NovelToon NovelToon
Mas Dosen, Ayo Cerai!

Mas Dosen, Ayo Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:128.3k
Nilai: 5
Nama Author: za.zhy

Nala Purnama Dirgantara, dipaksa menikah dengan Gaza Alindara, seorang Dosen tampan di kampusnya. Semua Nala lakukan, atas permintaan terakhir mendiang Ayahnya, Prabu Dirgantara.

Demi reputasi keluarga, Nala dan Gaza menjalani pernikahan sandiwara. Diluar, Gaza menjadi suami yang penuh cinta. Namun saat di rumah, ia menjadi sosok asing dan tak tersentuh. Cintanya hanya tertuju pada Anggia Purnama Dirgantara, kakak kandung Nala.

Setahun Nala berjuang dalam rumah tangganya yang terasa kosong, hingga ia memutuskan untuk menyerah, Ia meminta berpisah dari Gaza. Apakah Gaza setuju berpisah dan menikah dengan Anggia atau tetap mempertahankan Nala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon za.zhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Sedikit Bersemangat

Meja makan yang tadinya sepi kini dikelilingi oleh kelompok KKN Desa suka hati. Nala sangat antusias mendengarkan semua saran dan masukan dari teman-temannya mengenai apa saja yang akan menjadi visi misi dan program kelompoknya saat di sana. 

Sesekali Nala memberi pendapat dan saran. Tawa lepasnya kadang terdengar ketika beberapa temannya berbagi kisah lucu. 

Zanna yang melihat itu semua hanya bisa tersenyum, setidaknya sahabatnya bisa tersenyum. Sudah lama ia tidak melihat Nala selepas ini.

“Jadi kita bikin akun media sosial khusus untuk Desa suka hati. Disana kita bisa memperkenalkan keindahan alam, budaya dan apapun itu. Kita juga harus memperlihatkan, bahwa Desa suka hati juga layak mendapat perhatian pemerintah terutama dalam hal akses komunikasi dan transportasi,” ujar Nala. Suaranya terdengar tegas dan percaya diri, membuat beberapa rekan kerjanya mengangguk setuju.

Putri yang melihat Nala dari seberang meja hanya bisa tersenyum sinis. Seantusias apapun seseorang, sorot matanya tak pernah berbohong. Putri tau, Nala sangat menutupi semua gejolak di hatinya.

Jika beberapa teman-temannya sibuk menanggapi, berbeda dengan Arka dan Bima, keduanya jelas sangat mengagumi semangat Nala, seolah-olah perempuan itu memberi tahu sejauh apapun kamu pergi, kamu harus tetap bahagia.

“Terlalu bersemangat, benar-benar mencari cela untuk melarikan diri,” bisik Zanna tapi didengar oleh Gerry, pria itu hanya menoleh sekilas kemudian kembali fokus pada Nala.

“Aku suka ide kamu, La. Kita menentukan visi misi dan ada gambaran program apa yang akan kita bawah. Sebaiknya kita tentukan ketua terlebih dahulu.” Bima memberi saran, bagaimanapun mereka butuh ketua yang bisa mengayomi.

Nala mengangguk setuju, ia melupakan hal penting itu saking bersemangatnya untuk menjauh.

“Silahkan para lelaki, ajukan diri kalian,” ucap Putri semangat.

Seperti diperintah, Arka, Bima, Gerry, Dimas, dan Yoga menunjuk ke arah Rio yang sedang meneguk  kopi pesan nya. 

“Setuju!” ucap Nala dan teman-temannya yang lain.

“Aku?” tanya Rio nyaris tersedak. Ia menggeleng cepat saat melihat anggukan teman-temannya. “Aku menolak!” tugasnya.

Seketika semua orang diam dan hanya menatapnya penuh permohonan. 

“Baiklah!” ucap Rio akhirnya.

Seketika suara sorakan terdengar memenuhi kantin kampus, membuat semua mata tertuju ke arah meja tersebut.

“Settt… Diam anak-anakku!” ucap Rio memancing teman-temannya untuk tertawa.

“Sekretaris?” tanya Nala

Safira yang dari tadi diam mengacungkan tangan. “Aku aja bagaimana?” tanyanya pelan.

“Beh, aku suka yang seperti ini, inisiatifnya tinggi,” ucap Dimas sembari menepuk pundah Gerry. “Aku setuju,” ucapnya lagi sembari mengabaikan tatapan tak suka dari Gerry.

“Yang lain bagaimana?” tanya Rio penuh wibawa.

