuh konsentrasi lebih, bahkan saat dia tanya abangnya itu nampak mengabaikan, karena fokus dengan jalanan.

Cukup lama perjalanan mereka hingga sampai rumah sakit tersebut, tapi saat akan ke luar dari mobil, atensi keduanya teralihkan dengan dua orang yang masuk ke dalam mobil yang letaknya cukup jauh dari mereka, bahkan yang lelaki nampak membukakan pintu untuk si wanita.

"Bang tukeran!" seru Gita, dia meminta abangnya untuk pindah di jok sebelah kemudi, karena dia yang ingin menguasai mobil itu saat ini.

"Hati-hati Dek!" seru Hafidz saat Gita mengejar mobil yang sudah jalan lebih dulu itu dengan kecepatan penuh.

"Nanti kita kehilangan mereka kalau pelan Bang," timpal Gita dan Hafidz hanya bisa berdoa supaya mereka selamat.

Untung saja tadi sebelum berangkat, Gita berinisiatif bertukar mobil dengan Indra, karena dia sudah memperkirakan hal ini sebelumnya. Kalau saja memakai mobilnya sendiri, mereka berdua pasti akan ketahuan.

"Mereka ke resto Bang." Gita membelokkan mobilnya menuju restoran yang didatangi oleh dua orang tersebut.

"Jangan-jangan, waktu itu Tante Sita di resto sama laki-laki ini. Tapi dia lihat Tante Arin, jadi mutusin buat deketin Tante Arin," Gita mengingat saat tiba-tiba Tante Sita muncul saat mereka akan makan di restoran beberapa waktu lalu.

"Bisa jadi, tapi itu siapa? Kok mereka selalu ke luar dari rumah sakit? Apa mungkin laki-laki itu dokter?" bukan hanya Hafidz yang berfikir seperti itu tapi Gita juga berfikiran sama seperti kembarannya.

"Bang, jangan-jangan!" seru Gita saat mengingat sesuatu.

"Abang sepemikiran sama kamu," timpal Hafidz.

"Kalau itu benar, Tante Sita benar-benar gila!"Gita menggelengkan kepala mengetahui kenyataan yang ada.

"Mau masuk apa di sini aja?" tanya Hafidz.

"Kalau masuk takut Tante Sita tahu Bang, Abang aja yang masuk, jangan lupa pake masker. Kalo bisa vidioin mereka, tapi jangan sampai ketahuan. Nanti aku hubungi pihak rumah sakit kalo kita datang terlambat," jawab Gita panjang lebar.

"Siap bos!" Hafidz bersiap untuk ke luar, tak lupa memakai masker dan hoodie berwarna abu, pemberian Gita.

Gadis itu sedikit banyak sudah merubah penampilan saudara kembarnya. Mulai dari outfit, bahkan sampai potongan rambut juga Gita yang mengatur, membuat Hafidz makin tampan. Tak seperti Hafidz dulu, yang selalu mengenakan kemeja lengan panjang saat ke kampus, bahkan saat berkumpul dengan temannya juga.

Hafidz sebenarnya menolak saat Gita ingin merubah penampilannya, tapi dengan bujuk rayu maut Gita, akhirnya Hafidz mengikuti kemauan saudara kembarnya, dari pada merajuk. Tapi setelah beberapa hari mengikuti saran Gita, Hafidz sudah merasa nyaman dengan penampilan barunya.

Hafidz duduk tak jauh dari Tante Sita dan lelaki itu, yang dia dengar tak ada pembicaraan penting hanya basa basi dan saling melempar senyum. Tak lupa dia juga merekam gerak gerik mereka berdua. Tentu saja tanpa sepengetahuan mereka berdua.

"Gimana Bang?" tanya Gita saat Hafidz terburu-buru masuk ke dalam mobil.

"Mereka sudah mau ke luar, nanti bisa lihat hasil rekamannya sendiri. Selama di dalam resto mereka tidak membicarakan hal penting, hanya gurauan aja," jawab Hafidz yang sudah duduk di sisi sang adik.

"Let's go! Kita petualangan lagi, jadi detektif dadakan." Seru Gita saat mobil yang membawa Tante Gita ke luar resto.

"Dua Minggu lalu kata Indra mereka masuk ke hotel, sekarang kira-kira ke mana ya?" tanya Gita entah pada siapa, karena jika bertanya pada Hafidz pasti tidak akan mengetahui jawabannya.

"Entahlah, kita ikutin aja," jawab Hafidz karena memang tidak tahu menahu.

Tak lama mobil yang di tumpangi Tante Sita masuk ke sebuah gedung apartemen, membuat si kembar saling pandang. Tapi selanjutnya Gita tetap mengikuti mobil tersebut. Saat mereka sudah menghilang di balik tembok, keduanya pun turun dari mobil.

