NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Cinta Sesungguhnya

Berbagi Cinta : Cinta Sesungguhnya

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Poligami / Cinta Dramatis Yang Sedih
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.2
Nama Author: Jiriana

Jeslyn wanita yang berprofesi sebagai Dokter Bedah, dipaksa menikah dengan Dave Christian Tjendra penerus dari Tjendra Group yang tidak lain adalah cinta pertama sekaligus anak dari sahabat ayahnya.

Tidak ada kebahagiaan dalam pernikahannya karena selalu diacuhkan oleh suaminya, Jeslyn juga harus merelakan suaminya menikah lagi atas desakan ibu mertuanya karena dirinya belum juga hamil setelah satu tahun pernikahan.

Jeslyn yang tidak sanggup untuk melihat suaminya menikah lagi memilih untuk bercerai. Dave yang awalnya sangat ingin bercerai dari Jeslyn karena tidak mencintai istrinya, tiba-tiba berubah pikiran. Davetidak mau melepaskan Jeslyn. Dia tidak rela kalau nanti Jeslyn menikah dengan orang lain.

"Jika kau tidak mencintaiku, maka, lepaskanlah aku." -Jeslyn

"Sampai kapan pun aku tidak akan menceraikanmu." -Dave

Banyak konflik dan cerita berliku, jika tidak suka dengan cerita ini silahkan di SKIP. Harap bijak dalam memberikan bintang. Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jiriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Felicia

“Tunggu!” Ibu Dave langsung menghentikan anaknya agar tidak pulang. “Mama tidak bermaksud untuk menyudutkan Jeslyn. Duduklah,” ucap ibu Dave dengan suara rendah.

“Dave, Mama tidak bermaksud untuk menyinggung Jeslyn,” ucap Felicia lembut.

Jeslyn menoleh pada Dave. “Dave, kita duduk dulu. Aku tidak apa-apa,” ucap Jeslyn lembut. Walaupun dia tidak menyukai Ibu mertuanya, tetapi dia tidak mau bersikap tidak sopan dengan pergi begitu saja.

Dave melunak mendengar ucapanya Jeslyn. Dia tampak menatap ragu pada Jeslyn. “Menginaplah di sini. Papamu sedang sakit. Setidaknya kau harus bertemu dengannya besok.” Ibu Dave berusaha bersikap lembut pada anaknya. Dia tidak mau kalau anaknya pergi begitu saja.

“Aku harus pulang. Aku dan Jeslyn akan bekerja besok. Aku akan meninggalkan Felicia di sini untuk memani Mama." Dave masih berdiri dan tidak berencana untuk menginap di rumah ibunya.

“Jika kau tidak ingin menginap di sini biarkan Jeslyn yang menginap di sini.” Ibu Dave sengaja menahan Jeslyn untuk tinggal di rumahnya karena Dave tidak mungkin meninggalkan istrinya sendirian. Itu adalah satu-satunya cara untuk menahan anaknya.

“Jeslyn, menginaplah di sini malam ini,” pinta ibu mertuanya lembut. “Apa kau mau menginap di sini?”

“Dia akan ikut aku pulang, Ma.” Dave menjawab pertanyaan ibunya dengan cepat. Dave tahu kalau Jeslyn tidak akan bisa menolak permintaan ibunya, sebab itulah dia langsung menyela ucapan ibunya sebelum Jeslyn membuka suara.

“Aku bertanya dengan Jeslyn, bukan denganmu.” Ibu Dave tidak menghiraukan ucapanya anaknya.

Jeslyn tampak berpikir. Dia merasa heran kenapa ibu mertuanya memintanya untuk menginap sendiri. Selama ini dia tidak menyukainya, tetapi kali ini dia malah menahannya di sini.

“Bagaimana Jeslyn?” tanya Ibu Dave lagi setelah melihat Jeslyn kerguan di wajahnya.

Dave mengenggam tangan Jeslyn. “Dave, aku akan menginap di sini. Papa sedang sakit. Aku juga ingin bertemu dengan papa dulu,” ucap Jeslyn sambil menoleh pada Dave. Dia tahu kalau Dave sedang menkhawatirkannya.

“Menginaplah di sini bersamaku,” lanjut Jeslyn lagi dengan lembut.

Alasan Jeslyn memilih untuk menginap, selain tidak bisa menolak permintaan ibu mertuanya adalah karena ayah mertuanya sedang sakit. Selama ini hanya ayah Dave yang selalu membelanya.

“Baiklah. Besok pagi kita akan pulang.” Ibu Dave tersenyum saat mendengar perkataan anaknya. Dia tahu kalau caranya akan berhasil.

“Jeslyn, biarkan malam ini Dave tidur dengan Felicia. Kau bisa tidur sendiri, kan?” Ibu Dave sengaja menembakkan pertanyaan seperti itu agar Jeslyn tidak bisa menolaknya.

