Bagai mimpi buruk yang nyata. Anna, seorang gadis cantik yang baru menginjak umur 20 tahun itu di ketahui hamil di luar nikah.
Gayanya yang anggun dan polos membuat semua orang tidak menduga ketika Anna diketahui sedang berbadan dua.
Semua orang tidak tahu siapa ayah dari anak dikandungan Anna. Namun sebuah sapu tangan yang di temukan di kamar Anna membuat semua orang percaya bahwa pelaku yang telah menghamili Anna adalah Andreas, majikannya sendiri.
Andreas pun dipaksa menikahi pembantunya sendiri, sementara dia masih memiliki istri yang sangat dia cintai.
Akankah pernikahan Andreas dan Anna akan bertahan lama? Lantas, bagaimana dengan Rayana, istri pertamanya?
follow Instagram: @rafizqi0202
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
...🌾🌾🌾...
"Kamu tahu sendiri Anna, bahwa Andreas sangat mencintai aku dan tidak ingin kehilangan aku. Jadi, jangan pernah berharap cinta darinya!" Kata Rayana lagi memperingati yang menatap Anna dengan sorot mata tajam.
"Satu hal yang harus kamu tahu. Kami sudah sepakat akan kembali menikah setelah Andreas menalak mu. Kamu tunggu saja waktunya. Sebaiknya, kamu pergi saja sebelum kamu di usir dari rumah ini." Lanjut Rayana.
"Apa yang kalian bicarakan? Sepertinya sangat serius?" Tanya Andreas yang tiba-tiba datang kesana.
Rayana nampak terkejut, namun segera dia menetralkan wajahnya dan segera menghamburkan pelukannya kepada Andreas sambil menangis.
"Sayang. Anna sangat jahat. Dia menghina ku sebagai wanita tidak tahu diri yang mendekati suaminya, dia tidak suka kalau aku ada disini. Aku mau pulang saja, ayo antar aku Mas!" Pinta Rayana dengan tangisan kepalsuannya.
"Tidak hanya itu mas. Dia menamparku, lihatlah pipiku sangat sakit karena tamparannya. Dia juga tidak mengijinkan aku untuk duduk tadi" lanjut Rayana lagi.
Anna sampai melongo tak habis pikir mendengar tuduhan Rayana yang tanpa dasar tersebut. Sementara, Andreas nampak menatap Anna dengan sorot mata tajam.
"Anna. Benar kamu melakukan itu?" Tanya Andreas menuntut penjelasan.
"Tuan. Jangan percaya dengan ucapan wanita ular itu. Dia memfitnah ku" jawab Anna.
"Lihatlah Mas. Bahkan dia mengatakan aku adalah wanita ular di depan mu. Apa kamu diam saja melihat aku di hina oleh wanita itu?" Sambung Rayana dengan tuduhan-tuduhan yang tidak ada kebenarannya samasekali kepada Anna.
"Tuan. Aku berkata jujur. Tolong percayalah! Dia..."
"Bohong. Dia melakukannya mas. Dia jahat" potong Rayana.
"Dia yang bohong tuan. Dia memfitnah saya" sanggah Anna.
"Diam!" Bentak Andreas. Yang seketika menghentikan ucapan Anna.
"Tuan" mata Anna nampak berkaca-kaca setelah mendengar bentakan Andreas.
"Jangan mengatakan apapun lagi Anna. Sekarang, pergi dari sini!" Perintah Andreas yang masih dengan nada suara yang tinggi.
Anna terdiam dengan tatapan penuh kecewa. Baru saja beberapa hari yang lalu Suaminya bersikap baik dan meyakinkan dirinya, bahwa laki-laki itu telah mencintainya. Namun ternyata semuanya salah. Dia terlalu berharap hingga kekecewaan datang menghampiri hatinya saat ini.
Tidak terasa, air mata Anna jatuh begitu saja. Rasanya begitu sakit ketika suami sendiri lebih mempercayai ucapan wanita luar di bandingkan dirinya.
