Rahmeta putri Gadis yang selalu tampak ceria, dibalik keceriaannya tersimpan ketangguhan dan kepedihan secara bersamaan.
menyukai seorang pria yang pernah menjadi dosennya , ditolak sekian kalinya hingga memutuskan menyerah kemudian takdir membawanya kembali kepada cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
"Aku sudah berusaha lupa, tapi kenapa takdir semakin menjeratku dalam pelukannya?"
Ahmad Faruq syahreza, hidupnya menjadi aneh dan kacau ketika gadis itu mulai menganggu ketenangan harinya, tapi siapa sangka kehadiran gadis itu ternyata membawa warna bagi kaku nya hidup Reza.
" menjauhlah dariku,aku ini dosenmu."
" oke pak, saya akan selalu berada didekat bapak."
Apakah Meta tetap mencintai pria itu meski ia telah ditolak kesekian kalinya? bagaimana meta menjalani kemelut hidupnya?
Bagaimana cara Reza menghadapi gadis dengan mood labil itu? Bagaimana pula pria patah hati itu mengenali isi hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanza-azzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29. Boss galak bikin sayang
Hari Meta bekerja di Faruq company tak terasa sudah berjalan hampir 2 Minggu, penampilan gadis itu tampak cantik dan rapi, jangan harap ia akan berpenampilan seksi layaknya sekretaris pada umumnya.
sang ibu akan menyeret kupingnya hingga putus kalau itu sampai terjadi.
" pagi boss, sebentar lagi ada meeting dengan klien."
"iya, Mark sudah memberi tau, kembali lah ke meja mu." usir Reza dingin
' ya elah kalau semua hampir sudah dikerjakan asisten Mark, jadi tugas aku apaan yak?' batin Meta masih berdiri kaku sembari menatap wajah tampan Reza yang sibuk dengan file-file nya.
" kau dibayar untuk meringankan tugas asisten Mark, bukan malah mengagumi wajahku seperti itu, aku tau aku tampan tapi sorry kau bukan tipe ku." sarkas Reza tajam.
"boss mau kopi? atau mau aku pesankan sesuatu?"
Gadis itu masih berdiri dan seolah tidak terpengaruh dengan kata-kata tajam Reza.
"Tidakk, kembali bekerja atau ku pecat!!!"
Pria itu berdiri dan memukul meja kerja nya dengan keras, Meta tampak kaget dan berlari keluar, Mark tertawa geli melihat ekspresi ketakutan yang ditunjukkan Meta.
" Gadis itu berani sekali, aku yakin sigalak Reza akan tunduk nantinya."
" asisten Mark, tolong aku."
Meta menghampiri Asisten Mark yang berdiri di depan pintu ruangan Reza yang terbuka.
"sudah ikut aku." bisik Mark menarik tangan Meta menuju ruangan mereka yang berada didepan ruangan Reza.
" file untuk hari ini sudah kau kerjakan?"
Meta menempelkan wajahnya di meja kerjanya, ia mengangguk lemah menunjuk file yang tertumpuk di mejanya.
"hari ini kerjamu sedikit santai, hanya menemani boss nanti meeting di Kafe kencana."
"aku!!." Meta mengangkat kepala nya, wajahnya shock
" iya, siapa lagi, kau kan sekretarisnya."
" kenapa tidak kau saja? kekasih ku itu sungguh galak sekali." Meta meringgis kala membayangkan Reza yang hampir tiap hari memarahinya, seolah pria itu menjadikannya sumber dari kemarahan.
Mark tertawa cukup keras, kala mendengar perkataan Narsis sekretaris baru Reza tersebut.
" kau denganku saja, aku tidak galak seperti Reza." ucap Mark sembari menyusun file diatas mejanya.
" Kau juga tampan, tapi boss Reza lebih tampan." Meta tersenyum simpul membayangkan wajah tampan pria yang kini berganti menjadi boss nya tersebut.
Mark hanya menggeleng melihat tingkah aneh sekretaris tersebut, tingkah gadis itu sungguh kocak, membuat hari-hari nya dikantor menjadi berwarna. Wajah Meta sangat cantik, kulit nya putih tidak sawo matang seperti kebanyakan gadis Indonesia, hidung kecil tapi mancung. Cukup cantik dan bertambah cantik kala Meta tersenyum malu-malu dan tertawa.
***********
Meeting hari ini berjalan lancar, seperti perkataan asisten Mark, Meta lah yang menemani Reza.
Reza bersyukur sekretaris baru nya tersebut tidak membuat masalah seperti merayu dan kekacauan lainnya.
Tadi nya ia berharap dengan mempekerjakan gadis tersebut ia bisa membuat Meta tersiksa dan membalaskan rasa kesalnya atas ikut campurnya Meta dalam hubungannya bersama Bella nyatanya malah dia yang tersiksa dengan keberadaan gadis yang hampir menempel seperti prangko jika dikantor, wajar saja sih karena Meta sekretaris nya,
" boss, ini kan udah masuk jam makan siang. kita makan dulu ya sebelum kembali ke kantor, saya lapar kalau saya mati gimana?" Meta menggosok perutnya, bibirnya tampak mengerucut.
"kau bisa lapar juga? kalau kau mati aku yang akan menguburmu."
" ya elah boss, jahat amat, nanti saya akan menghantui bapak seumur hidupku."
" kau mau makan tidak?"
Reza dan Meta belum keluar dari cafe tempat mereka meeting usai melakukan meeting bersama klien yang cukup menyita waktu mereka.Ternyata pria itu tampak sudah memesan makanan, Meta tersenyum hangat melihat hidangan didepannya.
" iya dong boss. saya kan lapar, suapin dong pak."
" jangan bertele-tele Meta, saya harus cepat kembali lagi kekantor."
" makasih boss, calon suami ku yang tampan."
Reza tampak acuh dan asyik dengan hidangan didepannya, kepala nya pusing jika harus mendengarkan tingkah gila gadis didepannya.
" boss adik boss apa kabar?"
" makanlah cepat, atau ku tinggal."
usai makan siang Reza bertemu sahabatnya Fikri diluar kafe.
"za, siapa? cewek baru?"
" gak, sekretaris baru." jawab pria itu dingin
" boleh juga nih, hai cantik nama babang Fikri." pria itu mengulurkan jemari nya kearah Meta.
" hai kak, aku Meta, mantan murid sekaligus sekretaris boss Reza."
" boleh minta nomor ponselnya."
" gak ada." Reza menarik tangan Meta kasar masuk mobil.
Entah kenapa pria ini kesal melihat tingkah Meta, padahal gadis ini mengaku menyukai dirinya, tapi malah meladeni pria lain didepannya. Terkadang gadis ini sering tertawa konyol bersama Mark.
Fikri tertawa melihat tingkat Reza seperti kekasih yang sedang cemburu.
Mobil milik Reza perlahan menjauh dari kafe.
" boss galak tapi aku sayang, kalau lagi cemburu makin ganteng deh boss."
" aku tidak cemburu." ucap pria itu dingin.
Meta hanya tersenyum, memperhatikan pria yang fokus menyetir didepannya.
***********
maaf bila cerita dari author kurang memuaskan kalian, silahkan sarannya tapi yang sopan yak, soalnya author gak sekebal Meta 🤣