"Aku hamil! Tidak mungkin ..." Ayana terkejut saat melihat garis dua pada testpack yang ia pegang. Setelah kejadian bersama sang kakak ipar sebulan yang lalu, Ayana dinyatakan positif hamil.
Wisnu Aditama adalah pria yang tidak sengaja melakukan hubungan terlarang di saat malam pengantinnya yang seharusnya ia lakukan bersama sang istri. Nyatanya, Wisnu justru melakukannya dengan seorang wanita yang merupakan adik dari istrinya sendiri yang bernama Ayana.
Tak ingin menghancurkan rumah tangga sang kakak, Ayana memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Namun, Wisnu melarangnya dan menginginkan Ayana agar tetap melahirkan anak itu.
"Sebagai bentuk tanggung jawabku, aku akan menikahimu dan kamu akan tetap melahirkan anak itu! Setelah anak itu lahir, kau akan aku ceraikan!" (Wisnu Aditama)
"Aku sudah melahirkan anakmu dengan selamat dan aku akan meninggalkan kehidupan kalian. Tapi kenapa kamu memberikan aku benih kedua dalam rahimku?" (Ayana Pratistha)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Testpack terjatuh
Setelah berbicara dengan Boy, Wisnu terpaksa mengambil alih pekerjaan Boy. Ia pun harus sering-sering datang ke kantor untuk mengurus perusahaannya meskipun masih dalam penyamaran. Beruntung, Wisnu masih memiliki satu anak buah lagi bernama Ferry, dia bukan saudara hanya saja Ferry dan Wisnu merupakan teman sekolah bahkan mereka bersahabat sejak lama.
Kini, Wisnu meminta Ferry, sahabatnya untuk mengambil alih tugas Boy selama sang sepupu menjalani pengobatan.
"Hai, Wisnu. Ada apa brother? Tumben kamu menghubungiku? Aku pikir kamu sudah lupa dengan sahabatmu ini!" ucap seorang pria yang saat itu tengah berbincang dengan Wisnu di telepon yang tak lain adalah Ferry.
"Aku ingin bicara denganmu hari ini, apa kamu ada waktu?" pinta Wisnu.
"Well, aku selalu ada waktu untukmu. Katakan apa yang ingin kamu bicarakan?" balas Ferry dengan ranah.
"Asistenku alias si Boy, dia nggak masuk kerja dan nggak bisa bantu aku lagi. Dia sakit dan minta izin untuk berobat. Selama beberapa bulan ini dia minta cuti. Apa kamu bersedia untuk menggantikannya? Aku masih butuh privasi, Bro. Cuma kamu dan Boy yang tahu rahasiaku!" ucap Wisnu.
"Boy sakit? Perasaan kemarin sore aku ketemu dia bersama istrinya, dia baik-baik saja kok, nggak kelihatan sakit!" ungkap Ferry heran.
"Tapi pagi ini dia bilang sedang sakit dan harus terapi. Ya mungkin dia kelihatan sehat tapi sebenarnya dia udah sakit!" jawab Wisnu.
"Hmmm maybe, semoga saja itu benar, soalnya aku lihat dia dan istrinya sedang makan di sebuah restoran, mereka kelihatan nggak baik-baik saja sih, kayak ada pertengkaran gitu, aku rasa mereka ada masalah, Bro. Mungkin itu cuma alasan Boy saja untuk rehat sejenak karena dia dan istrinya sedang tidak baik-baik saja!" Ferry mengatakan apa adanya sesuai yang ia saksikan.
"Masa begitu! Tapi entahlah, jika memang demikian ya mungkin saja Boy butuh ketenangan sebentar, lagipula kita juga tidak berhak mencampuri urusan mereka. Lalu bagaimana? Kamu mau nggak bantu aku? Kalau iya, nanti malam kita ketemuan di cafe, nanti aku jelaskan semuanya sama kamu apa yang harus kamu lakukan!" ucap Wisnu.