"Kita tanya sama resepsionis aja," ucap Hafidz saat Gita akan mengikuti mereka, padahal keduanya tak tahu mereka naik ke lantai berapa.

"Tapi biasanya sulit dapat jawaban Bang," Gita yang sudah berpengalaman tentu saja tahu, jika resepsionis tidak akan sembarangan memberi informasi tentang kepemilikan apartemen, terutama data pribadi.

"Maaf Mbak, saya mau tanya," ucap Hafidz.

"Silakan Mas, mau tanya apa?" jawab resepsionis tersebut.

"Tadi ada seorang wanita mengenakan dress berwarna merah, sama seorang dokter yang memakai kemeja biru muda, boleh tahu tinggal di unit berapa? Terus nama pemilik unitnya siapa?" tanya Hafidz langsung pada intinya.

"Maaf Mas, kami tak bisa memberikan informasi tentang pemilik unit di sini. Apalagi letak unit di lantai berapa," jawab resepsionis itu.

"Ini penting banget mbak, menyangkut keutuhan pernikahan Papa dan Mama saya. Karena wanita itu Mama saya, kalau Mbak tidak percaya, ini foto kami berdua." Gita mengeluarkan ponselnya, memperlihatkan foto dirinya dengan Tante Sita.

Membuat kedua resepsionis tersebut langsung memberikan kode satu sama lain. Lalu salah satu dari mereka pun mengangguk.

Bersambung...

..

🍁🍁🍁

1
YuWie
yahhh baguss..walo gak puasss krn disini semua perannya jadi protahonis semua. antagonisnya di maafken malah tambah bahagia..begitulah
YuWie
waguuu
YuWie
anehhh..knpa adrian bebas. bukankah dokter ini kerjasama dg sita membohongi pasien.
YuWie
pastiii sukses kamu fidz
Santi Rizal
keren banget ceritanya
Santi Rizal
pengkhianatan membuat banyak orang yang terluka
Santi Rizal
sita bener bener jahat banget wong edan
Santi Rizal
bagus ceritanya Thor
LENY
ZUVA SAMA REVAN AJA ATAU SAMA RICKY. KL SAMA HAFIZD KETUAAN DAN SDH DIANGGAP ADIK SAMA HAFIZD.
LENY
YA WAJARLAH GITA KECEWA KRN PERBUATAN TANTE NYA SDH KELEWAT BATAS KEJAM NYA 😥
LENY
MAAF THOR KOK AKU GAK ADA TERHARU NYA YA LIHAT SINTA MINTA MAAF SETELAH PERBUATAN JAHAT SITA DIASINGKAN 10 THN DI TMH SAKIT JIWA ANAK DIBUANG DUH BLM BISA DAN GAK RELA SITA SEMUDAH ITU DIMAAFKAN. BAGUSLAH GITA JGN CABUT LAPORAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN BIAR SITA RASAKAN DULU AKIBAT PERBUATAN JAHAT NYA🙏
LENY: MALAH SINTA YG DIJAHATIN MINTA MAAF DULU ADUH 🙈🙈
total 1 replies
LENY
YA BENER AKU GAK SETUJU KL DICABUT TUNTUTANNYA BIARKAN SITA DIPENJARA DULU AGAR JERA KRN PERBUATANNYA SDH KELEWAT BATAS. ENAK BENER KL SMPE DILEPAS DARI PENJARA. LAGIAN SINTA KOK MERASA BERSALAH JG ANEH. SITA AJA YG HATI NYA JAHAT IRI DENGKI.
LENY
KRN IRI SAMA SAUDARA SENDIRI TEGA BERBUAT JAHAT DAN KEJAM MELEBIHI BINATANG😡 PADAHAL SINTA BAIK ORANGNYA GAK PANTAS DISAKITIN DGN KEJAM
LENY
PAPA REY INI TERLALU LEMAH MSH AJA GAK MAU CERAIKAN SITA KRN KASIHAN REVAN. PADAHAL PERBUATAN SITA SDH KELEWAT BATAS KEJAMNYA. GAK MIKIR ANAK KANDUNG DIBUANG DAN ISTRI DISAKITIN. JD GREGETAN LIHATNYA.
Santi Rizal
semoga kedepannya LBH bahagia hafizd ..mm dan Gita
Santi Rizal
saudara kembar tapi jahat banget
Santi Rizal
hubungan batin ibu dan anak emang kuat
LENY
LANJUT THOR
LENY
DASAR SAKIT JIWA IRI HATI DENGKI 😡
LENY
CERAI AJA BODOH BENER MSH MAU BERTAHAN SAMA WANITA IBLIS ITU SDH SELINGKUH PEMBUNUH JAHAT LBH DARI BINATANG. PASTI REVAN MENGERTI.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!