“Maa. Jeslyn akan tidur denganku,” sela Dave dengan wajah tidak suka.

Ibu Dave mulai terpancing emosi lagi. “Belum cukupkah kau menghabiskan waktu berdua dengan Jeslyn beberapa hari kemarin? Kau harus membagi waktu dengan Felicia. Dia juga istrimu Dave,” ucap ibu Dave dengan tatapan tajam.

“Dave, aku akan tidur sendiri. Lebih baik kau tidur dengan Felicia malam ini.”

“Aku tidak mau.” Dave membuang pandangannya ke samping. Felicia terlihat kesal karena Dave terus saja menolak untuk tidur dengannya.

Ibu dan Felicia tampak menatap marah pada Dave. “Dave aku mohon.”

Jeslyn memegang tangan Dave, dia harus bisa membujuk suaminya agar mau tidur dengan Felicia. Jeslyn hanya tidak ingin kalau ibu mertuanya menjadi lebih membencinya karena membiarkan Dave tidur dengannya.

“Baiklah. Aku akan mengantarmu ke kamarku dulu. Nanti aku akan tidur dengannya.” Dave langsung menarik tangan Jeslyn pergi dari situ tanpa berkata apa-apa kepada ibunya dan Felicia.

Felicia menatap punggung mereka dengan tatapan penuh amarah. Dia berusaha menahan diri di depan ibu mertuanya. Dia tidak ingin ibu mertuanya menilai buruk dirinya jika dia meluapkan emosinya.

Dave langsung menutup pintu kamarnya. Dia menarik Jeslyn menuju tempat tidur. Setelah itu, dia mendudukkan Jeslyn di tepi tempat tidur kemudian dia berdiri di depan Jeslyn.

“Apa kau bodoh? Kenapa kau menyutujui permintaan mama?” Dave menatap marah pada Jeslyn.

“Apa kau sungguh ingin kalau aku tidur dengannya?” Dave masih tidak bisa menerima keputusan Jeslyn. Dave merasa kalau Jeslyn tidak percaya dengannya kalau dia bisa mengatasi ibunya.

Jeslyn mendongakkan kepala menatap suaminya. “Dave, apa kau mau kalau ibumu makin membenciku? Kau tahu sendiri ibu tidak akan menyerah dengan mudah. Dia pasti akan terus mencari cara agar tujuannya tercapai.”

“Jeslyn, sudah aku bilang aku akan melidungimu dari ibuku. Apa kau tidak bisa percaya padaku? Kau tidak perlu menuruti semua yang permintaannya.”

Dave sebenarnya sudah menahan emosinya semenjak ibunya menyudutkan Jeslyn setelah selesai makan tadi. Dia menahan kemarahannya karena tidak ingin membuat keributan di rumahnya orang tuanya, apalagi ayahnya sedang sakit.

“Aku tidak punya pilihan, Dave.”

“Tidurlah. Aku akan pergi setelah kau tidur.” Dave berjalan ke kamar mandi untuk membasuh mukanya.

Jeslyn kemudian menaikkan tubuhnya ke tempat tidur dan tidak membantah lagi ucapan Dave. “Dave. Maafkan aku karena memaksamu tadi,” ucap Jeslyn ketika melihat Dave sudah naik ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya di sebelahnya.

“Tidurlah. Kita akan pulang setelah bertemu dengan papa besok pagi.” Dave memilih untuk mengakhiri pembicaraan mereka.

Jeslyn merebahkan tubuhnya lalu memejamkan matanya. Setelah Jeslyn tertidur Dave berjalan ke kamar yang di tempati Felicia. “Dave, kenapa kau lama sekali?” tanya Felicia ketika melihat Dave baru memasuki kamarnya pada pukul 12 malam.

Melihat Dave tampak acuh takam acuh, Felicia berkata lagi, “Dave, tidak bisakah kau bersikap baik padaku seperti saat kita SMA dulu? Kalau kau tidak mencintaiku. Aku bisa mengerti. Aku tidak akan memaksamu lagi. Aku hanya ingin hubungan kita baik seperti dulu. Tidak seperti ini, Dave.”

Dave sedikit bingung dengan perubahan sikap Felicia. “Fel, seharusnya kalau berpikir dulu sebelum masuk ke dalam kehidupan rumah tanggaku. Aku hanya akan menganggapmu sebagai temanku, tidak bisa lebih dari itu.”

Dave merebahkan tubuhnya di sofa. “Aku mengerti, Dave. Aku hanya memintamu untuk jangan memusuhiku. Kita bisa berteman. Jika kau bisa bersikap baik padaku, aku janji tidak akan mengusik Jeslyn,” ujar Felicia lembut.

“Sebenarnya apa yang kau rencakan, Fel?” Dave masih belum sepenuhnya percaya dengan perubahan sikap Felicia yang tiba-tiba.

