“Tenanglah! Aku ada di sini untukmu.”
Ana seorang gadis yatim piatu yang asal mulanya tinggal bersama pamannya, Ana masih duduk di bangku SMA usianya baru 18 tahun,
dia terpaksa sekolah sambil bekerja di rumah seorang pria tampan yang tak lain adalah bos di tempat pamannya bekerja. Ana terpaksa melakukannya karena keinginan bibiknya yang tak menyukainya dan hanya akan menambah beban bagi keluarga mereka. Namun siapa sangka kehadirannya di rumah majikannya itu bisa membuat seorang pria tampan sedingin es semacam Haris Mahendra (28 tahun) tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya. Akankah perjalanan cinta mereka akan berjalan mulus? sementara Aris sendiri sudah memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya yaitu Bellena, istri nikah sirinya. Mereka terpaksa menikah siri karena alasan kedua belah pihak keluarga mereka yang tidak menyetujui hubungan mereka.
Penasaran?
Yuk cus langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Dua puluh tiga
"Sayang kau tau aku di perlakukan tidak baik oleh semua karyawan di kantor, mereka semuanya selalu menyuruh-nyuruhku, walaupun sebenarnya mereka mampu mengerjakannya!" Ujar Wisnu dongkol.
Berkat kejadian kemarin, Anis langsung di beri cuti oleh Aris sampai ia melahirkan bayinya.
"Lagian Mas sih kenapa terlalu berlebihan sama mereka, aku sendiri aja sampe jengkel lho mas liat kelakuan buruknya Mas sama bawahan Mas itu!" Ujar Anis Kesal seraya membaringkan tubuhnya di atas Ranjang.
"Hey, kau itu istriku, bukan orang lain, kenapa kau justru menyalahkan suami tampanmu ini?" Ujar Wisnu kesal.
"Pokoknya Anis gak mau tau, mulai sekarang Mas harus berhenti berkelakuan buruk suka menyuruh-nyuruh bawahan mas, Anis gak mau nanti anak kita kena imbasnya!" Ujar Anis seraya memunggungi suaminya.
"Suami pulang curhat, lagi bete, bukannya di hibur malah di pojokin," Ujar Wisnu kesal seraya langsung keluar Kamar.
"Hey mas, kau mau kamana?" Ujar Anis seraya langsung terduduk dari kasurnya saat mendengar suara pintu kamarnya terbuka.
"Tentu saja aku ingin ke rumah Buk Erika agar dia mengembalikan posisi awalku di perusahaannya!" Ujar Wisnu berteriak.
Sementara Anis tak lagi menghiraukan ucapan suaminya itu. Melainkan langsung membaringkan tubuhnya kembali ke atas kasur.
******
Ting...Tong...
"Maaf mencari siapa ya?" Ujar seorang pelayan yang tinggal di Rumahnya Rika.
"Buk Erika ada?" Ujar Wisnu bertanya.
"Oh ada-ada, silahkan masuk!" Ujar pelayan itu mempersilahkan.
Beberapa menit kemudian.
"Ibu bagaimana ini, saat Ini jabatan Wisnu di turunkan oleh pak Aris?" Ujar Wisnu gundah. Seraya menekuk wajahnya saat melihat Rika sudah duduk di hadapannya.
"Benarkah?" Sahut Rika. Lalu menutup mulutnya dengan tangan karena tak percaya
anaknya akan berbuat seperti itu.
"Tolonglah Buk bantu Wisnu, Wisnukan berbuat seperti ini hanya karena Wisnu
ingin memberi kabar bahagia untuk ibu?"
Wisnu sudah memohon-mohon pada wanita paruh baya itu agar mau membantunya.
"Lagi pula ibuk kan tau sendiri bagaimana kinerja saya selama ini," Lanjutnya lagi.
"Baiklah," Ujar Rika akhirnya. Karena merasa
kasihan pada pria itu, walau bagaimana pun juga dialah yang sudah memberi kabar itu padanya.
"Bagaimana kalau begini saja, kau awasi
terus gerak gerik Aris anakku, dan kalau sampai kau memang mendapatkan bukti kalau anakku mempunyai seorang wanita di rumahnya, maka kau berikan buktinya padaku, maka aku akan membantu mengembalikan
jabatanmu kembali, bagaimana apa kau setuju?"
"Tentu saja Wisnu setuju buk, itu adalah hal mudah untuk Wisnu lakukan," Ujar Wisnu penuh percaya diri.
"Oke baiklah, aku menunggu kabar baik darimu!" Ujar Rika lagi.
"Iya buk terima kasih, bolehkah saya kembali sekarang?" Ujar Wisnu lagi. Karena tak sabar ingin menjalankan misi dari Rika, agar jabatannya kembali seperti semula.
"Sabarlah sebentar, ibu tau kau pintar memasak, bisakah kau memasakan ibu Kue Brownis Coklat, dan membuat sop buah? kebetulan ibu sudah lama tidak mencicipi masakanmu," Ujar Rika penuh harap.
"Tentu saja Wisnu bersedia," Ujar Wisnu seraya langsung berdiri dari kursinya, beranjak ke arah dapur, karena ini bukanlah pertama kalinya dia memasak untuk atasannya itu, jadi dia sudah tahu dimana letak dapur.
Beberapa saat kemudian.
"Silahkan di nikmati!" Ujar Wisnu seraya meletakan masakannya di Meja makan.
"Hay Wisnu, sejak kapan kau ada di rumahku?" Sapa Andi pada mantan bawahannya itu, sebelum ia pensiun menyerahkan tugas perusahaanya
kepada anaknya Aris.
"Beberapa jam yang lalu pak," Ujar Wisnu memberitahu.
"Wah seperti biasa kau memang pintar memasak, bapak sudah merindukan masakanmu," Ujar Andi seraya mengambil
potongan kue Brownis di dalam piring itu dan langsung melahapnya.
"Emmm sepertinya kau lebih berbakat menjadi Koki ketimbang menjadi Manajer!" Puji Rika saat memakan kue yang Wisnu suguhkan di atas meja.
"Terima kasih Buk, pak, bolehkah saya kembali sekarang? saya takut istri saya khawatir, karena saat ini Istri saya tengah mengandung," Ujar Wisnu memberitahu.
"Benarkah, selamat Wisnu, wah kau
sebentar lagi akan menjadi seorang ayah, sedangkan Aris masih saja menjadi
perjaka tua, rasanya aku ingin sekali menukarkan posisi kau dengan Aris,
kami berdua sudah sangat merindukan tangisan seorang bayi di rumah ini," Ujar Rika sedih.
"Sudahlah Buk, semoga saja kabar yang Wisnu sampaikan kemarin benar, jadi kita juga akan segera menimang cucu sesegera mungkin," Ujar Andi menenangkan sambil mengelus-ngelus punggung istrinya itu.
"Semoga saja," Ujar Rika seraya mencoba untuktersenyum kembali, entah mengapa
saat ini Rika susah sekali memaksakan bibirnya untuk memcoba tersenyum, saat mendengar cerita Wisnu.
Bahkan anaknya itu sampai harus menurunkan jabatannya Wisnu karena sudah memberinya kabar itu.
"buk, pak, saya pamit dulu ya?" Ujar Wisnu sopan.
"Iya hati-hati, jangan lupa setelah istrimu lahiran beritahu kami!" Ujar Suami istri itu bersamaan.
"Iya buk, pak," Sahut Wisnu.
kok tega sih Mak buat Anna sampai segitu nya....kok susah bener buat Anna bahagia 😭😭
nasib Anna pasti d ujung tanduk....ya Allah kok gak habis2 nya sih mak