Menceritakan kisah seorang gadis bernama Sasa gadis mandiri dan penyendiri yang mempunyai trauma besar dalam hidup, gadis ini hidup sebatang kara.Suatu hari terjadi tragedi yang mengerikan merenggut hal paling berharga dalam hidupnya,ketika Sasa hampir menyerah dengan hidupnya
untungnya dia bertemu dengan teman lamanya Arya.
Usaha mencari bukti untuk meminta pertanggungjawaban sia sia?
Akankah Sasa dan Arya mampu membuktikan pihak yang bersalah atau tetap bungkam ditelan gelapnya Kekuasaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liaafidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teror (1)
"Sa kita udah nyampe nih" kata Arya kepada Sasa
"Iya Ar makasih ya udah mau anterin gue"jawab Sasa dan turun dari motor
"Makasih Ar udah bantuin gue hari ini maaf gue selalu ngerepotin Lo"kata Sasa dengan tatapan sedih
"Gak sa Lo gak pernah ngerepotin gue,kita itu temen sa Lo harus kurangin kebiasaan Lo yang keseringan mint maaf padahal Lo gak salah apapun"jelas Arya
"Iya Ar kalau gitu gue masuk dulu ya" kata Sasa sambil meninggalkan Arya sendirian
"Iyaa tidur yang nyenyak,jangan lupa kunci pintunya"Kata Arya
Sasa menengok ke Arya sambil mengangguk faham dan masuk kerumah lalu mengunci pintu.
Arya bergegas pergi dari rumah Sasa dikarenakan sudah mulai malam
...****************...
Setelah Sasa selesai bersih bersih dan akan bersiap tidur Sasa mendengar ketukan pintu dari luar jendela kamarnya.
"Siapa?"kata Sasa dengan perasaan takut
Tok,,,tok,,,tok,,tok,,
"Siapa? Jangan ganggu saya!"kata Sasa dengan gemetar
Sasa memberanikan diri untuk membuka gorden kamarnya,tetapi tidak melihat siapapun.
Tok,,tok,,,tok,,tok
Ketukan kembali terdengar di pintu depan
"Siapa sih malem malem gini"kata Sasa dengan gemetaran
"Arya gue harus telefon Arya"kata Sasa sambil seraya mengambil telepon pintarnya diatas nakas
"Kenapa hp gue mati, gak bisa di hidupin , Gimana ini?" kata Sasa gemetaran
Tok,,tok,,tok,,
"Arya gimana ini tolongin gue Arya"kata Sasa gemetaran dan bercucur keringat dingin
...****************...
Sasa melewati malam itu dengan penuh ketakutan dan keesokan harinya Sasa menerima sebuah pesan anonim dari seseorang.
"LO MAU SOK SELIDIKI INI SEMUA ITU TANDANYA LO MAU MATI DITANGAN GUE"
Sasa sontak terkejut dan melemparkan telepon pintar yang tengah dipegangnya itu.
"Gimana hp itu bisa hidup tadi malem gue yakin banget hp itu mati tadi malem"kata Sasa dengan gemetaran ketakutan
"Gue harus telefon Arya gue gak berani sendirian"kata Sasa
"Arya tolong gue"kata Sasa kepada Arya ditelepon
"Iya sa gue segera ke situ"kata Arya pada Sasa
...----------------...
Setelah beberapa saat Sasa menunggu Arya datang dengan keadaan panik
tok,,tok,,tok
"Sa ini gue buka pintunya"kata Arya dengan nada panik
"iya Ar sebentar"kata Sasa menjawab dengan nada gemetar.
"Arya ini gimana ,tolong gue"kata Sasa dengan tubuh yang gemetar hebat sambil memegang tangan Arya
"Ada apa Sa? Lo kenapa sa?" kata Arya dengan nada panik
"Tolong gue Ar gue diteror semalem"kata Sasa sambil menangis
"Lo tenang dulu sa jangan gini"kata Arya
"Gimana gue bisa tenang Ar gue diancam lewat pesan pagi ini,dan tiba tiba hp gue yang semalem mati total pagi ini hp itu tiba tiba hidup Ar"kata Sasa
"Lo harus tenang sa,Lo diem disini gue bikinin Lo teh anget dulu biar Lo tenang"kata Arya sambil berdiri menuju dapur
Sasa hanya mengangguk patuh.Setelah beberapa saat Arya datang membawa segelas teh hangat.
"Sa minum ini dulu biar Lo tenang"sambil menyajikan segelas teh
"iya Ar makasih"
"Gimana Lo udah tenang?" tanya Arya
"iya Ar" jawab Sasa
" Apa yang terjadi sa?"tanya Arya
"Jadi gini Ar semalem ada orang yang ngetuk ngetuk jendela kamar gue terus pindah ke pintu depan,terus tadi pagi gue menerima pesan ancaman Ar"jelas Sasa
"Gue boleh liat pesannya sa?"tanya Arya dengan hati hati
"Iya Ar boleh sebentar gue ambil hp dulu"kata Sasa sambil berdiri menuju kamar
Setelah beberapa saat Sasa datang datang dari kamar sambil membawa hp
"Sebentar ya Ar gue cari dulu pesannya"kata Sasa sambil mengotak atik hp nya
"iya sa pelan pelan aja"kata Arya sambil menenangkan Sasa
"Ar kok nggak ada pesannya?"kata Sasa tampak panik
" Coba pelan carinya sa mungkin aja kelewat"kata Arya coba menenangkan Sasa
"Nggak ada Ar,tapi gue yakin tadi ada pesan ancaman "kata Sasa
"Udah sa udah Lo pasti capek istirahat aja sana"kata Arya sambil membereskan gelas bekas teh tadi
"Gue makin ngeraguin Lo sa"batin Arya
"Ayo gue anterin ke kamar sa" kata Arya sambil merangkul Sasa
Sasa akhirnya tertidur dan bangun sekitar jam 3 sore,ketika Sasa bangun sas melihat Arya tertidur pulas di atas sofa depan televisi.
"Ar maafin gue karena gue Lo jadi sengsara kayak gini"kata Sasa dengan tatapan sedih