CRAZY LOVE (Dosen Psikopat)
"Semangat Asyh! Kamu pasti bisa!"
Asyh Xaezalista, gadis asal Indonesia berumur delapan belas tahun ini baru saja menginjakkan kakinya di bandara internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat.
Tujuannya datang ke Amerika adalah untuk melanjutkan pendidikan sebagai seorang Psikolog. Banyak universitas yang bisa ia pilih di Indonesia, namun keajaiban membawanya melangkah keluar dari tanah kelahirannya melalui Beasiswa yang ia dapatkan.
Asyh merasa beruntung karena dia merupakan satu-satunya mahasiswa/i yang terpilih dari banyak yang mendaftar.
Asyh juga merasa bahagia karena sebentar lagi ia tidak perlu menjalani hubungan LDR lagi dengan kekasihnya yang bernama Daven.
Daven adalah senior Asyh saat SMA dan mereka sudah menjalin hubungan selama kurang lebih dua tahun, namun satu tahun belakang ini mereka harus menjalani hubungan LDR.
"Kak Dav, aku datang." Asyh dengan hati bahagia langsung masuk ke dalam sebuah taxi yang terparkir rapi di depan Bandara dan memang sedang menunggu penumpang.
"Sir, kita ke alamat ini." Asyh memberikan secarik kertas berisi alamat apartemen Daven.
"Okay." Sang sopir segera menjalankan mobilnya menuju ke alamat yang diberikan Asyh.
"Miss, apa kau datang kemari untuk bersekolah?" Sang sopir bertanya dengan sopan.
"Iya. Itu benar. Aku datang kemari untuk melanjutkan kuliahku." Asyh menjawab dengan sopan.
Asyh memang gadis yang sopan dan lemah lembut. Ia juga memiliki hati yang baik dan bisa ramah kepada semua orang.
"Wah, semoga kau sukses Miss." Sang sopir tersenyum lewat kaca spion di atas kepalanya.
"Terima kasih." Asyh menjawab dengan girang.
Mereka kembali mengobrol kecil hingga satu jam kemudian mereka sampai di sebuah gedung apartemen yang sangat megah.
Daven adalah putra konglomerat Indonesia, jadi tidak heran jika ia bisa tinggal di apartemen semewah ini.
"Berapa sir?" Asyh sedikit kesulitan mencari dompetnya.
"Tidak perlu Miss. Kau adalah penumpang ku yang pertama hari ini. Dan aku selalu berkomitmen untuk memberikan tumpangan gratis kepada penumpang pertamaku." Sang sopir menolak menyebutkan nominal ongkos taxinya.
"No no, tidak. Aku harus membayarnya." Asyh mengeluarkan uang dua lembar nominal sepuluh dolar kepada sang sopir.
"Ini kebanyakan Miss." Sang sopir hendak mengembalikan selembar uang itu, namun Asyh menolak dan memilih langsung turun dari taxi itu dan membawa semua barang-barangnya.
Sang sopir pun memilih pergi saat Asyh memilih mengabaikan penolakannya.
"Kak Dav, aku datang." Asyh bergumam sekali lagi dan dengan langkah tegas ia mulai masuk ke dalam gedung apartemen itu.
Banyak mata memandang kagum kepada kecantikan alami dari Asyh.
"Mrs. apa benar di sini ada unit ... " Asyh bertanya kepada resepsionis.
"Oh, benar Nona. Unit ini atas nama Daven Argantara." Wanita yang melayani Asyh tersenyum ramah.
"Bagaimana aku bisa ke sana?" Asyh kembali bertanya sopan.
"Nona cukup menggunakam lift yang ada di sana dan unitnya berada di lantai sepuluh." Sang resepsionis menjelaskan sambil menujuk ke arah lift yg tak jauh dari meja resepsionis nya.
"Terima kasih." Asyh pun melangkah masuk ke dalam lift dengan hati yang berbunga-bunga.
Asyh segera menekan tombol angka sepuluh sesuai perintah dari resepsionis tadi.
Tak butuh waktu lama akhirnya ia sampai di lantai sepuluh apartemen itu.
"Fuh.." Asyh menghela nafas gugup.
Asyh menghentikan langkahnya sejenak dan kemudian mendengar suara yang terasa asing juga tidak asing di telinganya.
"Awh..kau menggigit babe.." Suara erangan seorang pria.
"Itu suara kak Dav bukan sih?" Asyh membatin bingung.
