NovelToon NovelToon
Pengantin Pesanan

Pengantin Pesanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.

"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.

"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.

Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.

Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Pengantin Pesanan

Louis tak bisa berkata-kata dengan tingkah Zahira yang terus menempel padanya. Bahkan wanita itu seperti perangko yang menempel terus di tubuhnya seakan tak mau lepas.

Louis mengutuk ucapannya sendiri. Ngapain juga dia mengucapkan kata-kata yang tidak semestinya di sebut. Sehingga beginilah jadinya, dia menjadi repot sendiri dengan tingkah Zahira. Namun tetap saja ada keuntungan tersendiri baginya, karena semakin dekat dengan Zahira.

Namanya juga hutan, pasti begitu banyak macam hewan di dalamnya termasuk ular yang ternyata sangat ditakuti istrinya.

"Kapan aku berburunya, kalau kamu terus digendong begini." ucap Louis yang masih setia menggendong istrinya di balik punggungnya.

Seharusnya aku tidak membawanya pergi berburu. Batin Louis menyesalinya.

"Ya, kalau begitu kita pulang saja. Ingat , aku hanya terpaksa ikut berburu bersamamu karena bosan terus di rumah. Lagian apa untungnya berburu, malahan aku kasian pada hewannya terus kamu bunuh, entar jadi punah siapa yang salah hayo dan siapa mau tanggung jawab" ucap Zahira dengan nada menyindir.

Louis tidak menggubris ucapan Zahira dia pun memanggil orang kepercayaannya.

"Sean, kita hentikan perburuan!" teriak Louis pada orang kepercayaannya yang sedang membaca lokasi peta dalam hutan.

"Baik tuan" sahut Sean dengan raut wajah bingung. Baru juga sampai dan lelahnya berjalan kaki berkilo-kilo belum terbayarkan. Sekarang tuan muda nya memutuskan untuk pulang, semua itu pasti ada kaitannya dengan nona mudanya. Apa mereka tidak memikirkan perjalanan agar bisa sampai di dalam hutan belantara, pikirnya.

Kemudian Sean segera memerintah yang lainnya untuk menghentikan perburuan. Setelah itu, mereka pulang ke kediaman Louis.

Tiga bulan kemudian.....

Tak terasa sudah tiga bulan Zahira tinggal di mansion Louis. Bahkan hubungannya bersama Louis aman-aman saja. Walau terkadang mereka masih sering berdebat karena perbedaan pendapat. Namun pada akhirnya mereka kembali akur.

Tidak hanya itu, Zahira semakin dekat dengan Oma Margaretha. Karena wanita tua itu sangat menyukai dan menyayanginya, bahkan sudah menganggapnya seperti cucu perempuannya. Dan selama itu juga Oma Margaretha sudah lima kali bolak-balik ke negara kelahirannya demi sebuah misi tersembunyi nya di kediaman cucunya.

"Kenapa Louis belum turun sarapan?" tanya Oma Margaretha yang sudah menempati kursinya.

"Aku juga tidak tahu Oma. Aku tidak sempat membangunkannya sebelum turun ke dapur" ucap Zahira sambil mengolesi roti tawar dengan selai nanas.

"Loh, kamu kan istrinya sayang, harusnya bangunin dulu baru ke dapur. Tapi, sebaiknya kamu cek kembali saja. Atau kemungkinan Louis lagi kurang enak badan. Kalau dugaan Oma betul, nanti Oma suruh Sani membawakan sarapan untuk kalian" jelas Oma Margaretha dengan tatapan hangatnya.

"Baik Oma, aku ke atas dulu" ucap Zahira tersenyum lalu melangkah ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Zahira membuka pintu kamarnya dengan sangat pelan, dia berjalan mengendap-endap persis seorang pencuri.

"Louis, kamu sudah bangun atau belum" ucap Zahira sambil melihat disekelilingnya.

Sementara orang yang dipanggil namanya sudah tak berada di atas tempat tidur. Zahira mulai mencari-cari keberadaan Louis di dalam kamar tersebut, mulai dari ruang ganti, kamar mandi, balkon dan tempat gym, namun tidak menemukan keberadaannya.

"Kemana dia" ucap Zahira sambil menghembuskan nafas kasar.

Zahira berlari kecil kearah balkon kamar saat mendengar suara deru mesin mobil di bawah sana, tepatnya di teras depan. Dia pun terkejut melihat Louis masuk ke dalam mobil. Beberapa penjaganya juga ikut bersamanya. Sepertinya mereka kembali akan berburu, pikirnya.

"Louis!" teriak Zahira dari atas balkon, berharap Louis mendengar teriakannya.

"Louis, kau mau kemana!" teriak Zahira lebih keras lagi membuat Sean yang akan membuka pintu mobil langsung mendongak ke atas menatapnya.

Sementara Louis yang sudah duduk tenang di dalam mobil juga mengalihkan pandangannya kearah balkon dimana sang istri sedang berteriak.

"Louis, kau tidak boleh pergi!" ucap Zahira dengan nada tinggi,

Louis sendiri hanya mengacuhkannya, jangan sampai wanita itu kembali menganggu kesenangannya hari ini. Sedangkan Sean melambaikan tangannya lalu mengatupkan tangannya pertanda dia sedang berpamitan kepada nona mudanya.