Walaupun dulu Rayana adalah istri suaminya, seharusnya Andreas lebih bersikap tegas dan tidak plin-plan seperti ini.
"Pergi Anna!" Teriak Andreas lagi.
Anna pun melangkah pergi dengan hati yang sakit. Sementara, Rayana tersenyum licik penuh kemenangan menatap kepergian Anna.
"Sayang. Yuk, aku pulang saja" ujar Rayana tiba-tiba.
Andreas sedikit tersentak, dia merasa menyesal telah membuat Anna sedih. Seharusnya, dia tidak kasar.
"Mas. Ayo!" Ajak Rayana lagi. Andreas pun mengangguk pelan. dengan hati yang terpaksa, dia harus pergi untuk mengantar Rayana.
Semalaman. Anna terus memikirkan ucapan Rayana kepadanya tadi siang.
Ketika Rayana mengungkapkan isi hatinya yang ingin merebut Andreas kembali darinya, sejak saat itulah Anna merasa sangat gelisah.
Dia sangat khawatir, walaupun awalnya Rayana adalah istri pertama suaminya, namun sekarang tidak lagi dan Anna bukannya egois ingin memiliki Andreas seorang diri, tapi dia pun sudah mulai mencintai Andreas.
"Ya Allah. Apakah aku begitu egois ingin memiliki Andreas seutuhnya? Aku tidak tahu, apakah suamiku sudah benar-benar mencintai aku atau tidak. Tapi aku mohon jagalah dia, semoga saja dia tau batasan antara dirinya dan juga Rayana. Karena sekarang mereka tidak lagi suami istri. Tolong jangan engkau biarkan suami hamba tersesat lagi. Tunjukan kebenaran jika Rayana bukanlah orang baik yang seperti tuan Andreas kira. Tunjukan kebenaran mu ya Allah." Ucap Anna berDoa di dalam sholatnya. Ingin menyudahi kekhawatiran dirinya, Anna memutuskan untuk sholat dan Satu-satunya tempat untuk Anna mengadu dan meminta pertolongan hanyalah kepada yang maha kuasa.
Sementara itu di tempat lain. Sepanjang perjalanan. Andreas terus diam dan tidak mengeluarkan kata-kata apapun selama menyetir mobil. Walaupun Rayana selalu membuat topik pembicaraan yang menyenangkan, tetap saja Andreas selalu memikirkan Anna. Tanpa Andreas sadari, di saat bersama Rayana, hanya Anna lah yang ada di dalam hati dan pikirannya.
"Kenapa aku selalu memikirkan Anna? Bukankah aku lebih mencintai Rayana? Tapi kenapa wajah Anna selalu muncul di pikiran ku?" Batin Andreas yang sejak tadi merasa gelisah atas Anna yang selalu membuat dirinya khawatir dan tidak tenang.
"Sayang. Kau melewatkan rumahku!" Tegur Rayana ketika Andreas menyetir, tapi tidak berhenti ketika sudah melewati rumahnya.
"Ahh iya. Maaf!" Andreas pun segera memutar balik mobilnya dan berhenti tepat di depan halaman rumah Rayana.
"Apa yang kau pikirkan Mas? Apa ada masalah?" Tanya Rayana setelah mobil mereka terparkir di depan rumah.
Andreas tersenyum kikuk, "Tidak ada. Aku hanya memikirkan masalah di kantor" elak Andreas berbohong.
"Oh. Baiklah, ayo masuk!" Ajak Rayana kemudian. Andreas pun hanya bisa mengangguk dan mengikuti Rayana menuju masuk ke rumah mantan istrinya tersebut.
"Kurang ajar. Berani sekali dia membawa laki-laki itu ke rumah Pemberian ku" geram seseorang yang sejak tadi melihat dari kejauhan dari balik mobil.
Ya. Dialah Abi, pacar Rayana dan sahabat Andreas.
