Sebagai seorang ibu rumah tangga anisa tidak pernah mengatur keungan rumah tangganya. Keuangan semua dipegang oleh ibu mertuanya. Karena Rendra suami Anisa memberikan tanggung jawab keuangan kepada ibunya agar sang ibu tidak salah paham dengan Anisa. Anisa sendiri tidak masalah , yang terpenting tidak ada keributan. Rendra sangat mencintai Anisa, sampai rendra juga mengajari Anisa agar bisa tegas dalam bersikap.
Anehnya keluarga kakaknya rendra selalu menumpang hidup dengan rendra dan ibu mertuapun tidak mempermasalahkannya dengan alasan mereka juga membantu keuangan untuk urusan dapur. Rendra dan Anisa berencana untuk pindah namun belum ada waktu yang pas karena sang ibu selalu melarangnya pinda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga santi akan datang
.
.
.
.
💞💞💞💞💞💞💞💞
Pagi - pagi sekali ibu sudah memintaku untuk berbelanja ini dan itu. Dan tumben sekali hari ini ibu memberiku uang belanja cukup banyak, 350 ribu karena biasanya ibu hanya 50 ribu saja dan itu harus cukup sampai makan malam. Tak jarang aku selalu menambahi kekurangannya menggunakan uang ku yang dari pemberian mas rendra tentunya tanpa sepengetahuan ibu dan mas rendra. Selagi bukan uang pribadiku aku tidak akan mempermasalahkannya.
" Dapat semua kan yang ibu suruh beli?" Tanya ibu Ratri, ibu mertuaku.
" Dapat bu " Jawab ku pelan karena aku sangat capek belanja lumayan banyak dan sendirian.
Aku belanja ada daging sapi, daging ayam , ikan , dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan semua itu aku tenteng sendirian.
" Sekarang kamu mulai masak, daging sapi kamu masak rendang terus ayam nya kamu opor, ikan nya kamu masak bumbu kuning. Terus buat tumis sayuran hijau juga sama buat perkedel kentang jangan lupa sambal hijaunya. " Ucap ibu mertua ku semudah itu dia berucap tanpa memikirkan aku yang kelelahan.
Dan kenapa semua bahan harus diolah ? Apa akan ada tamu atau saudara yang akan datang. Tapi apa aku sanggup memasak semua ini sendirian ?
" Memangnya mau ada tamu siapa sih bu sampai masak segini banyak ?" Tanya ku memberanikan diri.
" Orang tua santi mau datang makanya tadi malam dia berpesan untuk memasak yang lebih enak dari biasanya biar tidak bikin malu. " Ucap ibu mertuaku.
Loh orang tua mbak santi mau datang ?
Terus kenapa aku yang repot menyiapkan ini dan itu ? Kan mbak santi anaknya seharusnya dia yang menyiapkan semuanya dan aku hanya membantu saja. Sedangkan rumah mbak santi kan terpisah dengan ibu mertuaku.
" Maksud ibu orang tua mbak santi mau berkunjung kerumah ini ?" Tanyaku mencari tahu.
" Ya kerumah santilah, santikan punya rumah sendiri yang tak kalah bagus dari rumah ini. Nanti setelah masakannya selesai kamu usung kerumah santi. Sudah cepat sana masak, karena orang tua santi datang saat jam makan siang. " Ucap ibu mertua ku semakin membuat aku kaget.
Apa-apaan ini ? Orang tua mbak santikan berkunjungnya kerumah mbak santi bukan dirumah ini tapi kenapa aku yang direpotkan. Ini tidak bisa dibiarkan aku harus bisa mencari cara agar aku tidak mengerjakan semuanya.
" Anisa... nis !! " Suara mbak santi menggelegar dari arah pintu depan.
" Ada apa sih mbak. ?" Tanya ku menghampiri mbak santi yang datang dengan dua anaknya yang aku pastikan anak itu belum ada yang mandi.
Ya ampun sudah jam 9 pagi tapi anak itu belum mandi , dasar mbak santi jorok. Pasti dia datang mau minta sarapan karena seperti biasa dia datang saat mas rendra sudah berangkat kerja.
" Mana sarapan ku dan anak - anak ? " Tanya mbak santi seenaknya meminta sarapan.
" Sudah habis mbak, soalnya tadi aku hanya masak 1 ikat kangkung sama telor ceplok saja. Karena hanya itu yang ada di kulkas " Ucap ku membalas pertanyaan mbak santi.
" Loh bagaimana sih ? Terus aku dan anak ku mau makan apa ?" Tanya mbak santi lagi.
" Ya mana saya tahu. Beli saja sih mbak di warung nasi nya bu neni, disana juga banyak pilihannya dan jam segini pasti masih ada. " Ucapku lalu membereskan barang belanjaan dan memasukannya di kulkas.
Bu neni memang tidak berjualan sampai siang,biasanya jam 10 sudah habis dan ini masih jam 9 pasti masih ada.
" Enak saja menyuruh ku beli, aku sudah memberi ibu uang 500 ribu jadi untuk apa aku beli makanan di luar. Uang itu kan sebagai uang makan ku disini. Lebih baik sekarang kamu gorengkan telor untuk ku dan anak - anak ku !" Ucap mbak santi sedikit membentak.
