KHUSUS AREA DEWASA!
"Wanita itu menyuruhku untuk melupakan adegan panas yang dilakukan dengannya semalam?
yang benar saja!!.."
"Tidak semudah itu
nona Kaira!..." (Arka)
Seharusnya tak harus terjadi tapi memang itu kenyataannya, Kaira menyukai sosok lelaki tampan blasteran New York (Arka Bryanditama) sekaligus kakak ipar juga pria yang sempat ia tolak dulu saat dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9
"Apa yang kau lakukan di atasku?." Tanya Arka.
Kaira menatap lekat wajah tampan itu ia merasakan wangi maskulin Arka yang membuatnya terlena, Kaira mengembangkan senyum manisnya. "Sebenarnya tidak wajar tapi aku menyukaimu dari jauh hari...."
"Rupanya kau benar-benar menyesal telah menolak perjodohan itu..."
"Iya..."
Jari lentik Kaira perlahan membuka kancing kemeja Arka satu persatu, lelaki itu tampak melotot dengan ulah adik iparnya.
Lengan kekar Arka menahan tangan Kaira. "Stop!..."
Tidak peduli lagi dengan tatapan tajam lelaki itu, Kaira seolah tersihir untuk melakukan lebih mungkin karena rasa sukanya yang semakin menggebu terhadap Arka.
Kaira menarik tengkuk Arka, ia mengecup bibir lembut itu dengan mata terpejam. Sangat lucu sekali ia merelakan ciuman pertamanya hanya demi bersentuhan dengan bibir Arka.
Mata biru Arka membulat sempurna akan ulah adik iparnya, tidak lama Kaira melepas ciuman itu. "Bagaimana dengan ciumanku barusan?."
"Turun dari pangkuanku sekarang juga!..." Tegas Arka.
"Tidak akan, kau belum menjawab bagaimana ciumanku barusan..."
"Kaira....." Lirih Arka menatap lekat mata indah wanita itu. "Aku tidak merasakan ciuman yang kau lakukan hanyalah sebuah kecupan..."
Kaira terdiam...
"Sekarang turunlah dari pangkuanku aku sudah menjawabnya!..." Tegas Arka..
"Bukankah sama saja kecupan dengan ciuman? bibir kita saling bertemu.." Timpal Kaira.
"Tidak...."
"Kau benar-benar tidak tahu akan hal itu?." Ucap Arka lagi.
Kaira sontak menggeleng. "Ini pertama kalinya bagiku mencium seorang pria.."
Arka terdiam setelah mendengar ucapan Kaira, lengan kekar lelaki itu sontak menarik leher jenjang Kaira. Arka menyatukan bibirnya dengan bibir ranum wanita itu.
Kaira sendiri terkejut dengan ulah Arka, Arka ******* lembut bibir Kaira atas dan bawah bergantian. Lengan kekar itu semakin mendorong kepala Kaira, Arka menggigit bibir bawah wanita itu sehingga Kaira membuka bibirnya.
Hawa tubuh Kaira terasa panas, ciuman yang dilakukan Arka semakin dalam lelaki itu menyesap penuh agresif dengan lidahnya.
Terlihat Arka mengetuk meja dengan jarinya membuyarkan lamunan Kaira yang tampak bengong. "Kau tidak apa-apa?.."
"Astaga apa yang aku bayangkan tadi? liar sekali!..." Batin Kaira merutuki diri sendiri akan khayalannya.
"Kai?." Ulang Arka.
"Hah? aku tidak apa-apa kok, lanjutkan tadi kita bicara sampai mana?..."
"Sudah tidak ada pembicaraan kau yang tiba-tiba melamun, jangan melamun lagi dukun lumayan jauh dari sini..." Timpal Arka dengan wajah dinginnya.
"Cih...." Kesal Kaira.
"Apa kau tidak akan bertanya sesuatu lagi? ini waktunya tidur.." Tanya Arka sambil menatap wajah cantik itu.
Kaira membalas tatapan Arka sehingga manik keduanya bertemu. "Sebenarnya ada sesuatu yang ingin ku tanyakan kepadamu..."
"Apa?..."
"Kehidupan pribadimu..." Ujar Kaira tanpa basa-basi.
"Tentang?."
"Pernikahanmu dengan Indah...".
Tampak Arka terdiam Kaira terlihat serius ingin menanyakannya. "Tidak ada yang terjadi kami baik-baik saja..."
"Bagaimana perasaanmu terhadap kakakku?..."
"Kenapa kau bertanya itu?." Tanya balik Arka sambil mengangkat kakinya sebelah.
"Hanya ingin saja, aku sebagai adik ipar boleh dong?."
Arka diam sejenak. "Karena pada dasarnya pernikahan ini hanya karena dijodohkan mungkin suatu saat perasaan bisa muncul..." Sengaja Arka tidak mau jika sandiwara terbongkar.
"Kalian tidak ada waktu berduaan sibuk dengan pekerjaan masing-masing, apa kau yakin perasaan itu akan muncul?..."
"Tidak juga...." Balas enteng Arka.
"Lah? lalu bagaimana?."
"Aku tidak terlalu memikirkannya.." Jawab Arka.
Kaira dibuat bingung sendiri ia mencerna setiap ucapan Arka. "Ini aneh, kau yang bilang diantara kalian berdua tidak ada perasaan terus bermesraan di depan mama papa itu apa, sandiwara?...."
Arka sontak menatap lekat manik Kaira yang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi. "Wanita ini pintar juga..." Batinnya.
"Jawabannya ya hanya sandiwara, perasaanku sudah diisi oleh wanita lain jadi tidak bisa mencintai kakakmu..." Jawab Arka.
Kaira terdiam ada rasa sakit di hatinya saat lelaki itu berucap mencintai wanita lain. "Oke....."
Bersambung....
Tinggalkan jejaknya sebagai dukungan, kasih saran juga kritiknya di kolom komentar!..🤗
wesss.. sak karepmulaah, Ka...
wong penak tooo...
awalnya agak males baca.
tapi akhirnya tertarik buat baca kesimpulannya KAIRA begok itu aja sih.. pick me bgt. klo ngomong gak terus terang jd ambigu. gak bisa ambil keputusan.
padahal semua keluarga udah setuju ya kan tinggal bilang iya pacaran sama Arkaa gitu aja, nggak usah ribet orang tua keduanya juga setuju gitu. lah si kairanya NGLONTE sukanya.