Jika saja Andreas bukan sahabatnya, sudah sejak tadi Abi melabrak laki-laki yang Rayana bawa. Dia tidak suka jika Rayana mendekati laki-laki lain, apalagi mendekati Andreas lagi. Sejak baru-baru ini, mereka berdua memang sering bertengkar hingga membuat hubungan mereka menjadi renggang, namun Abi masihlah mencintai Rayana.
"Dasar Jalang tidak tahu diri. Lihat saja apa yang akan aku lakukan kepada mu nanti Rayana!" Geram Abi lagi dan pergi dari sana.
Sementara itu di dalam rumah. Andreas duduk di ruang tamu, sementara Rayana pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman.
"Dengan obat ini. Kita akan melewati malam yang panjang sayangku. Aku merindukan sentuhan mu!" Rayana menyeringai memikirkan malam panjang yang akan dia lewati bersama Andreas setelah obat perangsang itu dia berikan nantinya.
Setelah selesai, Rayana pun pergi kedepan untuk memberikan minuman tersebut. Tidak lupa dengan pakaian terbaiknya. Yaitu, baju tidur transparan yang menampakan lekuk tubuhnya yang indah.
"Mas. Minumlah!" Ucap Rayana memberikan segelas air teh di depan meja Andreas.
"Rayana. Kenapa kau memakai baju seperti itu?" Tanya Andreas tidak suka. Walau bagaimanapun, mereka masihlah orang asing, seharusnya Rayana tidak seperti ini menunjukan tubuhnya ke sembarang laki-laki.
"Kenapa? Bukankah dulu kau sangat menyukainya?" Tanya Rayana balik.
"Minumlah Mas. Air nya akan segera dingin jika kau diamkan" seru Rayana lagi.
Di balik diamnya, Andreas hanya bisa menurut saja. Dia pun menyeruput teh manis itu sedikit demi sedikit. Sementara, Rayana nampak tersenyum puas melihat Andreas yang meminum teh itu hingga habis.
"Sayang. Tidurlah disini bersamaku. Aku sangat merindukan mu!" Rayana mendekat dan menghamburkan pelukannya kepada Andreas.
Andreas merasa tidak nyaman. Tubuhnya seakan sangat panas dan darahnya berdesir tak karuan. Apalagi, melihat tubuh Rayana, ada sesuatu yang menuntut dirinya untuk melahap Rayana saat ini juga.
Sekuat tenaga, Andreas menahan gejolak hasrat yang kian memuncak di saat Rayana menjamah tubuhnya dan mencoba merayunya.
"Cukup!" Andreas segera berdiri, membuat Rayana terlonjak.
"Rayana. Kita bukanlah suami istri lagi. Seharusnya kamu menjaga batasan mu. Kita masihlah orang asing yang tidak memiliki hubungan. Aku tidak ingin menghancurkan semuanya hanya karena nafsuku. Aku akan pulang!"
Setelah mengatakan itu, Andreas pun pergi begitu saja meninggalkan Rayana.
"Andreas. Tunggu!" Teriak Rayana mencoba menahan, namun sudah terlambat. Andreas sudah masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan Rayana. Sementara, Rayana masih mematung di balik pintu yang hanya terbuka setengahnya, baju yang dia pakai membuat wanita itu enggan untuk keluar rumah karena bajunya benar-benar transparan.
Rayana menggertakkan giginya geram, dia sangat marah melihat Andreas yang pergi meninggalkannya seorang diri seperti ini. Dia sudah membayangkan malam yang indah sebelumnya, akan tetapi Andreas mengacaukan rencananya dengan pergi membawa obat perangsang yang sudah dia taburi di dalam teh itu. Kini, dia hanya khawatir, bagaimana Andreas melepaskan diri dari hasrat yang akan membuatnya sangat menginginkan sentuhan?
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
gak ada yg swnpurna di dunia ini
mana bisa???
kan maaih nifas...
teruslah berkarya dan sehat selalu
semangat...😘😘