NovelToon NovelToon
Partner Ranjang Om Duda

Partner Ranjang Om Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahkontrak / cintamanis / Mafia / Duda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: gustikhafida

Dijual oleh Ayah kandungnya sendiri sebagai pengganti taruhan berjudi, Zena gadis berusia 21 tahun yang pergi dari rumah, dia meminta pertolongan dari ibu kandungnya, tidak disangka, ditempat ibu kandungnya dia hampir dilecehkan oleh Ayah tirinya,
Depresi, trauma sempat mengguncang jiwa Zena, lalu tidak disengaja dewa penyelamat datang, Steven Fernando, pria berusia 35tahun yang sudah 3 tahun bertahan dengan statusnya yang Duda,
Setelah diselamatkan oleh Steven, siapa sangka hidup Zena semakin hancur, Steven meminta Zena menjadi partner ranjangnya,
Ancaman akan dikembalikan pada rentenir paruh baya itu dan keselamatan keluarga ibunya mengakibatkan Zena menurut patuh menyetujui semua syarat dan peraturan yang diberikan Steven

Hari demi hari Zena menjadi partner ranjang dari seorang Steven yang mempunyai libido akut,
Akankah Zena bisa bertahan dan mencintai Steven

Jika berjalan maju membuat Zena menelan kepahitan, dan jika berjalan mundur Zena akan membuat keluarga ibunya hancur.

Seperti apa kisahnya, ayok kita simak cerita Zena dan Steven

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33_Ruangan Steven

"Aku akan turun di tepi tembok ini, kau jangan sampai melepas tangan Zena" Ucap Riski yang diangguki sekertaris Nanda

Perlahan Riski turun, dia berusaha menggapai pinggang Zena yang sedang melayang di udara

Saat sudah di tepi, Riski memberi kode pada Zena untuk mengayunkan tubuhnya ke arah Riski

"Ayunkan tubuhmu kearahku agar aku bisa perlahan menangkapmu Zen, pelan pelan saja, memang ini beresiko, tapi ini cara yang terbaik, aku tidak ingin kamu jatuh kebawah

"Iy-iya mas, tapi tangkap aku ya, a-aku takut" Teriak Zena disela tangisnya

Satu tangan Riski berpegangan kuat di sudut pipa dan satu tangannya berusaha menangkap Zena

Hap..

Tubuh Zena berhasil ditangkap Riski, perlahan Riski mengarahkan Zena untuk tetap tenang dan memijak bangunan gedung ini

Setelah berhasil, tangannya terlepas dari sekertaris Nanda, kini Zena sudah memeluk erat tubuh Riski,

"Aku takut mas, bagaimana kita bisa naik keatas" Ucap Zena sambil menatap Riski, dia tak mau menatap bawah karna membuatnya semakin ketakutan

"Tatap aku, jangan pernah lihat bawah, biar temanmu yang diatas mencari bantuan,"

"Mas hikss.. hikss.. " Tangan Zena melingkar erat di pinggang Riski,

"Jangan takut, aku akan melakukan apapun untukmu Zen, peluk aku dan tatap aku"

"Memang wajahku terlihat kusut tapi percayalah wajahku masih tampan" Ucap Riski berusaha membuat Zena tersenyum

"Mas, jangan becanda, kita lagi seperti ini, dan kamu bisa-bisanya becanda seperti itu" Kesal Zena yang tak sengaja melepas pelukannya tapi sedetik kemudian dia mengeratkan pelukannya lagi karna tubuhnya hampir jatuh kebawah

"Aku bilang tatap dan peluk aku Zen, jangan pernah melepasnya atau kau akan jatuh"

"Tapi kau harus tahu, aku ingin kita seperti ini, aku ingin kamu memeluk sepanjang waktu,"

"Mas aku takut, jangan becanda deh hiks...hiks.."