Di lantai itu hanya ada dua nomor apartemen.
"Ehm..babe.." Kini suara ******* seorang wanita terdengar.
Asyh bergidik ngeri mendengar suara-suara itu.
Asyh segera menggeleng kepalanya untuk membuang pikiran buruknya tentang Daven.
Asyh memastikan sekali lagi nomor unit Daven dan kemudian ia melangkah dengan pasti meski hatinya semakin bimbang karena suara erangan dan ******* semakin nyata ia dengar.
"Tidak As, Kak Daven tidak mungkin seperti itu." Asyh membatin mencoba menjernihkan pikirannya.
Asyh mencoba memutar handel pintu unit milik Daven namun ternyata pintunya tidak tertutup rapat.
Dengan bahagia Asyh langsung saja masuk ke dalam.
Pemandangan pertama yang Asyh lihat adalah beberapa helai pakaian wanita dan pria yang berserakan.
"Ehm..aw.." Suara ******* seorang wanita kembali terdengar dan sangat nyata.
Hati Asyh kini benar-benar tidak tenang.
Asyh segera melangkah ke salah satu kamar yang diyakini adalah tempat sumber suara.
Asyh membuka pintu kamar itu dengan tangan yang bergetar hebat.
"Kak Dav.." Asyh memanggil Daven dengan nada lirih.
Air matanya seketika mengalir deras tanpa di minta, sementara Daven dan wanita yang sedang bertarung panas dengannya itu gelagapan.
Detik kemudian Asyh melepaskan cincin berlian pemberian Daven satu tahun lalu saat Daven akan berangkat ke New York.
"Mulai detik ini, semua di antara kita selesai kak. Tidak ada lagi hubungan apapun di antara kita." Asyh melempar cincin berlian itu dengan sangat kuat hingga mengenai wajah Daven dan terluka.
Asyh segera keluar dari kamar itu, meraih koper dan semua barang bawaannya lalu berlari keluar dari apartemen itu.
Asyh berlari dengan asal dan menuruni tangga darurat dengan air mata yang mengalir hebat.
Berlari tanpa henti dan tanpa tahu akhir dari anak tangga itu, namun yang terpenting bagi Asyh adalah ia harus lari dan pergi.
Kebahagiaannya luntur begitu saja, hatinya hancur berkeping-keping melihat kekasih yang sangat ia cintai melakukan hubungan terlarang dengan wanita lain.
Asyh sungguh tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi karena sebelum keberangkatannya saja, ia masih berkomunikasi baik dengan Daven.
Asyh masih terus berusaha berlari meski kakinya sudah tak sanggup lagi dan ia benar-benar tidak menyangka, Daven tidak mengejarnya selangkah pun.
"Laki-laki sialan! Semoga kamu mati dan jantungmu dimakan binatang buas!" Asyh memaki dengan geram.
Asyh memilih memelankan langkahnya karena ia merasa sangat tidak sanggup lagi jika harus berlari.
Asyh menyerah dan memilih untuk istirahat sejenak.
Sreettt Kreng Kreng
Saat sudah duduk merehatkan tubuhnya, Asyh mendengar samar-samar suara goresan kemudian suara seperti dua benda besi saling beradu.
"Apa lagi ini Tuhan? Aku baru saja menginjakkan kaki ke negara ini, tapi kenapa sudah begitu banyak hal tidak menyenangkan?" Asyh membatin sedikit takut.
Kreng Kreng Kreng
Suara dua benda besi saling beradu semakin terdengar jelas.
Asyh mencoba mengintip ke bawah, tempat asal datangnya suara aneh itu.
Asyh membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Kedua tangannya menutup rapat mulutnya agar tidak berteriak.
"Kenapa aku bisa sampai ke negara ini dan mendapat masalah seperti ini?" Asyh kembali membatin.
Ia memutuskan untuk bangkit berdiri dengan perlahan dan mencoba untuk Mengendap pergi agar tidak menimbulkan suara.
"Eh.....eh...bukk.."
...~ TO BE CONTINUE ~...
######
...__ MAMPIR YOK __...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
𝓓𝓲𝓪𝓷 𝓒𝓪𝓲𝓷𝓮..💘
bagus cerita nya baru nyimak
2024-06-22
0
Yeni
Hay kak,
2022-02-01
1
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
Halo kk sdh kufav utk karyanya..
2022-01-02
0