Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.
Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.
Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?
Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15. KEBENARAN RION
"Lili, aku butuh bantuanmu dan juga kemampuanmu. Boleh aku meminta bantuanmu?" pinta Rion, memastikan kalau ia tidak memerintah dan justru membiarkan gadis itu memilih.
Namun Lili menggelengkan kepala. Membuat Rion menatap gadis itu dengan pandangan 'kenapa?' yang begitu kental.
"Tanpa diminta pun aku pasti akan membantu. Tapi mungkin ada beberapa hal yang ingin kutanyakan mengenai hal ini," ucap Lili. Ia tidak menolak permintaan Rion untuk membantunya, justru setelah apa yang terjadi membuat Lili merasa takut kalau-kalau sesuatu yang jauh lebih berbahaya akan terjadi.
"Akan kujawab apa pun yang ingin kau tanyakan jika itu bisa membuatmu membantuku," kata Rion yang ia yakin kalau suatu hari Lili akan tahu apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa bisa terjadi hal berbahaya mengancam nyawa.
"Kau mafia?" tanya Lili tanpa aba-aba, seolah nyali gadis itu begitu besar hingga berani bertanya hal seberbahaya itu.
Rion menatap Lili dengan netra melebar, terkejut ketika gadis itu bertanya hal diluar dugaan. "Kenapa kau bertanya hal itu?" tanya Rion balik.
"Red Dog organisasi bawah tanah yang melakukan hal-hal ilegal hingga penjualan manusia, dan mereka memiliki satu musuh bebuyutan yang sering sekali disebut dalam beberapa catatan data mereka. Phantom Organisasi, nama musuh bebuyutan mereka, dan namamu ada dalam catatan organiasi itu," jawab Lili dengan raut luar biasa serius.
Lagi, Rion menatap Lili lekat. Ia seakan mencoba membaca pikiran dari Lili saat ini. Entah kenapa sedikit ketakutan dalam diri Rion jika gadis itu mengetahui siapa Rion sebenarnya.
Dan sama seperti Rion, Lili juga kini melakukan hal yang sama dengan sang pria, namun ia mencari sebuah kebenaran dan juga kebohongan di dalam mata biru tersebut.
"Apa yang kau tahu tentang Phantom?" tanya Rion lagi, ingin melihat lebih jauh jalan pikiran Lili sebelum Rion menjawab pertanyaan awal sang gadis tentang diri Rion.
"Phantom, organisasi bawah tanah yang ternyata mengambil alih perekonomian di San Fransisco bahkan hingga beberapa tempat di Amerika sejak sepuluh tahun terakhir. Phantom juga bahkan mengendalikan media masa dan pemerintahan San Fransisco. Jadi kota ini seperti kerajaannya, semua di bawah kendali Phantom. Tidak hanya itu Phantom juga melakukan beberapa hal ilegal, baik dari perjudian hingga jual beli senjata. Tapi sepertinya ada beberapa organisasi lama yang tidak menyukai Phantom dan ingin menghancurkannya. Dan Rion Lorenzo adalah pimpinan dari Phantom," jabar Lili dengan takut-takut. Sepertinya ia telah memasuki dunia yang tidak seharusnya ia injak. Ini sudah jauh di luar nalarnya.
"Benar, semua yang kau katakan tentang Phantom itu benar. Dan soal aku pemimpinnya juga. Jawabanmu tentang aku mafia, juga benar," Rion menjawab semua pertanyaan Lili dalam satu kalimat.
Lili menatap Rion seolah memiliki begitu banyak pertanyaan tapi juga tidak ada satu kata pun yang bisa ia lontarkan untuk bertanya. Seakan dirinya takut untuk menemukan kebenaran lebih jauh tentang pria di depannya ini.
"Kau takut?" duga Rion setelah melihat air muka sang gadis.
"Ya, aku takut. Tapi lebih tidak menyangka kalau aku akan menemukan hal seperti ini padahal aku hanya melakukan jaga-jaga terhadap Lucas," jawab sang gadis. Bingung harus bereaksi seperti apa.
"Seperti yang kau tahu Perusahaan Lorenzo termasuk perusahaan tertua di kota ini bahkan untuk beberapa tempat di Amerika. Untuk menunjang perusahaan skala besar, Lorenzo harus memiliki topangan yang tidak bisa digoyahkan. Uang adalah salah satu kuasa mutlak di dunia ini, dan untuk menyetabilkan perusahaan Lorenzo semua topangan harus ada dalam segala sisi. Dan uang paling cepat didapatkan dengan cara ilegal. Tapi tenang saja, Phantom hanya mengeksploitasi barang bukan manusia. Kami tidak menjual belikan manusia, justru kami menghentikan hal itu yang selalu dilakukan beberapa organisasi bawah tanah di kota ini maupun benua ini," jelas Rion dengan tenang, mengusap punggung tangan sang gadis itu membuat Lili merasa aman dan tahu kalau Rion bukan orang yang perlu ia takutkan.
"Apakah kau sering terancam nyawanya seperti hari ini?" tanya Lili, ekspresinya berubah menjadi kekhawatiran dan itu mengejutkan Rion .