“Tidak ada, Dave. Aku hanya ingin hubungan kita membaik. Aku tidak ingin bertengkar terus denganmu. Tidak bisakah kita berteman seperti dulu?” tanya Felicia dengan wajah sedih.

“Kalau kau tidak percaya padaku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Semuanya terserah padamu. Aku akan berusaha berteman dengan Jeslyn kalau kau tidak membenciku dan bersikap dingin padaku. Biarkan aku tetap dekat denganmu sebagai temanmu Dave,” lanjut Felicia lagi saat melihat keraguan di wajah Dave.

Dave kemudian berdiri. “Baiklah, lebih baik kau tidur.”

Felicia turun dari tempat tidur. “Kau mau kemana?”

“Aku haus, aku ingin mengambil minum.”

Felicia lansung turun dari tempat tidur. “Biar aku yang ambilkan Dave. Kau di sini saja,” ucap Felicia ketika melihat Dave akan melangkah ke pintu.

Dave menghentikan langkahnya. “Tidak perlu, aku bisa mengambil sendiri.”

Felicia berjalan mendekati Dave. “Apa kau begitu membenciku Dave? Aku hanya ingin melakukan tugasku sebagai seoarng istri. Bukankah kita sudah sepakat untuk berdamai?” Felicia menampilkan wajah sedih di depan Dave supaya Dave merasa bersalah.

“Baiklah kalau begitu.” Dave kembali melangkah ke sofa.

Felicia berjalan menuju dapur. Dave merenung sejenak. Bayangan akan benda yang pernah dilihatnya tiba-tiba terlintas. Dia berencana ingin bertanya pada Felicia nanti. Dia sebenarnya tidak peduli, hanya saja dia sedikit penasaran.

Felicia membuka pintu lalu menguncinya. “Minumlah Dave." Felicia meletakkan botol minum dan gelas yang sudah terisi penuh dengan air mineral dingin di hadapan Dave, kemudian duduk di depan Dave.

Ketika dia melihat Dave meneguk habis air dingin yang dia bawa, seketika sudut bibirnya sedikit melengkung membentuk senyuman tipis di wajahnya.

“Tidurlah, Fel. Ini sudah malam,” ucap Dave sambil meletakkan gelas kosong di atas meja.

“Baiklah. Selamat malam Dave. Semoga mimpi indah.” Felicia berjalan ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya.

Dave merebahkan tubuhnya di sofa ketika Felicia sudah memejamkan matanya. Dave mencoba memejamkan matanya beberapa kali tapi tidak bisa. Beberapa menit berlalu, dia tampak berkeringat. Dia merasa sekujur tubunya panas. Dia merasa kalau tubuh bawahnya langsung bereaksi. Dave mengabaikannya selama setengahnya jam. Karena tidak tahan, Dave kemudian bangun dari tidurnya.

“Dave, kau kenapa?” tanya Felicia ketika dia melihat Dave tampak gelisah dan berkeringat.

“Apa yang kau masukkan ke dalam minumanku, Fel?” tanya Dave dengan suara berat.

Dia berusaha menahan hasrtanya yang semakin tidak terkendali ketika mendengar suara Felicia yang dibuat mendayu-dayu. Wajah Dave juga sudah memerah karena terus menahan gairahnya.

“Aku tidak memasukkan apa-apa, Dave. Lebih baik kau berbaring di tempat tidur,” saran Felicia ketika melihat Dave tampak tidak tenang dan napasnya mulai berat. Felicia menghampiri Dave dan merangkul pinggang Dave. Dia berencana membawa Dave ke tempat tidur.

Dave mendorong tubuh Felicia. “Jangan sentuh aku! Menjauh dariku, Fel.” Dave kemudian berjalan menuju pintu.

“Kau tidak akan ke mana-mana Dave. Aku sudah mengunci pintunya. Kau membutuhkan aku, Dave, aku akan membantumu.”

Dave melayangkan tatapan tajam pada Felicia. “Beraninya kau memberiku obat!” ucap Dave dengan nada tinggi.

“Itu salahmu sendiri kenapa kau selalu mengabaikan aku. Dave aku juga membutuhkan belain darimu. Aku kesepian Dave.”

Dave tidak menghiraukan ucapan Felicia. “Buka pintunya, Fel.”

Felicia menggeleng kuat. “Tidak akan. Apa salahnya kau menghabiskan waktu denganku malam ini Dave? Aku akan melahirkan banyak anak untukmu, Dave. Kita bisa hidup bahagia nanti.”

“Jangan bermpimpi, Fel. Aku hanya ingin Jeslyn yang mengandung anakku.” Dave terlihat mulai tidak bisa mengontrol dirinya. “Cepat kau buka pintunya!” bentak Dave.