Tiba-tiba helikopter pribadi milik Steven datang, dan langsung saja Riski serta Zena masuk kedalam helikopter itu

"Sudah tenang, kita sudah selamat" Ucap Riski sambil mengelus punggung Zena saat mereka sudah di dalam helikopter

Helikopter itu terbang dan mendarat di gedung atas tepat dimana sekertaris Nanda menunggu,

"Nyonya"

"Apa anda baik-baik saja, tidak ada yang luka kan?? " Tanya sekertaris Nanda saat Zena turun dari helikopter yang diikuti oleh Riski

"Nyonya?? " Ulang Riski

Sekertaris Nanda menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Maksud dia Nona mas" Zena berusaha menjelaskan kecerobohan sekertaris Nanda

"Oh begitu, dan kalian saling kenal? Aku seperti tidak asing dengan pria ini, dan kenapa kamu ada di atas sini Zen, " Cecar Riski penasaran

"Maaf mas, jangan dibahas lagi aku masih trauma" Zena berusaha mengalihkan pembicaraan yang memojokkan dirinya beserta sekertaris suaminya

"Ya sudah, ayo aku antarkan kamu pulang,"

"Aku harus ke toilet dulu untuk membersihkan tanganku, karna sedari tadi aku belum mencuci tangan sehabis makan, hehehe"

"Ayo mas, kita pergi, oh iya ada apa mas kemari? " Ucap Zena pada Riski sambil berjalan meninggalkan sekertaris Nanda yang sedang mematung

Perlahan sekertaris Nanda mendekatkan tanganya pada hidungnya

"Emm ternyata anda jorok juga, huekk"

"Hiii menjijikan, aku harus cepat-cepat mencuci tanganku, dari bau aneh ini"

Didalam ruangan Steven, terlihat Sheila sedang duduk sambil memayunkan bibirnya, tanganya dia silangkan di depan dadanya

"Siapa dia sayang! Apa kau berniat mengkhianatiku! "

"Jawab!! " Ketus Sheila yang diabaikan oleh Steven

"Steven!!!!" Ulang Sheila lagi

Brakkk!!!

"Berani-beraninya kau membentakku!!!

"Aku tidak suka wanita pembangkang sepertimu, kita selesaikan saja hubungan kita disini!! Dan sekarang kau keluarlah!! " Usir Steven membuat Sheila membulatkan matanya

"Sayang kau becanda kan?? Kita baru saja memulai hubungan dan kenapa kau mengakhirinya sepihak, bagaimana reaksi ibumu saat mengetahui kita putus

Maaf jika aku membentakmu tapi kita jangan putus ya" Ucap Sheila menghampiri Steven lalu duduk di pangkuan Steven

"Aku janji akan mengabulkan semua permintaan kamu sayang" Sambungnya lagi, wajahnya sudah sangat dekat dengan wajah Steven,

Tanganya melingkar di leher Steven lalu perlahan Sheila mencium bibir Steven, tak ada penolakan juga balasan dari Steven, dia hanya diam

Krek, pintu terbuka, Zena yang berniat mengambil tasnya pun terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya, segera dia menutup pintu ruangan Steven lalu berlari membuat sekertaris Nanda yang baru muncul kebingungan

"Nyonya" Ucap Sekertaris Nanda menghadang Zena

"Sekertaris Nanda, bilang pada Tuanmu aku akan pulang dengan mas Riski" Ucap Zena berusaha menerobos sekertaris Nanda

"Tapi bagaimana dengan Tuan, dia pasti marah dan cemas"

"Dia tidak akan marah atau cemas!!!! Bahkan dia sudah melupakan aku!! Aku melihatnya sedang berciuman dengan kekasihnya,

Oh iya tolong ambilkan tas dan ponselku di dalam ruangan Steven, aku akan menunggu di ruanganmu, "

"Ta-tapi Nyonya saya sudah menyuruh bapak Riski untuk pulang, "

"Oh ya sudah, aku akan kembali sendiri"

"Cepat ambilkan, aku tidak mau merusak suasana mereka"

"Apa yang anda ucapkan barusan, anda tidak mau merusak suasana dan anda menyuruh saya merusak suasana Tuan Muda, " Batin sekertaris Nanda

"Tolong, aku takut jika berhadapan dengan Steven, pasti dia akan memarahiku "

"Please, aku janji, aku traktir kamu makan deh, "

"Ya sekertaris Nanda, pleasee" Zena mengatupkan kedua tanganya di depan dada, pelupuk matanya sudah menampung air mata yang siap jatuh,

Dengan terpaksa sekertaris Nanda mengiyakan permintaan Nyonya mudanya, dia menyuruh Zena duduk di ruangannya lalu dia menuju ruangan Tuannya

Di depan ruangan Steven, sekertaris Nanda hendak mengetuk pintu tapi perasaannya ragu, dia tak ingin mengganggu kemesraan Tuan mudanya, tapi dia juga tak bisa membiarkan Nyonya mudanya berlama-lama di dalam ruangannya

