NovelToon NovelToon
Pelangi Berselimut Awan

Pelangi Berselimut Awan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:35.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Siapkan kanebo kering untuk menyeka air mata!

"Aku kecewa karena suamiku sendiri berniat menjandakan aku demi membahagiakan wanita lain."

Pelangi Faranisa, seorang gadis taat agama yang dijodohkan dengan pria brutal. Di malam resepsi pernikahan, ia dipermalukan oleh suaminya sendiri yang pergi tanpa permisi dan lebih memilih mabuk-mabukan.

Pemberontak, pembangkang, pembuat onar dan pemabuk berat. Itulah gambaran sosok Awan Wisnu Dewanto.

"Kamu tidak usah terlalu percaya diri! Aku tidak akan pernah tertarik denganmu, meskipun kamu tidak memakai apa-apa di hadapanku!" ~ Awan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta Kesempatan

Zidan mendekap Pelangi lebih erat. Wanita itu hampir terhuyung mendengar nama yang baru saja terucap dari bibir suaminya. Sungguh mengejutkan, orang pertama yang diingat Awan ketika tersadar justru orang ke tiga dalam rumah tangga mereka. 

Hancur! Hanya kata itu yang dapat menggambarkan perasaan Pelangi saat ini. 

Semua orang menunjukkan ekspresi terkejut, saling melempar tatapan penuh tanya. Gurat kecewa pun tak luput dari wajah Ayah Ahmad dan Ibu Humairah. Akankah pengorbanan putri kesayangan mereka sia-sia?

“Tetap huznudzon,” bisik Zidan dengan tangan yang tetap merangkul bahu kakaknya. 

“Cepat panggil Priska, Bu!” Suara Awan yang lemah terdengar begitu mendesak. Sorot mata Ibu Sofie langsung mengarah kepada Pelangi dan kedua besannya. Anggukan setuju dari Ayah Pelangi membuat wanita itu meraih ponsel miliknya dan segera menghubungi Priska. 

Tentu saja Priska begitu berbangga mendapat panggilan dari mantan kekasih yang teramat ia cintai itu. terbukti, kurang dari dua puluh menit setelah Bu Sofie menghubunginya, Priska sudah hadir di antara mereka. Bahkan para dokter belum selesai memeriksa kondisi Awan. 

Langkah kakinya terlihat meragu setelah menyadari tatapan permusuhan dari Ayah Fery, namun sosok yang terbaring lemah di ranjang pasien membuatnya melupakan harga diri. Dengan dagu terangkat, ia melewati kedua orang tua Pelangi begitu saja. Memilih berdiri di sisi kiri tempat tidur, karena di sisi satunya sudah ada Pelangi. 

Suasana tegang seketika merambat sesaat setelah para dokter keluar dari ruangan itu. Selama beberapa detik kebekuan tercipta. Tak ada yang memulai pembicaraan. Ayah Ahmad dan Ibu Humairah tampak sudah pasrah, kecewa bahkan enggan menatap Awan. Inikah akhir dari pernikahan putrinya?

“Awan, aku sudah di sini.” Tangan Priska terulur ingin menyentuh tangan Awan. 

Naluri sebagai istri menuntun Pelangi untuk segera menghalau tangan Priska agar tak menyentuh tubuh suaminya. Sebuah sikap yang menegaskan bahwa dirinyalah yang berhak atas pemilik tubuh itu.

“Jangan sentuh suamiku! Kamu bukan mahramnya!” 

Mata sayu Awan pun menatap tangan Pelangi yang berada di atas tubuhnya. 

Tangan Priska yang menggantung di udara segera ia tarik dan memilih menyilangkan di bawah dada. Bibirnya terangkat tipis membentuk senyum sinis. “Kamu lupa kalau Awan yang meminta aku ke mari? Seharusnya kamu cukup cerdas untuk memahami apa artinya. Kalau Awan memang memilih istrinya, lalu untuk apa dia memanggil wanita lain?” 

