NovelToon NovelToon
Harga Sebuah KEHORMATAN

Harga Sebuah KEHORMATAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Cintapertama / Badboy / Cintamanis / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Bad Boy
Popularitas:19.5M
Nilai: 4.5
Nama Author: Yutantia 10

"May, aku takut. Aku ingin mundur, aku ingin membatalkan semua ini." Ucap Rain dengan tubuh gemetaran.

Malam ini dia berada disebuah kamar hotel presiden suit. Ya, Rain terpaksa harus melelang keperawananannya demi uang. Dia butuh banyak uang untuk biaya rumah sakit adiknya. Selain itu dia juga tutuh uang untuk biaya pengacara, ayahnya saat ini sedang meringkut ditahanan karena kasus pembunuhan.

"Jangan gila Rain. Kau harus membayar ganti rugi 2 kali lipat jika membatalkan. Masalahkan bukan selesai tapi akan makin banyak. Jangan takut, berdoalah, semoga semuanya berjalan lancar." Ucap Maya.

Berdoa? yang benar saja. Apakah seorang yang ingin berbuat maksiat pantas untuk berdoa minta dilancarkan, batin Rain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAKU HANTAM

Mereka bertiga terdiam, sibuk dengan pikiran masing masing hingga akhirnya Rain membuka percakapan.

"Mau pesan sesuatu?" Tanyanya sambil menoleh ke arah Gaza yang duduk disampingnya.

"Tak usah, habiskan saja makananmu, setelah itu kita pergi."

"Kau ingin mengajaknya kemana?" Tanya Sean sinis. "Kami harus segera kembali ke kantor."

"Aku hanya ingin mengantarnya kembali ke kantor. Sekarang jam istirahat, kau tak ada hak melarangnya pergi denganku."

Sean kesal sekali karena tak bisa membalas perkataan Gaza.

"Kau kenapa sayang?" Gaza menggenggam tangan Rain yang ada diatas meja, wajah wanita itu terlihat cemas. Bukan tanpa alasan Rain cemas. Melihat gelagat Gaza dan Sean, tampak sekali jika hubungan mereka tak baik. Rain takut Sean akan membongkar aibnya.

"A.. aku ke toilet dulu ya." Rain segera beranjak meninggalkan mereka berdua.

Setelah dari toilet, Rain begitu syok melihat Gaza dan Sean sedang adu jotos. Dua orang security terlihat kewalahan memisah mereka.

Apa yang terjadi, jangan jangan Sean menceritakan semuanya pada Gaza, batin Rain. Wanita itu gemetaran, kakinya terasa lemas. Dia hanya mematung melihat mereka berkelahi.

Tak lama kemudian pelayan restoran membantu memisah mereka. Dua orang memegangi tangan Gaza dan dua orang lagi memegangi tangan Sean.

"Jangan bikin keributan." Teriak security pada mereka berdua.

"Ada apa Ga?" Rain memberanikan diri bertanya. Tapi Gaza diam saja, matanya masih melotot ke arah Sean.

"Lepaskan dia pak, kami akan pergi dari sini." Pinta Rain pada 2 prang pelayan yang memegangi Gaza.

Akhirnya mereka melepaskan Gaza. Rain segera menggandeng tangan Gaza keluar dari restoran. Dia sama sekali tak mempedulikan Sean. Yang ada dipikirannya sekarang hanyalah apa penyebab mereka berdua berkelahi.

...*****...

"Kenapa kalian berkelahi?" Tanya Rain sambil mengobati luka Gaza di dalam mobil.

Gaza diam saja, dan hal itu justru membuat Rain makin penasaran. Jangan jangan Sean mengatakan semuanya pada Gaza.

"Apa dia mengatakan sesuatu yang membuatmu emosi? Aku tahu kau bukan orang yang suka berkelahi Ga."

"Bisakah kau berhenti bekerja?" tanya Gaza sambil memegangi tangan Rain yang sedang mengolesi obat diwajahnya. Rain semakin yakin jika Sean sudah mengatakan sesuatu pada Gaza.

"Tapi kenapa?"

"Aku tak bisa menjelaskan alasannya. Ada aib yang harus aku tutupi."

Deg

Aib apa yang dimaksud Gaza, apa aibku? gumam Rain dalam hati. Rain penasaran, tapi dia tak punya nyali untuk bertanya.

"Bisa kan Sayang?" Gaza membelai rambut Rain yang terurai panjang. Dia sangat berharap jika kekasihnya itu patuh.

"Tentu, aku akan melakukan apapun yang menurutmu baik. Aku akan menyerahkan surat pengunduran diriku besok."

"Terimakasih." Gaza mendekap Rain dalam pelukannya. "Aku antar pulang, kau tak perlu kembali bekerja."

"Tapi aku masih ada tanggung jawab Ga. Aku tak bisa tiba tiba berhenti seperti ini. Biarkan aku menyelesaikan pekerjaanku hari ini."

"Aku mohon untuk kali ini, menurutlah padaku."

