NovelToon NovelToon
CRAZY LOVE (Dosen Psikopat)

CRAZY LOVE (Dosen Psikopat)

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Dosen
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: ZmLing

Asyh, gadis belia yang pergi ke Amerika untuk melanjutkan studinya. Baru saja sampai ke Negara Paman Sam itu. Asyh sudah menyaksikan kejadian yang membuat hatinya begitu terluka yakni dang kekasih berselingkuh dengan wanita lain.

Lari dari pria 'jahat' itu adalah pilihan Asyh satu-satunya. Dengan segala kekecewaannya, Asyh berlari hingga ke basement apartemen sang kekasih dan malah tidak sengaja menyaksikan sebuah adegan pembunuhan keji.

Asyh dilepaskan oleh dua orang pria yang melakukan pembunuhan itu. Sayangnya, tanpa ia sadari semua itu adalah awal 'kehidupan barunya'.

WARNING!!!
Terdapat Unsur Dewasa dan Adegan Kekerasan di Beberapa Bab!
Harap Bijak Memilih Bacaan dan Bacalah Sesuai Dengan Usia Anda!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZmLing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku harus bagaimana?

"Sayang.." Bisik seorang pria tepat di telinga Asyh bahkan pria itu memeluknya dengan sangat erat dan menghimpit tubuh mungilnya menempel pada meja dapur.

"Si siapa kau?" Asyh mendadak panik karena serangan pria itu yang kini mengecup lehernya dengan rakus.

"Jangan bergerak atau kau bisa membangunkan singa yang sedang tidur!" Pria itu berbisik lagi kemudian melanjutkan kegiatannya menikmati leher jenjang Asyh.

Tangan pria itu mulai naik untuk meraba kedua bola kenyal Asyh.

"STOP!" Asyh membentak dengan kasar dan pria itu akhirnya menghentikan kegiatannya.

Dalam satu hentakan, tubuh Asyh dibalik hingga berhadapan dengan pria nakal itu.

"Babe? Kau? Menyebalkan sekali.." Asyh memukul-mukul dada bidang pria yang mencumbunya itu yang ternyata adalah Arlen.

"Hei hei..kenapa?" Arlen bertanya bingung dan berhasil menangkap kedua tangan Asyh.

"Menyebalkan! Kenapa tiba-tiba memanggil sayang dan bukannya darling? Aku tadi mengira orang lain." Asyh langsung berhambur memeluk kekasihnya itu.

"Maafkan aku sudah membuatmu takut." Arlen sambil mengusap punggung Asyh yang sedikit bergetar.

"Lagipula kenapa tadi suaramu berat sekali? Berbeda dari biasanya." Asyh bertanya penasaran.

"Aku...ah..lupakan saja! Aku lapar, kau sudah selesai memasak?" Arlen bertanya antusias dan melepaskan pelukannya.

"Sudah. Kau ingin makan bersamaku?" Asyh bertanya girang dan berbalik lalu menyiapkan makanan yang sudah ia masak tadi.

"Tentu saja aku mau." Arlen dengan bersemangat melangkah duduk di salah satu kursi di mini bar dapurnya.

"Ini untukmu dan ini untukku!" Asyh menata dua piring spaghetti yang sudah ia buat tadi.

Arlen begitu berbinar melihat spaghetti di depannya.

"Makanlah! Kenapa hanya dilihat saja?" Asyh menuntun tangan Arlen untuk meraih garpu yang sudah ia siapkan tadi.

"Ini adalah makanan pertama yang aku dapatkan dari pasanganku." Arlen bergumam pelan dengan mata berkaca-kaca.

Asyh tidak menyadari hal itu karena sedang sibuk menyantap makanannya.

Dengan rasa tidak rela, akhirnya Arlen menyantap makanannya juga.

"Ini enak." Arlen memuji dengan tulus.

Asyh hanya mengacungkan jempolnya karena mulutnya penuh makanan.

Arlen menyantap spaghetti itu dengan semangat dan senyuman tak lepas dari wajah tampannya.

"Kau mengembalikan senyumannya yang sudah lama tak pernah ia tunjukkan, gadis kecil." Zerick yang sedari tadi memperhatikan mereka, membatin dalam hati.

"Zerick? Kau masih di sini?" Arlen bertanya tak percaya saat tidak sengaja menengok ke arah ruang keluarga, tempat Zerick sedang duduk.

Zerick hanya mengangguk pelan.

