NovelToon NovelToon
Petualangan Kedua Ku Di Zaman Kuno

Petualangan Kedua Ku Di Zaman Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Si Mujur / Bercocok tanam
Popularitas:192k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Harefa

Original, bukan terjemahan.

Dia, perempuan mafia yang terkenal di dunia modern, di kematian pertamanya dia masuk kedalam janda perawan dan menjadi seorang ibu tiri yang di cintai anak tirinya.
Dia membasmi klan mafia dan kematianya juga membawa ikut kepunahan klan mafia.

Tapi, jiwanya malah kembali kemasa zaman kuno, dia masuk keraga seorang wanita muda sebagai teman belajar sang Putri Mahkota.
Dia anak perempuan kepala koki istana, yang suka di bully oleh teman- teman Putri Mahkota.

Dia baru saja tenggelam, dan seorang mafia memasuki raganya. yang membuat dia hidup kembali.

Seorang pemegang senjata ingin di lecehkan, mimpi..!

Ini petualangan reinkarnasi keduanya. jadi dia sangat faham watak anak- anak manja ini.
Mari kita bermain-main tuan... Gumamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 34

"Su Alin...?!" Tiba-tiba guru kekaisaran terperanjat.

Dia terkejut sekaligus bahagia. Karena murid yang dia pikirkan selama ini ada di depan matanya.

Jiang Nuan, guru kekaisaran sangat menyayangkan atas kepergian Su Alin ketika itu. Su Alin adalah murid yang pintar di antara murid lain.

Hanya saja dia saat ini terkejut, 'Su Alin tidak menutupi dirinya lagi.' Batin Jiang Nuan.

Karena saat ini, Su Alin tidak memakai krem coklat. Krem yang biasa dia gunakan untuk menutupi kulitnya yang putih bagaikan porselen.

Jiang Nuan seperti enggan berkedip. Dia khawatir jika berkedip Su Alin akan hilang dari pandangannya.

"Guru Jiang..." Sapa Su Alin dengan melambaikan tangannya beberapa kali di depan wajah Jiang Nuan.

"Eh..." Dia gelagapan dan langsung menetralkan penampilannya. "Su Alin, apakah kamu hendak kembali bersekolah?" Sambungnya lagi.

"Benar sekali guru. Aku ingin menyelesaikan pendidikan ku. Bukankah sebentar lagi akan ada ujian kekaisaran. Mungkin saja aku bisa lulus." Su Alin menjawab guru kekaisaran dengan riang. Karena dia juga suka belajar.

Dia tidak akan membuang kesempatan untuk bisa bersaing dengan putra putri kaisar. Bagaimana kehidupan Su Alin yang lalu, ketika dia masih pendamping belajar untuk putri pertama.

"Bagus kalau begitu. Selama ini aku dan jendral Mo mencari mu. Kami tidak ingin kau menyia-nyiakan pendidikan mu." Jiang Nuan tidak ingin Su Alin beranggapan, bahwa dia sangat berharap atas kehadirannya. Sehingga dia meminjam nama dari jendral Mo Rein.

"Oh, begitukah? Aku mengira tidak ada yang mengingat ku." Wajah Su Alin sedikit sedih.

Ah, dia memang cocok berakting. Karena selama ini dia sama sekali tidak memikirkan, apakah dia di ingat oleh orang lain atau tidak. Karena dia sibuk dengan pertanian dan peternakannya. Belum lagi bertemu dengan hewan-hewan liar di gunung. Author mengetahuinya Su Alin, jangan drama.

"Tentu saja kami mengingatmu. Hanya saja, tidak satu orang pun yang mengetahui keberadaanmu. Selama ini kau dan ayahmu tinggal di mana?" Jiang Nuan memandang Su Alin sedikit penasaran.

Karena utusan dari Kaisar tidak bisa menemukan keberadaannya. Sedangkan Jendral Mo terbatas waktu, karena terhalang pekerjaannya yang ditugaskan oleh kaisar menuju perbatasan secepatnya.