"Baiklah." Akhirnya Rain pasrah.

Maafkan aku Rain, aku terpaksa melakukan ini. Aku takut Sean akan melakukan hal buruk padamu, gumam Gaza dalam hati.

...*****...

Sean, pria itu mengamuk di bar. Hatinya panas melihat Rain pergi dengan Gaza tanpa mempedulikannya.

Sean mabuk sambil melempar beberapa botol hingga pecah. Mulutnya juga terus mengumpat tak jelas.

"Akan gue hancurin lo sehancur hancurnya Ga. Elo harus ngerasain apa yang gue rasan dulu. Lo harus tahu gimana sakitnya hati gue waktu itu."

PYAR

Sekali lagi Sean membanting botol minumannya.

"Tuh anak kenapa kayak gitu?" Tanya Dino yang baru datang.

"Entahlah datang datang dia sudah kayak orang kerasukan. Mangkannya gue telepon lo buat kesini." Kata Rafa, pemilik bar.

"Lo kenapa bro? siang siang mabuk kayak gini. Bukannya biasanya lo Jam segini masih ngantor?"

"Gaza Din, dia sudah berani ngancem gue. Dia belum tahu siapa gue. Gue bakal hancurin dia sampai dia nangis darah."

"Ngancem gimana sih?"

flashback

"Dunia begitu sempit ya Ga, kenapa kita salalu saja bertemu, padahal gue malas banget liat muka lo" Kata Sean sambil membuang muka. Bahasa mereka seketika berubah saat Rain pergi ke toilet.

"Ternyata lo masih sebenci itu ke gue Sean?" Gaza gersenyum miring. "Hati lo begitu buta karena kemarahan. Elo dibutakan karena cemburu, lo gak bisa melihat kebenaran."

"Cih gak usah sok bijak lo, pengen muntah gue."

"Apa kemarin lo yang kirim foto foto gue dan Rain ke nyokap gue?"

plok plok plok

Sean menyeringai sambil bertepuk tangan.

"Elo memang cerdas, pantas saja gue selalu kalah dari lo saat kuliah dulu."

"Apa tujuan lo ngirim foto-foto itu?"

"huft." Sean membuang nafas kasar. "Baru aja gue memuji lo cerdas, kenapa sekarang lo malah begok. Tak kan lo tak tahu tujuan gue."

"Ternyata lo udah tau kalau Rain tunangan gue. Gue harap lo gak ada niatan buruk padanya. Dia tak tahu apa apa tentang masalah kita. Jangan pernah menyentuhnya hanya untuk balas dendam padaku," ancam Gaza.

"Hahaha... " Sean tertawa lebar. Jangan menyentuhnya katamu? aku bahkan sudah melakukan lebih dari itu, batin Sean.

"Gue gak akan ngelepasin lo jika lo macam macam pada Rain. Dan gue peringatkan Sean, jangan ikut campur urusan keluarga gue, apalagi sampai menghasut mama gue."

"Mungkin orang lain takut dengan ancamam lo, tapi tidak dengan Ocean Kalandra. Bagi gue, lo bukan apa apa Ga. Gue bisa menghancurkan lo kapanpun gue mau." Sean menarik kasar kerah baju Gaza.

"Gue juga gak takut dengan ancaman lo." Gaza balas menarik kerah baju Sean.

"Tunggu kejutan dari gue Ga. Gue jamin lo bakal menangis darah melihatnya."

Bugh.

Gaza langsung memukul wajah Sean hingga pria itu terhuyung ke belakang.

"Bangsat." Umpat Sean.

Bugh bugh bugh

Mereka berdua saling baku hantam.

1
Ariastuti Wahyuningrum
Luar biasa
Erni Fitriana
ku baca karya indah mu
Melda Herawaty
👍👍👍👍
Aneke Laoh
Luar biasa
betriz mom
seharusnya kecelakaan menimpa keluarganya sudah hampir setahun kok 6 bulan Thor.
4 bukan adek nya akan. koma, kejadian dia SMA Sean udah 5 bukan yg lalu 🙏🏻🤗
Irma Dwi
kasihan juga kamu sean
Irma Dwi
gengsi banget bilang cinta,,,,
Tina Nine
Luar biasa
Rusie Abdullah Ibu Kidorin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Achmad Erna
Luar biasa
Ariel Bahtiar
😂😂😂😂
May Keisya
somplak 😂
May Keisya
mertua angker😂
May Keisya
yaelah ini bayik gede pengen gue tabok tuh mulut
May Keisya
Sean ga ada manis2 ya ampuuun...mulutnya emg bikin org darting Mulu😭🤦
May Keisya
Sean dartinggi Mulu😂
May Keisya
🤣🤣🤣....loe orgnya lucu klo Sean byk bikin gedeknya😂
May Keisya
temen2nya Sean ma seannya bnr2 somplak semua🤣
May Keisya
ini kpn akurnya ya ga ada manis2nya😂
May Keisya
ya ampuuun bnr2 tuh mulut 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!