Derai Air Matamu

Sepeninggalnya Rex dan Yasmin, guru-guru yang masih mengerjakan tugas mereka di sekolahan, memperbincangkan Rex.

"Tuan muda Rex Hudson cakep dan keren banget, ya?" Bu guru yang bernama Henti membuka suara sambil memainkan jari jemarinya di atas keyboard dan menatap layar laptop.

"Iya, rambut keritingnya menambah daya tarik ketampanannya" Sahut Bu guru yang bernama Lina.

"Iya, bener banget. Baru kali ini aku melihat orang berambut keriting tapi keren banget" Celetuk Bu guru yang memiliki nama Hesti.

Bu guru dengan nametag Rina sontak menyahut, "Hu um. Tidak seperti Bu Yasmin yang ......."

"Memang kenapa dengan rambutnya Yasmin?" Novi menyemburkan protes.

"Rambutnya lucu dan mengembang kering juga tampak kaku, ya, meskipun Bu Yasmin berwajah manis dan imut tapi tetap saja rambut keritingnya Bu Yasmin ganggu banget" Celetuk Bu guru Lina.

"Bener, kalau rambutnya Pak Rex, kan, lemes dan bisa jatuh alami kalau rambutnya Bu Yasmin kaku" Sahut Bu guru Henti.

"Begitu, ya?" Tanya Novi.

"Iya" Sahut Bu guru Rina.

"Dan kalau menurut saya, rambut Pak Rex sebenarnya lurus dan bagus banget terus dikeriting" Sahut Bu Lina.

"Menurut saya juga begitu, soalnya rambutnya keritingnya bagus banget, keren" Celetuk Bu Hesti.

"Sayangnya aku belum sempat lihat wajah dan rambutnya Pak Rex Hudson" Gumam Novi.

"Keren dan cakep banget. Selain itu dia sopan meskipun jarang tersenyum" Sahut Bu Rina.

"Dan yang aku heran, nih, dia, kan, pewaris tunggal Grup Hudson, kenapa dia memilih mengajar dan mengajarnya di sini? Kenapa dia tidak memilih mengajar di Internasional School?" Tanya Bu Henti.

"Iya, ya" Sahut semua guru hampir bersamaan.

Di dalam mobil mewahnya Rex Hudson,

"Yasmin?" Rex mengusap pipi Yasmin dengan wajah panik.

Saat tidak ada sahutan selama satu detik, Rex semakin panik dan pria tampan itu mengusap-usap pipi Yasmin dengan panik sambil berkata, "Sayang bangun! Kamu pengen aku panggil sayang, kan, ini aku panggil kamu sayang, ayo bangun jangan bercanda!"

Rex semakin panik dan bergumam, "Apa aku panggil dia Mimin saja? Siapa tahu kalau dia merasa kesal dia akan membuka mata"

Rex kemudian mengusap-usap pipi Yasmin sambil berteriak, "Mimin! Hei bangun! Jangan bercanda!"

Rex menunggu sambil menepuk-nepuk pelan pipi Yasmin dan masih belum ada sahutan.

"Apa aku pakai cara ini saja, ya......hei, Ibu-ibu jangan culik aku!!!!! Tolong!!!!!!"

Saat tidak ada sahutan, Rex langsung mengetuk kaca jendela mobil beberapa kali dengan panik dan sangat keras.

Ceklek! Pintu mobil dibuka berbarengan dengan kemunculan suaranya Roy, "Ada apa, Tuan muda?"

"Yasmin pingsan dan ini gara-gara, Om. Aku akan potong gaji Om dan........"

"Itu Non Yasmin melotot ke Anda, Tuan. Mana ada pingsan......jangan main fitnah Tuan" Sahut Roy dengan kecepatan kilat karena dia tidak ingin gajinya dipotong.

"Benarkah? Kalau Om bohong maka aku tidak hanya memotong haji Om tapi Om tidak akan aku gaji selama setahun, cih!"

"Siapa yang memanggil aku Mimin tadi?" Lalu, Yasmin menoleh ke kanan dan ke kiri dengan wajah bengong, "Di mana Ibu-ibu yang mau menculik Suamiku, hah?!"

"Hahahahaha!" Roy dan Rex sontak menggelakkan tawa mereka secara bersamaan.