"Hmm, kami tinggal di tempat yang aman. Guru kekaisaran tidak perlu tahu di mana lokasinya."

"Mengapa?"

"Aku khawatir kaisar akan mengetahuinya. Dan akan membawa ayahku kembali ke dalam istana. Ayahku saat ini sedang bersantai, jadi sebaiknya aku tidak memberitahukan di mana posisinya." Dia menjelaskan garis besarnya saja, mengapa dia harus menyembunyikan alamat tempat tinggal mereka.

"Baiklah, baiklah. Terserah kamu saja. Kalau begitu, kamu kembali masuk ke dalam ruang belajar. Karena kita akan memulai kembali pelajaran."

"Baik guru. Terima kasih sudah menerima aku kembali masuk akademi." Su Alin membungkuk beberapa kali memberi hormat, sebagai tanda terimakasih.

"Ya, pergilah..."

Su Alin pergi meninggalkan ruang kerja guru kekaisaran dengan gembira. Ternyata guru Jiang masih mau menerima dirinya sebagai muridnya.

Hanya saja sepanjang jalan menuju ruang kelasnya, hampir semua mata menatap ke arahnya.

"Bukankah dia berstatus rakyat jelata? Bagaimana dia masih bisa masuk ke dalam akademi ini. Mengapa guru kekaisaran masih menerima dia." Murid-murid itu mulai saling berkomentar tentang Su Alin yang kembali masuk ke akademi.

"Bukankah dari awal aku rakyat jelata? Mengapa dulu kamu tidak pertanyakan?" Su Alin berhenti dan menatap tajam ke arah mereka.

Ada yang membalas dengan tatapan sinis. Ada juga yang mundur tidak ingin terlibat.

"Kalau bukan kaisar yang memberikan dekrit untuk mu. Agar kau menjadi teman belajar putri pertama, bagaimana kau bisa masuk ke akademi?" Sinis mereka.

Mereka selama ini mengetahui, bagaimana putri pertama dan para temanya memperlakukan Su Alin.

Setiap hari Su Alin menjadi bulan-bulanan mereka. Di ganggu sana sini. Dan Su Alin hanya diam. Sehingga membuat mereka berani untuk mengganggu Su Alin.

"Setidaknya aku lebih punya otak dari kalian." Dia membalas dengan mengangkat sebelah sudut bibirnya.

"Hei, mengapa sekarang dia berani menjawab." Bisik salah satu orang yang berkerumun itu.

"Aku kira kau sudah mati di luar sana ha ha ha.." Yang lain menimpali lagi.

"Maaf ya, tidak sesuai keinginanmu. Jadi, coba saja di lain waktu.." Su Alin tidak akan membiarkan mereka bermain-main dengannya.

"Kamu...!"

Su Alin berjalan di tengah-tengah mereka. Sambil menyenggol bahu beberapa orang yang menghalangi jalannya.

"Hei, kamu..!" Seru mereka. Tapi Su Alin tidak memperdulikan. Dia melanjutkan langkahnya.

"Hei, kita akan membalasnya di saat pertandingan bela diri. Dia tidak akan bisa melawan kita. Walaupun dia pintar, tapi ilmu bela diri, dia sama sekali tidak mempelajarinya." Hibur teman di sebelah orang yang di senggol Su Alin.

Orang yang di senggol lengannya mengangguk dan tersenyum sinis. Dia mengepalkan tangannya, niat membunuh terpancar dalam auranya.

"Aku akan mengajak sepupu ku. Kita akan menghabisi Su Alin beramai-ramai. Dia tidak akan bisa sesombong ini lagi."

"Benar, aku ingin lihat bagaimana dia minta ampun nanti ha ha ha.."

"Benar sekali, jangan karena guru kekaisaran menyanjungnya. Dia bisa seenaknya melawan kita."

Mereka saling berbincang dan merencanakan apa yang akan mereka lakukan kepada Su Alin selama di akademi.

Sementara itu Su Alin memasuki ruangannya. Dia mengira akan bertemu dengan putri pertama kaisar. Ternyata putri Dong Yui tidak datang.

