[Berisi imajinasi author, genre :System, Romance, Action, Harem, Urban, Contest, Mafia, Misteri.]
Perjalanan Firmansyah dalam mengapai mimpinya menjadi orang yang sukses demi membahagiakan orang yang di sayanginya.
Dengan bantuan System yang dimilikinya membuat perjalanan Firman menjadi lebih mudah, akan tetapi karena system itu pula lah Firman menjadi sering terlibat dalam masalah besar karena harus menyelesaikan misi dari System.
Ikuti perjalanan Firman menempuh kesuksesan dalam kehidupanya.
Update 2 chapter perhari jam 05.00 - 21.00
Jangan lupa dukunganya, Terima Kasih
Jangan berharap lebih pada author, ini novel author buat dengan imajinasi author sendiri dan beberapa terinspirasi dari novel ataupun film, selamat membaca:)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan Peng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
System Sukses 11
Chapter 11
"Ayo kita ke ruangan direktur rumah sakit ini, dan melihat bagaimana reaksinya kejahatan selama ini dia tutupi dengan sangat rapat telah terbongkar."Ucap Paman Rudi.
"Baiklah Paman."Jawab Firman menyiapkan barang bukti yang ditemukan nya tadi.
"Oh iya, Mama di sini saja menjaga Raka, kasian nanti jika Raka sendirian."Ucap Paman Rudi kepada Bi Melani.
"Pa, aku boleh ikutan ya, plis..."Rina meminta ikut bersama Papa nya karena penasaran dengan kelanjutan masalah ini seperti apa.
"Yaudah iya, kamu boleh ikut, tapi jangan berbicara jika tidak diperlukan, ingat."Paman Rudi menyetujui permintaan Rina itu.
Mereka bertiga pun akhirnya berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju ruangan tempat direktur rumah sakit bekerja.
Di sepanjang jalan banyak yang menyapa Paman Rudi karena mereka tau siapa Paman Rudi sebenarnya.
Siapa yang tak mengetahui pengusaha terkenal yang memiliki beberapa bidang usaha di perusahaan nya.
Rumah sakit ini saja adalah salah satu aset milik Paman Rudi, dibawah komando anak perusahaan nya di bidang kesehatan.
Setelah diantar oleh salah satu suster di rumah sakit ini, mereka bertiga akhirnya sampai di ruangan tempat direktur bekerja.
Tok Tok Tok
Firman mengetuk pintu ruangan, lalu pintu terbuka menampakan seorang wanita yang menggunakan pakaian kantoran tetapi terlihat sangat ketat membentuk tubuhnya.
"Eh ada tamu, silahkan tuan dan nona mari masuk."Ucap wanita itu mempersilahkan mereka bertiga masuk.
Mereka Pun masuk dan dipersilahkan duduk di sofa tempat tamu biasa di sambut.
"Silahkan duduk tuan, ada keperluan apa ya datang kemari kalau boleh saya tau?"Tanya wanita itu dengan sopan karena takut menyinggung Paman Rudi.
"Aku kemari ingin bertemu direktur mu, dimana dia cepat suruh kemari."Jawab Paman Rudi sudah tak sabar memberikan pelajaran pada direktur busuk tersebut.
"Sebentar tuan, direktur sedang berada di kamar mandi sebentar lagi pasti akan keluar.
Mari saya buatkan minum terlebih dahulu, mohon tunggu sebentar tuan."Wanita itu pergi untuk menyiapkan minuman.
Sebenarnya Paman Rudi merasa sangat tidak suka dengan sikap wanita tadi dan direktur.
Memang wanita tadi sepertinya sangat sopan dalam bersikap, tapi wanita bernama Lusi tadi terlihat sangat jelas sekali niat busuknya.
Lusi berbuat baik semata mata hanya untuk mencari perhatian saja di depan Paman Rudi, agar dirinya bisa naik pangkat ataupun menjadi simpanan Paman Rudi yang tak mungkin itu bisa terjadi.
'Sangat jelas sekali niat wanita itu.'Ucap Paman Rudi dalam hatinya geleng geleng kepala.
Sebenarnya ini sangat tidak sopan sekali, Paman Rudi yang adalah bos besar harus menunggu anak buahnya yang sedang di kamar mandi.
Sungguh penghinaan yang membuat Paman Rudi kecewa sekali kepada bawahan nya itu.
Lusi pun datang sambil membawa nampan berisikan gelas gelas teh untuk mereka bertiga.
Lusi adalah sekretaris direktur rumah sakit ini yang bekerja baru beberapa bulan kebelakang.
Lalu setelah menunggu sekitar 15 menitan, tuan direktur pun keluar dari ruangan kamar yang ada di sana.