"Kenapa Om Roy ikutan tertawa?" Tanya Rex di sela gelak tawanya.

"Maafkan saya, saya tidak bisa menahan tawa saya, Tuan. Habisnya wajah Non Yasmin. Lucu sekali, Tuan" Sahut Roy di sisa gelak tawanya.

Yasmin semakin tampak bloon saat perempuan itu bertanya, "Kenapa kalian semua tertawa?"

"Wajah Anda lucu sekali, Nona" Sahut Roy sambil mengulum bibir menahan tawa.

"Kenapa Anda tertawa?" Yasmin menatap Rex dengan wajah kesal.

"Kamu bilang kamu tidak cemburu, tapi waktu aku teriak, ibu-ibu jangan culik saya, kamu langsung melek, kan?"

"Non Yasmin melototi Anda, Tuan" Sahut Roy.

"Ma...mana ada seperti itu" Yasmin memutar bahu lalu membuka pintu mobil dan bergegas turun dari mobil dengan wajah merona malu.

Rex mengerutkan kening, "Hei! Kenapa turun dari mobil?! Aku belum menciumi wajah kamu karena kamu sangat menggemaskan, Sayang!!!!"

"Apa sih?! Kenapa berteriak seperti itu?! Dasar T-Rex gila! Siapa yang menggemaskan, tzk!" Yasmin bergumam kesal sambil menunduk malu dan melangkah lebar ke depan meninggalkan mobil dan supir pribadinya Yasmin yang sekaligus pengawal pribadinya Yasmin langsung berlari kecil untuk mengekor langkahnya Yasmin.

"Ehem!" Roy langsung berdeham saat Rex turun dari mobil.

"Ada apa?" Rex menoleh kesal ke Roy.

"Saya tidak jadi dipotong gaji, kan, Tuan?"

"Hari ini masih belum berakhir. Kalau Om Roy bikin ulah lagi maka pemotongan gaji tetap berlaku" Sahut Rex sambil mengikuti langkah Roy yang tengah menuntunnya untuk menyusul Yasmin.

"Kita berhenti di mana ini?"

"Kita di restoran Cinnamorol karena Non Yasmin sangat menyukai semua karakter Sanrio makanya saya memilih restoran ini. Semua masakan dan minuman dengan karakter Sanrio ada di dalam restoran ini"

"Yasmin di mana? Apakah dia sangat jauh dariku?" Tanya Rex.

"Non Yasmin sudah duduk dan Yani ada di dekat Non Yasmin"

"Siapa dia?"

"Yani adalah supir sekaligus pengawal pribadinya Non Yasmin dan Yani sudah berdiri di dekat Non Yasmin, Tuan"

"Tuntun aku lebih cepat lagi, Om! Aku ingin duduk di dekat Yasmin secepatnya"

"Baik, Tuan" Roy mempercepat langkahnya.

Saat Rex duduk di sebelahnya Yasmin, Roy berkata, "Non Yasmin berada di sebelah kanan Anda, Tuan" Roy kemudian menarik Yani duduk di kosong yang berada tidak jauh dari meja tuan muda mereka.

Yasmin membantu Rex meletakkan tongkat canggihnya Rex di samping meja.

Rex berbisik ke Yasmin, "Kenapa kamu diam saja?"

Yasmin menegakkan tubuhnya dan berkata, "Saya malu"

"Kenapa malu?"

"Karena Anda adalah Sleepy Dragon dan saya ngefans berat sama Sleepy Dragon"

"Lupakan kalau aku ini Sleepy Dragon. Aku adalah Rex Hudson dan......"

"Ahhhhh!!!! Kopinya berbentuk Hello Kitty! Lucu banget!!!! Lalu, nasi gorengnya berbentuk Pompompurin, cute banget" Pekik Yasmin dengan wajah terpana ceria.

Rex terkejut lalu tersenyum dan berbisik di telinga Yasmin, "Kamu suka?"

Yasmin menoleh ke Rex dan cup! Bibir Yasmin mengenai bibirnya Rex.

Saat Yasmin menarik bibirnya dengan wajah kaget, Rex menahan tengkuk Yasmin dan memagut bibir Yasmin dengan penuh damba.

Roy dan Yani sontak memalingkan wajah mereka.