"Tentu saja dengan senang hati, aku pasti selalu ada untuk sahabatku. Nanti malam kita ketemu!" balas Ferry. Mereka pun mengakhiri obrolan. Di saat yang bersamaan, Bi Asri sudah datang dengan membawa sesuatu di dalam tas plastik berwarna putih pekat.
"Bi Asri!" sapa Wisnu sambil melihat sesuatu yang dibawa oleh wanita itu. Tampaknya Bi Asri berusaha untuk tidak memberitahukan kepada Wisnu apa yang ia beli.
"Eh Tuan, iya Tuan. Saya mau ke dalam dulu, ngasih obat ini ke Non Aya, permisi!" ucap wanita itu sambil terus menggenggam tas plastik yang berisi testpack. Berharap Wisnu tidak menanyakan apa yang dibelinya.
Sayangnya, Wisnu justru penasaran obat apa yang dibeli oleh Bi Asri, mungkin saja suatu hari nanti dirinya bisa membelikan sendiri obat itu untuk adik iparnya. Ia terus memperhatikan kepergian Bi Asri yang membawa obat itu dengan sembunyi-sembunyi.
"Tunggu, Bi!" seru Wisnu yang seketika membuat Bi Asri berhenti. Wanita itu terus menggenggam tas plastik berisi testpack tersebut agar tidak diketahui oleh Wisnu.
"A-ada, Tuan?" balas Bi Asri sembari membalikkan badannya.
Wisnu semakin mendekat dan melihat ke arah kantong plastik yang ada di tangan Bi Asri.
"Bibi beli obat apa?" tanyanya menyelidik.
"Emm ... I-ini cuma obat maag biasa, Tuan!" jawab wanita itu dengan gugup.
"Coba aku lihat! Aku ingin tahu obatnya seperti apa?" pinta Wisnu sembari menadahkan tangannya.
"Cuma obat maag, Tuan!" jawab Bi Asri tetap keukeuh tidak mau memberikannya.
"Iya, saya tahu cuma obat maag biasa. Tapi saya cuma ingin tahu mereknya apa? Kali aja nanti saya bisa belikan sendiri di apotek!" ucap Wisnu.
"Oh mereknya, iya mereknya 'Kontramaag' Tuan!" jawab Bi Asri tanpa menunjukkan obat yang sebenarnya, karena memang ia tidak membeli obat itu.
"Oh merek 'Kontramaag' oke, terima kasih! Silakan Bibi pergi!" ucap Wisnu yang akhirnya mengizinkan Bi Asri pergi. Wanita itu pun akhirnya bisa bernapas dengan lega.
"Syukurlah! Tuan Wisnu nggak tahu kalau aku beli testpack!" batin Bi Asri sambil mengusap dadanya.
Wisnu pun tidak curiga dengan apa yang dibawa oleh Bi Asri, ia pikir cuma obat maag biasa yang dibawanya, sampai akhirnya Bi Asri tidak sadar jika salah satu testpack yang ia bawa terjatuh. Wanita itu membeli 2 testpack sekaligus untuk benar-benar memastikan hasilnya. Karena buru-buru, salah satu testpack terjatuh saat bi Asri pergi ke kamar Aya.
"Apa itu?" Wisnu sangat terkejut, ia mengernyit heran ketika melihat sesuatu yang terjatuh dari tangan Bi Asri. Benda berbentuk persegi panjang berwarna biru mirip sebuah amplop. Pria itu pun perlahan mendekati benda tersebut lalu mengambilnya.
"Testpack! Untuk apa Bi Asri beli testpack? Siapa yang hamil?" Wisnu pun mulai berpikir keras. Sampai akhirnya ia tersadar siapa yang digadang-gadang tengah hamil di rumah itu.
"Aya ...!"
BERSAMBUNG
si ferry jdi kompor demi kbaikan hubungan wisnu aya tpi mna tahan wisnu sruh marahan dn nyuekin aya wong dia lgi menikmati masa" indah brsama aya.....yg ada tk biso bobok tnpa guling yg ada nyawanyaa 😀😀😀😀
smgat Thoorrr 💪💪💪💪
emang bener kata fery orang kalau lg kasmaran dunia berasa milik berdua yg lain ngontrak🤣