“Setuju…” ucap Nala dan Zanna bersamaan, sementara yang lainnya hanya mengangguk.

“Terima kasih,” ucap Safira kemudian melanjutkan mencatat hasil rapatnya.

“Kita butuh bendahara gak?” tanya Rio.

“Butuh lah!” Suara Dimas terdengar nyaring. “Yakali kegiatan gak pakai dana,” ujarnya membuat Rio tersenyum tipis.

“Baik, siapa yang kita pilih,” lanjut Rio.

Semua orang menatap ke arah Zanna yang dari tadi sibuk mengutak atik telepon genggamnya.

“Iya aku aja,” jawab Zanna pelan, ia paham maksud tatapan teman-temannya.

“Zanna terbaik,” ucap Safira kemudian mencatat nama Zanna sebagai bendahara.

“Ini kita mah aman-aman aja soal dana, gak perlu mengajukan proposal kemana-mana. Cukup ke empat orang ini aja,” ucap Dima sembari menunjuk ke arah Arka, Bima, Nala dan Zanna.

“Betul, sepertinya kelompok kita kalau mau cari sponsor gak usah jauh-jauh. Donaturnya ada disini.” Putri akhirnya bersuara.

“Tapi tetap ajukan proposal, jangan mau enaknya aja, cari uang juga butuh usaha” celetuk Lina dengan wajah datarnya.

Dimas menghela nafasnya pelan. Sepertinya Lina tipe orang yang terlalu serius menanggapi apapun itu. 

“Canda aja…” ucap Dimas akhirnya.

“Oh jangan bercanda.” suara Bima terdengar. “Setelah kita menyusun program. Ajukan aja proposalnya langsung!” ucap Bima santai. 

Semua mata tertuju ke arahnya. Arka yang duduk tepat di sampingnya mengangguk setuju. 

“Aku setuju, ajukan saja. Kita butuh dukungan alat kesehatan dan obat-obatan. Aku bisa bantu untuk itu semua.” Arka menyambung ucapan Bima.

Zanna dan Nala juga mengangguk setuju. membuat teman-teman yang lain tersenyum kaku.

“Tadi niatnya bercanda aja,” bisik Dimas pada Gerry.

“Garing!” jawab Gerry membuat Dimas kesal

Rapat kembali dilanjutkan dengan merencanakan program yang akan mereka lakukan, semua berjalan lancar karena ada Yoga yang menjadi warga asli sana. Jadi cukup mudah mendapat gambaran mengenai kendala dan hambatan yang terjadi.

“Jadi, sisa waktu dua minggu. Mungkin sebelum pembekalan, kami yang laki-lakinya akan kesana untuk melihat keadaan dan mencari posko untuk kita. Kalian yang perempuan, siapkan diri saja sebaik-baiknya.” Rio menutup rapat setelah tak ada lagi yang akan dibahas. 

Zanna dan Nala berdiri bersamaan, mereka sudah berencana untuk bertemu dengan Kania dan Rey. Sudah lama mereka tidak berkumpul, apalagi saat KKN nanti, bisa di pastikan mereka tidak akan bertemu dalam waktu yang lama.

“La…” panggil Arka, pria itu menahan lengan Nala. Zanna mau tak mau ikut menunggu sampai pria itu selesai bicara.

“Oh, iya kenapa?” tanya Nala sembari menatap Arka.

“Kamu bisa buat brosur  gak?” tanya Arka.

Nala mengerutkan keningnya, tentu saja itu keahliannya. “Bisa…”

“Kebetulan, aku lagi butuh orang untuk aku ajak diskusi mengenai brosur kesehatan. Cara mencuci tangan yang baik, ini diperuntukan untuk anak usia dini, jadi aku butuh sesuatu yang menarik.” Arka menjelaskan panjang lebar.

“Sayang…” Belum sempat Nala menjawab, Gaza tiba-tiba muncul di belakangnya.

“Mas…” panggil Nala sembari tersenyum. Ingat! Belum bercerai artinya harus terus bermain peran.

Gaza mendekat, ia merangkul pinggang Nala posesif, “sudah selesai?” tanya Gaza sambil menatap ke arah Arka.

Nala berusaha biasa saja, mengabaikan rasa tak nyaman karena mahasiswa di kantin sedang menatap ke arahnya dan Gaza.

“Selamat siang, Pak Gaza. Maaf saya sedang berdiskusi tentang brosur pada Nala.” Arka mundur beberapa langkah. Ia seorang pria, tatapan posesif Gaza cukup menjadi peringatan untuknya.

“Oh, silahkan dilanjutkan.” Gaza mempersilahkan.

