NovelToon NovelToon
Secret With Bad Boy

Secret With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College
Popularitas:893.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naya_handa

Kinanti Amelia, remaja pintar yang terpaksa harus pindah sekolah karena mengikuti ayahnya.

Ia masuk ke sekolah terbaik dengan tingkat kenakalan remaja yang cukup tinggi.

Di sekolah barunya ia berusaha menghindari segala macam urusan dengan anak-anak nakal agar bisa lulus dan mendapatkan beasiswa. Namun takdir mempertemukan Kinanti dengan Bad Boy sekolah bernama Kalantara Aksa Yudhstira.

Berbekal rahasia Kinanti, Kalantara memaksa Kinanti untuk membantunya belajar agar tidak dipindahkan keluar negeri oleh orang tuanya.

Akankah Kala berhasil memaksa Kinan untuk membantunya?

Rahasia apa yang digunakan Kala agar Kinan mengikuti keinginanya?

ig: Naya_handa , fb: naya handa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Negosiasi

Langkah kaki Kala begitu tegas memasuki pelataran sebuah rumah mewah di kawasan elite ibu kota. Adalah kediaman Yudhistira yang saat ini disambangi Kala.

“Selamat malam tuan muda.”

Pelayan yang melihat kedatangan Kala pun segera menyapa. Ia terkejut melihat kedatangan Kala ke rumah ini. Sudah satu tahun berlalu sejak kejadian itu. Tepatnya saat Kala membuat keributan dihari pernikahan Yudhistira dengan selingkuhannya.

Satu tahun waktu yang cukup lama tapi tidak pernah cukup untuk mengobati hari seorang anak yang terluka.

Kala tidak menimpali sapaan itu, melainkan langsung masuk ke rumah itu dan mencari sang empunya.

“Selamat malam tuan muda.” Berganti assistant Yudhistira yang menyapa. Laki-laki itu tengah berbincang dengan nyonya rumah.

“Kala?” sapa wanita itu dengan ramah.

“Mana papah?” Kala lebih memilih bertanya pada assistant ayahnya.

“Papahmu ada di ruang kerjanya. Ada apa nak?” wanita itu tetap berusaha ramah. Tapi hal itu tidak membuat Kala lantas merubah sikapnya.

Ia lebih memilih pergi meninggalkan wanita itu yang mematung kebingungan.

“Sebelah sini tuan muda.” Assistant Yudhistira segera menyusul Kala dan menunjukkan arah menuju ruang kerja Yudhistira.

Menaiki anak tangga dan ruang kerja Yudhistira berada di lantai dua. Tidak jauh dari tangga itu, Kala melihat pintu yang sedikit terbuka. Ia juga melihat Yudhistira yang sepertinya sedang berbincang dengan seseorang dan sesekali tersenyum bahkan tertawa. Entah apa yang mereka bicarakan.

Kala berusaha menenangkan dirinya sebelum kemudian ia memilih masuk dan mendorong pintu dengan kasar.

“Selamat malam tuan besar.” Ucap sang assistant tepat setelah Kala membuka pintu dengan lebar. Ia gelagapan karena gagal mendahului Kala menemui Yudhistira.

Kala menatap Yudhistira yang tampak terkejut. Pria itu sedang berbincang dengan putra sambungnya, Demian.

“Tuan muda datang, tuan.” Hanya itu yang kemudian diucapkan sang assistant dengan perasaan serba salah.

“Biarkan dia, paling dia mau mengemis.” Ucap Yudhistira yang tersenyum kecil.

Kala menatap Yudhistira dengan penuh kebencian, terlebih saat melihat perbedaan sikap pada ia dan pada Demian. Mengemis? Benarkah seorang ayah tega mengatakan hal itu di pada anak kandungnya dihadapan anak tirinya?

Dalam pikiran Kala, mungkin saat ini Demian sedang menertawakannya dan ia sangat membenci itu.

“Aku permisi pah, aku,”

“Kamu tetap di sini Demi, kakakmu datang. Sapa dia dengan ramah dan ajarkan cara bersopan santun pada saudara.” Sindir Yudhistira, balas menatap tajam Kala.

Perasaan Demian jadi tidak karuan. Ia tahu persis kalau Kala sangat membencinya. Namun dengan tenang, ia berusaha mendekat pada Kala.