"Oh ya, dimana sahabatmu tadi?" Arlen kini bertanya pada Asyh.

"Sudah pulang. Ayahnya menelponnya. Tapi adikmu yang mengantarnya pulang. Aku jadi khawatir." Asyh menjawab dengan wajah cemas.

"Semoga saja brengsek itu tidak gila lagi! Ya sudah, aku ada urusan dengan Zerick. Kau teruskan saja makannya!" Arlen pamit setelah mengecup lembut kening Asyh.

•••••••••••••••••

"Kau yakin semua informasi ini asli?" Arlen bertanya pada Zerick sambil mengangkat kecil amplop yang sudah Zerick letakkan di atas meja kerjanya tadi pagi.

"Tuan Arlen, selama ini kau tahu sendiri aku tidak pernah gagal dalam melakukan semua perintah darimu." Zerick dengan santai melepaskan kacamata hitamnya yang sudah ia pakai kembali sewaktu Asyh beranjak ke dapur tadi.

Dengan perasaan tidak karuan, perlahan Arlen membuka amplop coklat itu dan mengeluarkan seberkas dokumen di dalamnya.

Arlen membuka lembar demi lembar dokumen tersebut dengan penuh harap.

"Ini? Bagaimana mungkin? Jadi semua yang kutakutkan benar adanya? Iblis tua itu adalah pembunuh Arniya?" Arlen bergumam pelan mengamati lembar dokumen yang terpampang di depannya.

"Benar! Ayahmu adalah pembunuh Ibu gadis kecil yang tidak bersalah itu hanya karena wanita malang itu tidak mau menjadi wanita simpanan Ayahmu!" Zerick dengan nada dingin namun tersirat amarah dari setiap perkataannya.

"Aku harus bagaimana? Hubunganku dengannya baru saja terjalin. Dia sangat membenci iblis tua itu dan jika aku mengatakan kebenarannya ... Tidak, aku tidak mau kehilangan dia." Arlen bergumam pelan dan berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Cepat atau lambat semua akan terbongkar! Sebaiknya kau mengatakan kejujuran ini padanya dengan mulutmu, daripada membiarkan dirinya mengetahui dari orang lain. Lebih cepat kau mengatakan kebenarannya, lebih besar kemungkinan untuk mencegah hal buruk yang akan terjadi kedepannya. Mungkin dia akan marah dan membencimu, tapi itu hanya sesaat. Pikirkan semuanya baik-baik, Tuan Arlen! Jangan sampai kau malah menjerumuskan dirinya ke dalam jurang bahaya nantinya." Zerick berdiri dan mengenakan kembali kacamata hitamnya.

"Bayaran kali ini aku tidak akan memintanya! Tapi ingat, aku akan selalu mengawasinya dari jauh dan akan mengambilnya kapanpun jika kau menyakitinya. Jika kau sudah tidak menginginkannya lagi, berikan padaku! Jangan bunuh atau hancurkan hidupnya!" Zerick merapikan jaket kulit yang ia kenakan lalu melangkah keluar dari ruangan kerja Arlen.

Zerick tersenyum melihat Asyh yang sedang mondar-mandir di ruang keluarga sambil memainkan ponselnya seperti menghubungi seseorang.

"Duh, kenapa enggak diangkat sih?" Asyh bergumam pelan.

"Gadis kecil, jangan terlalu panik! Xello bukan Arlen yang bisa membunuh tanpa alasan! Tenanglah!" Zerick mendekati Asyh dan mengacak lembut rambutnya lalu kembali berjalan meninggalkan Asyh dan pergi dari kastil itu.

"Awas aja kalo dia apa-apakan Xela! Aku enggak bakal tinggal diam!" Asyh bergumam kesal dan menghentakkan kakinya meninggalkan ruang keluarga menuju ke ruang kerja Arlen.

"Babe..."

••••••••••••••••

"Tuan, bisakah lebih cepat? Ayahku sudah menunggu lama." Xela bertanya dengan hati-hati terlebih ia merasakan aura mengerikan yang Xello pancarkan.

Xello tidak menjawab apapun dan fokus menyetir namun sengaja ia menyetir dengan lambat.

Tiba-tiba Xello berbelok ke arah kiri, jalanan yang sepi dan ditumbuhi pepohonan besar dan menjulang tinggi.

"Tu Tuan, sepertinya kau mengambil jalan yang salah?" Xela kembali memberanikan diri untuk berbicara.