Seenaknya saja mbak santi membentakku, dia pikir uang 500 ribu cukup untuk memberi keluarganya makan selama sebulan. Ngakunya kaya tapi pelit, kalau orang kaya tidak akan sehemat itu juga.
" Aku sibuk , mau mencuci " Jawabku lalu meninggalkan dapur menuju tempat menguci pakaian.
" Anisa bukannya memasak malah mau kemana kamu !!" Teriak ibu mertuaku dengan lantang.
" Kamu juga belum membuatkan aku dan anakku sarapan Nisa !!" Teriak mbak santi.
Aku hanya tertawa mendengar teriakan mbak santi, oh tidak semudah itu kamu menindasku mbak santi. Aku sudah malas mengalah dengan mu, lama - lama kamu menginjak harga diriku.
" Ma aku lapar " Ucap kiki anak perenpuan mbak santi merengek kelaparan.
Sebenarnya aku kasihan dengan anak - anak mbak santi yang tak terurus. Bahkan sudah sesiang ini juga belum pada mandi. Tapi aku tidak mau menunjukan rasa kasihan ku yang ada mbak santi akan menyerahkan anak - anak nya untuk aku mandikan.
" Selesai mencuci langsung masak Nis. Ingat semua harus sudah siap saat jam makan siang. " Ucap ibu menemuiku di tempat pencucian baju atau bahasa kerennya ruangan laundry.
" Masak rendang itu lama bu, dan semua harus aku kerjakan sendiri mana bisa. Kalau begitu suruh dulu mbak santi membantu ku biarkan dia mencuci daging dan mengupas bawang atau apa. Setelah selesai mencuci nanti aku bantui masak " Ucap ku memberi solusi agar masakan cepat selesai.
" Haaaii anisa !! Jangan pernah kamu menyuruh - nyuruh santi untuk membantu pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah itu sudah menjadi tanggung jawabmu !!" Bentak ibu mertuaku dengan suara lantang.
Mbak santi memang diperlakukan seperti ratu di rumah mertuaku. Aku sebenarnya juga merasa iri tapi aku hanya menahannya dalam hati. Biarlah mereka menilaiku jelek dan buruk yang terpenting suamiku sangat mencintaiku dan menyayangiku. Suatu saat nanti mereka juga akan menyesali perbuatannya.
" Ya sudah terserah ibu saja, kalau masakan itu tidak selesai tepat waktu jangan salahkan aku." Ucap ku begitu saja.
Mata ibu mertuaku terlihat memerah karena aku berani membantah ucapannya. Sebenarnya lebih dari ini aku berani , cuma aku masih punya rasa hormat kepadanya mengingat dia itu ibu dari suamiku yang berarti beliau mertuaku yang harus aku hormati dan harus aku sayangi.
Selama ini aku juga sering mengalah dengan mbak santi karena aku malas ribut, jujur aku paling tidak menyukai yang namanya keributan. Selagi masih wajar aku lebih memilih untuk mengalah saja.
Sekitar 40 menit aku selesai mencuci dan sekarang sudah jam 10 pagi menjelang siang. Kulihat dapur masih saja tetap sepi dan tak terlihat mbak santi atau ibu mertuaku memasak . Rumah benar - benar sepi ,sepertinya ibu sedang kerumah mbak santi. Aku pun lekas masuk kamar dan berganti pakaian, setelah selesai akupun pergi dari rumah untuk sekedar jalan - jalan agar tidak stress. Aku tidak perduli dengan bahan makanan yang masih utuh di dalam kulkas, biar saja mbak santi membeli makanan untuk menjamu orang tuanya.
Aku keluar lewat pintu belakang dan langsung berjalan dengan cepat menuju jalan utama dimana sopir taksi sudah menungguku.
" Mau kemana mbak nisa ?" Tanya ibu neni yang sedang membereskan barang - barang sisa dia dagang.
Diwarung bu neni juga ada ibu - ibu lain yang hanya sekedar nongkrong untuk bergosip. Aku saja suka heran apa mereka tidak ada pekerjaan sehingga jam segini sudah bergosip.
" Mau kerumah teman bu. " Jawab ku dengan mengumbar senyum ramahku.
" Sesekali jalan - jalan saja mbak biar tidak stress, stress juga kalau terlalu lama dirumah apalagi pekerjaan tidak ada habisnya " Ucap ibu ira.
Ibu - ibu di lingkungan tempat tinggalku memang sebagian banyak yang tahu bagaimana mbak santi. Mengaku kaya tapi makan saja masih dirumah kami. Tapi yang mereka tahu mbak santi memberi uang banyak kepada ku untuk biaya makannya.
" Maaf bu saya permisi. " Ucapku agar mereka tidak semakin bergosip.
Aku terus berjalan menuju taksi online yang sudah menunggu ku.
" Sesuai aplikasi ya pak " Seru ku kepada sopir taksi.
Aku hari ini sudah membuat janji dengan teman ku silvia, dia sudah menunggu ku di cafe yang me jadi tempat usahanya. Sudah satu bulan aku tidak bertemu dengan silvia karena aku memang jarang keluar rumah. Semalam dia menghubungiku agar aku main ke cafenya dan aku pun mengiyakan jadi daripada aku capek-capek masak untuk keluarga mbak santi lebih baik aku main ke cafenya silvia.
*******
RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏🙏🙏
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNNYA YANG BANYAK 🙏🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️