Pria itu mengangguk dan berkata, "Termasuk kejadian penculikan Lucas kemarin. Itu ulah dari orang yang sama, Red Dog."
"Jujur aku takut, sepertinya aku masuk dalam hal yang ... tidak seharusnya aku ketahui. Tapi aku juga tidak bisa mengabaikannya mengingat Lucas juga bisa saja terlibat kapan pun dan kau juga ... seperti hari ini. Terlambat setengah menit saja, maka kau akan menghilang," kata Lili dengan pergumulan hati dan pikiran. Tahu kalau ia bukanlah ranah dirinya.
"Aku tidak menyangka kalau kau bisa menemukan tentang Phantom dan lainnya dalam waktu singkat, sedangkan Phantom bekerja dalam bayangan. Sistem Phantom pun yang paling terbaik demi menjaga rahasia di dalamnya. Kini aku tahu kenapa Frans menarikmu ke Lorenzo bahkan ketika sebelum kau lulus. Kemungkinan besar Frans ingin menjadikanmu sebagai penggantinya untuk membantu Lorenzo dan Phantom jika sesuatu terjadi padanya atau ketika ia telah pensiun nanti." Rion kini sungguh mengakui betapa jeniusnya Lili.
"Mr. Frans anggota Phantom juga?" Lili terkejut mendengar kabar barusan ini.
Rion mengangguk. "Dia jantung Lorenzo dan Phantom."
Lili benar-benar tidak menyangka kalau orang yang ia hormati itu jauh lebih luar biasa dan mengerikan. Pria paruh baya yang selalu melemparkan candaan garing ke rekan-rekan kerjanya itu ternyata justru memiliki sisi tak disangka.
"Jadi setelah kau tahu semua ini, apa yang akan kau lakukan?" tanya Rion, ia takut sekarang kalau gadis yang telah menempati sisi terdalam hati Rion akan pergi setelah mendengar tentang Rion dan juga siapa pria itu sebenarnya.
"Apa boleh aku tetap seperti ini? Jujur aku sudah merasa nyaman dengan semua ini. Dan aku tidak ingin meninggalkan Lucas. Jika kau butuh bantuan apa pun tentang dunia cyber aku akan membantu sebisaku," jawab Lili tenang.
Keterkejutan terpampang jelas di wajah Rion mendengar penuturan dari Lili. Ia menciumi punggung tangan gadis itu sekarang, merasa bersyukur karena sang gadis mau tetap di sini. Ketakutan seolah menguap dari diri Rion setelah berpikir kalau gadis itu akan meninggalkannya dengan Lucas.
"Rion?" panggil Lili saat mendapati Rion hanya diam dan menciumi punggung tangan gadis itu dengan gestur hormat.
"Terima kasih sudah memilih untuk tetap tinggal. I really appreciate it, Princess. Aku berjanji akan menjagamu dari sesuatu yang membahayakanmu. Aku ingin kau tetap di sini, hidup dengan normal dan bahagia," ucap Rion tulus. "Jika sesuatu terjadi padamu di luar kendaliku, percayalah dengan cara apa pun aku akan menyelamatkanmu," sambungnya.
Lili mengangguk. Ia tahu kalau pria di depannya ini berkata jujur dan tulus. Ia bahkan tidak menyangka kalau pria yang baru saja Lili sebut dengan seorang mafia justru bersikap begitu lembut dan penuh afeksi seperti ini. Seakan kesan berbahaya dan kasar dari seorang mafia tertanggal sudah di pikiran Lili.
"Liliana?" panggil Rion selembut satin.
"Ya?"
"Aku mengizinkanmu untuk mengakses apa pun tentangku, Lorenzo, dan Phantom. Kuberikan dirimu juga akses semua Bank, perbelanjaan, dan juga uang milikku dan Lorenzo. Kau bebas menggunakannya semaumu. Aku hanya meminta bantuan kecil, tolong terus awasi kami seperti yang kau lakukan hari ini," titah Rion serius tanpa keraguan sedikit pun.
"Hah?! Jangan bicara yang tidak-tidak, Rion. Aku tak masalah membantumu, tidak perlu sampai memberikan semua akses hartamu seperti itu. Kau gila, bagaimana kalau aku mengambil keuntungan dengan semua itu, menguras hartamu sampai habis." Lili benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran pria satu ini. Terkadang uang seperti bukan masalah besar untuknya.
Rion justru tertawa mendengar ucapan Lili. Inilah alasan kenapa pria itu membiarkan Lili mengakses semua hartanya, karena walau Rion memberikan semua itu di depan mata sang gadis, ia yakin kalau Lili tidak akan tergoda. Ia telah mengawasi gadis ini, dan uang bukanlah prioritas teratasnya tapi hidup yang nyaman dan bahagia. Pikiran gadis itu sebenarnya lebih sederhana dibandingkan yang Rion pikirkan. Dan untuk membuat keinginan Lili terwujud yaitu hidup nyaman dan bahagia, maka Rion hanya perlu menggunakan uang tak terbatasnya itu untuk memenuhi kebahagiaan sang gadis.
Di dunia ini apa yang tidak bisa dibeli dengan uang. Bahkan bahagia pun perlu uang, bukan?