NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang Mafia (Mencintaimu Atau Membunuhmu)

Balas Dendam Sang Mafia (Mencintaimu Atau Membunuhmu)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Gotcha ! Hati Boss Mafia / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dendam Kesumat
Popularitas:17.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.

Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.

Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Gadis Lagi

Jenny mengompres anak yang bernama Nindy itu dengan air dingin, Jenny memeriksa suhu tubuh Nindy kembali, dia merasa lega karena akhirnya panasnya sudah mulai menurun.

"Nindy makan dulu ya terus minum obat!" Jenny mencoba untuk membujuknya agar bersedia makan.

Tapi Nindy malah menangis, "Nindy tidak mau makan, Nindi mau pulang."

"Iya om-om ganteng disana pasti akan mengantar Nindy pulang!" Jenny menunjuk Reyhan, Jefri dan Sandi yang sedang berdiri disana.

"Tapi Nindy mau sekarang, Nindy mau ketemu mama dan papa." Nindy terus menangis.

"Tante boleh tanya gak rumah Nindy dimana?"

"Rumah Nindu cat warna ijo."

"Nindi tau nama wilayahnya dimana?"

Nindi hanya menggelengkan kepala.

Percuma saja, karena usia 4 tahun tidak mungkin bisa menyebutkan dia berasal dari kota mana, pulau mana dan di daerah mana secara detail.

Sementara Roni, dia juga tidak tau karena dia hanya penadah saja, orang lain yang menculik mereka dan menjual padanya.

Jenny sama sekali tidak tau kalau ayahnya sangat terlibat dalam kasus penculikan ini.

"Nanti tante kasih hadiah kalau Nindy mau makan." Jenny tak menyerah untuk membujuk anak korban penculikan itu.

"Beneran tante?" Nindy berhenti menangis saat mendengar kata hadiah.

"Iya, Nindy mau hadiah apa?"

"Nindy mau boneka, tante."

Lalu kedua anak yang ada disana pada heboh juga.

"Ana mau boneka juga."

"Nevi mau mobil-mobilan."

Jenny melirik ketiga pria gagah itu yang dari tadi memperhatikannya yang sedang merawat Nindy, "Ayo belikan mereka hadiah."

"Aku tidak mau, masa badan gagah begini membeli boneka!" Jefri memperlihatkan tattonya pada Jenny, banyak sekali tatto di tubuh Jefri.

"Wah tattomu banyak sekali!" seru Jenny, dia baru menyadari ternyata tangan Jefri di penuhi tatto.

"Tentu saja, di punggungku juga ada, tatto Naga. Mau lihat?"

"Oh boleh, aku mau lihat. aku juga suka tatto." Jenny juga memiliki tatto kecil bentuk kupu-kupu di bahunya untuk menghiasi tubuh cantiknya.

Namun Reyhan malah menepuk bahu Jefri dengan keras, "Tidak perlu!"

Jefri yang mau membuka bajunya pun mengurungkan niatnya.

"Aku juga tidak mau," Sandi menolak untuk membeli mainan untuk mereka, "Bagaimana bisa pria tampan sepertiku membeli mainan, apalagi boneka. Jatuh harga diriku."

"Wah kau memang tampan, Sandi. Kau tipe ku! " Jenny memuji ketampanan sandi sampai mengacungkan kedua jempolnya pada Sandi.

"Oh tentu saja, kau juga cantik sekali, Jenny. Berapa usiamu?" Sandi memang ada ketertarikan pada Jenny.

"Aku... "

"Kau wanita, kau saja yang belanja." Reyhan memotong pembicaraan mereka.

"Aku? Benar kah?" Jenny tak percaya saat Reyhan menunjuknya untuk membeli mainan untuk anak-anak disana. Ini kesempatan untuknya kabur.

"Tapi denganku." Reyhan menambahkan ucapannya.

Jenny yang dari tadi tersenyum lebar langsung mengerucutkan bibirnya saat mendengar ucapan Reyhan.

"Kau suapin Nindy dan beri dia obat!" suruh Reyhan pada Sandi.

"Iya, bos." ucap Sandi dengan patuh.

"Dan kau urus dua anak lainnya. " suruh Reyhan pada Jefri.

Reyhan segera menarik tangan Jenny membawanya keluar dari Markas 2.

