Dua orang kakak beradik selalu kompak dalam segala apapun bahkan ada yang menyangka jika mereka adalah sepasang kekasih ,mereka adalah Dion Ramajaya dan Dian Ramajaya .
Tidak ada yang tahu keduanya memiliki warisan dari neneknya yang bernama Hasna , karena mereka telah sepakat dengan neneknya untuk menjaga rahasia sampai kapanpun .
Lalu bagaimana dengan kisah percintaan mereka ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Masa Pemulihan
Selama menjalani perawatan Dion sekarang sudah sembuh tinggal masa pemulihan kakinya yang masih agak pincang ,ia tidak menyadari telah lama tinggal dihutan bersama seorang kakek . Dion mulai belajar jalan disekitar hutan namun belum bisa cepat apalagi berlari .
Kakek baru saja pulang Dion tidak lagi bertanya karena tidak pernah dijawab justru dicuekin . "Kakek bawa obat untuk lukamu itu agar cepat pulih dan tidak membekas ," ucap Kakek memberikan obat kepada Dion . Dengan hati-hati Dion mengoleskan salep pada lukanya , Dion merasa curiga bagaimana kakek keluar dari hutan untuk membeli obat cuma kecil begini batin Dion .
"Kakek punya orang kepercayaan untuk pergi ke kota karena kakek tidak kuat jalan jauh ," ucap Kakek membuat Dion diam tak bertanya apapun . Kok tahu apa yang aku katakan dalam hati batin Dion . "Sudahlah tidak usah dipikirkan ,kamu sudah tidak betah tinggal dihutan kan ,lebih baik pulihkan tenagamu karena lukamu juga hampir pulih ," ucap Kakek .
Kakek memasak ikan yang ia peroleh dari hasil tangkapannya disungai dengan cara dibakar ,kehidupan dihutan membuatnya terasa nyaman karena jauh dari keramaian orang dan suara kendaraan . "Kenapa kakek tidak tinggal dikampung yang dekat dengan hutan ini ?" tanya Dion sambil makan Ikan .
Kakek selesai makan mencuci tangan dan mulutnya kemudian makan buah . Lagi -lagi Dion dicuekin dengan sikap kakek yang terlalu santai menanggapi setiap perkataan Dion ."Aku disini karena ulah orang dan aku disini karena ingin jauh dari masalah ,"jawab Kakek dengan santai .
Dion manggut-manggut saja mengiyakan perkataan Kakek . "Tidurlah sudah malam lihatlah bulan itu sudah berada tepat diujung kepala ,jangan sering begadang meskipun masih muda jaga kesehatan saat tua nanti kamu akan merasakan efeknya ," jelas Kakek merebahkan tubuh ditempat tidur dan memejamkan mata .
Dion melihat Kakeknya tidur merasa damai seolah tidak punya beban hidup padahal diusianya , ia masih membutuhkan keluarga yang menyayanginya .Dion bertekad akan membawa kakek pulang menemui keluarganya dan bisa berkumpul kembali .
Malam itu Dion tidak bisa tidur , ia teringat keluarganya terutama saudara kembarnya Dian . Dion menatap bulan yang terlihat bundar tanpa awan sangat indah dan cerah . Malam yang pernah Dion lalui bersama seseorang yang sangat spesial namun sekarang sudah tiada .
Dia bernama Aisyah seorang hafiz dari pondok pesantren yang meninggal karena tertabrak mobil waktu akan pulang kampung ditanah seberang , Keduanya bertemu waktu keluarganya memberi donatur ke pondok pesantren .
Waktu itu Dion melihat seorang perempuan sedang menghapal surat Alquran sendirian mendekatinya bertepatan dengan bulan purnama , momen itu Dion gunakan untuk berkenalan dan mereka sepakat untuk menjalin hubungan sebagai sahabat .Namun setelah hari itu Aisyah pulang kampung dan tidak pernah bertemu kembali lagi untuk selamanya .
Dion mulai memejamkan mata dan terlelap . Kakek membuka mata melihat Dion sudah terlelap kemudian bangun . Dini hari ia pergi mencari makanan untuk sarapan mereka berdua dan membuat ramuan .
Siang itu Dion melatih kakinya berlari kecil seperti joging tapi lebih pelan . Awalnya terasa kaku dan nyeri tapi lama -lama terasa enak digerakkan , Dion tidak bisa memaksakan diri takutnya tambah sakit , ia istirahat duduk dipohon yang tumbang sambil berselonjor .
Kakek baru saja pulang membawa kayu untuk memasak ,tiap hari pekerjaannya adalah mencari kayu dihutan dan mencari ikan disungai .
yuk mampir kenovel aku