3 tahun membina rumah tangga, nyatanya tidak membuat Keygan Afkar mencintai Lengkara Shafura, wanita yang terpaksa ia nikahi karena perjodohan.
Selama pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah sekalipun menyentuh Shafura. Karena baginya, Shafura hanyalah wanita murahan yang rela menjual diri demi popularitasnya sebagai seorang model terkenal.
Sampai akhirnya Shafura memilih untuk mengakhiri rumah tangganya, karena ternyata Keygan masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya.
Namun penyesalan justru harus dirasakan Keygan setelah mengetahui jika Shafura bukanlah wanita murahan seperti yang Keygan tuduhkan selama ini. Namun Keygan terlambat, karena tepat di hari perceraiannya, Shafura menepati janjinya untuk pergi dan menghilang dari hidup Keygan untuk selamanya.
Akankah Keygan kembali bertemu dengan Shafura?
Apa yang akan Keygan lakukan saat mengetahui jika Shafura menyembunyikan fakta besar darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Shafura masih diam tidak bereaksi apa pun. Ia masih sibuk dengan pemikirannya sendiri. Bahkan saat dokter beberapa kali menanyakan tentang keluhannya, Shafura masih membisu.
"Dokter, apa aku benar-benar hamil?"
Shafura kembali memastikan jika dirinya tidak sedang berhalusinasi. Rasa tak percaya masih wanita cantik itu rasakan, mengingat ia dan Keygan hanya satu kali saja berhubungan.
Sebelumnya Shafura sangat yakin ia tidak akan hamil, menurutnya sekali berhubungan tidak akan membuahkan hasil, walaupun kala itu Keygan menggempurnya semalaman.
Sebelum menjawab pertanyaan Shafura, dokter itu terlihat senyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Iya Nona, Anda hamil. Kandungan Anda masih sekitar 5 minggu," ucap dokter itu dengan ramah. "Dan selamat Nona, Anda akan memiliki baby twins."
Shafura semakin melebarkan bola matanya. Keterkejutannya karena kehamilannya saja belum sepenuhnya hilang, sekarang justru dibuat kembali ternganga dengan kabar kehamilan kembarnya.
"Maksud Anda, cucu saya kembar, Dok?" Tanya Vernon.
Vernon yang sejak tadi hanya diam saja di samping Shafura, kini terlihat begitu antusias setelah mendengar kehamilan kembar putrinya. Kehamilan yang menurutnya sangat luar biasa karena tak semua wanita bisa mengalaminya.
Dan kini Shafura mengalaminya, membuatnya begitu bahagia karena akan dikaruniai dua cucu sekaligus.
Pikiran bodoh yang sempat terlintas di benaknya menghilang begitu saja berganti dengan rasa tak sabar menanti kehadiran cucu kembarnya.
"Iya, Tuan." Dokter kembali mengangguk menanggapi pertanyaan Vernon. "Tuan bisa lihat, di sini ada 2 kantung janin," ucap dokter itu sambil menunjukkan layar monitor USG pada Vernon dan juga Shafura yang ikut melihat.
Vernon menatap Shafura yang terdiam. Namun matanya terlihat berkaca-kaca.
"Sayang..." Vernon mengusap pelan punggung putrinya.
Namun saat Shafura menoleh, Vernon langsung menjauhkan tangannya. Ia teringat putrinya itu tidak menyukai aromanya, jangan sampai Shafura kembali muntah, pikirnya.
"Dad, apa aku boleh membesarkannya?" Lirih Shafura. Wanita cantik itu menatap daddynya penuh permohonan.
Hati Vernon merasa teriris mendengar putrinya yang justru meminta ijin padanya untuk membesarkan bayinya.
"Tentu saja boleh, Sayang. Kita akan rawat mereka. Kita besarkan sama-sama, hmmm?"
Tanpa diduga, Shafura menghambur kepelukan Vernon, membuat daddynya itu terpaku sesaat sebelum akhirnya membalas pelukan putri cantiknya.
"Terima kasih, Dad." Ucap Shafura di sela-sela isak tangisnya. Wanita cantik itu masih berada dalam pelukan Daddynya.
"Sayang, Kamu gak mual lagi?" Tanya Vernon hati-hati. Vernon sebenarnya senang putrinya tidak mual lagi, hanya saja ia sedikit heran karena sebelumnya putrinya itu bahkan mengatai nya bau busuk.
Shafura menggelengkan kepalanya masih dalam pelukan sang Daddy. Berbanding terbalik dengan sebelumnya, sekarang Shafura justru ingin terus menempel dengan Vernon.