"Sean, berangkat" tegur Louis melihat Sean menanggapi istrinya.

"Baik tuan" sahut Sean cepat dan bergegas masuk ke dalam mobil. Jangan sampai tuan mudanya marah.

"Louis, Loius, hei kau tidak boleh pergi berburu!" teriak Zahira dengan suara lantang melihat mobil Louis mulai melaju menuju pintu gerbang.

Bersamaan pula Sani mengetuk pintu kamarnya dan mulai memanggil namanya.

"Sial, dia sudah pergi" ucap Zahira sambil mengepalkan tangannya melihat kepergian Louis. Dia lalu memilih masuk kembali ke dalam kamarnya. Karena asisten pribadi Oma Margaretha sedang mencarinya.

"Kenapa Bi" ucap Zahira menghampirinya Sani.

"Nyonya Margaretha memanggil nona Zahira" ucap Sani dengan sopan.

"Baik bi, aku akan segera menemuinya" sahut Zahira tersenyum tipis.

Zahira menghela nafas panjang lalu melangkahkan kakinya ke ruang makan untuk menemui Oma Margaretha.

"Kemari lah sayang, kita sarapan bersama" ucap Oma Margaretha dengan lemah lembut dan sengaja menunggu Zahira turun.

"Louis sudah pergi. Apa Oma tau suamiku pergi kemana?" tanya Zahira sembari duduk di kursinya.

"Biasa, dia pergi berburu." jawab Oma Margaretha tersenyum tipis, membuat Zahira hanya mampu ber o ria.

Merekapun sarapan bersama diselingi canda tawa.

"Zahira, Oma mau mengajakmu ke pasar untuk membeli bahan makanan." ucap Oma Margaretha dengan antusiasnya.

"Maaf Oma, aku tidak bisa" ucap Zahira tidak enak hati.

"Kenapa? Apa Louis melarang mu keluar rumah?" tanya Oma Margaretha penuh selidik.

"Tidak, bukan seperti itu......"

"Sayang, jangan khawatir, Oma sudah berbicara kepadanya bahwa akan mengajakmu jalan-jalan. Dan kamu tahu Louis mengizinkan mu" ucap Oma Margaretha sedramatis mungkin.

"Benarkah, Oma" timpal Zahira dengan senyuman mengembang di bibirnya.

"Iya sayang, mana mungkin Oma bohongin Kamu" ucap Oma Margaretha tersenyum tipis.

Yes, akhirnya aku bisa menghirup udara bebas setelah ini. Batin Zahira tersenyum.

🍁🍁🍁🍁

Sementara di tempat lain....

"Perhatian, mulai sekarang Putriku Delisa yang memimpin perusahaan ini. Jadi kalian semua harus patuh dan menaati perintahnya. Karena bos kalian bukan lagi Zahira, wanita itu sudah tiada. Ingat itu baik-baik." ucap Nyonya Victoria dengan percaya diri di depan seluruh karyawan perusahaan Zahira dan sekaligus mengumumkan berita bohong atas kematian Zahira alias anak tirinya.

Semua karyawan tampak berbisik-bisik, mereka tidak yakin ataupun percaya dengan ucapan Nyonya Victoria. Bagaimana mungkin atasannya meninggal dunia. Namun hilangnya kabar sang atasan bagaikan ditelan bumi selama tiga bulan ini menimbulkan banyak spekulasi yang mulai bermunculan. Akan tetapi, mereka semua berharap agar atasannya kembali dan memimpin perusahaan seperti sedia kala.

"Kami tidak percaya, apakah ada bukti bahwa nona Zahira sudah tiada?" ucap salah satu karyawan pria bagian divisi pemasaran.

"Ya, perlihatkan buktinya" ucap beberapa karyawan wanita dengan kompaknya.

"Kalian tidak percaya? Baiklah, ini dia surat kematian Zahira beserta surat wasiatnya. Disini tertulis bahwa semua harta warisan yang diwariskan suamiku untuknya termasuk perusahaan jatuh di tangan putriku Delisa." jelas Nyonya Victoria menyeringai sambil menunjukkan dua lembaran kertas yang membuatnya bisa menguasai warisan anak tirinya.

Semua karyawan langsung terdiam melihat dua surat yang ditunjukkan nyonya Victoria. Beberapa dari mereka tidak meyakini semua itu dan beberapa karyawan lain percaya-percaya saja.

Bagus, akhirnya rencanaku berhasil. Tinggal menyingkirkan Zahira selama-lamanya. Batin nyonya Victoria dengan seringai licik diwajahnya.

Bersambung....

1
tzyii
up thor
tzyii
lois mode ngerjain istri 🙈
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Ita sweet
hehehe kena jga k lois
Ita sweet
bravo Zahira
lala
up up up up up
lala
wkwkw kena tipu zahia
lala
loui tengil
Mita
seru lanjut thor 😍
indahlee
lanjut
Fatma
lanjut dong thor
fatma wati
lanjut
lala
Louis tuh
lala
Zahira akhirnya siuman
lala
good luck lois
lala
semangat lous, kmu pasti bisa hancurien mereka
Fatma
lanjut dong thor
tzyii
Louis itu
tzyii
next
Kak olaa
semangat thor lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!