"Maaf tuan, saya sedang sedikit sakit jadi agak lama di kamar mandi tadi."Ucap tuan direktur dengan sopan.
Direktur berperut buncit dan memiliki penampilan seperti seekor binatang karena rambutnya yang acak acakan ditambah kumis tebal yang tidak terawat itu.
Paman Rudi, Firman, dan Rina merasa sangat jijik saat melihat direktur rumah sakit.
"ya, baiklah sekarang langsung ke intinya saja, kumpulkan semua staf rumah sakit ini sekarang juga, aku akan mengadakan rapat dadakan."Ucap Paman Rudi memberikan perintah.
"Memangnya ada sesuatu sepenting apa tuan, hingga para staf harus segera dikumpulkan?"Tanya tuan direktur penasaran.
"Apakah pertanyaan itu harus dan wajib kujawab?"Paman Rudi merasa sangat kesal dengan sifat direktur tersebut.
Sudah disuruh menunggu lama, sekarang malah dengan seenaknya mempertanyakan tujuan bos nya mengadakan rapat dadakan.
"Ti....Tidak tuan, baiklah akan saya kumpulkan mereka sekarang juga."Direktur merasa ketakutan karena takut di pecat oleh Paman Rudi dari perusahaan dan jabatan nya sekarang.
Lalu dengan cepat direktur memberitahu semua staf agar berkumpul di ruangan rapat sekarang juga atas perintah bos besar yaitu Paman Rudi.
Semua staf pun bergegas berkumpul keruangan dan bertanya tanya, untuk apa bos besar mengumpulkan mereka sekarang.
Paman Rudi dan yang lainnya pun juga menuju ruangan rapat yang berada di sebuah gedung tersendiri di samping gedung rumah sakit.
Sesampainya di sana sudah ada ratusan staf rumah sakit yang sudah menunggu kehadiran mereka.
Nampak dari wajah wajahnya, mereka sangat penasaran tujuan dikumpulkannya di sini.
Ada pula yang merasa ketakutan sebab kedoknya mungkin akan terbongkar.
Ada juga yang merasa akan ada kenaikan jabatan ataupun upah bagi para pekerja dan staf di rumah sakit.
Paman Rudi duduk di kursi paling depan menghadap ke arah para staf, diikuti oleh Firman di belakangnya dan juga Rina.
"Maaf tuan dan nona, silahkan duduk di sini."Ucap Direktur mempersilahkan Firman dan Rina duduk di samping Paman Rudi.
Semua orang sudah tau siapa Rina, tapi tidak dengan Firman.
Mereka penasaran siapa Firman hingga bisa bersama dengan Paman Rudi dan juga keluarganya.
"Baiklah mari kita mulai."Ucap Paman Rudi menggunakan mic di depannya agar semua peserta rapat bisa mendengarnya dengan jelas.
"Apa kalian tau tujuannya dikumpulkan nya kalian di sini?"Tanya Paman Rudi.
"Tidak tau tuan."Jawab para anggota staf rumah sakit.
"Aku di sini ingin menanyakan sesuatu dan membuka hal yang selama ini membuat rumah sakit ini menjadi ladang uang ilegal dan tempat berkumpulnya para orang orang korup."Ucapan Paman Rudi yang membuat banyak orang menggigil ketakutan.
Banyak dari mereka yang berkeringat dingin karena takut kedok kejahatanya terbongkar.
Jika dipecat saja itu masih tidak masalah, tapi bila harus sampai dipenjara maka nama baik mereka akan hancur dan juga segala kekayaan yang selama ini mereka timbun akan hilang dengan sangat cepat karena disita.
"Ma.....Maksud tuan A....Apa?"Tanya direktur dengan sangat gugup ketakutan begitu pula staf lainya.
"Hahaha jangan pikir aku tak tau akal licik kalian selama ini, korupsi, penyalahgunaan obat, membuat diagnosa palsu, menipu para orang kaya demi meraup untung yang banyak, semua aku ketahui."Jawab Paman Rudi yang membuat suasana hening seketika, hanya suara jantung peserta rapat yang sangat kencang menandakan sedang ketakutan.
Semua orang yang merasa terlibat dalam kejahatan nya terlihat sangat tidak baik saat ini.
Kejahatan penipuan yang mereka tutupi sebaik mungkin selama ini diketahui oleh bos mereka.
Tapi karena tak mau mengakui keburukan, mereka semua yang terlibat akhirnya mencoba membela diri masing masing dengan berbagai argumen dan pembelaan yang sebenarnya percuma saja karena Firman sudah memiliki semua bukti beserta orang orang yang terlibat di dalamnya.
*jangan lupa dukungan nya teman teman, terima kasih.