“Duduklah Kal,” ujarnya seraya menyentuh bahu Kala. Namun Kala mengibaskannya dengan cepat. Ia tidak suka Demian menyentuhnya.

Demian terpaksa kembali menjauh dari Kala, sepertinya Kala memang tidak bisa diajak bicara baik-baik.

“Kamu sepertinya tidak pernah belajar, kalau seorang manusia itu perlu bersikap sopan pada keluarganya.” Ujar Yudhistira seraya mendekat pada Kala.

“Oh tentu tidak. Aku hanya belajar bagaimana caranya menghancurkan sebuah keluarga dan cara bermain gila dibelakang perempuan yang mencintaiku.” Timpal Kala tidak kalah sinis.

“PLAK!!!” sebuah tamparan di terima Kala di pipi kirinya. Tamparan keras itu berasal dari tangan besi milik Yudhistira yang mengeram dengan tangan mengepal.

Mata laki-laki itu melotot kesal tapi Kala tidak bergeming. Tidak peduli walau bekas pukulan para preman itu yang masih membekas di pipinya dan di tambah lebam oleh ayahnya sendiri. Benar bukan, Yudhistira tidak pernah peduli padanya.

“Kamu selalu memalukan Kala. MEMALUKAN!!” teriak Yudhistira di depan wajah Kala.

“Berapa kali saya bilang, agar kamu menghormati orang yang ada di sekitarmu. Bukan malah belagu seperti ini. Kamu memang pantas untuk di hajar!”

Kali ini kaki Kala yang di tendang Yudhistira hingga Kala terhuyung dan bertekuk lutut dihadapan Yudhistira.

“Saya sudah memberi pelajaran dengan memblokir semua fasilitas untuk kamu. Tapi sepertinya itu tidak lantas bisa membuat kamu berfikir dewasa. Kamu memilih kelaparan di banding menurunkan ego kamu. BODOH KAMU KALA! BODOH!!”

Lagi Yudhistira berteriak di depan wajah Kala tapi Kala tetap terdiam mematung seolah tidak memperdulikan ucapan Yudhistira.

“Kamu liat adik kamu, dia selalu membanggakan saya walaupun saya hanya ayah sambungnya. Beda sekali dengan kamu yang sangat angkuh.”

“Mungkin karena kamu masih berpikir kalau kamu bisa mengandalkan ibumu. Tapi ingat, sekali saja kamu menerima uang dari ibumu, maka saya akan merebut hak asuh dari dia dan membuat ibumu menderita. Kamu mau saya melakukan itu hah, mau?!” tantang Yudhistira.

Kala tidak menimpali. Telinganya sudah terlampau kebal dengan semua makian Yudhistira selama ini. Rasanya lebih menyenangkan mengenang ucapan-ucapan laki-laki tua yang tadi menolongnya di jalan di banding mendengar suara Yudhistira yang selalu membentak dan menghinanya.

“Saya beritahu satu hal Kala, selama ini saya sudah mentolelir banyak hal dari kamu. Sekolah kamu yang berantakan, sikap urakan kamu, hoby kamu yang ikut balapan liar dan hal bodoh lainnya yang mencoreng muka saya.”

“Tapi sekarang rasanya kesabaran saya sudah cukup. Saya sudah memutuskan, kalau saya akan mengirim kamu ke luar negeri. Kamu tinggal jauh dari ibu kamu dan kamu lihat, bagaimana dia tersiksa setiap malam. Apa kamu mau seperti itu?” tantang Yudhistira.

“CUKUP PAH CUKUP!” teriak Kala yang kemudian berdiri, balas menantang Yudhistira.

Kala memang tidak memiliki rasa takut apapun kecuali saat Yudhistira sudah mengancam untuk memisahkannya dari ibunya dan membuat ibunya menderita.

“Cukup kamu bilang,” Yudhistira tersenyum angkuh pada Kala. Ia menghampiri putranya dan berdiri dengan jarak yang sangat dekat.

“Kalau kamu mau semuanya cukup sampai di sini, kamu tunjukkan kalau kamu bisa memperbaiki semuanya. Perbaiki sekolah kamu, berhenti membuat saya menerima surat teguran setiap bulannya dan berhenti melakukan hal-hal bodoh yang memalukan untuk saya. PAHAM?!” kalimat Yudhistira begitu rapat dan cepat juga diakhiri dengan emosi.