Pancaran penuh luka dari sepasang netra Pelangi terarah kepada suaminya. Akal sehatnya membenarkan ucapan Priska, bahwa memang Awanlah yang memintanya untuk datang. Lalu apa lagi yang ia harapkan, ketika suaminya sendiri malah menginginkan kehadiran wanita lain. 

Mata Pelangi terpejam diiringi hela napas yang berat. Kakinya terayun untuk segera meninggalkan ruangan itu. Biarlah jika suaminya memilih wanita lain, Pelangi sudah tidak memiliki daya untuk bertahan. Namun, baru tiga langkah, Awan sudah meraih pergelangan tangannya, yang membuat Pelangi seketika terdiam di tempat. 

“Jangan pergi!” Untuk pertama kalinya, Pelangi melihat tatapan yang berbeda dari mata suaminya. Sepasang mata yang biasanya menatap dingin itu kini terlihat hangat. Ataukah hanya Pelangi yang salah mengartikan? “Ja-ngan pergi, Pelangi!” lirih Awan sekali lagi. 

Genggaman tangan yang menyiratkan saling memiliki di antara sepasangan suami istri itu melunturkan kepercayaan diri Priska. Bagai dijatuhkan dari angkasa ke dasar Bumi. “Awan, apa maksud kamu meminta aku ke mari?” 

Awan menatap semua orang yang berada di ruangan itu, dan berhenti pada kedua mertuanya. Tanpa melepas genggaman tangannya, malah kini ia letakkan tangan Pelangi di dadanya. 

“Ayah, Ibu, saya mau menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi.” Meskipun suara Awan terdengar sangat pelan dan lemah, namun dapat didengar dengan jelas oleh semua orang. 

“Salah paham?” tanya Ayah Ahmad. 

“Saya memang lama menjalin hubungan dengan dia, tapi demi Allah saya tidak pernah melakukan hal di luar batas.” 

Pengakuan Awan membuat tubuh Priska meremang. Dengan wajah yang mendadak memucat, ia menatap satu-persatu orang-orang di ruangan itu. 

 “Semua yang dituduhkan kepada saya itu tidak benar. Ayah, saya meminta dia datang, supaya tidak ada lagi kesalahpahaman. Tolong berikan kesempatan saya untuk memperbaiki diri dan memulai semuanya dari awal bersama istri saya, Pelangi.” 

“Apa maksud kamu, Awan? Kamu meminta aku kemari hanya untuk mempermalukan aku?” pekik Priska tak terima.

“Aku tidak berniat mempermalukan kamu. Aku hanya ingin kamu tahu ... aku menginginkan istriku dan aku tidak akan pernah meninggalkannya.” 

Pelangi langsung menatap Awan, begitu pun dengan Ayah Ahmad dan Ibu Humairah. Sementara Zidan tersenyum tipis.

"Ayah, Ibu ... bolehkah saya meminta Pelangi kembali?"

............

1
Anonymous
keren
Surati
bagus
Nuri Nurazizah
nanti jga di bkin bucin tuh si awan sma pelangi
Nuri Nurazizah
awan nya sedang kelabu
Andreas Affandi
Luar biasa
Janah Selaluinginsetia
Kecewa
Dinarkasih1205
Luar biasa
Dinarkasih1205
Lumayan
Marlianna Siregar
lanjutnya mana ya..?
Nurul Fatma wati
guntur beledek ni kyny
Laila Umroh
Luar biasa
fasalina 123
menarik
Nur Inayah
alurnya bagus dan banyak pelajaran yg bisa diambil
Julia Vanka
Luar biasa
nene Situmorang
mundur bangg
nene Situmorang
nyesel kan lo?
nene Situmorang
ngedumel trusss
nene Situmorang
tempur nih
nene Situmorang
kesindir dong
nene Situmorang
mission failed
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!