Dia tidak ingin bertanya kepada orang yang ada di ruangan itu. Tapi dia melanjutkan menulis sesuai dengan pelajaran yang terakhir dia pelajari. Karena tugas terakhirnya, belum dia berikan kepada guru pembimbingnya.

Plak...

"Hei, mana Su Alin?!" Tiba-tiba teriak seorang pria, sambil memukul daun pintu yang menutup ruangan itu.

Dengan keras pintu terbuka dan beradu dengan dinding pembatas. Membuat orang yang ada di dalam ruangan terkejut. Semua menoleh ke arah datangnya suara itu.

Terlihat pria besar dan tinggi muncul di ambang pintu. Dengan wajahnya yang menyeramkan, seakan-akan dia ingin memakan seseorang.

"Untuk apa mencari ku?" Tanya Su Alin tanpa ada rasa takut sekalipun. Karena menurutnya, Raja beruang lebih seram dari orang itu. Karena raja beruang memiliki bekas sayatan di wajahnya, yang membuatnya semakin menyeramkan. Di tambah suaranya yang berat, setiap orang yang akan bertemu dengan raja beruang pasti akan lari menghindar.

Dan orang di depannya ini, sama sekali tidak sebanding dengan raja beruang. Tentu saja dia tidak akan takut untuk berhadapan dengannya.

"Mengapa kamu mendorong sepupuku sampai terjatuh?" Dia berbicara sambil melotot ke arah Su Alin.

"Sepupumu? Sepupumu yang mana? Aku sama sekali tidak mengenalmu, apalagi sepupumu." Su Alin bingung di tanya seperti itu. Karena dia tidak mengenal orang lain, sebab dia baru saja sampai di tempat itu.

"Jangan banyak alasan kamu! Bukankah kamu tadi melewatinya di luar sana? Dan mendorongnya sampai terjatuh!" Bentak pria itu lagi

"Ck, Aku tidak pernah mendorong seseorang, selama memasuki akademi ini." Su Alin sedikit bingung di tuduh seperti itu.

"Penipu..! Kamu baru saja mendorongku! Dan membuat aku terjatuh..!" Wanita yang tadi di senggol Su Alin berteriak. Ternyata dia mengikuti dari belakang si pria besar itu.

Su Alin menarik nafas dalam, 'Belum apa-apa, aku sudah bertemu dengan ratu drama.' Gumam Su Alin di dalam hati.

1
Lismawati
seharusnya hewan kontraknya di bawa aja kan ada ruang di mensi , lanjuuuut thor semangaaat 💪💪💪💪❤️🔥
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Lyvia
semoga keduanya tidak tertngkap lagi
Hasna 💙
double kk
Erna Fkpg
wah jangan2 beruang dan harimau betina ketangkap lagi
MommyRea
lanjuuut Thor
Chen Nadari
Doble up dong Thor...
Sribundanya Gifran
lanjut
Wahyuningsih
D tnggu upnya kmbli thor jgn lma2 upnya yg buaayk n hrs tiap hri sellu seeeeeeeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaat 😁😁😁😁😁
Erna Fkpg
dasar burung angkuh mau kontrak aja harus menipu alin
muli Yana
si ular tebar pesona 🤣
Eka Awa
phoenik nya terlalu gengsi buat minta kontrak
panty sari
lanjut
Mo Xiao Lam
oh bisa terpanah tanpa busur
kaylla salsabella
wuhhaaaaa Phoenix curang 🤣🤣
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
curang burung nya
sengaja bikin kontrak sendiri 🤭🤭🤦🤦😄😄💪💪👍👍
Lismawati
si phonix langsung tebar pesona , membuat para peserta berlamba kearah Su Anlin
Endel Gendut
ya ampun aq ikut menghayal andaikan di dunia nyata ini ada ruang angkasa kayak gtu aq mau biar aq bisa memasukan orang tua aq biar tidak meningal karna virus corona
Lyvia
oohhh licik tenan so phonix
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!