"Ketuk, engga, ketika, engga, ketuk, engga, ketuk" Kancing kemeja sekertaris Nanda berakhir dengan kata ketuk

"Huft, baiklah aku akan mengetuknya"

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk!!! "

Sekertaris Nanda membuka pintu lalu berjalan pelan, pandangannya melirik perempuan yang sedang duduk disofa sambil memainkan ponselnya

"Ada apa kau kemari? " Tanya Steven

"Dimana Zena? " Sambungnya lagi

"Tuan, Nyonya meminta saya mengambilkan tas dan ponselnya, dia sedang berada diruangan saya" Bisik sekertaris Nanda

"Dia punya kaki dan tangan, suruh dia kemari,"

"Tuan, Nyonya melihat anda sedang berciuman saat mau mengambil tasnya,-"

"Lalu? "

"Emm Nyonya meminta saya mengambil tas itu karna tidak mau menganggu kesenangan Tuan, saya rasa Nyonya cemburu"

Mata Steven membulat lalu kedua sudut bibirnya tersenyum

"Suruh dia kemari, aku tidak mengizinkanmu mengambil tas miliknya" Ketus Steven

"Ba-baik Tuan"

Setelah kepergian sekertaris Nanda, Steven menyuruh Sheila kembali ke apartemennya, dia tak ingin moment bersama istrinya terganggu

"She, pulanglah, bukankah hari ini kau ada jadwal membuat konten youtube" Ucap Steven

"Masih 1 jam lagi sayang, aku mau menemani kamu disini"

"Shei, aku akan kirimkan uang untuk kamu belanja," Ucap Steven langsung mentransfer uang melalui m-banking di ponsel Steven membuat Sheila senang, dia langsung mengecek-banking lalu berlari menghambur kepelukan Steven

"Terimakasih sayang" Sheila mencium pipi Steven bertubi-tubi, membuat kedua orang yang sedang berdiri di dekat pintu menyimak pembicaraan Steven

Sekertaris Nanda memandang Zena, dia bisa melihat ekspresi Zena yang berubah, bahkan tanganya sudah meremas pakaiannya kasar, setelah itu dia pergi berjalan menuju ruang istirahat pribadi Steven

"Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia bisa seenaknya keluar masuk ruanganmu tanpa seizin kamu sayang" Tanya Sheila saat melihat Zena berjalan melewatinya

"Pergilah, dia kekasih Nanda"

Bersambung😘

1
Anonymous
Biarksn sj persh aysh tiri hancur
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Biasa
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Kecewa
Frisnand
mangkanya JD wanita itu jgn murahan hrs punya sikap apalagi sdh bersuami
Frisnand
zena kurang tegas sprti watina murahan TDK bisa bersikap sebagaimana menjadi seorang istri bisa di peluk teman lelakinya
Frisnand
sebenarnya Steven mencintai istrinya dan berusaha melindungi nya cuma caranya yg salah
Frisnand
zena jg aneh bukannya belajar ikhlas dg pernikahan nya dan berdamai dg keadaan malah egois dg dirinya sendiri dan terlalu memikirkan keluarganya. keluarga yg tk pernah menganggap dirinya ada
Sarita
ga tau aja bosnya lagi main jungkat jungkit 🤣🤣🤣🤣
Frisnand
di kasih kebebasan untuk bekerja seharusnya cari kerjaan yg aman dari kontak fisik dg laki" dan dia jg TDK kekurangan materi kan krn sudah di kasih fasilitas oleh suaminya..
Sarita
sungguh zena itu keras kepala .penginnya di siksa terus
Sarita
hukuman yg sungguh nikmat .tp kalo mainnya kasar ya sakit lah stef
Win Kuncung
udah terima saja Riski dan tiggalkn laki2 bergsek itu
Win Kuncung
wkwkwk mampus kau zena,niat hati mau ngerjain suami malah kena batunya 🤣
Win Kuncung
huuuuuf kayak nya mati lebih baik bagimu Zen 🙄
Adinda Bramantio
Luar biasa
Masjae Masjae9090
kok gantung Thor,lanjutan y mn
Nisa Sugiarti
Luar biasa
Devi Sartika
ga tuntas cerita novel ini 🤪🤪
adning iza
dn pd akhiry tak berujung
adning iza
ikutan mewek thoorrr ksihan jeff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!