Malam Kelam Istimewa
Amelia membuka matanya perlahan-lahan dengan badan yang serasa remuk dan kepala yang masih pusing akibat pengaruh alkohol yang tenggaknya semalam.
Sambil mengumpulkan ingatan tentang kekasihnya yang berkhianat, Amelia mengedarkan pandangan matanya yang semula menatap langit-langit kamar yang berbeda dengan kamarnya. Ketika pandangan matanya tertuju pada bantal disebelahnya,wajah yang tampan tercetak sempurna dengan kulit putih bersih, rahang tegas, alis tebal hitam, dan hidung mancung, semua terekam sempurna dikepala seorang Amelia Angelica.
Matahari yang seharusnya menyapa penduduk bumi dihalangi oleh awan hitam yang terus menerus menumpahkan airnya, untuk sesaat Amelia terdiam mengagumi wajah tegas yang terkesan manis namun juga terlihat sangat arogan.
Seketika Amelia mengingat potongan-potongan puzzle yang berputar dikepalanya yang masih terasa berat dan spontan membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan menutup mulutnya yang hampir berteriak.
"Astagaaa,,,,apa yang kulakukan ???'
Amelia mengingat semuanya dengan baik, hadiah istimewa dihari wisudanya dari sang kekasih berupa penghianatan, sungguh tragis hidupnya yang tak sesempurna dengan nilai-nilai akademik yang diperolehnya selama ini.
Karena kecewa dan patah hati, Amelia memutuskan ke klub untuk pertama kalinya dan melewatkan malam terakhirnya di London karena Amelia sudah memutuskan untuk segera kembali ke tanah air setelah melihat penghianatan yang dilakukan oleh kekasihnya yang sudah menjalin kisah selama 2 tahun. Memang benar kata orang dengan meminum alkohol kita dapat melupakan masalah yang terjadi tapi siapa sangka Amelia bahkan mengalami nasib yang sangat buruk, kehilangan kekasih dan kehilangan kesuciannya bahkan dengan laki-laki yang tak dikenalnya.
Dengan berlinang air mata penyesalan, Amelia bergerak dengan sangat perlahan turun dari ranjang dan memunguti bajunya yang berserakan dilantai kamar hotel dan masuk kekamar mandi membersihkan tubuhnya dan kemudian meninggalkan laki-laki yang telah merenggut mahkota yang selama ini dia jaga dengan baik.
Jam telah menunjukkan pukul 09.00, Amelia segera menutup pintu perlahan dan secepatnya menghilang dari hotel kemudian bergegas kembali ke apartemennya berganti baju untuk selanjutnya ke bandara Heathrow untuk melakukan perjalanan ke tanah air.
Tiga setengah tahun berlalu sejak kejadian itu, disebuah apartemen yang tidak terlalu mewah namun rapi dan suasana yang nyaman dan terdapat beberapa mainan anak kecil disebuah kamar yang khusus untuk bermain
Amelia sedang berada didapur karena kebetulan hari libur, dari arah kamar perlahan pintu terbuka dan seoang anak kecil berlari mendekati Amelia
"Mama,,,,"
"Mama,,,,"
Anak kecil itu berlari dan memanggil Amelia dengan ceria, berlari dengan perlahan dan langkah yang pendek-pendek bahkan terkadang langkahnya oleng tak tentu arah seperti orang mabuk ,mendapati Amelia yang sedang membuatkan mereka sarapan.
Anak laki-laki yang tak berdosa itu memang terlahir dari rahimnya akibat perbuatannya, namun sebagai seorang dokter dan wanita, Amelia tidak tega menghilangkan nyawa yang berada dalam rahimnya.Itu pulalah makanya dia berada di Ibukota jauh dari sanak saudara. Ketika kedua orang tuanya meninggal dan pamannya mengambil alih perusahaan ayahnya, Amelia berusaha sendiri hingga berhasil mendapatkan beasiswa.
Kesalahan yang diperbuatnya dengan berhubungan badan dengan orang yang tak dikenalnya, bagaimana cara mencarinya jika mengenalnya saja tidak, Amelia yakin bisa mengurus anaknya dengan baik, profesinya sebagai dokter bisa membuat anaknya hidup dengan nyaman meskipun harus dibantu dengan pengasuh yang akan menjada anaknya ketika Amelia sedang dinas.
"Eh,,,anak mama udah bangun,,,," kata Amelia sambil berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan anaknya
"Mama,,,,lapal " ujar Rafi yang selalu merasa lapar
"Ayo duduk di kursi, mama siapkan sarapannya, ok???" kata Amelia mengarahkan anaknya
Meskipun usianya masih 2,9 tahun tapi sudah diajari untuk mandiri oleh Amelia. Hari ini bi Sari tidak datang karena hari Minggu yang memang selalu dilewatkan mereka berdua.
Setiap kali Amelia melihat anaknya, hatinya selalu berdenyut memikirkan kelak jika anak kecil ini bertanya tentang siapa dan dimana ayahnya.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
terima kasih telah bergabung dengan novelku yang baru
ditunggu vote dan komennya, ya,,,,
selamat menikmati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
reza indrayana
walau telat baca tp baper nichh ..😥😥😥
2024-11-06
0
Anonymous
x
2024-11-19
0
Anonymous
keren
2024-08-09
0