Syattt Kyattt

Xello membanting setir ke kiri dengan kasar dan mengerem mobilnya secara tiba-tiba meski ia mengendarai dengan lambat mobilnya.

Xela mulai menggigil ketakutan.

Xello membuka laci dashboard mobilnya dan mengeluarkan sebuah amplop coklat tebal.

"Dua ratus ribu dollar! Pisahkan sahabatmu dari kakakku!" Xello melemparkan amplop coklat itu dengan kasar ke atas paha Xela.

"Maaf Tuan, aku tidak bisa! Aku tidak mungkin menyakiti dan menghancurkan kebahagiaan sahabatku." Xela mengembalikan amplop berisi uang tersebut kepada Xello dengan berhati-hati.

"Munafik! Perempuan mana yang tidak menyukai uang?" Tangan Xello bergerak menekan kunci otomatis pada mobilnya dan mengunci pintu mobilnya.

"Aku menyukai uang, aku akui itu! Tapi tidak dengan mengkhianati sahabatku! Kau tidak tahu bagaimana sulitnya menjaga suatu hubungan persahabatan hingga belasan tahun." Xela sedikit meninggikan suaranya.

Xello mulai geram mendengar Xela berani meninggikan suaranya.

"Jangan menguji kesabaranku, j**ang!" Xello mencekik leher Xela dengan satu tangannya dan satu tangannya lagi menurunkan kursi Xela hingga posisi Xela setengah berbaring.

Xela memejamkan matanya dengan air mata mulai menetes di sudut matanya.

"Bunuh saja aku Tuan! Aku memilih mati daripada harus menghancurkan kebahagiaan sahabatku!" Xela mengatakan hal itu dengan susah payah dan ia mencoba membuka matanya hingga tatapannya dikunci oleh sepasang mata coklat Xello.

"Baik! Sebelum kau mati, aku akan menikmatimu dulu!"

...~ TO BE CONTINUE ~...

1
Ivana Klau25
Kecewa
Ivana Klau25
Buruk
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
cha_cha96
ceritanya menarik
cha_cha96
huekkk menjijikan
Eriez Pit Harnanik
musuhmu banyak bgt Asyh🤔🤔
Eriez Pit Harnanik
pak addison itu tuaw keladi makin tua makin jadi sangat mengerikan🤬👹
cha_cha96
xello plek ketiplek kelakuannya mirip bapknya
Chin Hong Tan
Luar biasa
Oky Sarri
jangan anak kembar zeerik Ama anna, apa temenya Joana operasi plastik
Oky Sarri
ayo xello pasti bisa, nanti tinggal sama2 kakaknya buat ngadepin bapaknya yg gila itu wkwkwkwk
Andini Dwi pertiwi
Luar biasa
𝓓𝓲𝓪𝓷 𝓒𝓪𝓲𝓷𝓮..💘
bagus cerita nya baru nyimak
Shifa Burhan
pemikiran menjijikan dari wanita di bawa kedalam novel

pelakor dilaknat dan dibinasakan
sedangkan
pebinor bebas berbuat semuanya dan diperlakukan lembut, kesalahan beres begitu saja, bahkan pebinor diperlakukan sangat lembut melebih sang suami

ini pemikiran menjijikan dari wanita jablay dan munafik yang dibawa kedalam novel
Shifa Burhan
novel menjijikan hasil dari karya author munafik dan jablay
Shifa Burhan
wahai wanita bodoh kalian menyalah arlen tapi kalian tidak lihat as kayak wanita murahan dengan dia begitu lembut bahkan dengan lelaki yang sudah menghacurkan rumah tangga dia ladeni bahkan biar lelaki itu menyentuhnya dan bahkan berduaan, AS istri berbuat semuanya tidak pikir perasaan suami nanti suami salah paham dia yang sok jadi korban, istri laknat
Lilisdayanti
soalnya aqu lagi bete dan bosen,, jadi pengen baca yg bak bik buk,,
Lilisdayanti
maaf thur, aqu lompat dulu bacanya,, tapi nanti aqu ulang 🤭
Lilisdayanti
oohhhh begitu ceritanya,,dasar ayah durhakim 🤭jadi xalio sama si dosen saodara 🤭
Angeli: masau bru tau jirr, emg lu g baca bait part d atas"nya??
total 1 replies
Lilisdayanti
katanya di tengah hutan ko ada jalan untuk mobil 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!