Dia tidak bisa tinggal lebih lama lagi di kamar Felicia. Dii takut kalau dia tidak bisa menahan dirinya kemudian menyentuh Felicia.

Felicia sengaja membuka seluruh pakaiannya di depan Dave lalu menghampiri Dave. “Asal kau tahu Dave. Ini adalah ide ibumu agar kita bisa cepat memiliki anak. Kau tidak akan bisa menahannya lebih lama lagi, Dave. Obat yang aku berikan padamu, dosisnya sangat tinggi. Kau tidak akan bisa menahannya,” ucap Felicia sambil menyentuh tubuh Dave. Dia berusaha memberikan rangsangan pada tubuh suaminya.

Dave langsung meraih tangan Felicia yang sudah meraba tubuh bagian bawahnya. “Berhenti menyentuku!” bentak Dave dengan wajah memerah.

“Cepat katakan di mana kuncinya??” Mata Dave sudah menyala dan dia menggenggam kuat tangan Felicia.

“Aku tidak akan memberitahumu.” Felicia berusahan menahan sakit yang ada pergelangan tangannya demi tercapainya tujuannya.

Dave mencengkram lebih kuat lagi tangan Felicia. “Sakit Dave,” seru Felicia sambil meringis menahan sakit di tangannya.

“Jika kau tidak membuka sekarang juga. Jangan salahkan aku jika aku berbuat kasar padamu, Fel.” Nyali Felicia menciut setelah melihat tatapan mengerikan dari Dave.

Dave langsung menghempaskan tubuh Felicia ke lantai. Dia berjalan menuju tempat tidur untuk mencari kunci kamar. Dia mengobrak-abrik tempat tidur lalu beralih ke nakas.

“Dave, aku hanya minta kau habiskan waktu malam ini denganku Dave. Orang yang kau butuhkan adalah aku, Dave,” ucap Felicia sambil memeluk erat Dave dari belakang. Sentuhan dari Felica semakin membuatnya tidak bisa menahan diri.

Mata Dave tertuju pada kunci yang terletak di dalam laci nakas nomor dua. Dia langsung mengambilnya dan melepaskan pelukan Felicia.

Dave kemudian menghadap Felicia dengan mata menyala. “Aku tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja, Fel. Aku akan membuat perhitungan denganmu nanti.” Dave langsung berjalan menuju pintu.

“Dave kau mau ke mana? Apa kau akan ke kamar ****** itu, haaah? Aku juga bisa melayanimu, Dave. Aku bahkan bisa memberikan banyak anak untukmu yang tidak bisa wanita itu berikan padamu,” teriak Felica dengan wajah penuh amarah.

Dave berhenti sejenak. “Kali ini akan kubiarkan kau menghina istriku, tapi lain kali, jika aku mendengar kau mengatakan dia ****** lagi, akan kupastikan kau akan hidupmu menderita, Fel.”

Dave menutup pintu dengan keras dan mengabaikan umpatan kasar yang Felicia lontarkan padanya.

Bersambung..

1
Shewid Lestari
Luar biasa
Nurul Syadidi
Mengada ngada la si jeslyn ni
Nurul Syadidi
Takut klau dave lupa ingatan tadi😭
Tuấn Mark
lemah jesselyn pdhl dokter harusnya pintar
Selvina Ratu
Dave pria yg gampang menyerah...Jeslyn wanita yg pura² tp mau
Selvina Ratu
Jes.. Jes...saat dirayu jual mahal...giliran ditinggalkan baru kelabakan...bikin greget😡😡
Selvina Ratu
Jeslyn hanya bisa menyelesaikan mslh dgn kata cerai..giliran Dave sama perempuan lain sakit hati kaannn😡
Selvina Ratu
Kenapa hanya kata cerai yg sll keluar dari mulut Jecklin setiap ada masalah
Sarinah Jabil
Buruk
Honey Damayanti
joosss
Xera
wanita mana yg g sakit klw diposisi jeslyn mbak,,,walaupun sangat cinta tp kpw sudah menyakiti y apa bisa diam aja,,, goblok atuh namanya.
Siti Aminah
mf stella...aku sempat membenci mu...ku kira kau sungguh2 ingin merebut dave kembali dr jeslyn
Siti Aminah
felicia hamil dgn laki2 lain....
Siti Aminah
ooohhh dave...ternyata km bgitu mencintai jeslyn...begitu panjang ny cara berfikir mu...love you dave...
Siti Aminah
mungkin dave menemukan fakta baru tentang jeslyn...sehingga dave mulai berubah sifatny...atw dave tanpa sadar mulai mencintai jeslyn....
Phiphiet Safitri
Luar biasa
Lisa Icha
Aku mampir thor 👋
rika
Kecewa
Kamila nur laila
modol
Santi Rizal
nunggu kelanjutannya Levin dan Celine
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!