Zanna yang melihat itu semua hanya bisa tersenyum tipis. Kakaknya ternyata bisa romantis di tempat umum juga. Jangan lupakan mereka sedang menjadi pusat perhatian.

“Jadi bagaimana?” tanya Nala kepada Arka.

“Nanti saja kita diskusikan lagi, tidak terlalu butuh.” Arka memilih mengakhiri. Ia tak mau membuat keributan. Sepertinya Gaza tidak hanya tetas saat menjadi dosen, tapi cukup posesif saat menjadi suami.

“Baiklah.” Gaza tersenyum ke arah Arka kemudian melirik Nala. “Ayo!” ajaknya sambil menarik tangan Nala.

“Permisi ya teman-teman, aku sama Zanna pamit dulu.” Nala sedikit berteriak karena Gaza sudah menarik tanganku dan Zanna yang mengekori sembari tersenyum kecil.

“Mas, mau kemana?” tanya Nala saat melihat Gaza terus menariknya ke arah parkiran.

“Pulang!” jawab Gaza singkat.

“Loh? Gak bisa Kak. Aku sama Nala udah janjian sama Kania dan Rey.” Kali ini Zanna yang protes.

Gaza seolah tuli, ia tetap membawa Nala sampai ke mobilnya.

“Masuk!” pinta Gaza cepat.

“Gak!” tolak Nala. “Kamu kenapa sih, Mas?” Nala mulai kesal.

“Iya kak! Kakak kenapa? Nala buat salah apa? Kalian lagi ada masalah?” cecar Zanna.

Gaza bersiap marah tapi urung dirinya lakukan, ia memilih menelan kembali semua emosinya.

“Mas, bisakah jangan di sini?” tanya Nala sambil menatap Gaza.

“Kenapa? Bukannya dimanapun hasil tetap sama? Kamu tetap tidak mau berbicara sama aku,” ucap Gaza lagi.

“Kalian kelahi aja, aku tunggu di sana!” sela Zanna. Ia berniat menjauh karena tau kakaknya dan Nala butuh privasi.

“Gak, Na. Tunggu sebentar!” Nala menahan Zanna yang akan pergi. “Nanti malam kita bicara, Mas. Aku sedang ingin senang-senang, jadi tolong jangan merusak suasana hatiku,” tegas Nala kemudian meninggalkan Gaza yang tak bisa lagi berkata-kata.

Gaza memijat pelisnya, ia hanya bisa melihat Nala dan Zanna yang sudah menjauh menuju mobil Zanna.

“Akhir-akhir ini aku seperti orang lain,” bisik Gaza. Ia sudah melewati batasan-batasan dirinya hanya demi pernikahannya dengan Nala. Entah kenapa ia tak mau usaha Nala untuk berpisah berhasil direalisasikan.

1
Alim
lanjut thor
Risti Hayuningtyas
Kak…..semangat up nya….jgn lama2….😭
Jeng Ining
ya Allah ngeness bgt.. air hujan menyamarkan airmata yg ikut turun🥹🥹
Sonya Nya
KK othor yg baik hati , TDK sombong & rajin menabung,,,
up nya jangan lame2 dong,
berase nunggu pengumuman hilal hari Raye je da ni🤭
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat doubel up
Rahmat Zakaria
ternyata anak pak kades to
Bunda Idza
hey lelaki ....bikin penasaran aja.
tak kira tadi yang punya kesayangan pada nyusul tapi pke teka-teki 🤔
Fitria Syafei
Waduh siapa gerangan pria tersebut 🙄 Kk cantik kereeen 😘😘
Herman Lim
lanjut Thor
Hoca Fahmi
terus kenapa malah milih nala kampret /Sob/
Zanahhan226
baru nyadar aku ternyata namanya mirip aku..
🤭🤭🤭
Nabila Azahra
kak boleh nga misuh iii ibuknya Gaza itu🤣
Nabila Azahra
sampai sini aku nga bisa mennyerna karepe Gaza Iki piye
mimief
ternyata...ga semua yg kita impikan menjadikan sebuah kenyataan itu indah
kok jadi kyk uji nyali yaaa🤣🤣🤣
Fitria Syafei
Kk cantik kereeen 😍😍 terimakasih 😘
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
Wayan Ayu
luar biasa
Meila Azr
makin menarik selalu menunggu up mu tfor
Bunda Idza
tak kira pas naik motor boncengan gitu ketemu pak dosen 😄
Herman Lim
jgn gitu Nala coba lah berdamai sama Gaza
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!