Kala kembali terdiam, ia tahu kalau ia berbicara pun hanya akan menambah panjang daftar ancaman Yudhistira padanya.

“Saya beri kamu kesempatan sekali lagi.” Yudhistira mengacungkan telunjuknya pada Kala lantas berjalan mundur.

“Tunjukkan nilai terbaik kamu tahun ini dan kalahkan Demian. Kalau kamu berhasil, saya akan memberi kamu banyak kebebasan. Tapi kalau kamu gagal, saya tidak segan untuk mengirim kamu keluar negeri. Paham?” ucapnya dengan penuh penekanan.

Kala hanya tersenyum sinis. Sekarang Kala paham, kalau Yudhistira memang sulit untuk dihadapi. Laki-laki ini bahkan tidak pernah sadar kalau ia banyak melakukan kesalahan dan menyakiti Kala serta ibunya.

“Sepertinya kamu paham?” Yudhistira tersenyum kecil karena tidak mendapat perlawanan dari Kala.

Ia mendekat pada Kala, mengambil satu kartu debit dari dompetnya dan menamparkannya ke pipi Kala.

“Kamu minta maaf sama ibunya Demian, maka kamu akan mendapatkan semua hak akses kamu kembali.” Ucapnya dengan tegas.

“Minta maaf?” tanya Kala seraya menyeringai.

“Jangan pernah berharap. Dia yang seharusnya berlutut dan memohon di hadapan ibu saya.” Ucapnya seraya melirik Demian dan tersenyum sinis.

Kala tidak memperdulikan sama sekali kartu debit unlimited di tangan Yudhistira itu. Ia lebih memilih pergi meninggalkan dua orang yang sangat ia benci itu. Waktunya hanya sia-sia berada di rumah ini karena sampai kapanpun Yudhistira tidak pernah benar-benar peduli padanya. Yudhistira hanya ingin menyelamatkan asetnya saja, yaitu Kala.

"BRENGSEK!" satu kata itu yang masih didengar Kala dan ia semakin teguh untuk tidak lagi mengharapkan Yudhistira kembali menjadi ayahnya.

****

1
neni onet
lopyu riko 😍
neni onet
ringkas dan tepat sasaran 😁
Ran Tea
Luar biasa
neni onet
jangan bilang klo perselingkuhan emaknya juga gegara campur tangan neeh bocah, berarti pas kalanterpuruk juga sebenernya dia tau emaknya yang jadi biang keladi 🤨
neni onet
untung kinan dah lapor polisi, ga sabar nungguin reaksi papa Kala tau anak sambung kesayangannya ternyata bobrok /Grin/
Risma Eandless
Lumayan
neni onet
Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan umatNya, tapi tolong yang Thor jangan tambah beban buat anak gadisnya pak Lukman. . .
As Hen
sudah mulai usil..
Rini Anggraini
Luar biasa
Tia rabbani
wah, tamat, 😢
DFD Mom
penjaga gerbang ajapun belagu nya minta ampun...
ira rodi
omong2 demian sama yudistira gak ada yah...
ira rodi
jangan sampe demian anak dari ibu sambung kala...alias saudara tirinya....
@sulha faqih aysha💞
senjata makan tuan Lo Demian niat hati ingin menunjukan rasa peduli Lo dan ingin menjadi pahlawan kesiangan eh ga tahunya Lo sendiri yang banyak belur tapi baguslah nanti suatu saat nanti kedokmu akan terbongkar
@sulha faqih aysha💞
seribet ini mengungkap rasa cintamu kepada kinan
@sulha faqih aysha💞
semangat kala tunjukan pada papamu buktikan omongan papamu Sebangau batu loncatan di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan 💪
@sulha faqih aysha💞
apakah itu kala atau Demian yang menguping 🤔
@sulha faqih aysha💞
jangan kembek Kinan jangan mentang mentang dia orang kaya bisa nindas kamu seenaknya Kamu harus bisa lawan
@sulha faqih aysha💞
gengsi aja padahal lapar
@sulha faqih aysha💞
mampir Thor langsung ke favorit 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!