"Aku suka wangi Daddy." Shafura mendusel di dada Vernon. Daddy Shafura itu sampai geleng-geleng kepala dengan tingkah sang putri, moodnya benar-benar cepat berubah.
Namun di balik perubahan mood Shafura itu, Vernon merasa hatinya sedikit tercubit. Ia berpikir mungkin sikap Shafura seperti itu sebelumnya karena dirinya sempat berpikir bodoh, untuk menyingkirkan bayi itu, cucunya sendiri. Sampai cucunya membencinya dan enggan berdekatan dengan nya.
"𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘳𝘢𝘯𝘥𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩, 𝘕𝘢𝘬. 𝘎𝘳𝘢𝘯𝘥𝘱𝘢 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩𝘪 𝘯𝘺𝘢𝘸𝘢 𝘨𝘳𝘢𝘯𝘥𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪."
"Tuh kan, kalian selalu melupakan mommy."
Annelise baru saja sampai di ruang pemeriksaan Shafura. Elzhio yang memberitahukan keadaan Shafura padanya. Annelise begitu khawatir sampai-sampai ia pergi begitu saja meninggalkan pekerjaannya di butik.
Shafura terkekeh lalu berdiri dan memeluk mommynya tercinta.
"Mommy merasa seperti orang ke-tiga diantara kalian," celetuk Annelies sambil mencebikkan bibirnya.
Vernon dan Shafura kompak tertawa melihat wanita kesayangan mereka yang merajuk.
Sejak kecil Shafura memang lebih dekat dengan Vernon, namun bukan berarti tidak dekat dengan Annelies, hanya saja mungkin karena Shafura anak perempuan yang katanya akan lebih dekat dengan daddynya.
Namun Shafura sangat menyayangi Annelies sama seperti menyayangi Vernon. Keduanya adalah orang tua terhebat untuknya.
...----------------...
Sementara itu Keygan baru saja selesai meeting dengan klien. Wajah tampannya terlihat kesal menahan amarah. Bagaimana tidak, kliennya itu tiba-tiba saja membatalkan kerja samanya secara sepihak. Dan yang lebih parahnya lagi alasannya sungguh tidak masuk akal.
"Sialan! Awas saja, aku akan memberi dia pelajaran," umpat Keygan.
Ceklek
"Key---"
"Lu bisa gak, kalau masuk ke ruangan gue itu ketuk dulu, Fagan! Harus berapa kali gue bilang?"
Fagan sedikit terkejut dengan reaksi Keygan yang tidak seperti biasanya. Memang dia yang salah, tapi biasanya kakaknya itu tidak menunjukkan reaksi berlebihan seperti sekarang.
"Ok, sorry!"
Fagan pun keluar dari ruangan Keygan, membuat Keygan mengernyitkan keningnya. Pasalnya adik kurang ajarnya itu belum mengatakan tujuannya datang ke ruangannya. Namun Keygan tidak ingin ambil pusing, ia membiarkan saja adiknya itu pergi dari ruangannya.
Tok tok tok
Selang beberapa detik saja terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan Keygan. Dan munculah Fagan dengan senyum menawannya.
"Maksud Lu apa sih sebenarnya?" Kesal Keygan. Pria itu menatap jengah adiknya yang terlihat begitu menyebalkan.
"Katanya suruh ketuk pintu, gue udah ketuk barusan. Masih aja salah," gerutu Fagan.
Keygan memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Menghadapi Fagan harus dengan kesabaran di atas rata-rata. Kadang-kadang Keygan merasa heran kenapa memiliki adik se-absurd Fagan. Membuatnya ingin memasukkan adiknya itu kembali ke dalam perut mommynya.
"Sebenarnya Lu mau apa datang ke sini?" Tanya Keygan. Pria itu mencoba tetap sabar menghadapi adiknya.
"Kekasih tercinta Lu meninggal dunia, dia bunuh diri."
"Oh," jawab Keygan.
"Oh doang?" Tanya Fagan tidak percaya.
Keygan mengedik kan bahunya acuh. Ia memang sempat mendengar berita tentang Jovanka yang meninggal karena bunuh diri. Namun Keygan tidak peduli, ia sudah tidak memiliki perasaan sedikitpun lagi pada wanita itu. Bahkan Keygan sangat menyesal pernah mencintai wanita itu.
"Terus gue harus jawab apa?" Keygan menaikkan alisnya. "Justru bagus kan, populasi wanita murahan di bumi ini berkurang satu."
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
Kasian bayi2nya, bapak kandungnya gak tau eh sekarang ibunya pun dibikin komakah?? 😢
lanjutkan lemes lemes kau Key
waduh ada apa dengan syafura ya🤔
Deg....ada apa dengan itu🤔...