"Hmm... aku tidak pernah mengira akan hidup seperti ini, yang biasanya memegang pistol atau pedang, sekarang aku jadi baby siter dadakan." keluh Jefri.

Sandi hanya mentertawakan keluhan dari Jefri itu, dia sibuk menyuapi Nindy.

"Oke, mau bermain apa lagi anak-anak?" tanya Jefri sambil menepukan tangannya.

Jenny mencoba untuk melepaskan tangannya dari Reyhan yang menarik tangannya dengan kasar. "Aku bisa berjalan sendiri!"

Reyhan pun melepaskan pegangannya.

Jenny memegang tangannya yang kesakitan "Akhhh kau kasar sekali!"

Reyhan tidak ingin mendengarkan protes dari Jenny, dia segera membuka pintu mobilnya, "Cepat masuk!"

Jenny hanya bisa mendengus kesal sambil menatap Reyhan, lalu masuk ke dalam mobil.

****************

"Mengapa tidak diserahkan saja anak-anak itu pada polisi?" saran Jenny, saat itu mereka masih ada di pertengahan jalan.

"Rencananya besok, setelah Nindy mulai membaik." ucap Reyhan, sambil menyetir mobil.

"Hmm seharusnya aku ikut anak-anak itu, aku juga diculik olehmu." ucap Jenny sambil menggoda Reyhan, dia mencondongkan badannya pada Reyhan.

Reyhan sedikit gelagapan saat mencium aroma wangi tubuh Jenny, membuat tubuhnya terasa panas "Pakai sabuk pengamanmu!" bentak Reyhan.

"Hhh... Kau galak sekali , padahal bagaimana pun juga aku istrimu." Jenny pun terpaksa memakai sabuk pengamannya.

"Istri kau bilang? Setelah menggoda kedua temanku! " bentak Reyhan lagi.

"Menggoda?" Jenny tidak mengerti ucapan Reyhan, "Kapan aku menggoda mereka?"

"Ternyata kau gadis yang berbahaya!" gerutu Reyhan, "Hmm aku lupa , kau bukan gadis lagi tapi wanita." Reyhan meralat perkataannya.

Seketika wajah Jenny memerah saat menyadarkannya kalau dia bukan gadis lagi, jadi terlintas dipikirannya saat pria di sampingnya begitu gagah membuatnya tidak berdaya. Jenny menelan saliva berkali-kali sambil memandangi Reyhan.

Begitu juga Reyhan, dia menyadari ucapannya itu, dia benar-benar stress saat hasratnya muncul kembali. Dia menyesal, jika disuruh memilih, seharusnya tidak pernah merasakan kenikmatan dunia itu, yang akhirnya membuatnya tersiksa karena dia gengsi jika meminta itu kembali pada Jenny tanpa alasan.

"Hhhh... sial kenapa mobil itu lambat sekali!" gerutu Reyhan, dia meluapkan kekesalannya pada mobil yang berada di depan mereka. Reyhan menyembunyikan klakson dengan kasar beberapa kali

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

1
aliya
bagus..suka
Nenk Manieez
mmg sandi the best/Good/
Nenk Manieez
sandi jgn mati y thor
Nenk Manieez
ksian andra
Fitri Ar Rhachman
oh..gt toh kirain jenny langsung pergi
Fitri Ar Rhachman
jenny sama reyhan pisah ya thor
Fitri Ar Rhachman
tegang thor
Fitri Ar Rhachman
amazing lanjutkan thor
Fitri Ar Rhachman
selamatkan jenny rey
Fitri Ar Rhachman
jangan di buat mati thor sandi nya huhu...huhu...sandi
Fitri Ar Rhachman
telor ceplok mania gurih ya reyhan
Fitri Ar Rhachman
ah...so sweet thor, karya mu the best thor
Fitri Ar Rhachman
hadeuh hanas thor
Fitri Ar Rhachman
cemburu nieh panas panas dah kamu rey
Fitri Ar Rhachman
kena karma loh ga mungkin suka, di tinggal jenny bau tau rasa
Fitri Ar Rhachman
haredaung thor... suami mana suami...😛
Fitri Ar Rhachman
nah loh love love kan sama jenny
Fitri Ar Rhachman
curiga bakal ketemu sama kelara
Fitri Ar Rhachman
nah kena kan reyhan
Fitri Ar Rhachman
hayo mau lagi kan rey
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!